karakter. Siswa hanya mengetahui bahwa pendidikan karakter adalah sebuah pengajaran yang ingin membentuk siswa menjadi lebih baik
dengan nilai-nilai yang terdapat di dalamnya . Dari enam siswa yang menjadi sumber data semua setuju
dengan adanya pendidikan karakter. Menurut mereka pendidikan karakter dapat membantu memperbaiki perilaku ana k sehingga untuk ke
depannya dapat lebih baik. Dengan pendidikan karakter mereka membayangkan juga Indonesia bisa lebih baik, misalnya kelak tidak
ada lagi korupsi. 3.
Cara guru menerapkan pendidikan karakter dalam pembelajaran bahasa indonesia
Lima dari enam siswa yang menjadi sumber data penelitian mengatakan bahwa guru Bahasa Indonesia mereka belum menerapkan
pendidikan karakter. Satu siswa mengatakan guru Bahasa Indonesia sudah
menerapkan pendidikan
karakter namun
hanya bisa
mencontohkan satu kompetensi dasar, yaitu tentang menu lis puisi dari keindahan alam. Materi yang digunakan guru dalam pembelajaran
menulis juga masih belum berkaitan dengan pendidikan karakter. 4.
Bahan-bahan pembelajaran yang digunakan guru untuk menanamk an nilai karakter dalam diri si swa
Menurut siswa, guru belum menggunakan materi pembelajaran berdasarkan nilai-nilai dalam pendidikan karakter. Guru hanya bisa
mencontohkan satu pembelajaran yang sedikit menggunakan nilai karakter, misalnya menggunakan artikel dengan tema narkoba.
5. Pentingnya penerapan pendidikan karakter dalam pembelajaran bahasa
indonesia Keenam siswa menyadari betapa berman faatnya pendidikan
karakter yang diintegrasikan dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Siswa menyetujui pengintegrasian nilai karakter ke dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia karena selain mendapat ilmu tentang bahasa indonesia, mereka juga sekaligus belajar nilai-nilai budi pekerti yang
akan membantu mereka tumbuh menjadi anak yang berbudi luhur.
E. Pembahasan Persepsi Siswa terhadap Pendidikan Karakter
Peneliti menyusun sebuah kuisioner untuk mengetahui persepsi siswa terhadap pendidikan karakter. Kuisioner ini berisi 30 butir
pertanyaan objektif yang menuntut siswa menjawab dengan jujur ketika siswa seakan-akan berada dalam posisi seperti di dalam soal. Piaget
Suparno, 2001: 142 membedakan tiga macam pengetahuan, yaitu pengetahuan fisis, matematis logis, dan sosial. Walaupun ada beberapa
persoalan yang belum pernah mereka alami, hasil jawaban siswa cukup menggambarkan bahwa sebenarnya nilai karakter sudah tertanam dalam
diri mereka. Karena siswa memiliki pengetahuan matemat is logis, siswa mampu menjawab pertanyaan yang belum pernah mereka alami sesuai
dengan pemikiran operatifnya. Untuk beberapa persoalan yang pernah
mereka alami sendiri, siswa telah memiliki pengetahuan sosial yang dibentuk dengan pengalaman siswa terhadap orang lain atau lingkungan
sosial. Berdasarkan hasil jawaban siswa terhadap kusioner mengenai
persepsi siswa terhadap pendidikan karakter, peneliti dapat mengelompokkan 18 nilai karakter ke dalam 9 kelompok yang nantinya
akan masuk
ke dalam
modul. Pembagia n
kelompok itu
mempertimbangkan kemiripan masing -masing nilai dan kedekatan hubungan antara nilai-nilai itu.
Pembahasan persepsi siswa terhadap Pendidikan karakter adalah sebagai berikut:
1. Nilai Religius
Nilai religius terkandung dalam soal kuisioner nom er 1 dan nomer 2. Ketika siswa dihadap
kan dengan pernyataan “Ketika melihat orang sukses dan memiliki kekuasaan kemudian memberi
berbagai bantuan untuk membangun tempat ibadah atau membangun jalan dengan meminta agar dibuatkan prasasti untuk
tanda tangan sebagai donatur adalah sifat ...” sebagaian besar siswa menjawab pilihan “sombong karena suka menonjolkan diri.
Jawaban yang pilih siswa sudah sesuai dengan j awaban yang dikehendaki peneliti, namun presentase pilihan j awaban siswa
belum mencapai 50. Berdasarkan pernyataan tersebut peneliti menyusun indikator baru yang berbunyi mengagumi kebesaran
Tuhan melalui membantu sesama dengan ikhlas untuk
meningkatkan nilai religius siswa. Ketika siswa dihadapkan dengan pernyataan “Tuhan adalah
pencipta alam semesta beserta segala isinya dengan maksud untuk memberi sumber penghidupan kepada seluruh umat manusia. Oleh
karena itu …” kebanyakan siswa memilih jawaban “ Pemanfaatan alam beserta isinya diperbolehkan sebanyak -banyaknya asal
diimbangi dengan konservasi dan rehabilitasi agar alam tidak rusak. Jawaban siswa sudah sesuai dengan jawaban yang
dikehendaki peneliti, namun presentasenya belum mencapai 50. Berdasarkan pernyataan tersebut pene liti menyusun indikator baru
yang berbunyi mensyukuri kebesaran Tuhan dengan menjaga seluruh alam semesta beserta isinya untuk meningkatkan nilai
religius siswa. 2. Nilai Kejujuran
“Ketika ada anak mencuri mangga di kebun tetangga kemudian ditangkap pemilik kebun, anak tersebut tidak boleh
dikatakan sebagai pencuri karena perbuatan mereka adalah gejala umum pada anak-
anak. Menurut pendapat saya ...” pilihan paling banyak dijawab siswa adalah “Betapa pun kecilnya nilai barang
yang dicuri, mengambil barang bukan miliknya tetap saja perbuatan mencuri. Oleh karena itu, anak tetap harus dikenai
sanksi, meskipun bukan dipenjara. Jawaban yang dipilih siswa