Kec. Tempurejo: Jenis mata pencaharian
peluang meningkatkan PAD. Para pemangku kepentingan melaporkan adanya persepsi bahwa TN akan sulit dijaga apabila keuntungannya tidak langsung dapat
dinikmati oleh masyarakat lokal di sekitar kawasan konservasi. TN merupakan prioritas rendah bagi pemerintah daerah, karena berdasarkan UU, tanggung-jawab
atas kawasan konservasi tetap berada di pemerintah pusat. Kawasan TN
merupakan peluang yang hilang untuk menghimpun pendapatan daerah dibandingkan dengan hutan produksi. Bagi pemerintah daerah, keberadaan
kawasan lindung di suatu daerah dianggap sebagai beban daripada berkah. Polarisasi dan konflik interpretasi antar institusi pusat yang ada di daerah
dengan para pihak di kabupaten seperti terurai di atas substansinya pada Tabel 26, adalah realitas riil dari buruknya konsolidasi dan interaksi antar
institusi serta minimnya pemahaman elite daerah tentang manfaat TNMB bagi pembangunan daerah dari aspek sosial budaya dan ekologi. Waktu 9 sembilan
tahun pelaksanaan otonomi daerah
31
31
Otonomi daerah berlaku efektif sejak tanggal1 Januari 2001.
, ternyata bukan waktu yang cukup bagi kedua belah pihak untuk memahami makna otonomi daerah UU No. 322004 di
bidang pengelolaan SDA-L TNMB. Sejumlah bencana pembangunan dan resistensi sosial yang terjadi secara merata di hampir semua kabupaten di
Indonesia, juga belum menjadi bahan pembelajaran sosial social learning dan kesadaran yang massif bagi kedua belah pihak, bahwa SDA-L TN selalu memiliki
konteks yang melampaui entitas politik dan administratif, sehingga integrasi rencana dan kepentingan pembangunan pusat dengan daerah, dan daerah dengan
daerah lain justeru lebih menguntungkan banyak pihak. Legitimasi UU No. 322004 dan beberapa peraturan perundang-undangan
lainnya, menambah super-energi bagi pemerintah kabupaten untuk berani berkonflik dengan atau melawan pemerintah pusat, dalam bentuk respon dan
penilaian atas berbagai kebijakan pengelolaan sumberdaya alam oleh pemerintah pusat di daerah. Pemerintah kabupaten Jember dan Banyuwangi, dengan
argumentasi kebijakan di atas, menunjukan rasa sangat percaya diri dan sedikit pun tidak memiliki
rasa kuatir untuk bertentangan atau melawan Kebijakan Menteri Kehutanan yang bertanggung-jawab di bidang Kehutanan.