Profil SMA Islam Al-Izhar Pondok Labu
                                                                                berhasil apabila mendapatkan perhatian yang sungguh-sungguh dari  siswa. Metode yang disajikan secara sistematik dan menggairahkan akan  memberikan kesempatan
kepada siswa untuk merespons serta menumbuhkan motivasi belajar yang kuat. Guru PAI  menggunakan  metode  ceramah  agar  tujuan  pembelajaran  dapat  tercapai,  pada
akhir  ceramah  guru  mengemukakan  kesimpulan,  memberikan  kesempatan  kepada siswa untuk bertanya, dan memberikan tugas kepada siswa. Sedangkan metode tanya
jawab  dapat  digunakan  untuk  menarik  perhatian  siswa,  merangsang  daya  pikir, membangun keberanian, melatih kemampuan berbicara, dan berpikir secara teratur,
serta sebagai alat untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa secara objektif.
Gambar 4.1 Kegiatan belajar mengajar PAI di kelas. Dalam  menggunakan  gabungan  dua  metode  ini,  guru  PAI  menyampaikan
materi pelajaran dengan cara klasikal. Siswa diminta untuk membaca buku pelajaran terlebih dahulu, setelah siswa selesai membaca buku, guru lalu menjelaskan materi
pelajaran.  Ketika  menjelaskan  itulah  beberapa  siswa  mengajukan  pertanyaan- pertanyaan  tentang  hal-hal  yang  belum  mereka  pahami,  kemudian  guru
menjawabnya.  Terkadang  guru  yang  memberikan  pertanyaan  kepada  siswa  untuk melatih kemampuan berpikir siswa terhadap materi. Metode ini digunakan guru PAI
karena memungkinkan banyaknya materi yang dapat disampaikan guru kepada siswa dengan  waktu  yang  terbatas,  di  samping  juga  untuk  memudahkan  guru  dalam
menekankan  bagian  materi  yang  penting  kepada  siswa.  Pada  akhir  pembelajaran, guru  bersama  siswa  menyimpulkan  materi  yang  telah  dibahas.  Setelah  itu  guru
memberikan siswa tugas-tugas praktek, kemudian guru menilainya.
Membahas  bab  selanjutnya,  metode  yang  guru  gunakan  adalah  metode presentasi. Hal ini dilakukan dalam upaya membangun rasa percaya diri, keberanian,
dan  sikap  bertanggung  jawab  siswa.  Di  samping  agar  dapat  membuat  siswa mengeksplor
pengetahuannya sehingga
dapat menyajikan
serta menginformasikannya  dengan  baik  kepada  teman-temannya.  Metode  ini  penting
karena guru PAI dapat membangun nilai-nilai positif yang ada dalam diri siswa juga meningkatkan kemampuan siswa dalam  berpikir.
Berdasarkan  standar  isi  materi  PAI  yang  terdapat  pada  kurikulum,  sebagian besar  materi  PAI  adalah  materi  yang  ditujukan  agar  siswa  paham  dan  dapat
menerapkannya  dalam  kehidupan  sehari-hari.  Karena  sifatnya  yang  lebih  banyak untuk  menciptakan  pemahaman  siswa,  di  samping  metode  diskusi,  presentasi,  dan
ceramah,  guru  PAI  SMA  Islam  Al-Izhar  juga  menggunakan  metode  pemaknaan discovery-inquiry.  Metode  pemaknaan  ini  dilakukan  guru  dengan  cara
menampilkan  video  atau  film  yang  berkaitan  dengan  materi  ajar,  setelah  selesai kemudian  video  tersebut  dimaknai  bersama.  Siswa  dituntut  untuk  menggali  nilai-
nilai  positif  maupun  negatif  yang  terkandung  di  dalamnya.  Dalam  hal  ini  guru melakukan  penyederhanaan  materi.  Hasil  akhir  dari  metode  ini  adalah  siswa
diharapkan akan mampu mempraktekkan nilai-nilai positif dan menjauhi nilai-nilai negatif dalam kehidupannya sehari-hari berdasarkan pada yang telah mereka pelajari
dari video. Walaupun begitu, metode pemaknaan lebih sedikit digunakan dari pada metode  yang  lain,  disebabkan  guru  mengejar  waktu.  Metode  pemaknaan  ini  hanya
digunakan sebagai penambahan saja karena materi agama tidak selalu berfokus pada buku  melainkan menggali nilai-nilai yang terdapat di masyarakat dalam kehidupan
sehari-hari.
Sehingga  metode  pemaknaan  dapat  dilakukan  bersamaan  dengan penggunaan metode yang lain dalam satu materi.
Metode pemaknaan bermaksud untuk membuat siswa berpikir kritis terhadap suatu informasi yang didapatkannya. Metode ini menjadikan siswa dapat menyaring
dan  mengasosiasi  pengetahuan  barunya  dengan  pengetahuan  lama  yang  telah  ia miliki sebelumnya.
Dalam  satu  kesempatan,  terkadang  pula  guru  PAI  SMA  Islam  Al-Izhar menggunakan penggabungan beberapa metode pembelajaran, yaitu dalam membahas
satu materi, ada yang dihafal, didiskusikan, juga dimaknai. Di akhir pembelajaran
guru  selalu  mengajak  siswa  untuk  bersama-sama  menyimpulkan  hal  yang  telah dipelajari.
Di sisi lain, seperti yang tertuang dalam salah satu misi SMA Islam Al-Izhar Pondok  Labu  yaitu  membentuk  kepribadian  dan  karakter  siswa  yang  kritis  dan
senang  belajar,  maka  SMA  Islam  Al-Izhar  Pondok  Labu  sangat  mengedepankan pengembangan kemampuan berpikir kritis siswa. Siswa SMA Islam Al-Izhar dalam
menanggapi informasi baik berkaitan dengan materi pelajaran agama maupun tidak, tidak  mudah  menerima  informasi  yang  didapatkan  begitu  saja,  akan  tetapi  terlebih
dahulu  mereka  mengkritisi  informasi  tersebut  dengan  cara  mencari  kebenarannya dan sumbernya.
Agar tercapainya kemampuan tersebut, dalam pembelajaran di kelas pun guru sering  mengaitkan  materi  pelajaran  yang  sedang  dibahas  dengan  topik  atau  kasus
yang  terbaru atau  terkini. Tujuannya  agar  siswa  peka  terhadap  keadaan  sekitar.  Di samping itu, menurut guru PAI, siswa SMA Islam Al-Izhar sebagian besar juga aktif
mengikuti perkembangan informasi terbaru seputar masalah agama. Hal ini terlihat ketika guru menyampaikan materi pembelajaran, siswa kerap kali bertanya mengenai
kasus-kasus atau pun topik keagamaan yang sedang marak diberitakan media massa, sekalipun tidak sesuai dengan materi yang sedang dipelajari.
Walaupun  begitu  guru  tetap  memberikan  siswa  kesempatan  untuk  bertanya. Namun  siswa  terlebih  dahulu  meminta  izin  kepada  guru  untuk  bertanya  mengenai
hal yang berada di luar materi. Pertanyaan tersebut kemudian didiskusikan bersama, dengan  meminta  pendapat  dari  siswa  yang  lain  terkait  pertanyaan  yang  diajukan
salah seorang siswa.
Guru  PAI  menambahkan  bahwa  siswa  di  SMA  Islam  Al-Izhar  Pondok  Labu tergolong  aktif  dan  kreatif.  Pernyataan  guru  tersebut  sesuai  dengan  pengamatan
penulis  di  dalam  kelas  saat  pembelajaran  berlangsung.  Terlihat  siswa  memberikan umpan  balik  terhadap  apa  yang  disampaikan  guru.  Antusias  atas  materi  pelajaran
bagi  siswa  merupakan  gambaran  keberhasilan  guru  dalam  memposisikan  siswa melakukan aktivitas secara optimal.
Menurut Thompson, perbandingan metode mengajar konvensional dan metode belajar aktif adalah sebagai berikut Thompson, 2000: 65:
Tabel 4.1 Perbandingan metode mengajar Lecturelisten
Actively engaged Individual effort
Group effort Subjects
Integration Facts
Problem centered Sage on the stage
Guide on the side Spokenwritten
All resources RRR 42 hours
Authenticportfolio Insular programs
Community collaboration Menurut  keterangan  yang  didapat  dari  siswa,  metode  pembelajaran  yang
diberikan  guru  tidak  membuat  bosan  untuk  belajar  PAI,  karena  sering  kali presentasi, siswa dibuat kelompok kemudian guru meminta untuk presentasi tentang
suatu  tema  atau  materi.  Apabila  tidak  paham  siswa  sering  mengajukan  berbagai macam pertanyaan, bahkan terkadang pertanyaan di luar materi. Seringkali di dalam
kelas siswa membahas mengenai kasus yang terupdate, kasus LGBT misalnya.
Menurut keterangan siswa lain, cara guru memberikan materi di kelas adalah guru  memberikan  materi  lewat  slide,  siswa  bertanya  kemudian  saling  diskusi  dan
saling  memberi  masukan.  Pertanyaan  terkadang  berada  di  luar  materi,  yang terkadang  juga  ada  kaitannya.  Siswa  mengetahui  informasi  ter-update  tentang
masalah keagamaan di televisi. Siswa menganggap isu itu tidak baik dan melanggar etika  dan  norma.  Siswa  dapat  menganalisis  bahwa  perbuatan  tersebut  tidak  baik
setelah  siswa  melakukan  kegiatan  asosiasi  informasi  yang  ia  dapatkan  dengan informasi lama yang telah didapat sebelumnya.
Mengenai  isu  atau  kasus-kasus  keagamaan  yang  sedang  hangat diperbincangkan, siswa menilai bahwa banyak kasus-kasus yang tidak benar untuk
diikuti atau dicontoh. Siswa tidak langsung mempercayai informasi-informasi yang didapatkan dari sumber-sumber yang kurang terpercaya, misalnya dari sosial media.
Karenanya,  siswa  selalu  membandingkan  informasi  yang  ia  dapatkan  dengan informasi dari sumber lain yang lebih akurat.
Mengenai informasi-informasi yang ada di media sosial, apabila informasinya positif  dan  dilakukan  tidak  berdosa,  siswa  berpendapat  bahwa  tidak  ada  salahnya
untuk diterapkan. Tetapi apabila ia tidak mengetahui kebenaran informasi tersebut, maka  terlebih  dahulu  siswa  melihat  konteksnya  seperti  apa  dan  sambil  mencari
informasi  yang  sama  melalui  internet.  Sehingga  informasi  yang  didapatkan  tidak langsung dipercaya begitu saja.
Dari hasil penelitian tersebut, pada intinya, seluruh metode pembelajaran yang digunakan guru PAI SMA Islam Al-Izhar memang bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan berpikir kritis siswa.  Guru menyadari sepenuhnya bahwa upaya untuk menjadikan  siswa  yang  kritis  adalah  dimulai  dari  pembelajaran  yang  dilakukan  di
kelas. Rasa ingin tahu siswa akan tumbuh seiring dengan kesempatan yang diberikan guru.  Siswa  tidak  enggan  untuk  mengajukan  pertanyaan,  memberikan  informasi
kepada  teman,  maupun  menyampaikan  pendapatnya  karena  didukung  dengan metode  pembelajaran  yang  sesuai.  Oleh  karena  itu,  seluruh  metode  pembelajaran
yang digunakan oleh guru PAI SMA Islam Al-Izhar dapat mendorong peningkatan kemampuan  literasi  siswa  terhadap  informasi-informasi  yang  mereka  dapatkan.