7. Menjadi alat pemicu bagi pihak manajemen untuk memperbaiki kinerjanya.
8. Sebagai alat bagi pihak luar terutama yang berkepentingan terhadap perusahaan dalam menilai kemampuan perusahaan agar dapat
meningkatkan saling percaya.
2.1.3.1. Rasio-Rasio Likuiditas
Pada umumnya perhatian pertama dalam analisis keuangan adalah rasio likuiditas, yaitu rasio yang memperlihatkan hubungan perbandingan antara kas
dan aktiva lancar lainnya dengan kewajiban lancar. Menurut Fred Weston yang dikutip oleh Kasmir 2012 : 129 menyebutkan bahwa rasio likuiditas adalah rasio
yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban utang jangka pendek. Artinya apabila perusahaan akan mampu untuk memenuhi
utang tersebut terutama utang yang telah jatuh tempo. Dengan kata lain, rasio likuiditas berfungsi untuk menunjukkan atau
mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang sudah jatuh tempo, baik kewajiban kepada pihak luar perusahaan likuiditas badan
usaha maupun di dalam perusahaan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kegunaan rasio ini adalah untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam
membiayai dan memenuhi kewajiban utang pada saat ditagih. Selanjutnya menurut Kasmir 2012 : 130 rasio likuiditas atau sering juga
disebut rasio modal kerja merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa likuidnya suatu perusahaan. Caranya adalah dengan membandingkan
komponen yang ada di neraca, yaitu total aktiva lancar dengan total passiva lancar utang jangka pendek. Penilaian dapat dilakukan untuk beberapa periode
sehingga terlihat perkembangan likuiditas perusahaan dari waktu ke waktu. Tujuannya dari rasio likuiditas adalah untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Dari rasio likuiditas ini dapat diketahui apakah perusahaan mampu memenuhi kewajibannya yang
akan segera jatuh tempo. Menurut Kasmir 2012 : 132. Tujuan dan manfaat yang dapat dipetik dari hasil rasio likuiditas adalah :
1. Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih. Artinya, kemampuan
untuk membayar kewajiban yang sudah waktunya dibayar sesuai jadwal batas waktu yang telah ditetapkan tanggal dan bulan tertentu
2. Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar secara keseluruhan. Artinya jumlah
kewajiban yang berumur dibawah satu tahun atau sama dengan satu tahun dibandingkan dengan total aktiva lancar.
3. Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan sediaan atau
piutang. Dalam hal ini aktiva lancar dikurangi sediaan dan utang yang dianggap kualitasnya lebih rendah.
4. Untuk mengukur atau membandingkan antara jumlah sediaan yang ada dengan modal kerja perusahaan.
5. Untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang.
6. Sebagai alat perencanaan ke depan, terutama yang berkaitan dengan perencanaan kas dan hutang
7. Untuk melihat kondisi dan posisi likuiditas perusahaan dari waktu ke waktu dengan membandingkannya untuk beberapa periode.
8. Untuk melihat kelemahan yang dimiliki perusahaan, dari masing masing komponen yang ada di aktiva lancar dan utang lancar.
9. Menjadi alat pemicu bagi pihak manajemen untuk memperbaiki kinerjanya, dengan melihat rasio likuiditas yang ada pada saat ini.
Jenis-jenis rasio yang tergolong dalam rasio likuiditas sebagai berikut:
2.1.3.2.Rasio Lancar Current Ratio
Current ratio atau rasio lancar merupakan ukuran yang paling umum digunakan untuk mengetahui kesanggupan memenuhi kewajiban jangka pendek.
Rasio lancar menunjukkan apakah tuntutan dari kreditur jangka pendek dapat dipenuhi oleh aktiva yang diperkirakan menjadi aktiva lancar dalam periode yang
sama dengan jatuh temponya utang. Current ratio yang rendah biasanya dianggap menunjukkan terjadi masalah dalam likuiditas. Sebaliknya suatu perusahaan yang
memiliki rasio lancar terlalu tinggi juga kurang bagus, karena menunjukkan banyaknya dana menganggur yang pada akhirnya dapat mengurangi
kemampulabaan perusahaan. Menurut Khasmir2012 : 132 Rasio Lancar merupakan rasio untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Dengan
kata lain seberapa banyak aktiva lancar yang tersedia untuk menutupi kewajiban jangka pendek yang segera jatuh tempo. Rasio lancar dapat pula dikatakan sebagai
bentuk untuk mengukur tingkat keamanan margin of safety suatu perusahaan. Penghitungan rasio lancar dilakukan dengan cara membandingkan antara total
aktiva lancar dengan total utang lancar. Current ratio dapat dihitung dengan menggunakan rumus
:
Current Ratio = Aktiva Lancar Current Asset
Utang Lancar Current Liabilities
2.1.3.3. Rasio Cepat Quick Ratio atau Acid Test