3
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. KEMASAN EDIBLE
Kemasan edible didefinisikan sebagai bermacam bahan yang digunakan untuk menutupi coating atau wrapping makanan, dapat dimakan bersama
dengan makanan tersebut, dan bertujuan untuk memperpanjang umur simpan produk Pavlath dan Orts, 2009. Menurut Krochta 1992, kemasan edibel adalah
suatu lapisan tipis yang dibuat dari bahan yang dapat dimakan, dibentuk di atas komponen makanan coating atau diletakkan di antara komponen makanan film
dan dapat berfungsi sebagai penahan barrier perpindahan massa seperti kelembaban, oksigen, lipida, zat terlarut dan atau sebagai pembawa carrier
bahan tambahan makanan seperti bahan pengawet untuk meningkatkan kualitas dan umur simpan makanan. Film dan coating dibedakan berdasarkan konsep
bahwa coating diaplikasikan dan dibentuk langsung di atas permukaan makanan, sedangkan film merupakan struktur yang diaplikasikan pada makanan setelah
dibentuk secara terpisah Gontard dan Guilbert, 1994. Edible film banyak mendapat perhatian karena beberapa keunggulannya
dibanding kemasan sintetis. Keunggulan utama edible film terhadap kemasan sintetis tradisional adalah edible film dapat dikonsumsi bersamaan dengan produk
yang dikemas. Tidak ada kemasan yang dibuang, dan meskipun tidak dikonsumsi edible film tetap berkontribusi dalam mereduksi pencemaran lingkungan. Proses
produksi edible film menghasilkan lebih sedikit limbah dan polusi. Selain itu, edible film secara eksklusif dibuat dari bahan yang dapat diperbaharui, bersifat
edible, dan lebih mudah terdegradasi dibanding material polimer Bourtoom, 2008.
Edible film diproduksi dari material yang memiliki kemampuan membentuk film. Komponen yang digunakan untuk pembuatan edible film dapat
diklasifikasikan menjadi tiga kategori, yaitu hidrokoloid termasuk protein, turunan selulosa, alginat, pektin, pati, dan polisakarida lainnya, lipid lilin,
asilgliserol, dan asam lemak, dan komposit. Secara umum, lipid digunakan untuk menurunkan transmisi air, hidrokoloid digunakan untuk mengkontrol transmisi
oksigengas lainnya dan perlindungan terhadap lemak, sedangkan film protein
4 memberikan stabilitas mekanis. Materi tersebut dapat dimanfaatkan secara
individual atau sebagai komposit untuk membentuk film dengan sifat yang diinginkan.
Edible film harus memenuhi beberapa persyaratan fungsional spesifik seperti barrier terhadap kelembaban, padatan, danatau gas, solubilitas dalam air atau
lemak, warna dan penampakan, karakteristik mekanis dan rheologi, keamanan, dan sebagainya. Sifat fungsional tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu
material yang digunakan, pembentukan film, dan pengaplikasian film. Berbagai tujuan fungsional penggunaan edible film tertera pada Tabel 1, sedangkan ilustrasi
transfer yang dapat dikontrol dengan edible film ditunjukkan pada Gambar 1.
Tabel 1. Tujuan Penggunaan Edible Film Donhowe dan Fennema, 1994
Penggunaan Materi yang sesuai
Menghambat migrasi kelembaban Lipid, komposit
Menghambat migrasi gas Hidrokoloid, komposit
Menghambat migrasi minyaklemak Hidrokoloid
Menghambat migrasi padatan Hidrokoloid, lipid, atau komposit
Meningkatkan integritas struktural atau kemudahan penanganan
Hidrokoloid, lipid, atau komposit
Mempertahankan komponen flavor yang bersifat volatil
Hidrokoloid, lipid, atau komposit
Membawa bahan tambahan pangan Hidrokoloid, lipid, atau komposit
Menurut Pavlath dan Orts 2009, edible film yang ideal harus memiliki karakteristik sebagai berikut:
Tidak mengandung senyawa berbahaya, komponen yang menimbulkan alergi dan yang tidak dapat dicerna
Memberikan kestabilan struktural dan mencegah kerusakan mekanis selama transportasi, penanganan, dan penjualan
Memiliki kemampuan adhesi yang baik dan seragam pada permukaan makanan yang dilindungi
Mengkontrol migrasi air baik masuk maupun keluar dari makanan yang dilindungi untuk menjaga tingkat kelembaban yang diinginkan
5 Memberikan sifat semi permeable untuk menjaga equilibrium internal gas
yang terlibat dalam respirasi aerobik dan anaerobik, sehingga menghambat senescense
Mencegah kehilangan komponen yang menstabilkan aroma, flavor, nutrisi, dan karakteristik organoleptik yang penting bagi penerimaan konsumen, dan
tidak mempengaruhi rasa atau penampakan Memberikan kestabilan biokimia dan mikrobial permukaan sekaligus
melindungi dari kontaminan, infestasi serangga, proliferasi mikroba, dan kerusakan lainnya
Menjaga dan meningkatkan nilai estetik dan atribut sensori penampakan, rasa, dan lainnya dari produk
Berfungsi sebagai pembawa bahan tambahan yang diinginkan seperti flavor, aroma, pewarna, nutrisi, dan vitamin. Penambahan antioksidan dan agen
antimikroba dapat dibatasi pada permukaan dengan penggunaan edible film sehingga meminimalkan biaya dan perubahan rasa
Mudah diproduksi dan terjangkau secara ekonomi
Gambar 1. Transfer yang berpotensi untuk dikontrol oleh kemasan edible
Debeaufort dan Voilley, 2009 Menurut Han 2002, penggunaan edible film merupakan salah satu
penerapan dari pengemasan aktif karena sifatnya yang edible dan biodegradable merupakan fungsi tambahan yang tidak terdapat pada sistem pengemasan
konvensional.
6
B. PEKTIN