dengan modal sendiri.Semakin tinggi rasio ini, semakin baik.Artinya
posisi pemilik perusahaan semakin kuat, demikian pulak sebaiknya. 3.5.
Populasi dan Sampel 1.5.1
Populasi
Menurut Erlina 2008 : 75 menyatakan bahwa populasi adalah sekelompok orang, kejadian, suatu yang mempunyai kareteristik
tertentu. Menurut Sugiyono 2007:78 prosedur penarikan sampel menggunakan metode sensus artinya seluruh populasi yang ada
digunakan sebagai sampel penelitian, hal ini dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil. Populasi dari penelitian ini adalahLaporan
keuangan pada perusahaan plastik dan kemasan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang mengenai rasio likuiditas current ratio,
dan debt to asset ratio terhadap profitabilitas retun on equityperusahaan.
1.5.2 Sample
Adapun pemilihan sampelnya berdasarkan Purpossive Sampling yang mana Purpossive Sampling adalah suatu teknik pengambilan
sample yang dilakukan berdasrkan kriteria atau pertimbangan yang diajukan oleh perorangan atau pertimbangan peneliti berdasarkan
kemudahan dalam proses pengumpulan data.
3.6. Jenis dan Sumber Data
Penelitian menggunakan 2 dua jenis data : 1. Data primer
Data primer merupakan data yang diperoleh dari responden langsung dilokasi peneliti.Data primer diperoleh dari subjek penelitian melalui
observasi, wawancara serta kuesioner dengan responden. 2. Data sekunder
Data skunder merupakan data yang berisikan informasi dan teori-teori yang digunakan untuk mendukung penelitian yang dilakukan.Data
skunder diperoleh melalui buku-buku, jurnal, majalah, hasil lapangan dan internet atau website.
Sumber data yang digunakan adalah data sekunder di peroleh dari pada perusahaan plastik dan kemasan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
yang mengenai ratio likuiditas current ratio, dan debt to asset ratio terhadap profitabilitas retun on equityperusahaan.
3.7 Metode Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan data penelitian melakukan teknik dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data sekunder yang berkaitan dengan penelitian ini yakni
Laporan Keuangan pada perusahaan plastik dan kemasan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.yang mengenai ratio likuiditas current ratiodan debt to asset ratio
terhadap profitabilitas ROE perusahaan. Periode waktu untuk variabel independen dan variabel dependen adalah periode 2010-2012. Data penelitian ini
diperoleh melalui perusahaan plastik dan kemasan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
3.8 Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik menggunakan software SPSS. Analisis data digunakan dengan
melakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan dengan metode analisis regresi linier berganda. Analisis linier berganda
digunakan untuk menganalisa data lebih dari dua variabel penelitian. Penggunaan metode analisis regresi dalam pengujian hipotesis, terlebih dahulu diuji apakah
model tersebut memenuhi asumsi klasik atau tidak. Model regresi linier berganda dikatakan model yang baik jika model tersebut memiliki asumsi normalitas data
dan terbebas dari asumsi – asumsi klasik statistik baik multikolinieritas, autokorelasi dan heterokedastisitas. Model persamaan regresi yang digunakan
untuk menguji hipotesis yang berbunyi perusahaan plastik dan kemasan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang mengenai ratio likuiditas current ratio
dan debt to asset ratio terhadap profitabilitas ROE perusahaan
adalah sebagai berikut:
ROEt+1 = α + β1CRt + β2DARt + ε
Keterangan: ROEt
= Return On Equity t α
= Konstanta CR
= Current Ratio DAR
= Debt to asset ratio Ε
= Error β1 β2
= Koefisien regresi yang menunjukkan perubahan variabel dependen berdasarkan pada variabel independen
3.8.1 Uji Asumsi Klasik
3.8.1.1 Uji Normalitas
Uji normalitas data digunakan pada tahap awal dalam metode pemilihan analisis data. Menurut Erlina dan Mulyani 2007 : 103 “Tujuan normalitas
adalah ingin mengetahui apakah dalam model regresi variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal”. Cara yang dapat digunakan untuk menguji
apakah variabel panggangu atau residual memiliki distribusi normal adalah dengan melakukan uji Kolmogrov-Smirnov terhadap model yang diuji. Dengan
pengambilan keputusan: 1. Dengan pendekatan statistik uji Kolmogrov-Smirnov
Jika probabilitas 0,05 maka distribusi data normal dan dapat digunakan analisis regresi. Jika nilai probabilitasnya 0,05 maka
distribusi data adalah tidak normal. 2. Dengan pendekatan grafik
Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.Jika data
menyebar jauh dari garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
3.8.1.2 Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang
baik seharusnya bebas multikolinieritas atau tidak terjadi kolerasi diantara varibel
independen bebas Uji ini bertujuan untuk mengji apakah model regresi yang baik seharusnya bebas multikolonieritas Ghozali 2001 : 91.
Uji multikolonieritas dapat dilihat dari: 1 Nilai tolerance dan lawannya.
2 Nilai variance inflation factor VIF. Jika nilai tolerance lebih besar dari 0,1 atau nilai VIF lebih kecil dari 10, maka dapat disimpulkan
tidak terjadi multikolonieritaspada data yang akan diolah Ghozali 2000 : 57.
3.8.1.3 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode saat ini dengan
kesalahan penggangu pada periode sebelumnya. Autokorelasi sering terjadi pada sampel dengan data time series. Pengujian autokorelasi dilakukan dengan
menggunakan uji Durbin Watson DW.Dalam buku Analisis Regresi Meenggunaka SPSS Wahid Sulaiman 2004 : 89, menurut Makridakis 1983
untk mendeteksi ada atau tidaknya autokolerasi maka dilakukan pengujian Durbin Watson DW dengan ketentuan sebagai berikut : 1 1,65DW2,35 : tidak ada
autokolerasi 2 1,21DW1,65 atau 2,35DW2,79 : tidak dapat disimpulkan 3 DW1,21 atau DW2,79 : terjadi autokolerasi.
3.8.1.4 Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuh model regresi telah terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan
ke pengamatan lainnya. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki persamaan variance residual atau homokedastisitas. Untuk mendeteksi
gejala heteroskedastisitas dalam sekumpulan data dari variabel penelitian yang dilakukan dengan grafik plot anatara nilai prediksi variabel terikat ZPRED
dengan residual SRESID. Menurut Ghozali 2001 : 71 bahwa ada pola tertentu seperti titik–titik yang ada membentuk pola teratur bergelombang melebar,
kemudian menyempit maka diindikasikan telah terjadi gejala heteroskedasitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka
0 pada sumbu Y, maka tidak heteroskedastisitas.
3.8.2 Pengujian Hipotesis
Untuk menguji hipotesis diterima atau ditolak, maka dilakukan pengujian terhadap variabel – variabel penelitian secara parsial dan simultan. Pengujian
secara parsial menggunakan uji statistik t t-test. Pengujian secara simultan menggunakan uji signifikan simultan f-test.
3.8.2.1 Uji Parsial T-test
Uji parsial t disebut juga sebagai uji signifikansi individual. Uji ini digunakan untuk menguji sebagaimana jauh pengaruh satu variabel independen
secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah masing-masing variabel
independen berpengaruh secara signifikan variabel dependen. Menurut Singgih 2007 pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan perbandingan nilai thitung
masing-masing koefisien dengan c, dengan tingkat signifikan 5. Jika
t
h h
i i
t t
u u
n n
g g
t
t t
a a
b b
e e
l l
3.8.2.2 Uji Simultan F-test
, maka Ho diterima, ini berarti variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.
Uji F dilakukan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model regresi berganda mempunyai pengaruh
secara bersama – sama rerhadap variabel dependen. Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut :
Kriterian yang digunakan dalam menerima atau menolak hipotesis adalah sebagai berikut :
1. H
1
diterima atau H apabila F
hitung
F
tabel,
2. H pada α = 5 dan nilai
probabilitas 0,05.
1
ditolak atau H apabila F
hitung
F
tabel,
3.8.2.3 Koefisien Determinasi R
pada α = 5 dan nilai probabilitas 0,05.
2
Koefisien determinasi R
2
digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilai
koefisien determinasi adalah diantara nol dan satu 0 R
2
1. Nilai R
2
yang mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir semua
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksikan variabel – variabel dependen dan apabila nilai R
2
semakin kecil mendekati nol, berarti variabel – variabel independen hampir tidak memberikan semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1. Sejarah Perusahaan
Secara historis pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah ada sejak jaman kolonial Belanda dan tepatnya
pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial atau VOC.
Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Bahkan
pada beberapa periode kegiatan pasar modal telah mengalami kevakuman. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa factor seperti perang dunia ke I dan II,
perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah Republik Indonesia dan berbagai kondisi yang menyebabkan operasi bursa efek tidak dapat
berjalan sebagaimana mestinya. Pemerintah Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal pada tahun 1977,
dan beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami pertumbuhan seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah. Secara
singkat, tonggak perkembangan pasar modal di Indonesia dapat dilihat sebagai berikut:
Desember 1912
Bursa efek pertama di Indonesia dibentuk di Batavia oleh Pemerintah Hindia Belanda
1914 – 1918 Bursa Efek di Batavia ditutup selama Perang Dunia I
1925 – 1942 Bursa efek di Jakarta dibuka kembali bersamaan dengan bursa
efek di Semarang dan Surabaya
Awal Tahun 1939
Karena isu politik perang dunia II Bursa Efek di semarang dan Surabaya ditutup
1942 – 1952 Bursa efek di Jakarta ditutup kembali selama perang dunia II
1956 Program nasionalisasi perusahaan Belanda. Bursa Efek
semakin tidak aktif
1956 - 1977 Perdagangan Bursa Efek vakum
10 Agustus 1977
Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden Soeharto. Bej dijalankan dibawah BAPEPAM badan Pengawas Pasar
Modal. Tanggal 10 Agustus diperingati sebagai HUT pasar Modal. Pengaktifan kembali pasar modal ini juga ditandai
dengan go public PT Semen Cibinong sebagai emiten pertama
1977 – 1987 Perdagangan di Bursa Efek sangat lesu. Jumlah emiten hingga
1987 baru mencapai 24. Masyarakat lebih memilih instrument perbankan dibandingkan instrument pasar modal
1987 Ditandai dengan hadirnya Paket Desember 1987 PAKDES
87 yang memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk melakukan penawaran umum dan investor asing menanamkan
modal di Indonesia
1988 – 1990 Paket deregulasi di bidang Perbankan dan Pasar Modal
diluncurkan. Pintu BEJ terbuka untuk asing. Aktivitas bursa terlihat meningkat
2 Juni 1988 Bursa Paralel Indonesia BPI mulai beroperasi dan dikelola
oleh Perseroan Terbatas milik swasta yaitu PT Bursa Efek Surabaya
Desember 1988
Pemerintah mengeluarkan Paket Desember 88 PAKDES 88 yang memberikan kemudahan perusahaan untuk go public
dan beberapa kebijakan lain yang positif bagi pertumbuhan pasar modal
16 Juni 1989 Bursa Efek Surabaya BES mulai beroperasi dan dikelola
oleh Perseroan Terbatas milik swasta yaitu PT Bursa Efek Surabaya
13 Juli 1992 Swastanisasi Bursa Efek Jakarta BEJ. BAPEPAM berubah
menjadi Badan Pengawas Pasar Modal. Tanggal ini diperingati sebagai HUT BEJ
22 Mei 1995 Sistem Otomasi perdagangan di BEJ dilaksanakan dengan
sistem computer JATS Jakarta Automated Trading System
10 November 1995
Pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Undang-undang ini mulai diberlakukan
pada Januari 1996
1995 Bursa Paralel Indonesia merger dengan Bursa Efek Surabaya
2000 Sistem Perdagangan Tanpa Warkat scripless trading mulai
diaplikasikan di pasar modal Indonesia
2002 Bursa Efek Jakarta BEJ mulai mengaplikasikan sistem
perdagangan jarak jauh Remote trading
2007 Penggabungan Bursa Efek Surabaya BES ke Bursa Efek
Jakarta BEJ dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia BEI
02 Maret 2009 Peluncuran perdana sistem perdagangan baru PT Bursa Efek Indonesia yaitu : JATS-NextG
Dibawah ini adalah perusahaan yang dipakai dalam penelitian yang diantaranya adalah: PT. Alam Karya Unggul Tbk, PT. Argha Karya Prima
Industri Tbk, PT. Asia Plast Tbk, PT. Berlina Tbk, PT. Champion Pacific Indonesia Tbk, PT. Indopoly Swakarsa Industry Tbk, PT. Sekawan Inti Pratama
Tbk, PT. Siwani Makmur Tbk, PT. Titan Kimia Industri Tbk, dan PT Trias Sentosa Tbk.
PT. Alam Karya Unggul Tbk perusahaan didirikan berdasarkan akta notaris Sulaiman Mustafa SH., No 06 tanggal 5 April 2001, dan telah disahkan
oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-04522 HT.01.01.TH.2001, tanggal 1 agustus 2001 serta
diumumkan dalam Berita Acara Negara Republik Indonesia No 67 tanggal 22 Agustus 2003, Tambahan No. 7204. Ruang lingkup kegiatan perusahaan antara
lain adalah menjalankan usaha dalam bidang industri kemasan dari plastik. PT. Argha Kaya Prima Industri Tbk perusahaan didirikan dalam rangka
Undang-undang No. 6 tahun 1968 dan No.12 tahun 1970 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri berdasarkan akta notaris No.108 tanggal 7 Maret 1980 dari
Ridwan Suselo, S.H., notaris di Jakarta. Perusahaan bergerak di bidang produksi dan distribusi kemasan fleksibel berupa Biaxially Oriented Poly Propylene
BOPP film, Polyester PET film, Cast Poly Propylene CPP film dan Poly Acrylonitrile film.
PT. Asia Plast Industries Tbk, perusahaan semula bernama PT. Adi Karya Perkasa yang selanjutnya berubah menjadi PT. Akasa Pandukarya. Didirikan
berdasarkan akte notaris Drs. Sugisno S.H., No.14 tanggal 5 Aguatus 1992. Ruang lingkup kegiatan perusahaan meliputi bidang industri dan perdagangan lembaran
plastic PVC dan kulit imitasi. PT. Berlina Tbk perusahaan didirikan dalam rangka Undang-undang
Penanaman Modal Dalam Negeri No.6 tahun 1968 jo. Undang-undang No.12 tahun 1970 dan perubahan yang terakhir Undang-undang No. 25 tahun 2007,
berdasarkan akta No. 35 tanggal 18 Agustus 1969 dari Julian Nimrod Siregar Gelar Mangaradja Namora S.H., notaris di Jakarta. Sesuai dengan pasal 3
Anggaran Dasar perusahaan, ruang lingkup kegiatan perusahaan meliputi industri plastik dan industri lainnya yang menggunakan bahan pokok plastik dan fiber
glass. PT. Champion Pacific Indonesia Tbk Perusahaan, dh PT Kageo Igar Jaya
Tbk, didirikan dengan nama PT. Igar Jaya Tbk berdasarkan akta No. 195 tanggal 30, Oktober 1975 dari Mohamad Said Tadjoedin, SH, notaris di Jakarta. Akta
pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. Y.A.52159 tanggal 27 Juni 1978, serta diumumkan dalam
Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 473 tanggal 1 Agustus 1978 Tambahan No. 61. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali
perubahan, terakhir berdasarkan akta No. 2 tanggal 6 Oktober 2010 dari notaris Fransiskus Yanto Widjaja, SH, tentang perubahan nama perusahaan dari PT.
Kageo Igar Jaya Tbk menjadi PT. Champion Pacific Indonesia Tbk. Akta perubahan ini telah disahkan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan surat No. AHU-54900.AH.01.02. Tahun 2010 tanggal 23
Nopember 2010. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam bidang industri wadah dan kemasan
dari bahan plastik seperti botol plastik, tabung-tabung suntik dan tempat kosmetika yang digunakan untuk keperluan industri farmasi, makanan dan
kosmetika, dan kegiatan investasi pada perusahaan lain. PT. Indopoly Swakarsa Industry Tbk Perusahaan didirikan dalam rangka
Undang-Undang Penanaman Modal Asing No. 1 tahun 1967 juncto Undang- Undang No. 11 tahun 1970 berdasarkan Akta No. 114 tanggal 24 Maret 1995 dari
Benny Kristianto, SH, Notaris di Jakarta, yang diubah dengan Akta No. 214 tanggal 26 Oktober 1995 dari notaris yang sama. Akta pendirian beserta
perubahannya telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia daIam Surat Keputusan No. C2-16.943.HT.01.01.Th.95 tanggal 22 Desember 1995, dan
telah umumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 41, Tambahan No. 2019 tanggal 23 Mei 1997. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami
beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris No. 90 tanggal 25 Juni 2012 dari Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, S.H, sehubungan dengan
perubahan Anggaran Dasar Perusahaan. Atas perubahan ini telah tercatat oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan
Surat Penerimaan Pemberitahuan No. AHU-AH01.10-23540 dan AHU-AH01.10- 23541 tanggal 28 Juni 2012. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan,
ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi bidang industri plastik lembaran serta perdagangan besar dan impor
.
PT. Sekawan Intipratama Tbk ”Perusahaan” didirikan berdasarkan akta Notaris Lilia Devi Indrawati, SH. No. 68 tanggal 5 November 1994, yang diubah
dengan akta No. 266 tanggal 28 Desember 1994 dari notaris yang sama. Akta pendirian dan akta perubahan ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman
Indonesia dengan Surat Keputusan No.C2-179 HT.01.01.TH.95 tanggal 5 Januari 1995 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 19 Tambahan No. 1466 tanggal 5
Maret 1999. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan akta No. 42 tanggal 16 Mei 2008 dari Notaris
Maria Tjandra, SH., mengenai perubahan status menjadi perusahaan terbuka dan perubahan anggaran dasar Perusahaan yang disesuaikan dengan Undang-Undang
Perseroan Terbatas Republik Indonesia No. 40 tahun 2007. Akta perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
melalui surat keputusan No. AHU - 37192.AH.01.02. TH.2008 tanggal 1 Juli 2008.Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan
Perusahaan meliputi bidang perindustrian, perdagangan, pertambangan, pembangunan, pengangkutan, pertanian, percetakan, dan jasa. Kegiatan utama
Perusahaan adalah di bidang industri percetakan dan perdagangan. PT Siwani Makmur Tbk Perseroan didirikan dengan nama PT Super Indah
Makmur berdasarkan akta No. 43 tanggal 7 Juni 1985 dari Notaris Winanto Wiryomartani, S.H. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman
Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-6547- HT.01.01.TH.85 tanggal 14 Oktober 1985. Anggaran dasar Perseroan telah mengalami beberapa
kali perubahan, terakhir dengan akta No. 3 tanggal 6 Oktober 2009 oleh Notaris
Amrul Partomuan Pohan, S.H., Lex Legibus Magister, mengenai perubahan susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dan perubahan
Anggaran Dasar Perseroan untuk disesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1.
Akta perubahan tersebut sedang dalam proses pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia. Perseroan bergerak dalam bidang industri
kemasan fleksibel
.
P.T. Titan Kimia Nusantara Tbk Perusahaan, didirikan di Republik Indonesia dengan nama P.T. Indofatra Plastik Industri berdasarkan Akta Notaris
Rukmasanti Hardjasatya, S.H., No. 19 tanggal 9 Desember 1987 dan kemudian berganti nama menjadi P.T. Fatrapolindo Nusa Industri berdasarkan Akta No. 53
tanggal 18 Juli 1988 dari notaris yang sama. Akta pendirian beserta perubahannya tersebut disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. C2-
6603.HT.01.01. TH.88 tanggal 30 Juli 1988, dan diumumkan dalam Berita Negara No. 80, Tambahan No. 3831 tanggal 5 Oktober 1990. Sebagai akibat dari
perubahan status Perusahaan dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka, berdasarkan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 7 tanggal 8 Maret
2001 Perusahaan mengganti namanya menjadi, P.T. Fatrapolindo Nusa Industri Tbk. Perubahan ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No.
C- 5565.HT.01.04.TH.01 tanggal 23 April 2001, dan diumumkan dalam Berita Negara No. 98, Tambahan No. 7972 tanggal 7 Desember 2001. Perusahaan
mengganti namanya menjadi P.T. Titan Kimia Nusantara Tbk., berdasarkan Akta Notaris Sutjipto, S.H., M.Kn. No.164 tanggal 31 Maret 2008. Perubahan ini
disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-18208.AH.01.02. TH 2008 tanggal 11 April 2008, dan diumumkan
dalam Berita Negara No. 91, Tambahan No. 23096 tanggal 11 November 2008. Anggaran Dasar Perusahaan telah disesuaikan dengan Undang-Undang No. 40
Tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas dan Peraturan BAPEPAM-LK Nomor IX.J.1., melalui Akta No. 80 tanggal 13 Pebruari 2009 dari Notaris Aulia Taufani,
S.H., dan telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusannya No. AHU-AH.01.10-03355 tanggal 8 April
2009. Perubahan Anggaran Dasar terakhir Perusahaan dilakukan melalui Akta No. 87, tanggal 25 April 2012, dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di
Jakarta, yang mana perubahan ini juga telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.
AHU- 29598.AH.01.02 tahun 2012 tanggal 1 Juni 2012. Akta No. 87, tanggal 25 April 2012 saat ini sedang dalam proses untuk diumumkan di dalam Berita
Negara. Sesuai dengan Pasal 3 anggaran dasar Perusahaan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 87 tanggal 25 April 2012, Perusahaan bergerak di bidang
industri plastik lembaran dan perdagangan besar, terutama dalam bidang distributor utama dan impor.
PT. Trias Sentosa Tbk “Perusahaan” didirikan dalam rangka Undang- undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 61968 berdasarkan akta yang
dibuat di hadapan Notaris Drs. Gde Ngurah Rai, S.H. No. 37 tanggal 23 November 1979. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik
Indonesia melalui Surat Keputusan No. Y.A.5216 tanggal 2 Januari 1980 serta
diumumkan dalam Berita Negara No. 55, Tambahan No. 872 tanggal 9 Juli 1982. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir
dengan akta yang dibuat di hadapan Notaris Dyah Ambarwaty Setyoso, S.H. No. 70 tanggal 20 Juni 2008 mengenai penyesuaian dengan UU No. 40 Tahun 2007
tentang Perseroan terbatas. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Surat Keputusan No. AHU-64738
AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 17 September 2008 dan telah diumumkan di Tambahan Berita Negara R.I. No. 41 tanggal 22 Mei 2009. Berdasarkan Pasal 3
Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan antara lain bergerak dalam bidang industri dan perdagangan polypropylene dan polyester
film.
4.2 Data Penelitian
Dalam bab ini akan disajikan hasil penelitian berdasarkan pengamatan sejumlah variabel yang dipakai dalam model regresi. Sebagaimana yang telah
diuraikan pada bab sebelumnya, bahwa penelitian ini menggunakan dua variabel Independen yaitu Likuiditas current ratio dan Solvabilitas debt to asset ratio
serta satu variabel dependen yaitu Profitabilitas return on equity. Populasi dalam penelitian ini adalah Laporan keuangan pada perusahaan
plastik dan kemasan yangterdaftar di BEI. Maka diperoleh jumlah sampel dari penelitian ini selama periode 2010-2012. Data diperoleh melalui website resmi
www.idx.com
4.3 Analisis Hasil Penelitian