Oksigen Terlarut Daya Hantar Listrik

toksisitas suatu senyawa kimia. Senyawa amonium yang dapat terionisasi banyak ditemukan pada perairan yang memiliki pH rendah. Amonium tidak bersifat toksik, namun pada suasana pH yang tinggi, lebih banyak ditemukan amonia yang tidak terionisasi dan bersifat toksik.

2.10.3 Oksigen Terlarut

Oksigen terlarut dalam air berasal dari hasil fotosintesis oleh fitoplankton atau tanaman air dan difusi dari udara bebas Effendi, 2003. Ketersediaan oksigen terlarut merupakan faktor pembatas dalam pemeliharaan ikan. Menurut Goddard 1996 dalam Sitio 2008, oksigen merupakan kebutuhan vital bagi organisme untuk menghasilkan energi. Energi tersebut penting untuk fungsi metabolisme, termasuk penyerapan dan asimilasi makanan serta pertumbuhan. Jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh organisme akuatik bergantung pada spesies, ukuran, jumlah pakan yang dimakan, aktivitas, suhu air, konsentrasi oksigen terlarut dan lain-lain Boyd, 1990. Kandungan oksigen 1 mgl bersifat lethal bagi ikan bila terpapar dalam waktu beberapa jam, dalam air yang mengandung oksigen 1-5 mgl ikan dapat bertahan tetapi pertumbuhannya lambat, sedangkan pada air dengan kandungan oksigen terlarut 5 mgl ikan dapat hidup dan tumbuh secara normal Swingel, 1969 dalam Boyd, 1982. Menurut Sarwono dan Sitanggang 2007, kandungan oksigen terlarut yang terbaik untuk pemeliharaan gurame antara 4-6 mgl.

2.10.4 Daya Hantar Listrik

Daya Hantar Listrik DHL atau konduktivitas adalah gambaran numerik dari kemampuan air untuk meneruskan aliran listrik. Oleh karena itu, semakin banyak garam-garam terlarut yang dapat terionisasi, semakin tinggi pula nilai DHL. Reaktivitas, bilangan valensi, dan konsentrasi ion-ion terlarut sangat berpengaruh terhadap nilai DHL. Asam, basa, dan garam merupakan penghantar listrik atau konduktor yang baik APHA,1976; Mackereth et al., 1989 dalam Effendi, 2003. Menurut Yuwono 2001, daya hantar listrik atau konduktivitas adalah ukuran kemampuan suatu zat menghantarkan arus listrik dalam temperatur tertentu yang dinyatakan dalam micromhos per centimeter o C μmhoscm o C. Satuan yang lebih umum digunakan adalah microSiemens per centimeter μSiemenscm. Air suling aquades memiliki nilai DHL sekitar 1 μmhoscm, sedangkan perairan alami sekitar 20-1500 μmhoscm Boyd, 1988 dalam Effendi, 2003. Perairan laut memiliki nilai DHL yang sangat tinggi karena banyak mengandung garam terlarut APHA, 1976 dalam Effendi, 2003.

2.10.5 Amonia