Tata letak posisi tetap Fixed Layout Tata Letak berkelompok Group Layout

a. Kerusakan pada sebuah mesin dapat menghentikan produksi. b. Perubahan desain produk dapat mengakibatkan tidak efektifnya tata letak yang bersangkutan. c. Apabila terdapat bottleneck dapat mempengaruhi proses keseluruhan. d. Biasanya memerlukan investasi mesinperalatan yang besar. e. Karena sifat pekerjaannya yang monoton dapat mengakibatkan kebosanan.

3. Tata letak posisi tetap Fixed Layout

Tata letak posisi tetap dipilih apabila karena ukuran, bentuk ataupun karakteristik lain menyebabkan produknya tidak mungkin atau sukar untuk dipindahkan. Dengan demikian, produk tetap di tempat, sedangkan peralatan dan tenaga kerja yang menuju produk. Tata letak seperti ini terdapat pada pembuatan kapal laut, pesawat terbang, lokomotif, atau proyek-proyek konstruksi. Bubut Press Gerinda Produk Las Cat Bubut Gudang Gudang Gambar 3.3. Tata Letak Posisi Tetap Fixed Layout Keuntungan tata letak posisi tetap adalah : Universitas Sumatera Utara a. Berkurangnya gerakan material b. Adanya kesempatan untuk melakukan pengayaan tugas c. Sangat fleksibel, dapat mengakomodasikan perubahan dalam desain produk, bauran produk, ataupun volume produksi Kerugian tata letak posisi tetap adalah : a. Gerakan personil dan peralatan yang tinggi b. Dapat terjadi duplikasi mesin dan peralatan c. Memerlukan tenaga kerja yang berketerampilan tinggi d. Memerlukan ruang yang besar dan persediaan barang dalam proses yang tinggi e. Memerlukan koordinasi dalam penjadwalan produksi

4. Tata Letak berkelompok Group Layout

Mesin-mesin dikelompokkan dalam satu kelompok yang tidak selalu digunakan dalam urutan yang sama. Metode ini sering digunakan dalam job-shop. Bor Bubut Press Gerinda Las Cat Bubut Press Bor Press Bor Bubut Gambar 3.4. Tata Letak Berkelompok Group Layout Universitas Sumatera Utara

3.4. Jenis Pola Aliran

3 1. Bahan atau produk, terutama memperhatikan faktor-faktor yang berkaitan dengan volume, ruang dan pemindahan. Perencanaan aliran bahan dilakukan untuk mendapatkan aliran bahan yang baik serta untuk efisiensi seluruh operasi, bahwa produktivitas dapat ditunjang dengan sangat baik oleh aliran unsur yang bergerak melalui fasilitas dengan efisien. Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan aliran bahan, antara lain: 2. Pemindahan, terutama memperhatikan persimpangan lintasan, lokasi penerimaan dan pengiriman. 3. Metode pemindahan, ini sangat memperhatikan urutan proses, jumlah lantai, peralatan dan kebutuhan ruangan peralatan serta jumlah rakitan. 4. Bangunan terutama memperhatikan jenis bangunan, jumlah lantai, luas gang. 5. Tapak, keadaan lahan untuk fasilitas transportasi. 6. Kepegawaian, memperhatikan jumlah pegawai, keselamatan, kondisi kerja. Pola aliran bahan yang direncanakan dengan cermat mempunyai beberapa keuntungan, antara lain: 1. Menaikkan efisiensi produksi, produktifitas. 2. Pemanfaatan ruang pabrik yang lebih baik. 3. Kegiatan pemindahan yang lebih sederhana. 4. Pemanfaatan peralatan yang lebih baik. 3 James M. Apple. Opcit . hal. 235-236 Universitas Sumatera Utara 5. Mengurangi waktu dalam proses. 6. Pemanfaatan tenaga kerja yang lebih efisien. 7. Mengurangi kecelakaan. 8. Mengurangi kerusakan produk. 9. Mengurangi jarak jalan kaki. Ada beberapa pola aliran bahan yang umum yang biasa digunakan, yaitu: 1. Garis lurus straight line, dapat digunakan jika proses produksi pendek, sederhana, hanya mengandung sedikit atau beberapa peralatan produksi. Gambar 3.5. Pola Garis Lurus 2. Zig-zag S-shaped, dapat diterapkan apabila lintasan panjang dengan bangunan yang luas bentuk dan ukuran lebih ekonomis. Gambar 3.6. Pola Zig-zag S- shaped 3. Bentuk U U-shaped, diterapkan jika produk jadinya mengakhiri proses pada tempat yang relatif sama fasilitas transportasi pabrik dan pemakaian mesin. Gambar 3.7. Pola U U- shaped 4. Bentuk Lingkaran circular dipakai bila barang atau produk kembali pada tempat waktu memulai. 1 2 3 4 1 2 4 5 3 6 1 6 2 5 3 4 Universitas Sumatera Utara Gambar 3.8. Pola Lingkaran circular 5. Pola Tak Tentu Odd Angle, tujuannya memperpendek lintasan aliran antar kelompok, pemindahan mekanis, dan lain-lain. Gambar 3.9. Pola Tak Tentu Odd Angle

3.5. Jarak Rectilinear

4 x i = koordinat x pada pusat fasilitas i Jarak rectilinear, merupakan jarak yang diukur mengikuti jalur tegak lurus. Pengukuran jarak rectilinear sering digunakan karena mudah penghitungannya, muda dimengerti dan untuk beberapa masalah lebih sesuai, misalkan untuk menentukan jarak anat kota, jarak antar fasilitas di mana peralatan-peralatan pemindahan bahan dapat bergerak secara tegak lurus. Dalam perhitungan jarak rectilinear digunakan notasi berikut: d ij = |x i -x j | + |y i -y j | Dimana : 4 Hari Purnomo. Perencanaan dan Perancangan, Yogyakarta, 2004. Hal 81 1 2 3 4 6 5 1 2 6 4 3 5 Universitas Sumatera Utara y i = koordinat y pada pusat fasilitas i d ij = jarak antara fasilitas i dan j

3.6. Defenisi dan Pengertian Umum Pemindahan Bahan

5 ........... Istilah material handling sebenarnya kurang tepat kalau diterjemahka sekedar “memindahkan” bahan. Berdasarkan perumusan yang dibuat oleh American Material Handling Society AMHS, pengertian mengenai material handling dinyatakan sebagai seni dan ilmu yang meliputi penanganan handling, pemindahan moving, pembungkusanpengepakan packaging, penyimpanan storing sekaliguspembungkusan dan pengawasan controlling dari bahan atau ........... Pemindahan bahan atau material istilah ini diterjemahkan dari material handling adalah suatu aktivitas yang sangat penting dalam kegiatan produksi dan memiliki kaitan erat dengan perencanaan tata letak fasilitas produksi. Aktivitas ini sendiri sebetulnya merupakan aktivitas yang diklarifikasikan “non produktif” sebab tidak memberikan nilai perubahan apa-apa terhadap material atau bahan yang dipindahkan. Disini tidak akan terjadi perubahan bentuk, dimensi maupun sifat-sifat fisik atau kimiawi dari material yang dipindahkan. Di sisi lain justru kegiatan pemindahan bahanmaterial tersebut akan menambah biaya cost. Dengan demikian sedapat-dapatnya aktivitas pemindahan bahan tersebut dieliminir atau paling tepat untuk menekan biaya pemindahan bahan tersebut adalah memindahkan bahan pada jarak yang sependek-pendeknya dengan mengatur tata letak fasilitas produksi atau departemen yang ada. 5 Wignjosoebroto,Sritomo. Tata Letak dan Pemindahan Bahan Edisi ke-3, Surabaya : Penerbit Guna widya, 2000, Hal. 212-213 Universitas Sumatera Utara material dengan segala bentuknya. Dalam kaitannya dengan aktivitas pemindahan, maka proses pemindahan bahan ini akan dilaksanakan dari satu lokasi ke lokasi yang lain baik secara vertikal, horizontal maupun lintasanyang membentuk kurva. ........... Berikut ada beberapa istilah yang umum dijumpai dalam pembahasan mengenai material handling seperti halnya : a. Transport Adalah pemindahan bahan dalam satuan berat unit load atau containers melalui suatu lintasan yang jaraknya lebih dari 5 feet atau sekitar 1,5 meter. b. Transfer Adalah pemindahan bahan melalui lintasan yang jaraknya kurang dari 5 feet atau sekitar 1,5 meter. c. Bulk Material Yaitu bahan atau material yang dalam pemindahan tiak memerlukan bag, barel, bottle, can, drum, dan lain-lain. d. Packaged Material Yaitu bahan atau material yang dalam pemindahan akan memerlukan wadah atau tempat untuk membawanya dengan mudah seperti box, bag, drum, bottle, dan lain-lain. e. Unit Load Menunjukkan sejumlah packaged unit tertentu yang bisa dimuat dalam skid box, pallets, dan lain-lain. f. Rehandle Universitas Sumatera Utara Adalah aktivitas penurunan muatan yang ada dalam pallets, skid box, dan lain- lain.

3.6.1. Minimasi Material Handling

Dokumen yang terkait

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Produksi Dengan Menerapkan Algoritma Blocplan Dan Algoritma Corelap Pada PT. Voltama Vista Megah Electric Industry

6 73 232

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Produksi dengan Menerapkan Algoritma BLOCPLAN dan CORELAP pada PT. Voltama Vista Megah Electric Industry

1 47 232

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Produksi dengan Menerapkan Algoritma BLOCPLAN, CORELAP, dan ALDEP di PT.Kharisma Cakranusa Rubber Industry

36 166 131

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Produksi dengan Menerapkan Algoritma BLOCPLAN, CORELAP, dan ALDEP di PT.Kharisma Cakranusa Rubber Industry

0 0 18

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Produksi dengan Menerapkan Algoritma BLOCPLAN, CORELAP, dan ALDEP di PT.Kharisma Cakranusa Rubber Industry

0 0 1

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Produksi dengan Menerapkan Algoritma BLOCPLAN, CORELAP, dan ALDEP di PT.Kharisma Cakranusa Rubber Industry

0 0 12

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Produksi dengan Menerapkan Algoritma BLOCPLAN, CORELAP, dan ALDEP di PT.Kharisma Cakranusa Rubber Industry

0 0 16

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Produksi dengan Menerapkan Algoritma BLOCPLAN, CORELAP, dan ALDEP di PT.Kharisma Cakranusa Rubber Industry

0 1 2

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas Produksi Dengan Menerapkan Travel Chart, Algoritma BLOCPLAN dan CORELAP di PT. Cahaya Bintang Medan

1 1 30

Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas Produksi Dengan Menerapkan Travel Chart, Algoritma BLOCPLAN dan CORELAP di PT. Cahaya Bintang Medan

1 1 21