dilihat pada tipe stadion balkon, sehingga kemiringan tersebut memungkinkan adanya lorong yang digunakan untuk tempat pelayanan.
3. Susunan dan Tata Letak Tempat Duduk
Untuk mendapatkan ruang pandang penonton yang layak dan tidak terhalang pandangan oleh halangan yang disebabkan oleh penonton lain,
diperlukan tatanan tata letak tempat duduk lay out bagi penonton, sehingga penonton dalam posisi duduk dapat melihat pertunjukkan dengan leluasa.
Gambar 26. Tata Letak Kursi Sumber: Julius Panero, Human Dimension and Interior Space, 1979: 296
Gambar 27. Tata Letak Kursi Sumber: Josep D. Chiara, Time Saver For Building Types, 1992: 1120
Keterangan gambar :
Metode untuk memperoleh jarak yang lebih besar untuk kursi yang paling dekat dengan panggung. a.
Jarak kursi dalam lebar standar 19-21 inch 48,3-53,3 cm b.
Jarak di antara satuan menentukan lebar perorangan c.
Penopang standar ganda dan sandaran lengan d.
Penopang pada titik pusat e.
Jarak maksimum untuk deretan pertama adalah 26 inch 66 cm
Bentuk penataan tempat duduk pada suatu auditorium dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu:
1 Sistem Continental
Yaitu penataan tempat duduk tanpa lorong di tengah antar tempat duduk, tempat duduk memenuhi seluruh ruangan dan penempatan lorong sirkulasi
hanya ada pada sekeliling tempat duduk. 2
Sistem Conventional Yaitu sistem penataan tempat duduk dalam ruang audiorium di mana
antar tempat duduk terdapat lorong yang berfungsi untuk sirkulasi
Gambar 28. Perbandingan Penataan Sistem Tempat Duduk Continentel dan Convensional. Sumber: Joseph de Chiara , Tima Saver, 1992: 414.
3 Berdasar tipe baris tempat duduk
§ Baris lurus
Yaitu bentuk baris tempat duduk adalah lurus arah pandangan adalah tegak lurus dengan panggung. Baris yang lurus sejajar dari paling depan sampai
belakang. Bentuk ini mempunyai kekurangan yaitu penonton yang duduk paling tepi kurang nyaman posisi duduknya jika melihat pada tengah
panggung.
§ Baris lurus dimiringkan pada tepi
Bentuk ini memberikan kenyamanan posisi memandang pusat panggung yang lebih baik. Namun jika pada lorong bertrap, kurang aman untuk
sirkulasi. §
Baris melengkung Bentuk baris tempat duduk yang dibentuk melengkung. Bentuk ini
merupakan bentuk yang paling memberikan kenyamanan melihat pusat panggung dan aman.
Gambar 29. Penataan Tempat Duduk Berdasar Tipe Baris Tempat Duduk. Sumber: Joseph de Chiara, Time Saver1992: 420
4 Berdasar bentuk kemiringan lantai,
§ Lantai datar
Yaitu antar baris tempat duduk berada pada ketinggian lantai yang sama. Bentuk ini mempunyai kekurangan yaitu pandangan penonton terhalang
oleh penonton di depannya, kecuali penonton terdepan. §
Lantai miring Yaitu tempat duduk yang dipasang pada lantai miring, jadi ketinggian tiap
baris tempat duduk berbeda, semakin ke belakang semakin tinggi. Kondisi ini memungkinkan terjadi kenyamanan melihat dan mendengar pada
panggung, tanpa terhalang penonton di depannya. Kekurangannya yaitu pemasangan kursi pada lantai miring relatif sulit.
§ Lantai berundak
Yaitu tiap baris tempat duduk dipasang pada lantai yang berundak, bentuk ini membuat kondisi melihat panggung nyaman tanpa terhalang penonton di
depannya. Pemasangan kursi pada lantai relatif mudah.
Gambar 30. Perbandingan Bentuk Kemiringan Lantai Tempat Duduk. Sumber: Jhoseph De Chiara, Time Saver, 1992: 420
5 Berdasarkan perletakan gang atau lorong sirkulasi.
Tipe sirkulasi penonton dapat ditunjukkan pada gambar berikut ini:
Gambar 31. Jenis Penempatan Lorong Sirkulasi Tempat Duduk. Sumber: Jhoseph De Chiara, Time Saver, 1992: 194
J. Kenikmatan Pandang Audiens dalam Auditorium
Gerakan mata dan kepala mampu melakukan rotasi, gerak mata ke atas, ke bawah menyamping akan menambah kemampuan menonton dalam mencakup
pertunjukkan yang tersaji.
1. Mata
Dalam penglihatan mata berfungsi sebagai berukut: §
Ketajaman penglihatan, yaitu kemampuan untuk membedakan bagian kecil baik terhadap obyek maupun permukaan, hal ini merupakan persepsi terpisah antara
dua titik yang berdekatan dan persepsi jarak. Ketajaman atau kejelasan pandang