Pencahayaan Alam Natural Lighting Pencahayaan buatan

H. Interior Sistem

1. Pencahayaan

a. Pencahayaan Alam Natural Lighting

Pencahayaan alam merupakan pencahayaan yang berasal dari sinar matahari, sinar bulan, dan sumber-sumber lain dari alam seperti fosfor dan lain sebagainya. Pencahayaan yang sering digunakan perancangan ruang dalam adalah sinar matahari dan diperoleh secara langsung melalui atap, jendela, genteng kaca dan lain-lain, sedang pencahayaan tidak langsung melalui sky light, permainan bidang kaca dan lain-lain. Sinar matahari dapat masuk ke dalam ruangan, misalnya: § Sinar matahari yang langsung tanpa halangan apapun § Sinar matahari yang berasal dari pantulan awan § Sinar matahari refleksi luar, yaitu hasil pantulan cahaya dari benda yang berdiri di luar bangunan dan masuk ke dalam ruangan melalui lubang jendela, atau lubang cahaya lainnya. § Sinar matahari refleksi dalam, yaitu hasil pantulan cahaya dari benda yang dekat sekitar bangunan maupun benda dan elemen ruangan itu sendiri. Untuk ruangan pertunjukkan pada umumnya tidak begitu mementingkan sinar matahari secara langsung, bahkan ada yang sama sekali atau sengaja tidak memanfaatkan cahaya alami khusus dibuat saat pertunjukkan berlangsung. Ini berarti dalam gedung pertunjukkan lebih mementingkan pencahayaan buatan dengan tujuan menciptakan suasana pertunjukkan. Wawan Cahyono, 2004: 73.

b. Pencahayaan buatan

Pencahayaan buatan merupakan pencahayaan yang berasal dari buatan manusia, misalnya cahaya lilin, cahaya lampu dan lain-lain. Cahaya buatan digunakan jika cahaya alami tidak memadai untuk melihat pekerjaan yang diinginkan dan jika dipentingkan untuk mengendalikan warna cahaya pada suatu pekerjaan. Jadi pencahayaan buatan merupakan hasil ciptaan yang dalam interior dimanfaatkan untuk menciptakan kondisi-kondisi tertentu sesuai dengan kehendak dan fungsi ruang, dalam hal ini berkaitan dengan pengunaan bahan, pemilihan warna, komposisi dan lain-lain. Sumber Pencahayaan Buatan Lampu Secara umum lampu dibedakan menjadi dua jenis, yaitu lampu pijar dan lampu pelepas listrik lampu fluorescent dan lampu gas bertekanan tinggi. - Lampu pijar adalah lampu yang cahayanya diproduksi oleh pemanas listrik dari kawat halus filament sampai temperatur tinggi yang memancar dalam daerah penglihatan dari pancaran spektrum. Lampu ini akan menghasilkan panas jika dinyalakan, maka akan menyebabkan kerugian bila dipakai proses kerja, untuk mengatasi hal tersebut maka pemasangan lampu harus dijauhkan dengan pelaku kegiatan dalam ruang, efisiensi dinyatakan dalam lumenwatt. Incandescent lamps lampu pijar misalnya: § clear standard lamp § clear lustre lamp § clear twisted candle lamp § flame standard lamp § coloured standard lamp § colour lustre lamp § night lamp § blow-bulb reflector lamp § nicro-bowl reflector lamp, PC 35 § mini-bowl reflector lamp § PAR 38 cool spot and flood lamp § PAR 38 economy spot and flood lamp § Halogen reflektor lamp - lampu pelepas listrik di antaranya adalah: lampu fluorescent, mercury atau sodium, xenon, helium, nitrogen, karbon-dioksida, dan lain-lain. Lampu fluorescent merupakan suatu tabung silindris tertutup rapat pada kedua unjungnya dan mengandung campuran gas berat, berupa argon uap air raksa bertekanan rendah. Pada kedua ujungnya dipasang katoda dan anoda yang memberikan elektron untuk menghidupkan dan menjaga pelepasan gas atau mercury arc. Efisiensi lampu fuorescent adalah bermacam-macam, untuk lampu yang berwarna merah efisiensinya 45 lumenwatt, lampu warna biru dan merah jambu 25-30 lumenwatt,warna hijau 70 lumenwatt. Warna lampu putih dicapai dengan campuran dari zat fluorescent yang memancarkan beraneka warna sehingga diperoleh derajat keputihan seperti pada jenis daylight, white dan sebagainya. Jenis-jenis lampu yang digunakan dalam ruang pertunjukkan bersifat umum. Fluorescent lamp misalnya: § switch-star ‘TL‘ D and ‘TL’ lamp § ‘TL’ miniature lamp § blacklight blue and blacklight lamps ‘TL08, TW, PHW dan MLW. Wawan cahyono, 2004: 74-77 Ukuran cahaya dalam pencahayaan buatan Dalam pengukuran cahaya buatan sering digunakan kekuatan cahaya atau intensitas cahaya dengan simbol ‘I’, kekuatan penerangan atau intensitas terang dengan simbol ‘E’, aliran cahaya atau fluks cahaya dengan simbol ‘O’, jumlah banyak cahaya dengan simbol ‘Q’, luminasi kecemerlangan dengan simbol ‘B’. Kesatuan dasar yang dipakai untuk mengukur cahaya dan terang adalah berasal dari kekuatan cahaya lilin candela. Dari kesatuan tersebut diperoleh ukuran: 10,764 lux = 1 footcandle lumen Foot candle = ____________________________________ Luas area dalam foot persegi Lm Fe = _________________ Sq ft Lumen lm Lux = __________________________ = _________ Luas area dalam m2 sq m Sebagai perhitungan estimasi atau perkiraan, dapat dipakai rasio kasar: 10 lux = 1 footcandle Pencahayaan buatan dalam batas ukuran lux, sedang iluminasi cahaya yang diketahui langsung menggunakan alat pengukur cahaya lumensecon dengan standar fc Wawan Cahyono, 2004: 81-82. Fungsi Pencahayaan Buatan Fungsi pokok dan pencahayaan buatan antara lain: § Menciptakan lingkungan yang memungkinkan penghuni melihat detail dari tugas dan kegiatan visual secara mudah dan tepat. § Memungkinkan penghuni berjalan dan bergerak secara mudah dan aman. § Menciptakan lingkungan visual yang nyaman dan berpengaruh baik kepada prestasi. Pada sebuah gedung ruang pertunjukkan, penyinaran selalu menjadi pusat perhatian dengan memperhatikan faktor-faktor terang atau silau, pergantian warna, kreativitas bentuk dan efek khusus yang ditimbulkan akan mempengaruhi psikologis manusia. Penerangan ini dibedakan menjadi dua yaitu;

1. Pencahayaan Umum