Tinjauan Kepustakaan Tindak Pidana Judi Menurut Hukum Positif (Kuhp) Dan Qanun Nomor 13 Tahun 2003

berasal dari peraturan perundangan-undangan, buku-buku hukum, literatur- literatur, dan media elektronik yang berhubungan dengan skripsi ini.

E. Tinjauan Kepustakaan

Pidana berasal dari kata straf Belanda, yang pada dasarnya dapat dikatakan sebagai suatu penderitaan nestapa yang sengaja Dikenakan dijatuhkan kepada seseorang yang telah terbukti bersalah melakukan suatu tindak pidana. Moeljatno dalam Muladi dan Barda Nawawi Arief, istilah hukuman yang berasal dari kata straf, merupakan suatu istilah yang konvensional. Moeljatno menggunakan istilah yang inkonvensional, yaitu pidana 7 1. Pengertian Tindak Pidana Istilah tindak pidana berasal dari istilah hukum pidana Belanda yaitu “ Strafbaar feit”. Walaupun istilah ini terdapat dalam WvS Belanda dan KUHP, tetapi tidak ada penjelasan resmi tentang apa yang dimaksud dengan strafbaar feit itu. Karena itu para ahli hukum berusaha untuk memberikan arti dan isi dari istilah itu. Tindak pidana dapat dikatakan berupa istilah resmi dalam perundang- undangan pidana kita. Dalam hampir seluruh peraturan perundang-undangan menggunakan istilah tindak pidana, seperti UU No. 11PNPS1963 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Subversi atau UU Nomor 20 tahun 2001 tentang Tindak Pidana Korupsi. R. Soesilo menyebutkan bahwa tindak pidana adalah sesuatu perbuatan yang dilarang atau diwajibkan oleh Undang-Undang yang apabila dilakukan atau 7 Muladi dan Barda Nawawi Arief, Teori-Teori dan Kebijakan Pidana, Bandung: Alumni, 2005, hlm 1 diabaikan, maka orang yang melakukan atau mengabaikan itu diancam dengan hukuman. 8 a. unsur objektif yang meliputi : Dalam hal ini tindak pidana juga terdiri dari dua unsur yaitu: 1. Perbuatan manusia yang positif atau negative yang menyebabkan pidana. 2. Akibat perbuatan manusia yang terdiri atas membahayakan kepentingan hukum yang menurut norma hukum itu perlu agar dapat dihukum. 3. Keadaan di sekitar perbuatan itu, atau bisa jadi keadaan pada waktu melakukan perbuatan. b. Unsur subjektif yaitu unsur yang ada dalam diri si pelaku yaitu kesalahan dari orang yang melanggar aturan-aturan pidana, artinya pelanggaran itu harus dapat dipertanggung jawabkan kepada si pelanggar. Suatu perbuatan akan menjadi suatu tindak pidana apabila perbuatan tersebut : a. Melawan hukum b. Merugikan masyarakat c. Dilarang oleh aturan pidana d. Pelakunya diancam dengan hukuman pidana. 9 2. Pengertian Judi Pengertian tindak pidana judi dalam Pasal 303 ayat 3 KUHP, Yang disebut permainan judi adalah tiap-tiap permainan, di mana pada umumnya kemungkinan mendapat untung bergantung pada peruntungan belaka, juga karena pemainnya lebih terlatih atau lebih mahir. Di situ termasuk segala pertaruhan tentang 8 R. Soesilo, Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, Bogor: Politea,1998, hlm. 26. 9 M. Hamdan, Tindak Pidana Suap dan Money Politics, Medan: Pustaka Bangsa Press, 2005, hlm. 10. keputusan perlombaan atau permainanlain-lainnya yang tidak diadakan antara mereka yang turut berlomba atau bermain, demikian juga segala pertaruhan lainnya. 10 3. Judi dalam perspektif hukum islam Kata judi dalam bahasa Indonesianya memiliki arti permainan dengan memakai uang sebagai taruhan seperti main dadu dan main kartu. 11 Sedang penjudi adalah orang yang suka berjudi. 12 Kata judi tersebut biasanya dipadankan dengan maysir dalam bahasa Arabnya. Kata maysir berasal dari akar kata al-yasr yang secara bahasa berarti wajibnya sesuatu bagi pemiliknya. Ia juga bisa berasal dari akar kata al-yusr yang berarti mudah. Akar kata lain adalah al-yasar yang berarti kekayaaan. 13 Pengertian judi atau maisir dalam Qanun No. 13 Tahun 2003, dalam Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 angka 20, maisir adalah kegiatan danatau perbuatan yang bersifat taruhan antara dua pihak atau lebih di mana pihak yang menang mendapatkan bayaran. 14 10 Hlm 303 ayat 3 KUHP Buku Kedua 11 Departemen PK, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1989, hlm. 367. 12 Ibid. 13 Muhammad bin Ahmad bin Abi Bakar bin Farh al-Qurthubiy selanjutnya disebut al- Qurthubiy, al-Jami li Ahkam al-Quran, Kairo: Dar al-Syuub, 1372 H, Juz 3, hlm. 53. 1414 Himpunan Undang-Undang, Keputusan Presiden, Peraturan DaerahQanun, Instruksi Gubernur, Edaran Gubernur berkaitan pelaksanaan dan Syari’at Islam, Dinas Syari’at Islam Provinsi NAD, 2005, hlm. 271.

F. Metode Penelitian

Dokumen yang terkait

Penerapan Undang-Undang nomor 21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang Terhadap Pelaku Tindak Pidana Perdagangan Orang (Kajian Putusan No.1554/Pid.B/2012/PN.Mdn)

2 99 187

Tindak Pidana Dan Pertanggungjawaban Pidana Pengembang Perumahan Dan Kawasan Permukiman Dalam Penyediaan Prasarana, Sarana Dan Utilitas Umum Berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan Dan Kawasan Permukiman

4 93 182

Mekanisme Penyidikan Tindak Pidana Penipuan Melalui Internet Menurut Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 SKRIPSI

5 69 99

Analisis Yuridis Mengenai Dualisme Kewenangan Mengadili Tindak Pidana Korupsi Antara Pengadilan Negeri Dan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi

0 65 109

Tinjauan Yuridis Mengenai Tindak Pidana Pemilu dan Proses Penyelesaian Perkaranya dalam Persfektif Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD dan DPRD

0 31 103

Perkembangan Pidana Penjara Dari KUHP Ke Konsep KUHP Baru

2 39 88

PERBEDAAN TINDAK PIDANA HOMOSEKSUAL DALAM PERUMUSAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA (KUHP) DAN QANUN ACEH NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG HUKUM JINAYAT

0 3 1

Tindak Pidana Judi Menurut Hukum Positif (Kuhp) Dan Qanun Nomor 13 Tahun 2003

0 3 21

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Tindak Pidana Judi Menurut Hukum Positif (Kuhp) Dan Qanun Nomor 13 Tahun 2003

0 0 18

STUDI KOMPARASI PERTANGGUNGJAWABAN PENYERTAAN TINDAK PIDANA (DELNEMING) MENURUT HUKUM PIDANA POSITIF (KUHP) DAN HUKUM PIDANA ISLAM (FIKIH JINAYAH) - STAIN Kudus Repository

0 0 13