3.5 Parameter yang Diamati 3.5.1 Parameter Biologi
a. Laju Pertumbuhan Harian
Laju pertumbuhan harian atau Spesific Growth Rate SGR merupakan laju pertambahan bobot individu dalam persen dan dinyatakan dalam persamaan
sebagai berikut :
100 1 x
Wo Wt
t
− =
α Keterangan:
α = Laju pertumbuhan harian Wt = Bobot rata-rata ikan pada saat akhir gram
Wo = Bobot rata-rata ikan pada saat awal gram t = Lama pemeliharaan hari
Huisman, 1987
b. Pertumbuhan Bobot
Menggambarkan pertambahan bobot rata-rata benih ikan gurame yang dipelihara selama perlakuan. Nilai pertumbuhan bobot ini diperoleh dari selisih
bobot benih gurame saat awal pemeliharaan dengan bobot benih ikan gurame saat akhir pemeliharaan.
c. Pertumbuhan Panjang Mutlak
Panjang total tubuh ikan gurame diukur setiap satu minggu sekali dengan menggunakan jangka sorong. Pertumbuhan panjang mutlak dihitung dengan
menggunakan persamaan sebagai berikut :
_ _
L L
t P
m
− =
Keterangan :
m
P = Pertumbuhan panjang mutlak cm
= Panjang rata-rata akhir cm
t
L
_
= Panjang rata-rata awal cm
L
Effendie, 1979
d. Tingkat Kelangsungan Hidup
Tingkat kelangsungan hidup atau Survival Rate SR merupakan persentase jumlah ikan hidup pada akhir pemeliharaan dibandingkan dengan jumlah ikan
pada awal tebar yang dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut : SR = NtNo x 100
Keterangan : SR = Derajat kelangsungan hidup Nt = Jumlah ikan hidup pada akhir pemeliharaan ekor
No = Jumlah ikan pada awal pemeliharaan ekor Effendie, 1979
e. Rasio Panjang Usus Terhadap Panjang Tubuh PUPT
Pengukuran rasio panjang usus dan panjang tubuh PUPT dilakukan pada awal dan akhir pemeliharaan, dengan persamaan sebagai berikut :
Rasio Panjang UsusPanjang Tubuh = PuPt Keterangan : Pu = Panjang Usus cm
Pt = Panjang tubuh cm Effendie, 1979
f. Efisiensi Pemberian Pakan
Pada penelitian ini perhitungan efisiensi pakan menggunakan rumus sebagai berikut :
EP = 100
× ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎝
⎛ −
+ F
Wo Wd
Wt Keterangan : EP = Efisiensi pakan
Wt = Biomassa ikan akhir gram Wo = Biomassa ikan awal gram
Wd = Biomassa ikan mati gram F = Jumlah pakan yang diberikan gram
Zonneveld et al., 1991
3.5.2 Parameter Kualitas Air a. Suhu
Pengukuran suhu pada media pemeliharaan menggunakan termometer air raksa Hg dengan satuan
o
C.
b. Oksigen terlarut
Oksigen terlarut
Dissolved Oxygen DO merupakan jumlah mgliter gas
oksigen yang terlarut dalam air. Pengukuran DO dilakukan dengan metode instrumentasi menggunakan alat DO-meter.
c. pH
pH adalah suatu faktor lingkungan yang dipengaruhi oleh kadar CO
2
terlarut dan alkalinitas. Pengukuran pH dilakukan dengan metode instrumentasi
menggunakan alat pH-meter.
d. Daya Hantar Listrik DHL
Daya hantar listrik DHL atau conductivity adalah gambaran numerik dari kemampuan air untuk menghantarkan arus listrik. Nilai DHL dipengaruhi oleh
kandungan garam-garam terlarut yang dapat terionisasi dalam air pada suhu saat pengukuran dilakukan. Nilai DHL dinyatakan dalam satuan mScm. Pengukuran
DHL dilakukan dengan metode instrumentasi menggunakan alat Conductivitymeter
.
e. Alkalinitas