Efektifitas kelembagaan KetanMerahOPR dalam pengelolaan konflik
pimpinan dan atau institusi Polres Jember dengan melakukan pembiaran terhadap kegiatan tambang ilegal. Akses tambang ilegal ini kemudian dijual ke
pengepul, yakni Koperasi salah institusi satu aparat keamanan di Jember. Pertarungan akses pro tambang versus kontra akses tambang adalah
gambaran nyata dari azas lingkungan keenam, bahwa individu dan spesies yang mempunyai lebih banyak keturunan daripada saingannya Koalisi Kepentingan
Orrmas, LSM-L dan OPA, cenderung berhasil mengalahkan saingannya itu mengusir --sementara--aktor pro tambang dalam kawasan lindung dan
konservasi TNMB. Pertarungan ini masih terus berlanjut, jika dilihat dari upaya- upaya sistematis dan politis dari Pemkab Jember dengan bertopengkan PAD.
Namun, dibalik PAD, SDA tambang telah dijadikan sebagai kompensasi dan alat transaksi politik, biaya untuk menutup utang Pilkada, sebagai balas budi terhadap
Tim sukses dan Parpol Pendukung, serta untuk dana Incumbent Pilkada Gambar 28.
Gambar 19 Demonstrasi masyarakat anti tambang pada kawasan konservasi dan kawasan lindung di Jember TNMB dan Paseban-P Nusa Barong;
Sumber: Radar Jember 18 Desember 2009; Radar Jember 9 April 2010
193 Tabel 51 Peran dalam mekanisme akses para aktor berdasarkan teori Ribbot dan Peluso 2003
No.
Aktor Peran dalam mekanisme akses para aktor dalam pengelolaan TNMB
Penataan Pemanfaatan
penggunaan Gain
Pengembangan Pemeliharaan
Maintenance access
Pemulihan Pengawasan
Control access
Pengendalian
1. Balai TNMB
√ √
√ √
√ √
√ 2.
Pemkab. Jember √
support
√
support
√
support
√
support
√
support
√
support
√
support
3. Pemkab. Banyuwangi
√
support
√
support
√
support
√
support
√
support
√
support
√
support
4. Aparat polisi, jaksa dan hakim
- √
oknum
- -
√
simbolis
√ √
5. PT: UGM, IPB dan UNEJ
- √
riset dan PPM
√ -
- √
√ 6.
Pemerintah desa -
√
warga desa
- √
“kemitraan”
√ √
√ 7.
PT. LDO Jember -
√
perkebunan
- √
terbatas dalam kebun
- √
√ 8.
Ormas Nahdlatul Ulama -
√
ummat NU desa
- √
anti akses tambang
- √
akses tambang
√
akses tambang
9. Wetland Indonesia Program
√
konsep
√
riset
√ √
- -
√ 10. Birddlife-IP dan KBSK
√
konsep
√
riset
√ √
- -
√ 11. Konsorsium LATIN – IPB
√
konsep
√
riset dan PPM
√ √
anti akses tambang
√
terbatas
√ √
12. KEHATI √
√
riset dan PPM
√ √
√ √
√ 13. HAMIMMMB-KEHATI
√
konsep
√
riset dan PPM
√ √
anti akses tambang
√
rendah
√
temporal
√ 14. KAIL
√
konsep
√
PPM
√ √
√
rendah
√ √
15. ALAM HIJAU √
konsep
- -
- -
√
akses tambang
√
akses tambang
16. CIWALI -
- PPM -
√
skala terbatas
√
rendah
√ √
17. OPR -
√
tani + ladang
- √
rendah
√
rendah
√
rendah
- 18. LMDH
- -
- -
√
terbatas
√ 19. HIPPA
- √
SD air
- √
SD air
- -
- 20. Pengusaha Tambang
- √
proses: ESDM
- -
- -
- 21. Pengambil SDH
- √
akses SDH
- -
- -
- 22. Borek pedagang SDH kecil
- √
- -
- -
- 23. PengusahaPedagang Besar SDH
- √
- -
- -
- 24. PC. PMII Jember
- -
- √
anti akses tambang
- √
akses tambang
√
akses tambang
25. DPC. GMNI Jember -
- -
√
anti akses tambang
√
akses tambang
√
akses tambang
26. Koalisi LSM-L tabel 42 -
- -
√
anti akses tambang
- √
akses tambang
√
akses tambang
27. GNKL -
- -
√
anti akses tambang
- √
akses tambang
√
akses tambang
28. Pencita Alam JemberBesuki -
√
rekreasi
- √
anti akses tambang
- -
-
Sumber: BTNMB dan Wawancara 2008
Tabel 52 Identifikasi aktor, kepentingan, peran, kelemahan dan kekuatan dalam implementasi kebijakan TNMB
No Aktor
Aparat Pemerintah Kepentingan
Peran dan kelebihan Kelemahan
dan keterbatasan Otoritas
dan kekuatan
1. Balai TNMB
1. Penataan zonasi, penyusunan rencana kegiatan, pemantauan dan evaluasi pengelolaan
2. Penyidikan, perlindungan dan pengamanan TN; 3. Pengendalian kebakaran hutan;
4. Promosi, informasi konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya;
5. Pengembangan bina cinta alam, penyuluhan
sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya; 6. Kerjasama KSDAHE dan kemitraan;
7. Pemberdayaan masyarakat; 8. Pengembangan dan pemanfaatan jasa lingkungan
dan ekowisata; • Perencana, penanggung-
jawab, pelaksana dan monev kebijakan
• Memiliki struktur organisasi dan aparat pelaksana yang
kuat • Memiliki anggaran rutin
• Kultur birokrasi tidakbelum berubah
• Interaksi koordinasi dengan masyarakat PPM dan
institusi lainnya masih bersifat seremonial
• Sangat besar dan kuat,
tetapi tidak digunakan
secara maksimal
2. Pemkab. Jember
1. Konservasi 2. Ekowisata meningkat
3. PAD dari bagi hasil • Perencana dan
penanggungjawab tata ruang wilayah
• Penguasa daerah • Memiliki struktur organisasi
hingga tingkat desa • Memiliki anggaran rutin
• Kultur birokrasi belum berubah
• Interaksikoordinasi dengan masyarakat dan institusi
lainnya bersifat seremonial • Mempersempit ruang gerak
UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemda: TNMB bukan
wilayahnya • Sangat besar
dan kuat, tetapi tidak
digunakan secara
maksimal
3. Pemkab. Banyuwangi
1. Konservasi 2. Ekowisata meningkat
3. PAD dari bagi hasil • Perencana dan
penanggungjawab tata ruang wilayah
• Penguasa daerah • Memiliki struktur organisasi
hingga tingkat desa • Memiliki anggaran rutin
• Kultur birokrasi belum berubah
• Interaksikoordinasi dengan masyarakat dan institusi
lainnya bersifat seremonial • Mempersempit ruang gerak
UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemda: TNMB bukan
wilayahnya • Sangat besar
dan kuat, tetapi tidak
digunakan secara
maksimal