88
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari penjelasan yang tertuang dalam bab-bab terdahulu permasalahan yang diangkat dalam penulisan skripsi ini, mencoba mengambil beberapa
kesimpulan dalam bab ini 1.
Tindak pidana judi menurut hukum positif perjudian merupakan salah satu tindak pidana delict yang meresahkan masyarakat. Masalah perjudian ini
dimasukkan dalam tindak pidana kesopanan, dan diatur dalam Pasal 303 KUHP dan Pasal 303 bis KUHP jo. Undang-undang No. 7 Tahun 1974
tentang penertiban perjudian 2.
Tindak pidana judi menurut Syariat Islam dan Qanun. Menurt hukum Islam bahwa tindak pidana perjudian dikenakan hukuman ta’zir. Tindak
pidana ta’zir dalam hukum Islam adalah hukuman atas tindak pidana yang hukumannya belum ditentukan oleh syara’ tetapi sepenuhnya diserahkan
atau ditentukan oleh Hakim Ulil Amri. Yang dimaksud dengan ta’zir ialah ta’dib, yaitu memberi pedidikan pendisiplinan. Hukum Islam tidak
menentukan macam-macam hukuman untuk tiap-tiap tindak pidana ta’zir, tetapi hanya menyebutkan sekumpulan hukuman, dari yang paling ringan
sampai yang paling berat. Tindak pidana ta’zir meliputi tindak pidana hudud, qishash, diyah yang syubhat, atau tidak memenuhi syarat tetapi
sudah merupakan maksiat. Kemudian tindak pidana yang ditentukan oleh
Al-Qur’an dan Al-Hadits, namun tidak ditentukan sanksinya. Selanjutnya tindak pidana yang ditentukan oleh Ulil Amri untuk kemaslahatan umat.
Dan sedangkan menurut Tindak pidana judi menurut Qanun 3.
Perbandingan tindak pidana judi menurut hukum positif dan Qanun, Sanksi hukum bagi pelaku tindak pidana perjudian dalam Pasal 2 UU No.7
Tahun 1974 tentang penertiban perjudian tindak pidana perjudian dalam UU No.7 Tahun 1974, serta sanksinya bagi pelaku tindak pidana perjudian
dalam Pasal 2 UU No.7 Tahun 1974. UU No. 7 Tahun 1974 adalah peraturan perundang-undangan yang melakukan perubahan terhadap
KUHP tetapi secara parsial. Adapun beberapa ketentuan yang tersebut adalah merubah ancaman-ancaman pidana yang terdapat :adalam Pasal
303 1 KUHP menjadi pidana penjara selama-lamanya 10 tahun atau denda sebanyak-banyaknya 25 juta rupiah bdalam Pasal 542 1 KUHP
menjadi pidana penjara selama-lamanya 4 tahun atau denda sebanyak- banyaknya 10 juta rupiah, cdalam Pasal 542 3 KUHP menjadi pidana
penjara selama-lamanya 6 tahun atau denda sebanyak-banyaknya 15 juta rupiah, dan merubah sebutan Pasal 542 KUHP, menjadi Pasal 303 bis. UU
No. 7 Tahun 1974 merupakan ketentuan atau peraturan perundang- undangan yang menetapkan dan merubah beberapa ketentuan yang ada
dalam KUHP, sedangkan qanun Pasal 1 ayat 20 yang berbunyi:Maisir perjudian adalah kegiatan dan atau perbuatan yang bersifat taruhan
antara dua pihak atau lebih di mana pihak yang menang mendapatkan bayaran. Pasal 23 ayat 1 Setiap orang yang melakukan maisirperjudian,
diancam dengan ’uqubat cambuk di depan umum paling banyak 12 dua belas kali dan paling sedikit 6 enam kali. Ayat 2 Setiap orang atau
badan hukum atau badan usaha non instansi pemerintah yang memberikan fasilitas maupun sebagai pelindung prkatik perjudian, diancam dengan
’uqubat atau denda paling banyak Rp. 35.000.000,- tiga puluh lima juta rupiah, paling sedikit Rp.15.000.000,-Lima belas juta rupiah.
B. Saran