tergantung pada bagaimana perlakuan dan penerimaan lingkungan terutama lingkungan keluarga terhadap anak tunanetra itu sendiri.
13
2.2 Etiologi Ketunanetraan
Tunanetra dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu : faktor internal dan faktor eksternal. Hal yang termasuk faktor internal yaitu faktor keturunan
atau genetik dan faktor yang erat hubungannya selama bayi masih dalam kandungan seperti: kurang gizi, terkena infeksi, keracunan, aborsi yang gagal, ataupun adanya
penyakit kronis. Sedangkan hal yang termasuk kedalam faktor eksternal diantaranya adalah faktor ketika lahir atau maupun faktor setelah lahir Misalnya: kecelakaan,
terkena penyakit syphilis yang mengenai matanya saat dilahirkan, kelahiran yang lama sehingga kehabisan cairan, kelahiran yang dibantu alat yang mengenai syaraf,
kurang gizi atau vitamin, terkena racun, virus trachoma, panas badan yang terlalu tinggi, serta peradangan mata karena penyakit, bakteri ataupun virus.
4,13
Namun gangguan penglihatan umumnya disebabkan oleh penyakit dan malnutrisi. Menurut perkiraan WHO pada tahun 2002, penyebab kebutaan yang
paling sering diantaranya adalah katarak 47,9, glaukoma 12,3, degenerasi makular akibat usia 8,7, opasitas kornea 5,1, dan diabetes retinopati 4,8.
3
2.3 Klasifikasi tunanetra
Berdasarkan tingkat penglihatan, ketunanetraan dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu:
a. Tunanetra golongan buta, dimana terbagi lagi menjadi tiga kelompok
yakni; mereka yang sama sekali tidak memiliki persepsi visual, mereka yang hanya
Universitas Sumatera Utara
memiliki persepsi cahaya dan mereka yang memiliki persepsi sumber cahaya. Pada golongan ini, mereka memerlukan sistem Braille sebagai alat bantu.
b. Tunanetra golongan kurang lihat yang terbagi lagi menjadi tiga kelompok
yakni: mereka yang memiliki persepsi benda-benda yang berukuran besar sehingga mereka masih membutuhkan sistem Braille; mereka yang memiliki persepsi benda-
benda berukuran sedang dimana ada diantara mereka yang membutuhkan sistem Braille dan ada juga yang dapat menggunakan huruf dan tanda visual yang
diperbesar; mereka yang memiliki persepsi benda-benda berukuran kecil dimana mereka pada umunya mampu menggunakan huruf dan tanda visual sebagai media
baca dan pengajaran.
4
2.4 Alat Bantu Baca Dan Tulis