53
2.5.4 Prosedur Inkrementasi
Untuk menggambarkan alur solusi nonlinear diperlukan prosedur kombinasi inkrementasiiteratif. Tersedia dua metode dalam Program Lusas yaitu:
1. Constant load level incrementation inkrementasi level beban konstan. 2. Modifikasi inkrementasi panjang busur metode Crisfield atau Rheinboldt.
2.5.4.1 Level Beban Konstan
Seperti pada Gambar 2.20 prosedur inkrementasiiteratif level beban konstan, beban diaplikasikan ke dalam inkrementasi tetap yang khas dan pilihan algoritma
iteratifnya digunakan untuk memperoleh konfergensi hasil pada setiap level beban. Dalam LUSAS, level beban mungkin lebih spesifik dilakukan secara manual sama
seperti mencocokkan rangkaian beban atau secara otomatis menggunakan perintah Incrementation. Dengan inkrementasi manual, kegagalan konvergensi iterasi
algoritmanya akan mengakibatkan penghentian analisis. Tetapi penghentian otomatis analisis mungkin diabaikan, sehingga inkrementasi beban berikutnya akan diterapkan
pada konfigurasi yang tidak konvergen sebelumnya.
Gambar 2.20 Prosedur Inkrementasiiterative Level Beban Konstan Jika hasil gagal mencapai konvergen dengan inkrementasi otomatis, ukuran
inkrementasinya akan direduksi dan konvergensinya dicari dalam level beban yang
Universitas Sumatera Utara
54
baru tetapi reduksi beban ini mungkin juga diabaikan sehingga hasilnya mungkin juga berakhir atau dilanjutkan dengan mengaplikasikan inkrementasi beban selanjutnya.
Metode inkrementasi level beban konstan gagal jika solusi mencapai limit point seperti Gambar 2.21 dan metode ini tidak bisa diterapkan pada pembebanan paksa
pressure loading.
\
Gambar 2.21 Ilustrasi Limit Point Untuk Respon Derajat Kebebasan Tunggal
2.5.4.2 Metode Modifikasi Panjang Busur Metode Crisfield
Metode umum yang dapat mengikuti seluruh alur solusi limit point disebut metode modifikasi panjang busur seperti Gambar 2.22. Implementasi Algoritma dalam
Program LUSAS mengikuti usulan Crisfield tetapi harus dimodifikasi untuk dapat menerima permodelan modifikasi beban yang proporsional atau tidak proporsional.
Khusus dalam metode modifikasi panjang busur adalah tingkat beban tidak tetap selama inkrementasi beban yaitu selama prosedur iterasi, beban dimodifikasi sampai
konvergensi mendekati limit point tercapai. Manfaat pembatasan panjang busur lainnya adalah menstabilkan proses iteratif.
Hal ini mempunyai arti yang sangat penting pada saat menggunakan metode iterasi Newton. Metode panjang busur mungkin juga dapat meningkatkan efisiensi hasilsolusi
bahkan ketika limit point dilibatkan.
Universitas Sumatera Utara
55
Gambar 2.22 Modifikasi Inkrementasi Beban Panjang Busur Untuk Respon Derajat Kebebasan Tunggal
2.5.4.3 Kontrol Panjang Busur Metode Rheinboldt