Uteroplasental Blood Flow Perubahan fisiologi wanita hamil

2.18.7 Perubahan sistim muskuloskeletal, dermatologi, mammae dan mata :

Hormon relaxin menyebabkan relaksasi ligamentum dan melunakkan jaringan kolagen. Terjadi hiperpigmentasi kulit daerah muka, leher, garis tengah abdomen akibat melanocyt stimulating hormon.Buah dada membesar. Tekanan intra oculer menurun selama kehamilan karena peningkatan kadar progesteron, adanya relaxin, penurunan produksi humor aqueus disebabkan peningkatan sekresi chorionic gonado trophin. Akibat relaksasi ligamentum dan kalogen pada kolumna vertebralis dapat terjadi lordosis. 21

2.18.8 Uteroplasental Blood Flow

Maintenance uteroplasental blood flow UPBF sangat penting untuk berlangsungnya kehidupan foetus yang baik, maka pengetahuan tentang UPBF ini sangat penting untuk tenaga medis dan paramedis yang merawat penderita hamil. UPBF dirumuskan sebagai berikut : UAP  UVP UBF = ------------------ UVR UBF =uterine blood flow UAP =uterine arterial pressure UVP =uterine venous pressure UVR=uterine vascular resistance Maka semua keadaan yang menurunkan tekanan darah rata-rata ibu atau meningkatkan resistensi vaskuler uterus akan menurunkan UPBF dan akhirnya menurunkan umbilical blood flow UmBF. Pada kehamilan aterm, 10 dari curah jantung atau sekitar 500-700mlmenit akan memasok uterus dimana 80-nya akan memasuki plasenta. Pembuluh plasenta berdilatasi secara maksimal, jadi placental blood flow sangat tergantung pada tekanan perfusi. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.18.8 Penyebab Penurunan Uterine Blood Flow Penurunan tekanan perfusi Penurunan tekanan arteri uterus  Posisi supine penekanan aortocaval  Perdarahanhipovolemia  Obat-obatan yang menyebabkan hipotensi  Hipotensi selama blok simpatis Peningkatan tekanan vena uterus  Penekanan Vena kava  Kontraksi uterus  Obat-obatan yang merangsang hipertonus uterus oxytocin  Hipertonus otot rangka kejang Peningkatan tahanan vaskuler uterus Vasokonstriktor endogen Catecholamines stres Vasopressin sebagai respon terhadap hipovolemia Vasokonstriktor eksogen  Epinephrine  Vasopressors phenylephrine  ephedrine  Anestesi lokal dalam konsentrasi tinggi Dua arteri uterina merupakan sumber utama pasokan darah ke uterus, sedangkan pasokan dari arteri ovarica sangat bervariasi tergantung dari spesiesnya. Kompleksnya pasokan arteri ini menyebabkan pengukuran langsung UBF sangat sulit, terutama pada manusia, dan pada kebanyakan kasus keadekuatan perfusi plasenta dapat diperkirakan secara tidak langsung dengan monitor denyut jantung foetus dan keadaan asam-basa. 21 Universitas Sumatera Utara KERANGKA TEORI Hemodinamik Tekanan darah sistolik Tekanan darah diastolik MAP Mean Arterial Pressure Laju nadi Hipotensi Koloading koloid Spinal anestesi Blokade simpatis Vasodilatasi perifer Preload jantung ↓↓ Cardiac Output ↑↑ Koloading kristaloid Universitas Sumatera Utara KERANGKA KONSEP Spinal anestesi Ko-loading kristaloid Ko-loading koloid Hipotensi Laju nadi MAP Mean Arterial Pressure Tekanan darah diastolik Tekanan darah sistolik Hemodinamik Universitas Sumatera Utara

BAB 3 METODOLOGI

3.1 DESAIN

Desain pada penelitian ini adalah penelitian prospektif, random, single blind.

3.2 TEMPAT DAN

WAKTU 3.2.1 Tempat:RSUP Haji Adam Malik Medan, RS Pirngadi Medan, RS Haji Mina Medan

3.2.2 Waktu :Agustus - September 2011

3.3.1 POPULASI DAN SAMPEL

3.3.1 Populasi

Populasi adalah seluruh pasien hamil yang menjalani seksio sesariaelektif maupun emergensi dengan spinal anestesi di RSUP Haji Adam Malik Medan, RS Pirngadi Medan, RS Haji Mina Medan.

3.3.2 Sampel

Semua populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Perbedaan Perubahan Strong Ion Difference Plasma Setelah Pemberian Larutan Ringer Asetat Malat Dibanding Ringer Laktat Pada Pasien Sectio Caesaria Dengan Anestesi Spinal

3 90 99

Perbandingan Efektivitas Antara Hydroxyethyl Starch (HES) 130/0.4 Dengan Efedrin 10 mg Dalam Mencegah Hipotensi Pada Pasien Seksio Sesarea Dengan Anestesi Spinal

3 41 91

Perbandingan Efek Anestesi Spinal dengan Anestesi Umum terhadap Kejadian Hipotensi dan Nilai APGAR Bayi pada Seksio Sesarea | Flora | Jurnal Anestesi Perioperatif 304 1044 1 PB

0 1 12

Insidensi dan Faktor Risiko Hipotensi pada Pasien yang Menjalani Seksio Sesarea dengan Anestesi Spinal di Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung | Rustini | Jurnal Anestesi Perioperatif 745 2771 1 PB

0 0 8

Efek Penggunaan Leg Wrapping terhadap Kejadian Hipotensi Se Anestesi Spinal pada Pasien Seksio Sesarea | Putri | Jurnal Anestesi Perioperatif 903 3290 1 PB

0 0 7

PERBANDINGAN EFEK EFEDRIN PERORAL DAN EFEDRIN INTRAMUSKULER SEBAGAI PROFILAKSIS TERHADAP HIPOTENSI PADA ANESTESI SPINAL - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 54

Perbandingan Efek Pemberian Cairan Kristaloid Sebelum Tindakan Anestesi Spinal (Preload) dan Sesaat Setelah Anestesi Spinal (Coload) terhadap Kejadian Hipotensi Maternal pada Seksio Sesarea | Fikran | Jurnal Anestesi Perioperatif 818 3048 1 PB

0 1 7

Perbandingan Efek Pemberian Norepinefrin Bolus Intravena dengan Norepinefrin Infus Kontinu dalam Tatalaksana Hipotensi, Laju Nadi, dan Nilai APGAR pada Seksio Sesarea dengan Anestesi Spinal | Sumardi | Jurnal Anestesi Perioperatif 375 1248 1 PB

0 1 10

Perbandingan antara Penggunaan Asam Amino dan Ringer Laktat terhadap Penurunan Suhu Inti Pasien yang Menjalani Operasi Laparotomi Ginekologi dengan Anestesi Umum | Hujjatulislam | Jurnal Anestesi Perioperatif 606 2088 1 PB

0 0 7

PERBEDAAN PERUBAHAN STRONG ION DIFFERENCE PLASMA SETELAH PEMBERIAN LARUTAN RINGER ASETAT MALAT DIBANDING RINGER LAKTAT PADA PASIEN SECTIO CAESARIA DENGAN ANESTESI SPINAL TESIS

0 1 21