PENDAHULUAN TA MARBÛTAH
Hadits tersebut menjelaskan bahwa seumur hidupnya seorang muslim wajib untuk selalu menuntut ilmu dimana saja dan kepada siapapun. Menuntut ilmu tidak
mengenal batas usia. Hal tersebut mengartikan bahwa dalam Islam, seorang muslim harus dapat menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Siswa di sekolah perlu menjadi seorang pembelajar seumur hidup. Kemampuan dan keinginan untuk terus belajar seumur hidupnya akan
menjadikannya sebagai seseorang yang berhasil dalam memecahkan permasalahan, dapat menyediakan jalan keluar, dan menghasilkan ide baru serta
petunjuk arah untuk masa depannya. Literasi informasi merupakan aspek utama untuk mewujudkannya. Literasi informasi merupakan dasar dari pembelajaran
mandiri dan pembelajaran sepanjang hayat. Melalui kemampuan ini, diharapkan seseorang dapat membekali diri untuk belajar secara mandiri selama hidupnya.
Zurkowski menyebutkan, informasi yang tersedia saat ini sangat banyak hingga seseorang dapat mengalami kesulitan untuk mengevaluasinya. Dengan
menyadari bahwa kemampuan pencarian informasi tiap individu berbeda dari segi waktu serta beragamnya ketersediaan informasi, maka ada celah bagi individu
untuk tidak dapat menggunakan informasi dengan pemahaman yang baik dan maksimal. Lebih lanjut Zurkowski berpendapat bahwa orang yang terlatih dalam
menerapkan sumber-sumber informasi dalam pekerjaan mereka, dapat dikatakan information literate
Zurkowski, 1974: 6. Ernest Boyer 1997 menyadari bahwa memberdayakan peran informasi
merupakan tujuan penting dari pendidikan. Pendidikan harus dapat memberdayakan semua orang untuk merubah informasi menjadi pengetahuan baru.
Literasi informasi merupakan bagian dari kebutuhan informasi seseorang dan merupakan suatu kemampuan dalam mengidentifikasi, menempatkan,
mengevaluasi, mengorganisasi dan untuk mengefektifkan informasi yang ada untuk menyelesaikan masalah, dan diperlukan kembali untuk berpartisipasi secara
efektif dalam masyarakat informasi, juga merupakan bagian dari dasar hak asasi manusia dalam long life education yang harus terus dikembangkan.
Upaya peningkatan kemampuan literasi informasi bagi anak perlu secara terus menerus dilakukan agar sumber daya manusia SDM dapat ditingkatkan. Teori
konstruktivisme Piaget Sanjaya, 2007: 227, meyakini bahwa pada dasarnya setiap individu sejak kecil sudah memiliki kemampuan untuk mengkonstruksi
pengetahuannya sendiri. Pengetahuan yang dikonstruksi oleh anak sebagai subyek, akan menjadi pengetahuan yang bermakna, sedangkan pengetahuan yang hanya
diperoleh melalui proses pemberitahuan tidak akan menjadi pengetahuan yang bermakna. Pengetahuan tersebut hanya untuk sementara setelah itu dilupakan.
Informasi yang baik adalah informasi yang dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, serta dapat berguna bagi banyak orang. Informasi yang baik
bukanlah informasi yang menimbulkan keraguan terhadap orang yang mendapatkannya.
Rendahnya literasi informasi dapat menjadi ancaman yang serius karena dapat mempengaruhi kredibilitas seseorang dalam kehidupannya dan pekerjaannya yang
secara langsung berpengaruh terhadap kemajuan dan kesejahteraan suatu bangsa. Sedangkan pengolahan dan pemanfaatan informasi secara baik akan berdampak
terhadap meningkatnya sumber daya manusia, sehingga berpengaruh baik pula terhadap kemajuan suatu bangsa.