LATAR BELAKANG MASALAH PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Sejarah telepon selular dimulai pada tahun 1940-an setelah Perang Dunia II. Sejak penemuannya pada pertengahan abad ke-19, telepon menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari jutaan orang di seluruh dunia. Pada pertengahan abad ke-20, berbicara dengan orang lain melalui saluran telepon adalah cara yang terbaik untuk tetap berhubungan dengan teman, keluarga, terlibat dalam kegiatan sosial dan organisasi serta melakukan bisnis di negara-negara kaya. Dikenal sebagai cell phone, terutama di Amerika, atau mobile phone, di Eropa, Asia, Australia dan tempat lain, dan lebih banyak kata lain dalam bahasa lain. Banyaknya pengguna teknologi ini menunjukkan tingkat yang mengejutkan yaitu di tahun 2004 diperkirakan ada 1.752 miliar pengguna telepon selular di dunia, naik dari sekitar 91 juta pengguna pada tahun 1995 dan 1.158 miliar pada tahun 2002 Goggin, 2006. Perkembangan teknologi turut menciptakan inovasi dari sebuah telepon genggam, yang dahulu hanya berupa cell phone ataupun mobile phone, sekarang telah menjadi sebuah smartphone. Salah satu ciri khas dari sebuah smartphone adalah sistem operasi yang ada pada smartphone. Sistem operasi ini merupakan jantung dari perangkat mobile. Sistem operasilah yang mengatur daya, aplikasi, serta layanan-layanan seperti e-mail, dan fitur jaringan selular 2 komputerisasi seperti visual pesan suara juga dapat memungkinkan untuk melakukan kontrol laptop, perangkat web tv, dan banyak lagi Tom, 2011. Berdasarkan data dari ATSI Asosiasi Telepon Selular Indonesia di tahun 2012 kwartal pertama, pertumbuhan pengguna ponsel telah melampaui jumlah populasi di Indonesia yaitu mencapai 240 juta unit. Data yang dekeluarkan oleh IDC International Data Corporation menyebutkan bahwa tingkat penjualan smartphone di Indonesia sebesar 11 di kwartal ketiga tahun 2011 menjadi 13 di kwartal ketiga tahun 2012 dan menyebut Indonesia sebagai pasar telepon genggam terbesar di Asia Tenggara. Terdapat beberapa nama-nama sistem operasi yang sudah tidak asing lagi bagi pengguna smartphone yaitu Android dari Google Inc, iOS dari Apple Inc, BlackBerry OS dari RIM, Symbian OS dari Symbian Ltd, Windows Phone dari Microsoft dan juga masih banyak lagi. Namun pada penelitian kali ini, penulis hanya akan membahas dua sistem operasi pada smartphone yaitu Android dari Google Inc dan sistem operasi iOS dari Apple Inc. Perusahaan dari sistem operasi yang disebutkan di atas memiliki kebijakan yang berbeda. Android dengan open source-nya yaitu sebuah kebijakan yang menjadikan para pembuat atau pabrikan telepon genggam bebas untuk menggunakan sistem operasi Android pada produk telepon genggamnya juga pengembangan-pengembangannya dan membebaskan pengguna untuk merubah perangkatnya sesuai dengan keinginannya. Sedangkan iOS merupakan sistem operasi yang hanya dibuat untuk produk 3 buatan Apple dan pengguna hanya dapat menggunakan perangkat seperti yang telah disediakan oleh developer atau closed source. Dengan kebijakan Google Inc menjadikan Android bersifat open source, maka sistem operasi tersebut dapat ditemukan di berbagai merek smartphone seperti Samsung, HTC, Motorola, Xiaomi, Asus dan masih banyak lagi. Berbeda dengan iOS yang bersifat closed source, menjadikannya hanya dapat ditemukan pada produk developer Apple saja. Tabel. 1.1 Smartphone OS Market Share Period Android iOS Windows Phone BlackBerry OS Others Q3 2014 84,4 11,7 2,9 0,5 0,6 Q3 2013 81,2 12,8 3,6 1,7 0,6 Q3 2012 74,9 14,4 2,0 4,1 4,5 Q3 2011 57,4 13,8 1,2 9,6 18,0 Sumber: www.idc.com, 2014 Dari data pada tabel di atas dapat dilihat bahwa smartphone dengan sistem operasi Android merupakan smartphone yang paling besar market share-nya dan memang sistem operasi inilah yang paling banyak beredar di berbagai macam merek smartphone. Selain itu, peningkatan penjualan dari tiap kwartal ketiga dari tahun 2011 sampai 2014 menghasilkan peningkatan market share dari smartphone dengan sistem operasi Android. Sedangkan market share pada smartphone dengan sistem operasi iOS terlihat terjadi penurunan dari kuartal ketiga di tahun 2011 sampai 2014 meskipun di tahun 2012 terjadi peningkatan. Penurunan market share iOS disebabkan oleh banyaknya peredaran smartphone Android di pasar pcworld.com serta terjadinya 4 perlambatan ekonomi di China yang merupakan pasar terbesar bagi Apple detik.com, meskipun begitu iOS tetap mendapatkan keuntungan yang besar dari market share yang ia miliki saat ini. Disatu sisi, Android merupakan OS smartphone yang paling banyak digunakan di seluruh dunia karena banyaknya pabrikan menggunakan sistem operasi ini dan juga ia bisa didapatkan di berbagai kelas harga. Berbeda dengan iOS yang merupakan OS smartphone yang hanya didapat pada produk Apple serta pada pasar dengan kelas harga yang tinggi high end segment market pcworld.com. Meskipun begitu kedua OS smartphone ini tetap memiliki kualitas bagi konsumennya. Tentunya terdapat perbedaan pendapat dari para konsumen yang menggunakan smartphone dengan kedua sistem operasi tersebut. Salah satu yang menjadi acuan para konsumen adalah features dari sistem operasi tersebut. Adapun selain membandingkan features dari kedua sistem operasi ini, ada juga yang membandingkan harga smartphone, model smartphone yang mirip, spesifikasi smartphone yang hampir sama, developer smartphone dan daya tahan smartphone. Maka peran merek sangatlah penting untuk membantu konsumen menghilangkan persepsi-persepsi yang meragukan. Darwing Wijoyo 2004 mengemukakan bahwa merek brand adalah nama dan identitas utama suatu produk atau jasa badan usaha, sehingga dapat dibedakan dari produk atau jasa sejenis yang ditawarkan oleh pesaing. Selain itu Kartajaya 2004 mengemukakan bahwa merek brand merupakan nilai utama pemasaran. Semakin kuat merek produsen di pasar, maka semakin eksis pula 5 merek tersebut, terutama dalam hal mendominasi kesadaran konsumen untuk mengkonsumsi produk tersebut. Sehingga merek yang baik dapat dikatakan memiliki ekuitas merek yang kuat. Aaker 1991 berpendapat bahwa dari sudut pandang perilaku, ekuitas merek sangatlah penting untuk membuat poin diferensiasi yang menyebabkan keunggulan kompetitif berdasarkan persaingan non harga. Tabel. 1.2 Features Pada Sistem Operasi Android dan Sistem Operasi iOS Operating System iOS Android Developer Apple Google CopyPaste √ √ Multitasking √ √ Flash Support X √ Silverlight Support X X HTML Support √ √ Unified Inbox √ √ Exchange Support √ √ Threaded Email √ √ Visual Voicemail √ √ Video Calling √ √ Third Party App Universal Search √ √ Internet Tethering √ √ Removable Storage X √ Facebook Integration x Third Party App √ Third Party App Twitter Integration x Third Party App √ Third Party App Folders √ √ App Organization Customizable Customizable App Store 300.000+ Apps 90.000+ Apps Microsoft Office Support Third Party App Third Party App Widgets X √ Media Sync iTunes Mac PC Direct File Transfer + Third Party Software X-Box Live Integration Via Third Party App Via Third Party App Sumber: www.pcworld.com, 2011 dengan beberapa penyesuaian 6 Yoo dkk 2000 mengatakan bahwa adapun harga, ekuitas merek yang tinggi memungkinkan perusahaan untuk menetapkan harga yang lebih tinggi karena konsumen bersedia membayar harga premium. Hal ini terjadi pada penjualan smartphone pada kelas harga high-end. Sebagai aset besar bagi perusahaan, ekuitas merek dapat meningkatkan arus kas untuk bisnis Simon Sullivan, 1993 dalam Yoo dkk, 2000. Dengan begitu ekuitas merek akan menciptakan nilai bagi pelanggan dan perusahaan. Nilai bagi pelanggan akan meningkatkan nilai bagi perusahaan, dan ekuitas merek yang terdiri dari beberpa dimensi. Dimensi-dimensi dari ekuitas merek brand equity yaitu terdiri dari kesadaran merek brand awareness, asosiasi merek brand association, persepsi kualitas perceived quality, loyalitas merek brand loyalty. Dimensi-dimensi ini digunakan untuk mengetahui brand equity yang dimiliki suatu produk perusahaan dan juga sudah digunakan oleh banyak peneliti seperti Keller, 1993; Motameni Shahrokhi, 1998; Low Lamb, 2000; Prasad Dev, 2000; Yoo Donthu, 2001 Yoo dkk, 2000. Dari latar belakang yang dipaparkan, penulis bertanya-tanya tentang kedua sitem operasi tersebut, siapakah yang paling baik brand equity-nya. Karena pada umumnya keduanya sudah dikenal di pasar smartphone. Selanjutnya penulis mencoba memaparkannya kedalam skripsi yang berjudul “Analisis Perbandingan Brand Equity Sistem Operasi Android dengan Sistem Operasi iOS pada Smartphone ”. 7

B. Perumusan Masalah