BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian adalah penelitian eksperimental seri ganda atau multiple time series design yaitu rancangan yang dibuat dengan melakukan beberapa pengukuran
atau observasi awal sebelum perlakuan diberikan dan observasi akhir setelah perlakuan diberikan pada dua kelompok dengan perlakuan yang berbeda. Pada
penelitian ini terdapat dua kelompok penelitian. Intepretasi efek perlakuan diketahui dengan melihat perbedaan fluktuasi skor oral higiene dan nilai pengetahuan sebagai
hasil observasi antara dua kelompok.
23,24
3.2 Sampel penelitian
Sampel pada penelitian ini adalah penderita tunanetra yang berusia 12-19 tahun yang diperoleh dari dua panti di kota Medan yaitu Panti Karya Murni yang
terletak di daerah Medan Johor dan Panti Sumatera yang terletak di Tanjung Morawa Medan.
3.3 Besar sampel
Pemilihan sampel dilakukan secara total sampling, yaitu mengambil seluruh anak sebagai sampel menurut kriteria khusus yang dimilikinya sehingga didapatkan
sampel sebanyak 33 orang untuk kelompok satu kali penyuluhan dan 31 orang untuk kelompok dua kali penyuluhan yang, jumlah sampel seluruhnya adalah 64 orang.
Universitas Sumatera Utara
Sampel yang digunakan memiliki kriteria inklusi dan eksklusi, kriteria inklusi yang harus dimiliki yaitu : 1 penderita tunanetra, 2 usia 12-19 tahun, 3 bersedia
ikut dalam penelitian, 4 disetujui oleh kepala panti. Kriteria eksklusi yang tidak boleh dimiliki oleh sampel yaitu : 1 Memakai alat ortodonti baik cekat maupun
lepasan, 2 tidak kooperatif.
3.4 Variabel penelitian
Pada penelitian ini, variabel yang digunakan yaitu: 1.
Oral higiene 2.
Pengetahuan 3.
Penyuluhan cara menjaga kesehatan gigi dan mulut serta latihan perabaan anatomi dan cara penyikatan
4. Penderita tunanetra
5. Usia 12-19 tahun
6. Waktu penyuluhan
7. Frekuensi penyuluhan
3.5 Definisi Operasional
1. Oral higiene adalah tingkat kebersihan gigi dan mulut yang diukur melalui skor kalkulus dan skor debris.
2. Pengetahuan kesehatan gigi dan mulut adalah nilai pengetahuan yang dimiliki mengenai kesehatan gigi dan mulut.
Universitas Sumatera Utara
3. Penyuluhan dan latihan adalah pemberian edukasi mengenai anatomi rongga mulut, penyakit pada rongga mulut serta melatih cara memelihara kesehatan
gigi dan mulut yang baik dan benar. 4. Penderita tunanetra adalah orang yang mengalami gangguan pada organ
penglihatan sehingga tidak mampu melihat buta total. 5. Usia adalah berkisar antara 12-19 tahun menurut pembagian
perkembangan psikologi anak. 6. Waktu penyuluhan adalah saat yang dipilih untuk melaksanakan penelitian,
yaitu pada pagi hari pukul 09.00-11.00. 7. Frekuensi penyuluhan adalah jumlah penyuluhan yang diberikan, yaitu satu
kali pada kelompok pertama dan dua kali pada kelompok kedua.
3.6 Waktu dan lokasi penelitian