Medan Listrik Sifat Listrik dalam Air

ketahanan jaringan dan pengaturan tekanan osmotik cairan tubuh. Jika perubahannya di luar kisaran toleransi, maka laju pertumbuhan ikan dapat menurun dan bahkan dapat menyebabkan kematian mendadak atau berangsur- angsur. Salinitas berhubungan erat dengan tekanan osmotik air. Semakin tinggi salinitas, semakin tinggi tekanan osmotik air Boyd, 1982. Salinitas mempengaruhi kondisi internal hewan air. Tekanan osmotik dan konsentrasi ion cairan tubuh merupakan salah satu faktor yang ada dalam sifat kimia air dan keberadaannya di dalam air dapat menjadi faktor penghambat atau pemacu pertumbuhan ikan.

2.3 Medan Listrik

Medan listrik alami terdapat pada banyak lingkungan perairan berasal dari faktor abiotik dan biotik. Medan listrik alami yang berasal dari faktor abiotik, sebagian besar merupakan Direct Current DC atau dalam frekuensi yang rendah jenis Alternating Current AC, dalam selang kurang dari satu atau beberapa putaran per sekon Hz. Medan listrik yang terbentuk, berasal dari proses-proses geochemical dan aliran air menuju medan magnet bumi. Medan listrik alami yang berasal dari faktor biotik berada dalam Direct Current DC berasal dari kumpulan oscillator, dimana semua sel-sel mengalami kebocoran atau kehilangan ion-ion dan itulah yang menjadi sumber dari arus DC. Hal yang menjadi sumber paling penting secara ekologi dari kutub medan oscilasi adalah diproduksi oleh ritme dari kontraksi otot sepanjang ventilasi insang dan pergerakan undulatori. Lebih dari 60 spesies hewan, 9 filum yang telah diketahui memiliki frekuensi rendah dari medan listrik di seluruh permukaan tubuhnya Albert dan Crampton, 2006. Menurut Kanginan 1995, medan listrik merupakan vektor, yaitu memiliki besaran dan arah. Kuat medan listrik pada dua keping sejajar yang diberi muatan listrik yang sama tetapi berlawanan jenis positif dan negatif, dipengaruhi oleh potensial listrik volt dan jarak antara kedua keping m. Semakin besar jarak antara dua keping, maka semakin kecil kuat medan listriknya.

2.4 Sifat Listrik dalam Air

Menurut Suharyanto 2003, bila elektroda logam dicelupkan ke dalam air, maka voltase maupun arus listrik akan menyebar dengan pola garis-garis lengkung yang menghubungkan katoda dan anoda. Sedangkan garis-garis equipotential digambarkan memotong garis-garis arus secara tegak lurus sehingga membentuk garis berpola melingkar dan bertitik pusat pada kedua elektroda. Pada air yang bersalinitas lebih tinggi memiliki konduktivitas yang lebih tinggi pula, sehingga garis-garis equipotential cenderung lebih menyebar. Hal ini disebabkan air bersalinitas mengandung garam-garam elektrolit yang bermuatan negatif lebih tinggi sehingga daya hantar listriknya meningkat. Sebaliknya pada air bersalinitas rendah, garis-garis ini cenderung lebih mengumpul Nybakken, 1988. Cowx dan Lamarque 1990 dalam Suharyanto 2003, menyatakan bahwa di dalam air, semakin jauh jarak antara elektroda akan menyebabkan arus listrik semakin lemah dan gradien voltase semakin rendah. Berdasarkan kekuatan arus atau gradien tersebut, terbentuklah zona atau area efektif dan area berbahaya. Bagi ikan-ikan yang berada disekitar elektroda dalam air akan mendapatkan area berbahaya danger zone yang terletak dekat pusat elektroda dan area efektif yang terletak disebelah luar area berbahaya. Semua garis-garis potensial di air tawar didistorsi dengan arah mengumpul pada tubuh ikan sehingga ikan terpengaruh dengan baik oleh medan listrik Halsband, 1959 dalam Arnaya, 1980.

2.5 Respon Ikan terhadap Medan Listrik