Sumberdaya perairan Sumberdaya perikanan

7 pat, digunakan pula sebagai sumber energi PLTA. Danau Singkarak juga memi- liki sumberdaya perikanan yang unik, seperti adanya ikan endemik ikan bilih Mystacoleucus padangensis, dan sumberdaya ikan lainnya.

2.2.1. Sumberdaya perairan

Danau adalah suatu ekosistem yang dinamis. Selain keindahan alamnya yang menentramkan hati, danau adalah sumberdaya air di daratan yang penting artinya untuk memenuhi kebutuhan manusia akan air minum. Pemanfaatan yang berlebihan dan perusakan atas sumberdaya danau akan menghambat pengelolaan danau untuk kesejahteraan manusia secara berkesinambungan. O- leh karena itu manusia diharapkan mau menghormati kemampuan ekosistem alami danau dalam memenuhi kebutuhan air untuk berbagai kepentingan, baik dari pihak manusia maupun alam Lakenet 2004 in Nancy 2007. Studi pengelolaan danau secara berkelanjutan memerlukan pendekatan multi-disiplin, termasuk di dalamnya ilmu-ilmu bidang fisika, kimia, biologi dan sosial, serta pertimbangan-pertimbangan aspek sosio-ekonomi. Perumusan kebi- jakan dan pengambilan keputusan untuk pengelolaan danau harus didasarkan pada penelitian ilmiah yang baik dan informasi yang dapat diandalkan. Pengelo- laan danau yang berkelanjutan menghendaki diselesaikannya konflik berbagai pihak yang sama-sama mengambil manfaat sumberdaya yang ada di danau, de- ngan mempertimbangkan kepentingan alam Lakenet 2004 in Nancy 2007. Masyarakat dan para pemangku kepentingan lainnya harus didorong agar berpartisipasi secara sungguh-sungguh dalam mengenali dan menyelesaikan masalah kritis yang membebani danaunya. Semua kegiatan pengelolaan danau harus dilandasi azas keadilan agar dapat mendorong masyarakat dan semua pe- mangku kepentingan untuk berpartisipasi secara sungguh-sungguh dalam pro- ses perumusan kebijakan, pengambilan keputusan dan pelaksanaannya. Mene- rapkan proses partisipatori dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan menuju ke pemanfaatan danau secara berkelanjutan merupakan cara yang paling rasional untuk menjamin terciptanya keadilan, keterbukaan dan pemberdayaan demi kepentingan seluruh masyarakat dan pemangku kepentingan lain dalam daerah tangkapan air danau Lakenet 2004 in Nancy 2007. 8

2.2.2. Sumberdaya perikanan

Danau Singkarak yang terletak pada ketinggian 362.55 m dari permukaan laut ini memiliki spesies ikan khas atau endemik yang dikenal dengan ikan bilih Mystacoleucus padangensis. Bentuk ikan bilih mirip teri, namun hidup di air ta- war. Ikan ini merupakan andalan utama mata pencarian penduduk yang ada di selingkaran Danau Singkarak. Dengan rasanya yang amat khas, gurih dan wa- ngi, ikan bilih juga menjadi panganan bagi wisatawan yang berkunjung ke Da- nau Singkarak. Panganan ikan bilih dapat ditemukan dengan mudah karena ba- nyak warga yang membuka rumah makan dengan menu andalan ikan bilih Muslion 2008. Ikan bilih yang menjadi primadona masyarakat di Danau Singkarak, akhir- akhir ini jumlahnya semakin berkurang. Tanpa upaya khusus untuk mengem- bangkan ikan bilih, bukan tak mungkin suatu saat ikan ini akan punah. Apalagi warga semakin giat berupaya mendapatkan ikan yang lebih banyak, antara lain dengan mengecilkan mata kail sehingga ikan-ikan yang masih kecil pun ikut ter- jaring. Ancaman ikan bilih yang lain berasal dari aneka limbah yang mengalir ke Danau Singkarak. Pemakaian bahan kimia untuk pertanian serta limbah rumah tangga dan pariwisata merupakan bagian dari pencemaran air danau yang sulit dihentikan. Oleh karena itu, diperlukan suatu strategi pengelolaan yang efisien agar kelestarian ikan bilih dapat tetap dipertahankan sejalan dengan pemanfaat- an yang dilakukan untuk sumber mata pencarian masyarakat. Pengelolaan ikan bilih tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja, melainkan sinergi dari upaya ter- padu berbagai pihak baik instansi pemerintah, Perguruan Tinggi, BUMN serta didukung oleh peran serta aktif masyarakatLSM. Upaya pengelolaan tidak ha- nya bertujuan untuk menjaga kelestarian ikan bilih tetapi juga menjaga ekosis- tem danau, untuk berbagai pemanfaatan potensi sumberdaya alam yang ada se- cara efektif dan efisien Syandri 1996. 2.3. Ruang Lingkup Pariwisata dan Ekowisata 2.3.1. Pariwisata