Uji Normalitas Analisis Fungsi Kesediaan Menerima Masyarakat

3. Uji Terhadap Kolinear Ganda Multicoliniearity

Model yang melibatkan banyak peubah bebas sering terjadi masalah multicoliniearity, yaitu terjadinya korelasi yang kuat antar peubah-peubah bebas. Masalah multicoliniearity dapat dilihat langsung melalui output komputer, dimana apabila nilai VIF Varian Inflation Factor 10 maka tidak ada masalah multicoliniearity.

4. Uji Heterokedastisitas

Salah satu asumsi metode pendugaan metode kuadrat terkecil adalah homoskedastisitas, yaitu ragam galat konstan dalam setiap amatan. Pelanggaran atas asumsi homoskedastisitas adalah heteroskedastisitas. Masalah heteroskedastisitas dapat dideteksi dengan Uji White. Uji white dilakukan dengan meregresikan residual kuadrat sebagai variabel dependen dengan variabel dependen ditambah dengan kuadrat variabel independen, kemudian ditambahkan lagi dengan perkalian dua variabel independen. Prosedur pengujian dilakukan dengan hipotesis sebagai berikut: H : Tidak ada heterokedastisitas H 1 : Ada heterekodastisitas Jika α = 5, maka tolak H jika obsR-square X 2 atau P-value α.

5. Uji Normalitas

Uji normalitas diperlukan untuk mengetahui apakah eror term dari data atau observasi yang jumlahnya kurang dari 30 mendekati sebaran normal sehingga statistik t dapat dikatakan sah. Uji yang dapat dilakukan adalah uji Kolmogorov-smirnov. Kelebihan dari uji ini adalah sederhana dan tidak menimbulkan perbedaan persepsi di antara satu pengamat dengan pengamat yang lain, yang sering sering terjadi pada uji normalitas dengan menggunakan grafik. Penerapan pada uji Kolmogorov-Smnirnov adalah bahwa jika signifikansi dibawah 5 berarti data yang akan diuji mempunyai perbedaan yang signifikan dengan data normal baku, artinya data tersebut tidak normal. Lebih lanjut, jika signifikansi di atas 5 berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara data yang akan diuji dengan data normal baku, artinya data tersebut normal.

V. GAMBARAN UMUM LOKASI

5.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Kota Bogor mengalami kemajuan yang sangat pesat, karena Kota Bogor merupakan salah satu kota penyangga Jakarta sebagai ibukota negara. Pemerintah kota membangun dan mengembangkan Kota Bogor sebagai kota jasa yaitu kota yang menyediakan berbagai jasa untuk memenuhi kebutuhan penduduk mulai dari ekonomi, sosial, hingga edukasi dan rekreasi. Salah satu kecamatan di Kota Bogor adalah Kecamatan Bogor Barat. Kecamatan Bogor Barat merupakan kecamatan di Kota Bogor dengan jumlah penduduk terbanyak 1 . Dengan jumlah penduduk sebanyak itu ikut mempengaruhi berbagai aktifitas yang dilakukan oleh masyarakatnya, salah satunya adalah sektor transportasi. Masalah yang terjadi dalam sektor transportasi di Kecamatan Bogor Barat yakni kemacetan. Menurut data dari Sistem Administrasi Satu Atap SAMSAT Kota Bogor, saat ini ada sekitar 21.830 unit kendaraan yang terdaftar di Kecamatan Bogor Barat. Adapaun rincian jumlah kendaraan tersebut terdapat pada Tabel 5 berikut : Tabel 5. Jumlah Kendaraan di Kecamatan Bogor Barat sampai dengan November 2010 No Jenis Kendaraan Jumlah 1 Mobil Penumpang 3.502 2 Mobil Bus 68 3 Mobil Barang 639 4 Sepeda Motor 17.616 5 Kendaraan Khusus 5 Jumlah 21.83 Sumber : SAMSAT Kota Bogor, 2010 1 Lihat tabel 2.