Root to Shoot Ratio Massa Karbon Pohon

utama, cabang, ranting, dan daun. Hasil penelitian root to shoot ratio biomassa pohon jati dapat di lihat pada Tabel 12. Tabel 12 Root to shoot ratio biomassa pohon jati Kelas Umur Nisbah Biomassa Akar dan Biomassa Pohon diatas Tanah Batang Diatas Tanah 1 0,1841 0,1357 2 0,5048 0,4317 3 0,1826 0,1705 4 0,1611 0,1446 5 0,1155 0,1090 Rata-rata 0,2296 0,1983 Hasil analisis root to shoot ratio menunjukkan bahwa root to shoot ratio biomassa pada batang utama berkisar pada 0,1155-0,5048 rata-rata 0,2296. Root to shoot ratio biomassa di atas permukaan tanah berkisar pada 0,1090- 0,4317 dengan nilai rata-rata sebesar 0,1983. Nilai ini lebih rendah dengan hasil penelitian Adinugroho 2006 terhadap beberapa jenis pohon khas hutan sekunder yaitu jenis macaranga, mallotus, trema, melastoma dan leea yang menyatakan bahwa nilai root to shoot ratio pada hutan sekunder adalah 0,25. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan biomassa pada akar pohon jati adalah sebesar 20. Nilai ini lebih tinggi dari pernyataan Elias 2010 terhadap pohon Acacia mangium sebesar 15 dengan kisaran root to shoot ratio sebesar 0,0906 –0,2071 dengan rata-rata 0,1443. Root to shoot ratio merupakan sebuah variabel yang biasa digunakan dalam pendugaan biomassa di dalam akar. Penggunaan root to shoot ratio ini didasarkan pada tingkat kesulitan ketika akan mengambil sampel untuk penghitungan biomassa pada akar pohon. Hal ini tak lain karena root shoot ratio seperti BEF yang berfungsi sebagai metode pendekatan penghitungan biomassa pada pohon.

5.9 Root to Shoot Ratio Massa Karbon Pohon

Root to shoot ratio massa karbon merupakan nisbah massa karbon akar pohon jati terhadap jumlah massa karbon yang tersimpan di atas permukaan tanah batang, cabang, ranting dan daun. Nilai ini dihitung dengan membagi massa karbon pada akar pohon jati terhadap batang utama pohon jati, serta membandingkan massa karbon yang terdapat pada akar pohon jati terdadap massa karbon pada bagian yang terdapat diatas permukaan tanah pohon jati batang utama, cabang, ranting dan daun. Hasil root to shoot ratio massa karbon pohon jati dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13 Root to shoot ratio massa karbon pohon jati Kelas Umur Nisbah Massa Karbon Akar dan Massa Karbon Pohon diatas Tanah Batang Diatas Tanah 1 0,1943 0,1489 2 0,5068 0,4381 3 0,1819 0,1711 4 0,1610 0,1460 5 0,1159 0,1111 Rata-rata 0,2320 0,2030 Tabel 13 menunjukkan nilai root to shoot ratio massa karbon akar dengan batang utama yang berkisar 0,1159-0,5068 dengan nilai rata-rata sebesar 0,2320. Root to shoot ratio massa karbon akar dengan diatas permukaan tanah adalah berkisar antara 0,1111-0,4381 dengan nilai rata-rata 0,2030. Hasil tersebut lebih rendah dari penelitian Adinugroho 2006 yang menyatakan bahwa nilai root to shoot ratio pada hutan sekunder jenis macaranga, mallotus, trema, melastoma dan leea adalah 0,25, tetapi lebih tinggi dari hasil penelitian Elias 2010 yang menyatakan root to shoot ratio pada pohon acacia mangium sebesar 0,15 kisaran root to shoot ratio massa karbon sebesar 0,0794 –0,2132 dengan nilai rata-rata 0,1442. Root to shoot ratio massa karbon digunakan untuk menduga total karbon stok pada tegakan hutan dengan data penunjang berupa nilai volume tegakan, BEF, kerapatan kayu, dan nilai kadar karbon dalam biomassa. Seperti yang telah di kemukaan oleh IPCC 2003 bahwa pendugaan total karbon stok pada tegakan dengan menggunakan rumus C = VxWDxBEFx1+RSxCF, dimana C adalah Total C-stok tonha, V adalah Volume tegakan m3ha, WD adalah kerapatan kayu tonm3, BEF adalah rasio biomassa atas dengan biomassa batang, RS adalah rasio biomassa akar dengan biomassa dan CF adalah nilai kadar karbon dalam biomassa.

5.10 Faktor Ekspansi

Dokumen yang terkait

Perbandingan Efisiensi Metode Pohon Contoh (Tree Sampling) dan Metode Konvensional dalam Pendugaan Potensi Tegakan Jati (Tectona grandis L.F.) Di KPH Mantingan Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah

0 8 59

Kajian kelestarian produksi hasil hutan kayu jati (Tectona grandis L.f) KPH Jatirogo Perum Perhutani Unit II Jawa Timur

1 15 55

Kajian Kelestarian Produksi Kayu Jati (Tectona grandis Linn.f) KPH Cepu Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah

0 7 68

Analisis kebijakan penebangan rata tanah untuk pohon jati (Tectona grandis Linn f.) di KPH Nganjuk Perum Perhutani Unit II Jawa Timur

0 18 149

Penyusunan tabel volume sortimen jati (Tectona grandis, L.f.) di kph Pemalang perum perhutani unit I Jawa Tengah

4 35 49

Penyusunan tabel volume lokal pohon dan sortimen jati (Tectona grandis L.f ) di KPH Bojonegoro Perum Perhutani Unit II Jawa Timur

2 14 117

Model persamaan alometrik massa karbon akar dan root to shoot ratio biomassa dan massa karbon pohon Mangium (Acacia mangium Wild): studi kasus di BKPH Parung Panjang, KPH Bogor, Perum Perhutani unit III, Jawa Barat dan Banten

2 7 96

Persamaan Alometrik Biomassa dan Massa Karbon Akar Pohon Jati (Tectona grandis Linn f.) di KPH Balapulang, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah

0 4 107

Persamaan Alometrik Biomassa dan Massa Karbon Pohon Jati (Tectona grandis Linn. f.) (KPH Balapulang, Perum Perhutani Unit I, Jawa Tengah).

0 8 102

Pendugaan Nilai Tegakan dan Analisis Nilai Tambah Jati (Tectona grandis L.f.) di KPH Pemalang Perum Perhutani Unit 1 Jawa Tengah

1 6 33