KERANGKA MODEL
6.3. KERANGKA MODEL
6.3.1 Sistem Pengolahan Terpusat
Sistem pengolahan terpusat merupakan bagian sistem yang mengelola dan mengatur seluruh komponen, serta memungkinkan sistem berinteraksi secara timbal balik dengan sistem lainnya. Sistem pengolahan terpusat berfungsi sebagai koordinator dan pengendalian dari operasi SPK Perencanaan Pengembangan Agroindustri Manggis.
Paket program mangosteen 1.0 menyediakan fasilitas sistem pengolahan terpusat yang berfungsi mengelola seluruh elemen sistem sehingga menjadi bagian yang terintegrasi. Hubungan antara Sistem Manajemen Basis Data Statis, Sistem Manajemen Basis Data Dinamis, dan Sistem Manajemen Basis Model diatur oleh Sistem Pengolahan Terpusat, sehingga memungkinkan pengguna mengakses seluruh fasilitas yang tersedia. Akses tersebut dilakukan melalui perintah-perintah yang terdapat dalam menu mangosteen 1.0
6.3.2 Sistem Manajemen Basis Dialog
Sistem manajemen basis dialog merupakan fasilitas yang diberikan untuk berkomunikasi antara model dengan pengguna dalam proses pengambilan keputusan. Fungsi utama dari sistem manajemen basis dialog adalah menerima input dan memberikan output yang dikehendaki pengguna. Sistem manajemen basis dialog dalam paket program ini dirancang sedemikian rupa sehingga diharapkan memudahkan para pengguna untuk menggunakannya. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia dengan menggunakan tampilan yang menarik.
6.3.3 Sistem Manajemen Basis Data Statis
Sistem manajemen basis data merupakan bagian yang memberikan fasilitas pengolahan data,
yaitu mengendalikan dan memanipulasi data yang tersimpan. Manajemen basis data menjadi
komponen yang penting dari suatu sistem karena adanya perbedaan kebutuhan data. Sistem manajemen data statis akan mengorganisasikan data dalam menu informasi yang terdiri dari sekelompok data yaitu data dan informasi umum mengenai manggis dan Kabupaten Bogor. Penambahan kelompok data ini akan disesuaikan dengan kebutuhan. Basis data statis ini menampilkan informasi yang meliputi 1) Informasi profil Kabupaten Bogor, 2) Informasi deskripsi buah manggis, 3) Informasi usaha budidaya manggis, 4) Teknologi proses agroindustri manggis, 5) Informasi lain yang berkaitan dengan manggis yang dideskripsikan oleh sistem.
6.3.4 Sistem Manajemen Basis Data Dinamis
Sistem manajemen basis data merupakan satu kesatuan sebagai pusat penyimpanan, pengolahan dan pemasukan data. Sistem manajemen basis data harus mempunyai kemampuan terhadap perubahan struktur dan isi dari elemen data. Paket program mangosteen 1.0 memiliki sistem manajemen Basis Data Dinamis yang dibedakan menjadi enam kelompok, yaitu Kelompok Data Produk Olahan, Kelompok Data Lokasi, Kelompok Data Sentra Produksi, Data Strategi Pengembangan Agroindustri dan Kelompok Data Finansial terdiri dari Data Struktur Biaya Investasi, Data Struktur Biaya Tetap dan Data Struktur Biaya Variabel.
6.3.5 Sistem Manajemen Basis Model
Sistem Manajemen Basis Model merupakan kesatuan dari sub-sub model yang digunakan untuk menganalisis data-data yang terdapat dalam basis data dan hasil dari analisis tersebut digunakan sebagai penunjang dalam pengambilan keputusan. Sistem Manajemen Basis Model dalam paket program mangosteen 1.0 memiliki enam sub model.
a. Sub Model Penentuan Produk Prospektif
Sub Model Penentuan Produk Prospektif merupakan model yang digunakan untuk menentukan produk olahan manggis yang memiliki potensi yang besar dan prospektif untuk dikembangkan. Kriteria yang digunakan dalam menentukan produk prospektif antara lain ketersediaan bahan baku, potensi pasar, teknologi proses, kebijakan pemerintah dan nilai tambah produk. Masing-masing kriteria tersebut kemudian akan ditentukan bobotnya tergantung tingkat kepentingan dan pengaruhnya terhadap penentuan produk dengan menggunakan metode komparasi berpasangan dengan skala komparasi antara 1 sampai 9 atau kebalikannya. Sedangkan metode yang digunakan dalam penentuan produk prospektif ialah metode perbandingan ekponensial (MPE). Alternatif produk yang memiliki hasil nilai MPE terbesar merupakan produk prospektif yang terpilih. Diagram alir sub model penentuan produk prospektif disajikan pada Gambar 19.
b. Sub Model Penentuan Lokasi Unggulan
Sub Model penentuan lokasi unggulan merupakan model yang digunakan untuk menentukan lokasi yang paling sesuai untuk dijadikan lokasi pendirian agroindustri manggis. Kriteria yang digunakan dalam menentukan lokasi unggulan adalah kemudahan akses dengan bahan baku, ketersediaan infrastruktur yang baik, ketersediaan sarana utilitas, kemudahan akses dengan bahan penunjang, kemudahan akses pemasaran, ketersediaan tenaga kerja, dan kondisi sosial budaya. Metode yang digunakan dalam penentuan lokasi unggulan ialah metode perbandingan ekponensial (MPE). Hasil penjumlahan nilai alternatif dari setiap daerah akan dijadikan nilai akhir dari alternatif tersebut dan nilainya akan diurutkan untuk melihat daerah yang potensial yaitu daerah yang mempunyai nilai tertinggi. Diagram alir sub model penentuan lokasi disajikan pada Gambar 20.
c. Sub Model Analisa Kelayakan Finansial Budidaya Manggis
Sub Model Analisa Kelayakan Finansial Budidaya Manggis digunakan untuk mengukur tingkat kelayakan budidaya manggis. Kelayakan finansial budidaya manggis ini dinilai pada budidaya dengan pola monokultur dan dalam umur proyek selama 20 tahun. Kriteria yang digunakan dalam menentukan kelayakan finansial tersbut ialah nilai NPV, IRR, BEP, PBP dan B/C ratio.
d. Sub Model Analisa Sentra Produksi
Sub model analisa sentra produksi digunakan untuk menentukan daerah sentra yang akan menjadi pemasok bahan baku yang akan digunakan untuk proses pengolahan produk agroindustri manggis. Sentra produksi manggis yang akan dianalisa ialah 25 sentra produksi manggis di berbagai tempat di Indonesia. Model ini menggunakan metode sorting atau pengurutan dalam penentuan daerah pemasok bahan baku. Dalam model ini kriteria pemilihan ditentukan oleh pengguna itu sendiri sehingga memberikan keleluasaan pada pengguna untuk menentukan daerah pemasok bahan baku sesuai dengan kriteria yang diinginkan.
e. Sub Model Analisa Kelayakan Finansial Agroindustri Manggis
Sub Model Analisa Kelayakan Finansial Agroindustri Manggis digunakan untuk mengukur tingkat kelayakan agroindustri manggis. Kelayakan finansial agroindustri manggis ini dinilai pada umur proyek selama 10 tahun. Kriteria yang digunakan dalam menentukan kelayakan finansial tersbut ialah nilai NPV, IRR, BEP, PBP dan B/C ratio.
f. Sub Model Strategi Pengembangan Agroindustri Manggis
Sub Model Strategi Pengembangan Agroindustri Manggis digunakan untuk menentukan strategi pengembangan agroindustri manggis terbaik dan menganalisis masing-masing strategi berdasarkan kriteria-kriteria yang berpengaruh pada masing-masing elemen hierarki. Metode yang
digunakan dalam sub model ini ialah Proses Hierarki Analitik atau Analitical Hierarchy Process
(AHP). Diagram alir sub model strategi pengembangan agroindsutri manggis disajikan pada Gambar
Mulai
INPUT/EDIT/HAPUS
Data Bobot kriteria Kriteria Pemilihan Produk prospektif
Data Kriteria dan
INPUT/EDIT/HAPUS
Tidak Alternatif produk Nilai Produk terhadap prospektif
kriteria peniaian
Sesuai Data Nilai Produk terhadap kriteria penilain
Tidak
Ya Sesuai
INPUT/EDIT/HAPUS
Responden (Pakar)
ya
ya
Data Jumlah Penentuan Bobot alternatif produk Tidak
Responden prospektif dengan MPE
Cukup Data Pembobotan Alternatif Produk
ya
INPUT/EDIT/HAPUS
Selesai
Penilaian Kriteria
Penentuan Bobot Kriteria dengan Pairwase Comparison
Tidak Data Nilai Kriteria
Konsisten
Gambar 19. Diagram alir model penentuan produk prospektif
Mulai
INPUT/EDIT/HAPUS
Data Bobot kriteria Kriteria Pemilihan Lokasi Unggulan
Data Kriteria dan
INPUT/EDIT/HAPUS
Tidak Alternatif Lokasi Nilai Lokasi terhadap Unggulan
kriteria peniaian
Sesuai Data Nilai Lokasi terhadap kriteria penilain
INPUT/EDIT/HAPUS
Responden (Pakar)
ya
ya
Data Responden
Penentuan Bobot alternatif Lokasi Tidak
Unggulan dengan MPE
Cukup Data Pembobotan Alternatif Lokasi
ya
INPUT/EDIT/HAPUS
Selesai Penilaian Kriteria
Penentuan Bobot Kriteria
Tidak Data Nilai Kriteria
Cukup
Gambar 20. Diagram alir model penentuan lokasi unggulan
Mulai
INPUT/EDIT/HAPUS
Asumsi – asumsi dan Komponen Biaya
Data Asumsi dan Komponen Biaya 1. Asumsi 2. Biaya Investasi 3. Biaya Operasional
Tidak
4. Pajak 5. Bunga Bank yang berlaku 6. Proyeksi Laba Rugi 7. Proyeksi Arus Kas
Sesuai
Penentuan Analisis finansial dengan menggunakan kriteria investasi
Parameter Kelayakan Investasi 1. Net Present Value (NPV) 2 . Internal Rate Ratio (IRR) 3 . Payback Period (PBP) 4 . Net B/C Ratio
5. Break Event Point (BEP)
Selesai
Gambar 21. Diagram alir model kelayakan investasi
Mulai
INPUT/EDIT/HAPUS
Elemen elemen hierarki penetuan strategi (Faktor, aktor, tujuan, dan alternatif)
Data Elemen tiap level 1. Elemen-elemen Faktor 2. Elemen-elemen Aktor
Tidak
3. Elemen-elemen Tujuan 4. Elemen-elemen Alternatif
Sesuai
Ya
INPUT/EDIT/HAPUS
Responden (Pakar)
Data Jumlah
INPUT/EDIT/HAPUS
Penilaian terhadap elemen- elemen tiap level
Penentuan Bobot elemen tiap level dengan metode AHP
Data elemen tiap level : 1. Nilai Faktor 2. Nilai Aktor
Tidak
3. Nilai Tujuan 4. Nilai Alternatif
Konsisten
ya Data Nilai Elemen pada
Masing-masing Level (Faktor, Aktor, Tujuan, Alternatif Strategi)
Selesai
Gambar 22. Diagram alir model penentuan strategi pengembangan agroindustri manggis