Faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja Pentingnya lingkungan kerja

menciptakan citra instansi. Namun, di instansi pendidikan tidak terlalu menuntut karyawan secara berlebihan diluar bidang core bussines nya, oleh karena itu bidang pendidikan tidak mempunyai peraturan khusus dari pemerintah dalam menciptakan kondisi lingkungan instansi seperti yang dimiliki oleh instansi bidang kesehatan. Lingkungan kerja terbentuk dari standar kerja dalam hal ini kebersihan yang harus diciptakan oleh karyawan, relasi kerja antar karyawan, sistem pengawasan yang diterapkan oleh perusahaan pengguna jasa supervision, dan juga pengawasan timbal balik dari pihak pengguna jasa feedback. Menurut wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan beberapa karyawan outsourcing yang bekerja di instansi pendidikan dan kesehatan , faktor-faktor itulah yang lebih mendominasi terbentuknya motivasi mereka dalam bekerja. Oleh karena itu berdasarkan uraian tersebut, peneliti dapat merumuskan hipotesis 2a, 2b, dan hipotesis 3 sebagai berikut: H2a: Persepsi terhadap lingkungan kerja fisik dari karyawan outsourcing yang bekerja di instansi kesehatan berbeda dengan persepsi terhadap lingkungan kerja fisik dari karyawan outsourcing yang bekerja di instansi pendidikan. H2b: Persepsi terhadap lingkungan kerja non fisik dari karyawan outsourcing yang bekerja di instansi kesehatan berbeda dengan persepsi terhadap lingkungan kerja non fisik dari karyawan outsourcing yang bekerja di instansi pendidikan. H3: Ada hubungan antara persepsi terhadap lingkungan kerja dan motivasi kerja karyawan outsourcing yang bekerja di instansi pendidikan dan kesehatan.

BAB III METODE PENELITIAN

I. JENIS PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus, yaitu suatu penelitian tentang subyek waktu dan tempat tertentu. Penelitian yang dilakukan peneliti merupakan penelitian kuantitatif dan kualitatif. 1. Penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif ini bertujuan untuk menguji teori, membangun fakta, menunjukkan hubungan antar variabel, memberikan deskripsi statistik, menaksir dan meramalkan hasil penelitian. Penelitian kuantitaif menekankan pada hal-hal yang bersifat konkrit, uji empiris dan fakta-fakta yang sesuai kosep. Data penelitian kuantitatif bersifat angka-angka statistik yang dapat dikuantifikasi Sarwono, 2006:259. Hasil temuan diperoleh melalui pertanyaan-pertanyaan kuesioner, dalam penelitian ini jawaban-jawaban pertanyaan akan diangkakan dan disimpulkan berdasarkan hasil penghitungan yang dilakukan. 2. Penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif bersifat umum dan berkembang sesuai dengan situasi di lapangan. Tujuan dari penelitian kualitatif ini adalah mengembangakan pengertian, konsep-konsep, yang pada akhirnya dapat mendukung hasil dari penelitian kuantitaif yang sudah dilakukan. Data penelitian ini bersifat deskripstif, dapat berupa gejala- gejala yang dikategorikan ataupun dalam bentuk lainnya, seperti foto, dokumen, dan catatan-catatan lapangan pada saat penelitian dilakukan Sarwono, 2006:259. Catatan lapangan dapat diperoleh dari wawancara yang dilakukan oleh peneliti mengenai pengalaman- pengalaman responden yang dimana variabel pertanyaan didasarkan pada pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner.

II. PENELITIAN KUANTITATIF

A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN

Waktu dan tempat penelitian kuantitatif: 1. Waktu penelitian Penelitian kuantitatif dilaksanakan pada bulan Oktober 2011 2. Lokasi penelitian Penelitian ini dilakukan pada sebuah perusahaan outsourcing di Yogyakarta PT. Sahasrabanu Cipta Karya dan perusahaan-perusahaan yang menjadi klien perusahaan outsourcing tersebut; instansi kesehatan Rumah Sakit Panti Rapih dan Jogja International Hospital dan instansi pendidikan Universitas Sanata Dharma dan Universitas Atma Jaya

B. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

Populasi diartikan sebagai sekumpulan data yang mengidentifikasikan suatu fenomena Santoso, 2000:2. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Sahasrabanu Cipta Karya. Jumlah karyawan outsourcing 154 karyawan yang berprofesi menjadi cleaning service, waiters, dan security yang ditempatkan di beberapa klien dari PT. Sahasrabanu. Sampel adalah suatu bagian dari populasi statistik yang sifat-sifatnya diteliti untuk memperoleh informasi mengenai keseluruhan Komarudin, 2000:229. Sampel dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Sahasrabanu Cipta Karya yang ditempatkan pada instansi kesehatan dan pendidikan, lebih khususnya di Universitas Sanata Dharma USD, Universitas Atma Jaya UAJY, Jogja International Hospital JIH, dan Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah karyawan yang ditempatkan di RS. Panti Rapih berjumlah 25 orang, JIH berjumlah 23 orang, USD 18 orang, dan yang ditempatkan di UAJY sebanyak 17 orang sehingga jumlah sampel pada penelitian ini adalah 83 karyawan outsourcing. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dimana sampel yang dipilih bergantung pada tujuan penelitian tanpa memperhatikan kemampuan generalisasinya Afifudin, 2009:132. Dalam hal ini sampel yang dimaksud adalah karyawan PT Sahasrabanu Cipta Karya yang ditempatkan di instansi pendidikan USD dan UAJY dan instansi kesehatan RS Panti Rapih dan Jogja International Hospital.

C. Jenis dan Sumber Data

Data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi kuantitatif yang menunjukkan fakta. Data dari penelitian ini adalah data kuantitatif. Data kuantitatif diperoleh dari pengukuran langsung maupun dari angka-angka yang diperoleh dengan mengubah data kualitatif menjadi data kuantitatif. Sumber data ini berasal dari kuesioner yang diisi oleh karyawan outsourcing yang ditempatkan di instansi pendidikan dan kesehatan.

D. DEFINISI DAN OPERASIONAL VARIABEL

1. Variabel

Variabel adalah segala sesuatu yang berbeda-beda atau faktor yang ikut menentukan perubahan suatu nilai Kamus Bahasa Indonesia Lengkap, 2006:554. Nilai dapat berbeda pada waktu yang berbeda untuk objek atau orang yang sama atau nilai dapat berbeda dalam waktu yang sama untuk objek atau orang yang berbeda.

2. Definisi

Operasional Definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel dan merupakan informasi ilmiah yang dapat membantu penelitian lain yang akan menggunakan variabel yang sama, dengan demikian dapat ditentukan apakah prosedur pengukuran yang sama akan dilakukan atau diperlukan prosedur pengukuran baru Singarimbun, 1995:46. Definisi operasional dalam penelitian ini dapat dilihat dibawah ini: a. Persepsi lingkungan kerja Lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya di mana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok. Sedangkan persepsi lingkungan kerja menurut Robbins 1998, p.64 adalah proses dimana seseorang mengorganisir dan menginterpretasikan kesan dari panca indera dalam tujuan untuk memberikan arti lingkungan kerja yang mereka alami. Sedarmayanti 2001:21 menyatakan bahwa secara garis besar, jenis lingkungan kerja terbagi menjadi 2 yakni: lingkungan kerja fisik, dan lingkungan kerja non fisik. Lingkungan kerja fisik dalam penelitian ini adalah persepsi karyawan terhadap kebersihan. Sedangkan lingkungan kerja non fisik meliputi hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan maupun hubungan sesama rekan kerja, ataupun hubungan dengan bawahan. Serta dalam penelitian ini dibutuhkan pula data persepsi karyawan outsourcing terhadap pengawasan dan umpan balik dari instansi yang mereka tempati.