Teori yang berkenaan dengan variabel yang diambil 1. Pengertian Merek

10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori yang berkenaan dengan variabel yang diambil 1. Pengertian Merek

Menurut Aaker 1996:9, merek adalah nama dan atau simbol yang bersifat membedakan seperti sebuah logo, cap atau kemasan dengan maksud mengidentifikasikan barang atau jasa dari seorang penjual atau sebuah kelompok penjual tertentu. American Asosiation Marketing dalam Kotler dan Keller 2009:256, mendefinisikan merek brand sebagai nama, istilah, tanda, simbol, atau desain, atau kombinasinya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari salah satu penjual atau kelompok penjual dan mendiferensiasikan mereka dari para pesaing. Menurut UU Merek No. 15 Tahun 2001 pasal 1 ayat 1, merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa Tjiptono, 2009:3 Menurut Kotler dan Armstrong 2008:275, merek brand adalah sebuah nama, istilah, tanda, lambang, atau desain, atau kombinasi semua ini, yang menunjukkan identitas pembuat atau penjual produk atau jasa. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa merek adalah produk atau jasa yang dimensinya mendiferensiasikan merek tersebut dengan 11 beberapa cara dari produk atau jasa lainnya yang dirancang untuk memuaskan kebutuhan yang sama. Perbedaan ini bisa fungsional, rasional, atau nyata berhubungan atau tidak nyata berhubungan dengan apa yang direpresentasikan merek. Merek memiliki peran yang sangat penting bagi konsumen maupun produsen. Dari sisi konsumen, merek mempermudah pembelian. Bila tidak ada merek, konsumen harus mengevaluasi semua produk yang tidak memiliki merek setiap kali mereka akan melakukan pembelian. Merek juga membantu meyakinkan konsumen bahwa mereka akan mendapatkan kualitas yang konsisten ketika mereka membeli produk yang digunakan. Dari sisi produsen, merek dapat dipromosikan. Merek dapat dengan mudah diketahui ketika diperlihatkan atau ditempatkan dalam suatu pameran. Selain itu, merek dapat dipakai untuk mengurangi perbandingan harga, karena merek adalah salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan dalam membandingkan produk-produk sejenis yang berbeda Rangkuti, 2009:5. Merek memegang peranan sangat penting salah satunya adalah menjembatani harapan konsumen pada saat kita menjadikan sesuatu harapan kepada konsumen. Dengan demikian dapat diketahui adanya ikatan emosional yang tercipta antara konsumen dengan perusahaan penghasil produk melalui merek. Pesaing bisa saja menawarkan produk yang mirip, tapi mereka tidak mungkin menawarkan janji emosional yang sama 12 Durianto dkk, 2004:2. Merek menjadi sangat penting saat ini, karena beberapa faktor seperti: a. Emosi konsumen terkadang turun naik. Merek mampu membuat janji emosi menjadi konsisten dan stabil b. Merek mampu menembus setiap pagar budaya dan pasar. c. Merek mampu menciptakan komunikasi interaksi dengan konsumen. Semakin kuat suatu merek, makin kuat pula interaksinya dengan konsumen dan makin banyak brand association asosiasi merek yang terbentuk dalam merek tersebut. Jika brand association asosiasi merek yang terbentuk memiliki kualitas dan kuantitas yang kuat, potensi ini akan meningkatkan brand image citra merek. d. Merek sangat berpengaruh dalam membentuk perilaku konsumen, dan sebuah merek yang kuat akan sanggup merubah perilaku konsumen. e. Merek juga mampu memudahkan proses pengambilan keputusan pembelian oleh konsumen. Dengan adanya merek, konsumen dapat dengan mudah membedakan produk yang dibelinya dengan produk lain sehubungan dengan kualitas, kepuasan, kebanggaan, ataupun atribut lain yang melekat pada merek tersebut. f. Merek dapat berkembang menjadi sumber aset terbesar bagi perusahaan.

2. Pengertian Ekuitas Merek Brand Equity

Menurut Aaker 1996:23, ekuitas merek adalah seperangkat aset dan liabilitas merek yang terkait dengan suatu merek, nama, simbol, yang