Product Strategi Pemilihan Media

Strategi pemilihan media merupakan bagian dari saluran komunikasi nonpersonal, dimana saluran tersebut merupakan penyampaian pesan tanpa melakukan kontak atau interaksi pribadi, tetapi dilakukan melalui media, atmosfer dan acara Kusumastuti 2009. Partai X melakukan strategi dalam pemilihan media, agar semua pesan yang disampaikan sampai tepat kepada sasaran, yaitu masyarakat Cianjur terutama terhadap responden. Strategi pemilihan media meliputi bauran 4P‟s, yaitu product, promotion, place, dan price.

5.2.1 Product

Produk yang dipasarkan disini adalah Partai X dan pasangan yang diajukan oleh Partai X, yaitu AB-KI. Partai X dikategorikan sebagai produk karena partai juga memiliki peran yang besar dalam pengambilan keputusan calon pemilih saat Pemilukada berlangsung. Dalam hal ini ada kecenderungan bagi pemilih untuk memilih berdasarkan partai politiknya, bukan berdasarkan kepada pasangan Cabup- Cawabup yang diusung oleh partainya. Biasanya hal tersebut dilakukan oleh simpatisan partai yang loyal atau pemilih tradisional. Dalam wawancara mendalam yang dilakukan kepada fungsionaris Partai X Kabupaten Cianjur, berdasarkan pengalaman pada Pemilukada pertama tahun 2006 lalu dalam beberapa kasus ditemukan bahwa para pemilih tradisional yang biasanya tinggal di pedesaan, berusia tua, dan tingkat pendidikan yang kurang tidak mengetahui calon-calon yang diusung oleh partai politik saat itu. Mereka hanya mengetahui Partai X yang memang sudah biasa mereka pilih setiap pemilu sejak tahun 70-an. Meskipun tidak signifikan, tapi kasus seperti ini akan dimanfaatkan Partai X dalam Pemilukada Cianjur 2011. AB-KI tentunya merupakan “komoditas utama” yang dipasarkan oleh Partai X, terutama tim sukses AB-KI. Posisi AB sebagai ketua umum Partai X Kabupaten Cianjur bukan satu-satunya faktor AB terpilih menjadi calon bupati yang diusung Partai X. Menurut sekretaris Partai X Kabupaten Cianjur, AB menjalani seluruh rangkaian verifikasi yang saat itu diadakan oleh Partai X untuk menyaring bakal calon Bupati yang akan diusung. Bahkan aktris Raslina Rasyidin pun mengikuti verifikasi dari Partai X, namun tidak lolos pada tahap berikutnya. Selain itu beliau mengatakan bahwa AB merupakan figur yang sudah dikenal luas oleh warga Cianjur. Pengalamannya di bidang organisasi dan jabatan-jabatan fungsionalis juga struktural yang pernah diembannya, seperti sebagai Ketua DPRD Kabupaten Cianjur periode 2004-2009 dan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cianjur masa bakti 2009-2014 dengan track record atau jejak rekam yang bersih, hingga memuluskan AB melenggang menjadi Calon Bupati yang diusung dari Partai X. Adapun KI dipilih untuk mendampingi AB karena KI dinilai sudah mengenal kepribadian AB dengan baik sejak lama. KI juga merupakan fungsionaris Partai X. Kecocokan ini menjadi poin utama Partai X dalam memilih KI sebagai pasangan AB, karena bila terpilih KI akan mendampingi AB selama 5 tahun ke depan. KI yang sudah menjadi simpatisan Partai Golkar sejak tahun 1987 dan mengenal sosok AB lebih dari 15 tahun tentunya akan berdampak positif bila AB-KI terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Cianjur. AB dan KI pun sudah berkomitmen untuk menjaga kekompakan hingga akhir periode masa jabatn bila mereka terpilih, karena terjadi pergesekan antara Bupati TMS dengan wakilnya Dasuf pada periode 2006-2011 di 2 tahun terakhir masa jabatannya dan sudah menjadi rahasia umum masyarakat Cianjur. Pemilihan produk ini dilihat berdasarkan 5 poin, yaitu sifat, citra, tingkat pendidikan, tujuan dan program dan tingkat keagamaan religius yang dimiliki oleh pasangan AB-KI. Product pasangan AB-KI akan ditentukan oleh responden dan fungsionaris Partai X dengan menilai sikap dan sifat pasangan AB-KI dengan memberikan skor. Komponennya sebagai berikut. a. Sifat 1=sangat baik, 2=baik, 3=buruk, 4=sangat buruk. b. Citra 1=sangat baik, 2=baik, 3=buruk, 4=sangat buruk. c. Tingkat pendidikan 1=sangat mempengaruhi, 2=mempengaruhi, 3=tidak mempengaruhi, 4=sangat tidak mempengaruhi. d. Tujuan dan program 1=sangat bagus, 2=bagus, 3=tidak bagus, 4=sangat tidak bagus. Tabel 3 Distribusi responden berdasarkan strategi pencitraan AB-KI Indikator Responden orang Fungsionaris Partai X Orang Signifikansi Skor Skor Kategori 1 2 3 4 1 2 3 4 0,000 Sifat 1 29 24 6 Citra 30 28 2 Tingkat pendidikan 4 26 30 Tujuan dan program 1 29 30 Tingkat keagamaan 5 25 25 5 Keterangan: Tingkat kepercayaan interval pada 95 Hampir seluruh responden yaitu sebanyak 29 orang menganggap bahwa perilaku pasangan AB-KI baik. Hanya 1 orang yang menganggap sifat pasangan AB- KI sangat baik. Hal ini berbanding terbalik dengan jawaban yang diberikan oleh fungsionaris Partai X, dimana hanya 6 fungsionaris yang menjawab baik, sedangkan 24 fungsionaris menganggap bahwa sifat pasangan AB-KI sangat baik. Citra yang ditampilkan pasangan AB-KI mutlak dianggap baik oleh seluruh responden. Sedangkan untuk Fungsionaris Partai X, hanya 2 orang yang berpendapat citra pasangan AB-KI baik, karena 28 orang lainnya menganggap bahwa pasangan AB-KI sangat baik. Responden yang menyatakan tingkat pendidikan AB-KI sangat mempengaruhi penilaian mereka berjumlah 4 orang. Sedangkan 26 orang sisanya menganggap tingkat pendidikan AB-KI mempengaruhi penilaian mereka. Jawaban berbeda dikemukakan oleh fungsionaris Partai X, dimana ketiga puluh orang tersebut menyatakan bahwa tingkat pendidikan pasangan AB-KI akan sangat mempengaruhi penilaian responden. Tujuan dan program yang dimiliki oleh pasangan AB-KI ternyata hanya dianggap sangat bagus oleh satu responden saja. Dua puluh Sembilan responden lainnya menyatakan bagus. Berbeda dengan jawaban yang diberikan oleh pengurus Partai X, dimana mereka semua mutlak menyatakan bahwa tujuan dan program yang dimiliki pasangan AB-KI sangat mempengaruhi bagi para responden. Berbanding terbalik dengan jawaban responden, 25 orang fungsionaris Partai X menyatakan tingkat keagamaan pasangan AB-KI sangat mempengaruhi responden, sedangkan 5 orang sisanya menganggap mempengaruhi reponden. Tingkat keagaamaan religius yang dimiliki oleh pasangan pasangan AB-KI dinyatakan sangat mempengaruhi 5 orang responden dan 25 orang lainnya menganggap religius AB-KI mempengaruhi mereka. Berbagai jawaban yang diberikan oleh responden dan fungsionaris Partai X hanya tersebar di kategori 1 dan 2 saja dengan tingkat kepercayaan pada interval 95. Karena sigma 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak, artinya pendapat responden dan fungsionaris Partai X adalah berbeda nyata. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa strategi pemilihan produk yang dilakukan Partai X dalam memasarkan pasangan AB-KI mempengaruhi pendapat responden.

5.2.2 Promotion