memastikan bahwa hasil aktual sesuai dengan hasil yang telah direncanakan atau ditetapkan oleh perusahaan.
3. Pengawasan supervision
Secara morfologis supervision berasal dari dua kata bahasa
Inggris, yaitu super dan vision. Super berarti diatas dan vision berarti
melihat, pemeriksaan dan pengawasan, dalam arti kegiatan yang dilakukan oleh atasan, pimpinan terhadap hal-hal yang ada
dibawahnya. Supervision juga merupakan kegiatan pengawasan tetapi sifatnya lebih humanis, manusiawi. Kegiatan supervision bukan
mencari-cari kesalahan tetapi lebih banyak mengandung unsur pembinaan, agar kondisi pekerjaan yang sedang diawasi dapat
diketahui kekurangannya bukan semata-mata kesalahannya untuk dapat diberitahu bagian yang perlu diperbaiki.
Kata ”pengawasan” sering mempunyai konotasi yang tidak menyenangkan, karena
dianggap akan mengancam kebebasan dan otonomi pribadi. Padahal perusahaan sangat memerlukan pengawasan untuk menjamin
tercapainya tujuan. Maka tugas manajer adalah sebagai penemu keseimbangan antara pengawasan perusahaan dan kebebasan pribadi
atau mencari tingkat pengawasan yang tepat. Pengawasan yang berlebihan akan menimbulkan birokrasi, mematikan kreatifitas, dan
sebagainya, yang akhirnya merugikan perusahaan sendiri. Sebaliknya pengawasan yang tidak mencukupi dapat menimbulkan pemborosan
sumber daya dan tujuan perusahaan sulit tercapai.
Peran supervisor
menurut Usmara
2006:75 adalah
menumbuhkan, memonitor, dan memelihara pengharapan dan struktur reward yang selanjutnya akan mengarah ke tingkat kinerja yang baik
. Menurutnya metode yang dilakukan oleh para pengawas antara lain:
a. Menentukan sasaran yang jelas. b. Menetapkan pengharapan reward yang jelas.
c. Memberikan reward yang benar atau sesuai kepada masing- masing orang baik reward organisasi maupun reward
individu seperti pengakuan, persetujuan, atau dukungan dari supervisor.
Jadi, suatu perusahaan perlu melatih para pengawas untuk menyadari sifat motivasi dan alat untuk menumbuhkan motivasi
positif. Berikut beberapa penjelasan mengenai tujuan, prinsip, tipe- tipe, serta teknik dalam proses pengawasan.
a. Tujuan utama dari pengawasan adalah mengusahakan supaya
apa yang direncanakan menjadi kenyataan. Adapun tujuan pengawasan menurut Usmara 2006:82 adalah sebagai berikut:
1 Untuk mengetahui jalannya pekerjaan apakah lancar atau
tidak. 2
Untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh pegawai dan mengusahakan pencegahan agar tidak
terulang kembali kesalahan yang serupa atau timbulnya kesalahan yang baru.