Kesesuaian dan Daya Dukung Sumberdaya Untuk Wisata

16 Ekowisata dapat memberikan dampak positif maupun dampak negatif. Dampak positif dari kegiatan ekowisata antara lain menambah sumber pengha- silan dan devisa negara, menyediakan kesempatan kerja dan usaha, mendorong perkembangan usaha-usaha baru, dan diharapkan mampu meningkatkan kesa- daran masyarakat maupun wisatawan tentang konservasi sumber daya alam Razak 2008. Pengembangan ekowisata juga tidak bisa terlepas dari dampak negatif se- perti tertekannya ekosistem yang ada di obyek ekowisata apabila dikunjungi wi- satawan dalam jumlah yang banyak dan konflik kepentingan antara pengelola a- tau operator ekowisata dengan masyarakat lokal terutama mengenai pembagian keuntungan dan aksesibilitas Razak 2008. Ada tujuh hal penting yang harus dilakukan oleh operator ekowisata da- lam upaya mewujudkan ekowisata yang berkelanjutan sebagaimana yang dise- butkan oleh The Ecotravel Center 2002 in Subadra 2007 yaitu: 1. Mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan yang dijadikan ob- yek ekowisata. 2. Meningkatkan kontribusi terhadap pembangunan di sekitar obyek eko- wisata dan mendukung program pembangunan berkelanjutan. 3. Pengurangan konsumsi terhadap sumberdaya yang tidak dapat diper- baharui. 4. Melestarikan kearifan-kearifan lokal yang dimiliki masyarakat lokal. 5. Mengutamakan usaha-usaha pendukung kegiatan ekowisata yang di- miliki masyarakat lokal. 6. Mendukung usaha-usaha pelestarian lingkungan, dan 7. Memberikan kontribusi terhadap pelestarian biodiversitas yang ada di lingkungan yang dijadikan obyek ekowisata.

2.4. Kesesuaian dan Daya Dukung Sumberdaya Untuk Wisata

Kesesuaian mencakup kesesuaian sumberdaya atau potensi yang dikaitkan dengan luas areal bagi setiap peruntukan wisata. Setiap kegiatan wisata mempu- nyai persyaratan sumberdaya dan lingkungan yang sesuai dengan kegiatan wi- sata yang dikembangkan Yulianda 2007. 17 Pariwisata merupakan industri yang kelangsungan hidupnya sangat diten- tukan oleh baik-buruknya lingkungan. Ia sangat peka terhadap kerusakan ling- kungan, misalnya pencemaran oleh limbah domestik yang berbau dan kotor, sampah yang bertumpuk, dan kerusakan pemandangan oleh penebangan hutan, gulma air di danau, gedung yang letak dan arsitekturnya tidak sesuai, serta sikap penduduk yang tidak ramah. Tanpa lingkungan yang baik pariwisata tidak mungkin berkembang. Karena itu pengembangan pariwisata haruslah memper- hatikan terjaganya mutu lingkungan, sebab dalam industri pariwisata, lingkung- an itulah yang sebenarnya dijual Soemarwoto 2004. Suatu daerah wisata mempunyai kemampuan tertentu untuk menerima wisatawan, yang biasa disebut daya dukung lingkungan. Daya dukung ling- kungan di bidang pariwisata dapat dinyatakan dalam jumlah wisatawan per sa- tuan luas per satuan waktu. Tetapi baik luas maupun waktu umumnya tidak da- pat dirata-ratakan, karena penyebaran wisatawan dalam ruang dan waktu tidak merata Soemarwoto 2004. Daya dukung lingkungan pariwisata dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu tujuan wisatawan dan faktor lingkungan biofisik lokasi pariwisata. Tujuan pariwisata adalah untuk mendapatkan rekreasi. Rekreasi tidak hanya berarti ber- senang-senang, melainkan harus diartikan sebagai rekreasi, yaitu secara harfiah berarti diciptakan kembali. Jadi dengan rekreasi itu orang ingin menciptakan kembali atau memulihkan kekuatan dirinya, baik fisik maupun spiritual. Setelah berekreasi orang merasa dirinya pulih untuk melakukan tugasnya lagi. Karena itu tujuan rekreasi bermacam-macam, antara lain bermain-main, berolahraga, belajar, beristirahat atau kombinasi macam-macam tujuan itu. Walaupun tujuan- nya bermacam-macam, tetapi semuanya mempunyai sifat umum yang sama, yai- tu dilakukan di luar tugas pekerjaan untuk mendapatkan hiburan. Perencanaan pengembangan pariwisata haruslah memperhatikan daya dukung berdasarkan atas tujuan pariwisata Soemarwoto 2004. Faktor biofisik yang mempengaruhi kuat atau rapuhnya suatu ekosistem akan sangat menentukan besar-kecilnya da- ya dukung tempat wisata tersebut. Ekosistem yang kuat mempunyai daya du- kung yang tinggi, yaitu dapat menerima wisatawan dalam jumlah yang besar, karena tidak mudah rusak dan dapat cepat pulih dari kerusakan sensitivitas rendah, resiliensi tinggi. Ekosistem demikian pada umumnya terdapat di ke- 18 tinggian di atas laut yang rendah, yang datar atau landai, suhu yang tinggi dan tanah yang subur Soemarwoto 2004. Daya dukung badan air yang digunakan untuk pariwisata dipengaruhi o- leh luas dan volume badan air itu dan gerak air. Misalnya, sebuah danau yang luas, dalam, pencampuran air yang baik dan pergantian air yang cepat mem- punyai daya dukung yang lebih besar daripada danau yang sempit, dangkal, air- nya tenang dan mengalami penggantian air yang pelan. Hal ini disebabkan kare- na di danau dengan volume air yang besar yang tercampur oleh gelombang atau arus dan cepat diganti, zat pencemar akan mengalami pengenceran dan terbawa keluar danau oleh adanya aliran keluar Soemarwoto 2004. Faktor biofisik yang mempengaruhi daya dukung lingkungan bukan hanya faktor alamiah, melainkan juga faktor buatan manusia. Misalnya, adanya per- kampungan penduduk di dekat lokasi pariwisata yang limbahnya terbuang langsung atau terbawa oleh sarana pariwisata juga merupakan faktor dalam pe- nentuan daya dukung, antara lain jalan dan tempat peristirahatan. Daya dukung lingkungan tidak cukup hanya dilihat dari sarana pelayanan wisatawan, melain- kan juga harus dari segi kemampuan lingkungan untuk mendukung sarana itu Soemarwoto 2004. Jelaslah, perencanaan pariwisata yang tidak memperhatikan daya dukung lingkungan akan menurunkan kualitas lingkungan dan rusaknya ekosistem yang dipakai untuk pariwisata itu sehingga akhirnya akan menghambat bahkan menghentikan perkembangan pariwisata itu Soemarwoto 2004. 19

3. METODE PENELITIAN