Pengetahuan masyarakat mengenai ekowisata n = 30 responden Kesesuaian Wisata Danau Singkarak

65 Gambar 27. Pengetahuan masyarakat dan wisatawan terhadap ekowisata a dan b

4.7.1. Pemandangan alam perbukitan

Danau Singkarak dikelilingi oleh perbukitan yang dikenal dengan Bukit Barisan. Perbukitan ini ditumbuhi oleh beraneka ragam pepohonan, seperti kela- pa, pinus, mahoni, surian dan sebagainya. Hijaunya perbukitan dapat menyejuk- kan mata dan dapat memberikan perasaan tenang serta nyaman bagi yang me- mandangnya. Selain itu, hamparan danau yang luas dapat dilihat keindahannya dari atas bukit-bukit tersebut, untuk itu keberadaan flora fauna yang terdapat di sekeliling bukit Danau Singkarak harus terjaga kelestariannya, agar keindahan danau tetap terjaga.

4.7.2. Tanjung Mutiara

Tanjung Mutiara merupakan objek wisata Danau Singkarak yang terdapat di wilayah Kabupaten Tanah Datar. Kegiatan wisata yang bisa dilakukan oleh wisatawan di Tanjung Mutiara adalah berenang di pinggiran danau yang dang- kal dan berperahu. Sebelum memasuki bulan Ramadhan Tanjung Mutiara ramai dikunjungi karena adanya tradisi masyarakat Minangkabau yang dikenal de- ngan “balimau”. Balimau merupakan acara pembersihan diri untuk menyambut bulan suci dengan cara mandi.

4.7.3. Olah raga paralayang di Payorapuih

Perbukitan Danau Singkarak di wilayah Payorapuih memiliki karakteristik angin timur sehingga cocok dikembangkan kegiatan olahraga paralayang. Olah

a. Pengetahuan masyarakat mengenai ekowisata n = 30 responden

b. Pengetahuan wisatawan mengenai ekowisata n = 30 responden

66 raga paralayang ini sedang dikembangkan oleh pihak pengelola kawasan wisata Danau Singkarak.

4.7.4. Kereta wisata

Kereta wisata merupakan program wisata provinsi Sumatrera Barat. Jalur kereta ini dimulai dari Padang sampai ke Kabupaten Sawahlunto. Dalam perja- lanannya, kereta wisata tersebut melewati kawasan wisata Danau Singkarak. Se- hingga penumpang kereta yang sedang berada di kereta tersebut dapat meman- dang secara langsung keindahan Danau Singkarak.Tetapi kereta ini masih ber- operasi setiap hari Minggu, dan jumlah penumpangnya belum terlalu banyak.

4.7.5. Festival Singkarak dan Danau Kembar

Festival Singkarak - Danau Kembar merupakan kegiatan wisata Kabupaten Solok. Acara ini pertama kali diadakan pada 23-27 Agustus 2008. Tujuan diada- kannya festival ini adalah untuk lebih mengenalkan seni, budaya, dan keindahan alam di Kabupaten Solok kepada seluruh masyarakat di Indonesia dan masyara- kat keturunan Minang yang berada di Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussa- lam sehingga dapat lebih mengenal dan pada akhirnya mencintai seni, budaya, dan kekayaan alam Indonesia khususnya Sumatera Barat. Festival ini berhasil mencetak rekor Museum Rekor Indonesia MURI de- ngan menggelar arak-arakan 74 jenis adat dan budaya khas dari 74 nagari di 14 Kecamatan yang ada di Kabupaten Solok. Festival ini direncanakan diadakan dua tahun sekali. Festival Danau Singkarak dan Danau Kembar bisa menjadi a- jang promosi pariwisata Danau Singkarak khususnya secara nasional bahkan internasional melalui pemberitaan media cetak dan elektronik.

4.7.6. Tour de Singkarak

Tour de Singkarak merupakan perlombaan balap sepeda tingkat internasio- nal yang diadakan di Sumatera Barat. Perlombaan ini melewati berbagai daerah wisata di Sumatera Barat seperti Padang, Bukittinggi, Lembah Harau di Paya- kumbuh dan tentunya Danau Singkarak. Perlombaan balap sepeda Tour de Sing- 67 karak baru pertama kali dilaksanakan di Sumatera Barat dan direncanakan men- jadi acara tahunan. Tahun 2009 merupakan tahun pertama penyelenggaraannya yang dimenangkan oleh pembalap asal negara Iran. Puncak acara dilaksanakan di Danau Singkarak. Acara ini bertujuan untuk mempromosikan daerah wisata yang terdapat di provinsi Sumatera Barat termasuk Danau Singkarak.

4.8. Instansi-Instansi Terkait dengan Kawasan Wisata Danau Singkarak

Instansi-instansi yang terkait secara langsung maupun tidak langsung dengan pengelolaan danau Singkarak diuraikan di bawah ini.

4.8.1. Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Tanah Datar

Peran Dinas Pariwisata di kawasan wisata Danau Singkarak adalah sebagai promotor atau yang melakukan promosi-promosi ke berbagai daerah di Indone- sia dan beberapa negara di dunia. Bentuk promosi adalah melalui website, buku- buku, brosur, pameran. Dinas pariwisata kabupaten mengelola kawasan wisata Tanjung Mutiara yang terdapat di Danau Singkarak. Kawasan ini biasa diguna- kan aktifitas berenang di tepian danau yang dangkal dan perahu wisata.

4.8.2. Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Solok

Tugas dari Dinas Pariwisata Kabupaten Solok sama dengan Dinas Pariwi- sata Kabupaten Tanah Datar yaitu untuk mempromosikan Danau Singkarak. Se- lain itu, bertugas untuk merencanakan pengembangan pengelolaan kawasan wi- sata Danau Singkarak yang terletak di bagian Kabupaten Solok. Menurut Dinas Pariwisata Kabupaten Solok, sejak tahun 2001 pengelolaan kawasan wisata Da- nau Singkarak diserahkan pengelolaannya ke pada nagari yang berada di sekitar kawasan wisata Danau Singkarak. Wilayah yang telah dikelola oleh Dinas Pari- wisata Kabupaten Solok adalah wilayah Darmaga Lokasi delapan pada daerah penelitian, dan wilayah Biteh Kacang lokasi lima pada daerah penelitian. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak Dinas Pariwisata kedua kabu- paten ini, ternyata belum ada kerjasama yang terintegrasi diantara keduanya. Masing-masing kabupaten hanya mengurusi wilayah mereka sendiri. 68

4.8.3. Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Solok

Peran dari dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Solok di kawasan Danau Singkarak adalah memantau kondisi perikanan dan nelayan di danau ter- sebut. Menurut Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Solok, stok ikan bi- lih yang terdapat di Danau Singkarak semakin berkurang, yang disebabkan oleh penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan seperti menggunakan bom dan menggunakan jaring dengan mesh size kurang dari 1 inci. Untuk itu, Dinas Per- ikanan Kabupaten Solok memberikan bantuan berupa jaring kepada nelayan, dan menarik jaring nelayan dengan ukuran mesh size kurang dari 1 inci. Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Solok juga merencanakan suatu kawasan reservat wilayah konservasi bagi ikan bilih.

4.8.4. Dinas Pekerjaan Umum

Dinas Pekerjaan Umum Tanah Datar berperan dalam memonitor kondisi jalan, kawasan wisata yang terdapat di Danau Singkarak, apabila terdapat keru- sakan dinas PU melaporkannya kepada Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Suma- tera Barat untuk ditindaklanjuti. Sedangkan Dinas Pekerjaan Umum Solok bertu- gas memantau abrasi air danau, karena pada waktu-waktu tertentu, misalnya pada saat angin kencang, Danau Singkarak memiliki gelombang yang cukup be- sar sehingga berpotensi terjadi abrasi.

4.8.5. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Peran Badan Perencanaan Pembangunan Daerah adalah memberikan ren- cana pembangunan dan pengembangan kawasaan wisata di Danau Sing-karak, baik dari segi ekonomi, sosial, dan fisik masyarakat yang terdapat di kawasan wisata Danau Singkarak. Setelah terbentuk rencana tersebut diserahkan kepada instansi-instansi terkait. Dalam bidang ekonomi dan sosial masyarakat, Bappeda Kabupaten Tanah Datar pernah memberikan penyuluhan mengenai proses pengemasan dan pemasaran ikan bilih kepada masyarakat, khususnya untuk produk yang akan diekspor. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak terkait di masing-masing ins- tansi di atas dapat disimpulkan bahwa belum adanya integrasi yang kuat antara 69 setiap instansi dalam pengembangan dan pengelolaan kawasan Danau Singka- rak. Masing-masing kabupaten mengurusi wilayah danau mereka sendiri. Pada- hal Danau Singkarak merupakan satu kesatuan yang utuh dan memerlukan pengelolaan dan pengembangan secara keseluruhan bukan sebagian wilayahnya saja. Menurut Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Solok, sejak tahun 2000 pengelolaan Danau Singkarak diserahkan kepada masing-masing nagari yang berada di sekeliling Danau Singkarak, pemerintah daerah berperan sebagai pembuat kebijakan, menjadi media antara masyarakat dengan pemerintah pro- pinsi apabila ada permasalahan dana, kerusakan jalan serta permasalahan prasa- rana lainnya. Menurut masyarakat setempat, pengelolaan terhadap pengem- bangan kawasan wisata Danau Singkarak masih terbengkalai karena kurang ko- ordinasinya antara pemerintah daerah dengan nagari. Pemerintahan tingkat na- gari belum bisa mengelola dan mengembangkan wisata secara optimal karena keterbatasan dana. Kanagarian yang ada di sekeliling danau sebaiknya mem- bentuk suatu kelembagaan dengan struktur organisasi dan peran yang jelas da- lam mengelola kawasan wisata Danau Singkarak, agar potensi danau yang cu- kup besar tidak sia-sia keberadaannya.

4.9. Kesesuaian Wisata Danau Singkarak

Analisis kesesuaian wisata dilakukan pada masing-masing kegiatan yang akan dikembangkan di delapan lokasi dalam kawasan wisata Danau singkarak. Kegiatan yang akan dikembangkan adalah berenang, memancing, berkemah, berperahu, duduk santai dan outbound. Analisis ini dimaksudkan untuk menilai kelayakan atau kesesuaian wisata yang akan dikembangkan dari delapan lokasi di kawasan wisata Danau Singkarak. Penentuan lokasi didasarkan kepada perbe- daan karakteristik yang dimilikinya. Hasil analisis kesesuaian wisata dikelom- pokkan ke dalam tiga kategori yaitu sesuai, sesuai bersyarat dan tidak sesuai. Ke- giatan wisata yang direkomendasikan serta nilai persentase IKW disajikan pada Tabel 13 dan peta kesesuaian pada Gambar 28. Berdasarkan hasil analisis kesesuaian wisata, lokasi satu Tanjung Mutiara sesuai untuk dilakukan kegiatan berenang, outbound dan berkemah dengan per- sentase masing-masing 94.12, 91.67, dan 86.27 Lampiran 14. Hal ini dise- 70 babkan karena lokasi satu memiliki parameter yang sangat sesuai dengan aktifi- tas wisata tersebut. Perairan Tanjung Mutiara ini memiliki kedalaman 1-2 m, ke- landaian 20 , kejernihan 80, 0.5-0.25 mdtk, dan ombak yang tenang, lebar tepian ≥ 8 m, pemandangan yang dapat dilihat dari lokasi ini berupa hamparan danau, hutan, dan pegunungan. Hamparan daratan yang berupa pasir dan tanah ditumbuhi vegetasi kelapa, pohon mangga, dan pohon jambu. Menurut masyara- kat tidak terdapat biota berbahaya di lokasi ini. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, kegiatan wisata yang paling sesuai untuk lokasi satu adalah berenang dan berkemah Lampiran 15 dan 16. Tabel 13. Kriteria IKW setiap lokasi penelitian No Lokasi Lintang Selatan Bujur Timur Kegiatan Wisata yang Direkomendasikan IKW Kategori IKW 1 Tjg Mutiara 00 32’ 49.7” 100 31’ 24.5” Berenang Berkemah 94.12 86.27 S S 2 Batu Taba 00 32’ 55’’ 100 31’ 49.6” Duduk santai 78.43 SB 3 X Koto 00 32’ 54.5” 100 32’ 00.8” Memancing 74.07 SB 4 Ombilin 00 33’ 29.5” 100 32’ 53.9” Duduk santai 90.20 S 5 Biteh 00 36’ 50” 100 34’ 25.2” Memancing 100 S 6 Kacang 00 37’ 47.7” 100 34’ 46.1” Berkemah 86.27 S 7 Taluak 00 39’ 16.8” 100 35’ 20” Berperahu 94.12 S 8 Darmaga 00 41’ 22.4 100 35’ 52.4” Outbound 91.67 S Keterangan: S = sesuai, SB = sesuai bersyarat; Sumber: Data primer 2009 diolah Lokasi dua dan lokasi tiga memiliki kriteria sesuai bersyarat untuk semua kegiatan wisata Lampiran 17 dan 18. Hal ini dapat disebabkan kedua lokasi ini memiliki tepian danau yang sempit dan adanya bangunan perumahan pendu- duk di pinggiran danau. Lokasi empat yang terdapat di wilayah Ombilin sesuai untuk kegiatan outbound , duduk santai, dan berkemah dengan persentase berturut-turut 91.67, 90.20, dan 86.27 Lampiran 19. Berdasarkan persentase tersebut kegiatan pa- ling sesuai adalah kegiatan outbound dan berkemah karena persentasenya paling tinggi, tapi berdasarkan hasil pengamatan di lapangan dan pendapat yang mengacu dari masyarakat setempat, perairan Ombilin memiliki karakteristik yang cukup dalam sehingga agak berbahaya untuk kegiatan tersebut. Jadi kegi- atan yang paling sesuai untuk direkomendasikan adalah duduk santai. Adanya 71 Gambar 28. Peta kesesuaian wisata Danau Singkarak 72 pemandangan alam perbukitan, pegunungan, sungai, dan aktifitas nelayan dapat memberikan kenyamanan bagi wisatawan ketika melakukan kegiatan wisata du- duk santai di lokasi empat tersebut Lampiran 20. Kegiatan wisata memancing sesuai dilakukan di lokasi lima wilayah Biteh dengan nilai IKW 100 Lampiran 21. Kelimpahan ikan di lokasi ini tergolong sangat banyak menurut nelayan dan masyarakat sekitar. Jenis ikan yang hidup di danau lebih dari 4 jenis, hal ini mendukung wisata memancing untuk dikem- bangkan Lampiran 22. Akan tetapi wisatawan dalam melakukan kegiatan wisata memancing harus memperhatikan kelestarian sumberdaya ikan yang hi- dup di Danau Singkarak, agar sumberdayanya tetap terjaga dan lestari. Lokasi enam di wilayah kanagarian Kacang, sesuai untuk kegiatan berke- mah dan outbound dengan persentase masing-masing 86.27 dan 86.11 Lam- piran 23. Berdasarkan persentase, kegiatan paling sesuai yang direkomendasi- kan adalah berkemah Lampiran 15. Selama ini belum ada kegiatan berkemah di pinggiran Danau Singkarak, untuk itu perlu pengembangan lebih lanjut agar ke- giatan wisata di danau Singkarak bervariasi, salah satunya wisata berkemah. Lokasi tujuh di wilayah Taluak sesuai untuk kegiatan perahu wisata de- ngan persentase 94.12 Lampiran 24. Perairan danau pada lokasi tujuh berwar- na hijau jernih, tidak berbau, kedalaman perairan 1 m sampai kurang dari 3 m. Vegetasi yang hidup adalah kelapa, akasia, dan kecepatan arusnya berkisar anta- ra 0 hingga 0.15 mdtk. Indahnya pemandangan alam Danau Singkarak dapat dinikmati wisatawan melalui kegiatan wisata berperahu Lampiran 25. Lokasi delapan di wilayah Dermaga Singkarak sesuai untuk kegiatan out- bound dan berkemah dengan persentase IKW masing-masing 91.66 dan 86.27 Lampiran 26. Berdasarkan nilai IKW tersebut kegiatan outbound paling sesuai untuk dilakukan di lokasi delapan. Kegiatan wisata outbound juga merupakan ke- giatan wisata yang belum ada di danau Singkarak dan perlu pengembangan agar wisatawan semakin tertarik untuk berwisata ke Danau Singkarak Lampiran 27.

4.10. Daya Dukung Kawasan Wisata Danau Singkarak