31 menurun. Farhat et al. 2002 juga menyebutkan bahwa PEG memiliki tekanan
uap rendah yang mengakibatkan penurunan a
w
.
Gambar 18. Grafik pengukuran a
w
edible film
3. Pengukuran Ketebalan Film
Ketebalan film dipengaruhi oleh banyaknya total padatan dalam larutan, luas cetakan, dan tinggi volume larutan saat pencetakan Park et al., 1992. Dengan
cetakan yang sama, film yang terbentuk dapat berbeda ketebalannya apabila volume yang dituangkan berbeda. Semakin besar volume, semakin tebal film yang
dihasilkan. Demikian juga dengan total padatan, semakin banyak total padatan maka film akan semakin tebal. Total padatan dalam semua larutan edible film
yang dibuat dalam penelitian ini sama, yaitu 1 dari volume pelarut, dan volume larutan yang dicetak adalah keseluruhan dari satu formulasi. Ketebalan juga
mempengaruhi sifat barrier dan sifat mekanik film. Ketebalan edible film yang diplastifikasi berkisar antara 58,9 - 118,3 µm,
sedangkan ketebalan film yang tidak diplastifikasi berkisar antara 41,7 - 95,6 µm. Grafik hasil pengukuran ketebalan film dapat dilihat pada Gambar 19. Analisis
sidik ragam terhadap ketebalan film pada taraf α = 5 Lampiran 6,
menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara film PEG dengan film tanpa PEG. Penggunaan PEG menambah jumlah padatan dan meningkatkan
100 : 0 75 : 25
50 : 50 25 : 75
0 : 100 PEG
0.68 0.63
0.66 0.67
0.65 Tanpa PEG
0.70 0.65
0.68 0.69
0.67 0.58
0.60 0.62
0.64 0.66
0.68 0.70
0.72
a
w
Formulasi Pektin : Kitosan
32 volume dalam film sehingga film yang terbentuk lebih tebal dibandingkan dengan
film tanpa PEG. Formulasi film juga memberikan perbedaan yang signifikan terhadap
ketebalan film. Semakin banyak kitosan yang digunakan, semakin tebal film yang dihasilkan. Hal ini dapat dijelaskan dengan perbedaan berat molekul dari pektin
dan kitosan yang digunakan. Berat molekul rata-rata pektin berkisar antara 50 - 150 kDa Sriamornsak, 2003, lebih rendah bila dibandingkan dengan rata-rata
berat molekul kitosan yang berkisar antara 100 – 500 kDa Kumar, 1999. Oleh
karena itu, film dengan konsentrasi kitosan yang lebih tinggi memiliki ketebalan yang lebih tinggi pula.
Gambar 19. Grafik pengukuran ketebalan edible film
4. Pengukuran Kuat Tarik dan Persentase Pemanjangan