Uji Parsial T-test Uji Simultan F-test Koefisien Determinasi R

ke pengamatan lainnya. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki persamaan variance residual atau homokedastisitas. Untuk mendeteksi gejala heteroskedastisitas dalam sekumpulan data dari variabel penelitian yang dilakukan dengan grafik plot anatara nilai prediksi variabel terikat ZPRED dengan residual SRESID. Menurut Ghozali 2001 : 71 bahwa ada pola tertentu seperti titik–titik yang ada membentuk pola teratur bergelombang melebar, kemudian menyempit maka diindikasikan telah terjadi gejala heteroskedasitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak heteroskedastisitas.

3.8.2 Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis diterima atau ditolak, maka dilakukan pengujian terhadap variabel – variabel penelitian secara parsial dan simultan. Pengujian secara parsial menggunakan uji statistik t t-test. Pengujian secara simultan menggunakan uji signifikan simultan f-test.

3.8.2.1 Uji Parsial T-test

Uji parsial t disebut juga sebagai uji signifikansi individual. Uji ini digunakan untuk menguji sebagaimana jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah masing-masing variabel independen berpengaruh secara signifikan variabel dependen. Menurut Singgih 2007 pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan perbandingan nilai thitung masing-masing koefisien dengan c, dengan tingkat signifikan 5. Jika t h h i i t t u u n n g g t t t a a b b e e l l

3.8.2.2 Uji Simultan F-test

, maka Ho diterima, ini berarti variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Uji F dilakukan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model regresi berganda mempunyai pengaruh secara bersama – sama rerhadap variabel dependen. Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut : Kriterian yang digunakan dalam menerima atau menolak hipotesis adalah sebagai berikut : 1. H 1 diterima atau H apabila F hitung F tabel, 2. H pada α = 5 dan nilai probabilitas 0,05. 1 ditolak atau H apabila F hitung F tabel,

3.8.2.3 Koefisien Determinasi R

pada α = 5 dan nilai probabilitas 0,05. 2 Koefisien determinasi R 2 digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilai koefisien determinasi adalah diantara nol dan satu 0 R 2 1. Nilai R 2 yang mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksikan variabel – variabel dependen dan apabila nilai R 2 semakin kecil mendekati nol, berarti variabel – variabel independen hampir tidak memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1. Sejarah Perusahaan

Secara historis pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah ada sejak jaman kolonial Belanda dan tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial atau VOC. Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Bahkan pada beberapa periode kegiatan pasar modal telah mengalami kevakuman. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa factor seperti perang dunia ke I dan II, perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah Republik Indonesia dan berbagai kondisi yang menyebabkan operasi bursa efek tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya. Pemerintah Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal pada tahun 1977, dan beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami pertumbuhan seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah. Secara singkat, tonggak perkembangan pasar modal di Indonesia dapat dilihat sebagai berikut:

Dokumen yang terkait

Pengaruh Rasio Likuiditas Terhadap Tingkat Profitabilitas Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 55 91

Pengaruh Rasio Likuiditas, Profitabilitas Dan Solvabilitas Bank Terhadap Opini Audit Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 59 110

PENGARUH LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

6 15 26

Analisis Pengaruh Investasi Aktiva Tetap dan Solvabilitas terhadap Profitabilitas (OPM) pada Perusahaan Plastik dan Kemasan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014

0 6 1

Pengaruh Manajemen Modal Kerja, Likuiditas, dan Solvabilitas Terhadap Profitabilitas Perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 4 114

Pengaruh Rasio Likuiditas, Profitabilitas, Aktivitas, dan Solvabilitas terhadap Return Saham Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 0 26

Pengaruh Likuiditas dan Solvabilitas Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009 – 2011

0 0 12

PENGARUH LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 17

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 14

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO SOLVABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 14