I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Fenomena perubahan iklim climate change menjadi perhatian dari berbagai kalangan seperti akademisi dan pemerhati lingkungan. Climate change
merupakan keadaan yang ditandai dengan meningkatnya suhu permukaan bumi global warming yang dipicu oleh kegiatan manusia dalam menggunakan bahan
bakar fosil secara berlebihan sehingga mengakibatkan penumpukan GRK gas rumah kaca. Gas GRK tersebut adalah karbondioksida CO
2
, nitroksida N
2
O, methana
CH
4
, sulfurheksafluorida
SF
6
, perflurokarbon
PFC dan
hidroflurokarbon HFC di atmosfer. Salah satu unsur alam yang mampu menyerap CO
2
dalam jumlah banyak adalah hutan. Hal ini dikarenakan vegetasi yang ada di dalam hutan mengikat CO
2
didalam melakukan proses fotosintesis dan menyimpannya dalam bentuk biomassa, sehingga eksistensi hutan berpengaruh dalam pencegahan dan
penanganan pemanasan global di bumi. Sesuai dengan pernyataan Brown 1997 yang mengatakan bahwa 50 dari biomassa yang ada didalam hutan tersusun atas
karbon. Perum Perhutani merupakan salah satu BUMN yang hingga saat ini masih
konsisten mengelola hutan tanaman yang berada di wilayah Jawa, yang menghasilkan berbagai jenis kayu komersial baik kayu Rimba dan kayu Jati.
Selain memperoleh manfaat tangible berupa kayu juga diperoleh manfaat intagible seperti simpanan massa karbon sebagai upaya mitigasi GRK di atmosfer.
Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian penghitungan biomassa dan massa karbon dalam tegakan di areal Perum Perhutani terutama pada tegakan jati. Salah
satu cara menghitung biomassa dan massa karbon pohon adalah menggunakan root to shoot ratio. Dewi 2011 menyebutkan bahwa Root to shoot ratio
merupakan nilai nisbah atau perbandingan biomassa atau massa karbon pada akar pohon jati terhadap biomassa atau massa karbon diatas permukaan tanah batang,
cabang, ranting dan daun.
1.2 Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk menghitung root to shoot ratio biomassa dan massa karbon pohon jati Tectona grandis L. f.
1.3 Manfaat Penelitian