47
menjadi perumahan vertikal rumah susun dengan berbagai macam fasilitas dan ruang yang memadai sehingga membuat penghuni yang tinggal di dalamnya
merasa nyaman. Dengan mengaplikasikan kebun vertikal pada bagian dalam bangunan
seperti pada beberapa dinding yang bercelah, akan membuat suasana didalam rumah susun menjadi lebih asri dan nyaman. Dengan banyaknya bukaan pada
bangunan akan membuat sirkulasi udara di dalam gedung menjadi lancar sehingga udara yang masuk akan menggantikan udara panas yang ada melalui bagian atas
bangunan.
Gambar 5.2. Sirkulasi udara di dalam bangunan rumah susun Sumber. Penulis 2014
5.1.1 Konsep Shaft Bangunan
Bangunan rumah susun ini setiap tingkatnya memiliki tinggi 3 meter dengan jumlah lantai yaitu 8 lantai sehingga tinggi bangunan rumah susun ini
adalah 240 meter. Bangunan ini bisa dikatakan tidak terlalu tinggi sehingga perancang tidak menggunakan core, karena core juga akan memakan biaya yang
cukup tinggi. Bahan material yang digunakan pada bangunan ini yaitu batu bata, beton, dan besi dengan kolom bangunan 30 cm x 70 cm yang menggunakan
pembalokan 20 cm x 40 cm. Shaft plumbing pada bangunan ini berada di koridor setiap unit hunian sehingga apabila terjadi kerusakan akan dengan mudah untuk
Selasarvoid
48
diperbaiki oleh petugas. Kemudian untuk masalah sampah warga, disediakan shaft khusus sampah sehingga warga tidak perlu susah membuang sampah karena
sampah yang mereka buang dari shaft akan terkumpul dibagian bawah shaft yang akan diangkat oleh petugas sampah ke Tempat Pembuangan Akhir TPA.
5.1.2 Konsep Kolom dan Plafond
Struktur yang digunakan yaitu struktur bangunan tinggi karena rumah susun ini terdapat 8 lantai dengan akses vertikal dengan grid 6 m
– 6 m – 6 m sebagai penopang dinding bangunan. Kolom bangunan menggunakan struktur
baja komposit dengan menggunakan baja I yang dilapis dengan beton. Bangunan rumah susun ini menggunakan pondasi tiang pancang untuk memperkuat dalam
menahan beban bangun dan tidak menggunakan core sehingga akan lebih menghemat biaya pembangunan. Plat lantai yang menggunakan sistem two way
yaitu sistem dua arah sehingga plat lantai dapat di ekspos sebagai plafond. Kemudian bangunan ini juga menggunakan sistem dilatasi yang bertujuan
menghindari kerusakan atau retak – retak pada bangunan yang ditimbulkan oleh
gaya vertikal dan horizontal, seperti pergeseran tanah, gempa bumi, dan lain - lain. Dilatasi yang digunakan adalah dilatasi dengan 2 kolom yang biasanya
digunakan untuk bangunan yang bentuknya memanjang linier .
49
Gambar 5.3. sistem dilatasi dengan 2 kolom Sumber. Google 2014
Dari segi keamanan yaitu dari bahaya kebakaran, pada bangunan ini akan di desain tangga darurat khusus kebakaran yang berbeda dengan tangga yang
digunakan sehari-hari. Bangunan rumah susun ini setiap tingkatnya memiliki tinggi 3 meter dengan jumlah lantai yaitu 8 lantai sehingga tinggi bangunan rumah
susun ini adalah 240 meter. Bahan material yang digunakan pada bangunan ini yaitu batu bata, beton, dan besi dengan kolom bangunan 30 cm x 70 cm yang
menggunakan pembalokan 20 cm x 40 cm.
Gambar 5.4. 3D struktur bangunan rumah susun Sumber. Penulis 2014
50
Gambar 5.5. 3D detail struktur bangunan rumah susun Sumber. Penulis 2014
Plat lantai yang menggunakan sistem two way yaitu sistem dua arah sehingga plat lantai dapat di ekspos sebagai plafond. Sistem lantai grid dua arah
memiliki balok – balok yang saling bersilangan dengan jarak yang relative rapat
yang menumpu pelat atas yang tipis. Ini dimakudkan untuk mengurangi berat sendiri pelat dan dapat didesain sebagai Flat Slab atau pelat dua arah, tergantung
konfigurasinya. Pada kawasan rumah susun ini, ruang pusat kontrol mekanikal elektrikal terpisah dari bangunan utama rumah susun. Hal ini dilakukan untuk
menghindari adanya getaran ataupun suara yang dapat mengganggu warga seperti suara yang ditimbulkan oleh mesin genset. Selain itu, apabila terjadi kerusakan
atau hal lainnya maka petugas mekanikal elektrikal akan lebih mudah mengatasinya dan tidak perlu masuk ke bangunan utama.
5.2 Konsep Sistem Penyiraman Kebun Vertikal