SUB MODEL STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI
7.7 SUB MODEL STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI
Sub model ini digunakan untuk menentukan perumusan strategi pengembangan agroindustri manggis di Kabupaten Bogor. Dalam perancangannya, penyusunan hierarki dilakukan melalui beberapa tahapan. Tahapan tersebut antara lain tinjauan pustaka, tinjauan langsung terhadap lokasi verifikasi, diskusi dan wawancara dengan pakar terkait.
Hierarki yang disusun terdiri dari lima level yaitu level pertama fokus dalam hal ini ialah pengembangan agroindustri manggis di Kabupaten Bogor, level kedua adalah faktor-faktor yang berpengaruh yang terdiri dari harga bahan baku dan bahan penunjang, kontinuitas produksi, kebijakan pemerintah, distribusi dan pemasaran produk dan harga jual produk. Level ketiga adalah aktor-aktor yang berperan yang terdiri dari pemerintah, investor, pemasok bahan baku, pelaku industri dan industri terkait lain. Pada level keempat terdapat tujuan-tujuan yang ingin dicapai diantaranya memaksimumkan keuntungan, memperoleh pasokan bahan baku secara kontinu dengan harga minimum, dan memenuhi kebutuhsan pasar agroindustri manggis. Level kelima adalah alternatif tindakan yang dapat dilakukan dalam pengembangan agroindustri manggis. Alternatif-alternatif tersebut antara lain menjalin kerjasama dengan instansi lain sebagai pemasok bahan baku, promosi,penyuluhan dan pembangunan distribusi langsung dari petani serta menjalin kemitraan dengan instansi lain sebagai industri penyalur produk olahan.
Pada dasarnya, ketiga alternatif strategi tersebut dapat dilakukan oleh para pengambil keputusan. Namun melalui teknik AHP ini, pengambil keputusan dapat mengetahui prioritas alternatif strategi terbaik berdasarkan bobot atau peringkat dari perhitungannya. Perhitungan pembobotan setiap kriteria dilakukan dengan menggunakan software Expert Choice 2000 yang sudah terhubung dengan paket program mangosteen 1.0 dimana hasil perhitungannya langsung dapat diperoleh setelah memasukkan masing-masing bobot oleh tiap pakar.
Penilaian terhadap kriteria dari masing-masing level struktur hierarki model penentuan strategi pengembangan agroindustri manggis diperoleh dari hasil wawancara dan hasil pengisian kuisioner oleh para pakar. Kriteria dan alternatif tersebut diberikan rentang penilaian dengan skala 1 sampai 9 dengan metode perbandingan berpasangan (pairwaise comparison) dalam teknik AHP (Analitical Hierarchy Process) yang dilakukan oleh pakar. Selain itu, nilai inconsistency ratio dari Penilaian terhadap kriteria dari masing-masing level struktur hierarki model penentuan strategi pengembangan agroindustri manggis diperoleh dari hasil wawancara dan hasil pengisian kuisioner oleh para pakar. Kriteria dan alternatif tersebut diberikan rentang penilaian dengan skala 1 sampai 9 dengan metode perbandingan berpasangan (pairwaise comparison) dalam teknik AHP (Analitical Hierarchy Process) yang dilakukan oleh pakar. Selain itu, nilai inconsistency ratio dari
Pe n e n t u a n St r a t e g i Pe n ge m ba n g a n
Harga jual bahan penunjang
Harga bahan baku dan Kebijakan
Kontinuitas
Distribusi dan
produk
Pemerintah
Produksi
pemasaran produk
Pemerintah Investor
Aktor
Pemasok Bahan Baku
Pelaku Industri Industri terkait lain
Memenuhi kebutuhan
Memaksimalkan
Memperoleh pasokan bahan
keuntungan (profit)
baku secara kontinu dengan
pasar agroindustri
Tujuan
harga yang minimum
manggis
Menjalin kerja sama dengan Promosi, penyuluhan dan
Menjalin kemitraan dengan
Alternatif
instansi lain sebagai industri
instansi lain sebagai
pembangunan distribusi
pemasok bahan baku
langsung ke petani
penyalur produk olahan
Gambar 32. Struktur hierarki model penentuan strategi pengembangan agroindustri manggis
Hasil perhitungan dengan menggunakan proses hierarki analitik ini berupa urutan prioritas dari tiap elemen pada tiap level. Data tiap level dimasukkan terlebih dahulu sehingga didapat nilai total masing-masing elemen yang terdapat dalam masing-masing hierarki. Hasil perhitungan pada analisis faktor (level 2) dapat dilihat pada Tabel 26.
Tabel 26. Hasil perhitungan pada analisis faktor (level 2)
No.
Level 2 (Faktor)
Bobot
Peringkat
1 harga bahan baku dan bahan penunjang
2 distribusi dan pemasaran produk
3 kontinuitas produksi
4 harga jual produk
5 kebijakan pemerintah
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, faktor harga bahan baku dan bahan penunjang merupakan faktor yang paling utama yang harus dipertimbangkan dalam analisis penentuan strategi pengembangan agroindustri manggis dengan nilai bobot paling tinggi yaitu sebesar 0.332. Hal tersebut menjadi faktor terpenting yang patut dipertimbangkan karena harga bahan baku dan harga bahan penunjang menjadi faktor kritis dalam pengembangan agroindustri manggis sehingga untuk mendapatkan harga bahan baku yang rendah, perlu diambil strategi yang tepat. Sedangkan urutan faktor lain berdasarkan perhitungan tersebut adalah faktor distribusi dan pemasaran produk dengan nilai bobot sebesar 0.247, faktor kontinuitas produksi pada urutan ketiga dengan nilai bobot sebesar 0.228, faktor harga jual pada urutan keempat dengan nilai bobot sebesar 0.117, dan faktor kebijakan pemerintah (Regulasi Pemda) pada urutan terakhir dengan nilai bobot sebesar 0.076. Hasil perhitungan agregat level 3 (aktor) dapat dilihat pada Tabel 27.
Tabel 27. Hasil perhitungan pada analisis aktor (level 3)
No.
Level 3 (Aktor)
Bobot
Peringkat
1 Pelaku industri
2 Pemasok bahan baku
4 Industri terkait
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, aktor pelaku industri merupakan aktor yang paling utama yang mempengaruhi penentuan strategi pengembangan agroindustri manggis dengan nilai bobot paling tinggi yaitu sebesar 0.325. Sedangkan urutan aktor lain berdasarkan perhitungan tersebut adalah aktor pemasok bahan baku pada urutan kedua dengan nilai bobot sebesar 0.242, investor berada pada urutan ketiga dengan nilai bobot sebesar 0.178, aktor industri terkait pada urutan keempat dengan nilai bobot sebesar 0.138 dan aktor pemerintah pada urutan terakhir dengan nilai bobot sebesar 0.117. Berikutnya adalah perhitungan pada level 4 (tujuan). Hasil perhitungan agregat level 4 (tujuan) dapat dilihat pada Tabel 28.
Tabel 28. Hasil perhitungan pada analisis tujuan (level 4)
No.
Level 4 (Tujuan)
Bobot
Peringkat
1 memaksimumkan keuntungan (profit)
2 memperoleh pasokan bahan baku secara kontinu
2 dengan harga minimum
3 memenuhi kebutuhan pasar agroindustri manggis
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, tujuan memaksimumkan keuntungan (profit) merupakan tujuan yang paling utama yang mempengaruhi penentuan strategi pengembangan agroindustri manggis dengan nilai bobot paling tinggi yaitu sebesar 0.408. Sedangkan urutan tujuan berikutnya adalah memperoleh pasokan bahan baku secara kontinu yang berada pada urutan kedua dengan bobot sebesar 0.361 dan tujuan memenuhi kebutuhan pasar agroindustri manggis berada pada urutan terakhir dengan nilai bobot sebesar 0.231. Perhitungan terakhir ialah perhitungan pada level 5 (alternatif). Hasil perhitungan agregat level 4 (tujuan) dapat dilihat pada Tabel 29.
Tabel 29. Hasil perhitungan pada analisis alternatif strategi (level 5)
No.
Level 5 (alternatif)
Bobot
Peringkat
menjalin kerjasama dengan instansi lain sebagai