Umpan Balik Tindak Lanjut

Kegiatan Pembelajaran 3 44 4. Melakukan respon terhadap pendapat atau pertanyaan yang muncul dari peserta didik dalam interaksi pembelajaran dengan bahasa yang khas secara efektif, empati, dan santun. 5. Memberikan tanggapan terhadap respon dari peserta didik dalam interaksi pembelajaran dengan bahasa yang khas secara efektif, empati, dan santun.

C. Uraian Materi

1. Kondisi Psikologis dalam Interaksi Pembelajaran

Komunikasi yang jelas dalam sebuah pembelajaran adalah salah satu syarat pembelajaran dapat berlangsung efektif. Pada bagian modul ini, kita akan membahas tentang bagaimana cara memotivasi peserta didik sehingga mereka siap secara psikologi untuk melakukan interaksi komunikasi dalam proses pembelajaran di SD. Setelah kondisi psikologi peserta didik siap melakukan interaksi komunikasi diharapkan mereka tidak akan ragu-ragu lagi atau berani mengajukan pertanyaan dari bahan ajar atau materi yang diberikan selama proses pembelajaran berlangsung. Seorang pendidik di SD diharapkan mampu menanggapi semua pertanyaan ataupun pendapat dengan menggunakan cara berkomunikasi yang efektif kepada peserta didiknya, yaitu peserta didik SD di kelas tinggi. Perlu diketahui mereka tergolong awal usia remaja, sehingga ketika melakukan tanggapan itu, guru harus memperhitungkan usia dan perkembang baik psikis maupun psikologi mereka. Selanjutnya guru juga diharapkan dapat membuat pertanyaan atau tugas kepada peserta didiknya sebagai salah satu usaha untuk mendapatkan respon selama proses interaksi pembelajaran berlangsung. Dalam hal ini guru diharapkan dapat menggunakan bahasa yang khas untuk anak usia SD secara efektif, empati, dan santun. Dalam hal ini guru juga dapat memilih diksi atau pilihan kata, bila perlu disertai penggunaan bahasa nonverbal yang akan lebih efektif bila dibandingkan dengan “hanya dengan penggunaan bahasa verbal”. Guru juga harus cepat merespon pendapat atau pertanyaan yang dilontarkan oleh peserta didiknya dengan tanpa membedakan setiap individu. Untuk itu guru harus SD Kelas Tinggi KK F 45 dapat memahami perbedaan dan kemampuan setiap individu dari peserta didiknya sehingga dapat memberikan respon secara tepat. Setelah itu guru dapat memberikan tanggapan secara positif terhadap semua respon yang telah diberikan oleh peserta didiknya. Jadi ada beberapa komponen yang perlu diperhatikan bila seorang pendidik menerapkan strategi komunikasi dalam pembelajaran yang efektif, yaitu: 1 Penggunaan terminologi yang tepat; Penggunaan terminologi yang tepat akan mencegah peserta didik dari kebingungan, keragu-raguan, dan kerancuan pada pemahamannya. Pendidik yang efektif berkomunikasi akan menggunakan terminologi yang tepat. Pendidik sebaiknya mengurangi atau menghindari penggunaan kata-kata: barangkali, bisa saja, mungkin, kadang-kadang, atau kata-kata sejenis yang juga akan menimbulkan keraguan siswa, ketidakpastian, bahkan sebagai efek negatif lainnya siswa dapat menganggap pendidik tidak siap, kurang paham dengan apa yang sedang dibicarakannya, atau gugup. Ketidakpercayaan pada kemampuan atau kesiapan pendidik sangat berpengaruh pada hasil belajar peserta didik. 2 Presentasi yang berkesinambungan dan runtut; Peresentasi yang berkesinambungan dan runtut itu merupakan salah satu aspek penting dalam kejelasan komunikasi pendidik yang efektif. Cirinya adalah, presentasi fokus pada hal-hal yang akan dibicarakan. Untuk proses keruntunan tersebut pendekatan tematik sangat bermanfaat, sehingga perpindahan kompetensi yang harus dicapai tidak akan memberatkan bagi mereka karena semua dilakukan secara holistik atau menyeluruh. Menyeluruh yang dimaksud adalah tidak hanya kompetensi kognitif saja yang diberikan tetapi juga melibatkan kompetensi afektif dan kompetensi psikomotor 3 Sinyal transisi atau perpindahan topik bahasan; Sinyal transisi memungkinkan peserta didik mengetahui kapan suatu bahasan atau topik berakhir dan dilanjutkan dengan bahasan atau topik baru. Tidak semua peserta didik dengan mudah dapat menyadari bagian-bagian bahasan pembelajaran. Jadi, alangkah baiknya jika kita beranjak dari satu bahasan ke bahasan lainnya mereka kita beri sinyal. Bila kita menggunakan pendekatan