Untuk Perhitungan perpindahan setiap komponen pada produk LH lemari hias dapat dilihat pada Tabel 5.9.
Tabel 5.9. Frekuensi Perpindahan Material Produk LH
Komponen Volume
Produksi Komponen
Tahun Ukuran
Load Load
Tahun Perpindahan
Proses Total
Perpindahan Tahun
SP1 12000
40 300
7 2100
SP2 12000
40 300
7 2100
A 12000
40 300
8 2400
B 12000
40 300
6 1800
R 12000
60 200
6 1200
R12 36000
60 600
6 3600
LA 12000
60 200
8 1600
LFD 12000
60 200
8 1600
PK1 12000
60 200
8 1600
PK2 12000
60 200
8 1600
TB1 24000
100 240
5 1200
TB2
24000 100
240 6
1440
5.2.4. Frekuensi Perpindahan Bahan
Frekuensi perpindahan bahan di lantai produksi diperoleh melalui jumlah dari aliran bahan yang terjadi. Data frekuensi pemindahan material dihitung
dengan menjumlahkan semua load produk yang mengalami perpindahan. Jumlah load yang mengalami perpindahan untuk setiap komponen adalah sama mulai dari
departemen A sampai departemen K. Sedangkan dari departemen packing K ke departemen L Gudang Produk
Jadi setiap produk mempunyai jumlah load yang berbeda karena setiap kompoen yang dibawah ke departemen K akan dikemas kedalam kotak kemasan
berdasarkan jenis masing-masing produk, 1 kotak kemasan berisi komponen masing-masing produk.
Universitas Sumatera Utara
Pada proses perpindahan dari departemen packing K menuju ke gudang produk jadi L dilakukan dengan menggunakan kereta sorong dan masing-
masing mampu membawa sebanyak 40 kotak untuk produk MTS, 30 kotak untuk produk LP dan 30 kotak untuk LH per sekali angkut. Jadi jumlah perpindahan
menuju bagian gudang produk adalah: K – L =
30 Pr
30 Pr
40 Pr
LH oduksi
Volume LP
oduksi Volume
MTS oduksi
Volume +
+
K – L =
30 12000
30 24000
40 16000
+ +
K – L = 400 + 800 + 400 = 1600 Perpindahan
5.2.4.1. Aliran Material Komponen Alas Box NO1 Untuk Produk Meja Tulis Sedang MTS
Aliran material untuk komponen alas box NO1 adalah dari Gudang Bahan Baku A – Laminasi B – Cutting C – Edgebanding F – Boring G –
Gudang Produk Setengah Jadi I – Finishing J – Packing K. Dimana pada stasiun F komponen dibagi menjadi 3 dan stasiun G komponen dibagi menjadi 2.
Stasiun F memiliki jumlah mesin sebanyak 5 unit mesin dimana 2 mesin berada pada stasiun F1 dan F2 dan 1 mesin berada pada stasiun F3. Dari Tabel 5.7.
diketahui jumlah Load komponen NO1 adalah 200 loadtahun dan yang masuk ke stasiun F1 dan F2 sama besar sebesar 80 loadtahun dan yang masuk ke F3
sebesar 40 loadtahun. Stasiun G memiliki jumlah mesin sebanyak 8 unit mesin dimana 6 mesin berada pada stasiun G1 dan 2 unit mesin berada pada stasiun G2,
Universitas Sumatera Utara
yang masuk ke G1 sebesar 150 loadtahun dan yang masuk ke G2 sebesar 50 loadtahun.
Urutan proses perpindahan material komponen Alas Box NO1 untuk produk MTS dapat dilihat pada Tabel 5.10.
Tabel 5.10. Perpindahan Komponen NO1 Stasiun Kerja
Awal Stasiun Kerja
Tujuan Frekuensi
PerpindahanTahun
A B
200 B
C 200
C F1
80 C
F2 80
C F3
40 F1
G1 60
F1 G2
20 F2
G1 60
F2 G2
20 F3
G1 30
F3 G2
10 G1
I 150
G2 I
50 I
J 200
J K
200
5.2.4.2. Aliran Material Komponen Samping Box NO2 Untuk Produk Meja Tulis Sedang MTS
Aliran material untuk komponen samping box NO2 adalah dari Gudang Bahan Baku A – Laminasi B – Cutting C – Edgebanding F – Boring G –
Gudang Produk Setengah Jadi I – Finishing J – Packing K. Dimana pada stasiun F komponen dibagi menjadi 3 dan stasiun G komponen dibagi menjadi 2.
Stasiun F memiliki jumlah mesin sebanyak 5 unit mesin dimana 2 mesin berada
Universitas Sumatera Utara
pada stasiun F1 dan F2 dan 1 mesin berada pada stasiun F3. Dari Tabel 5.7. diketahui jumlah Load komponen NO2 adalah 200 loadtahun dan yang masuk ke
stasiun F1 dan F2 sama besar sebesar 80 loadtahun dan yang masuk ke F3 sebesar 40 loadtahun. Stasiun G memiliki jumlah mesin sebanyak 8 unit mesin
dimana 6 mesin berada pada stasiun G1 dan 2 unit mesin berada pada stasiun G2, yang masuk ke G1 sebesar 150 loadtahun dan yang masuk ke G2 sebesar 50
loadtahun. Urutan proses perpindahan material komponen Samping Box NO2
untuk produk MTS dapat dilihat pada Tabel 5.11.
Tabel 5.11. Perpindahan Komponen NO2 Stasiun
Kerja Awal Stasiun Kerja
Tujuan Frekuensi
Perpindahan
A B
200 B
C 200
C F1
80 C
F2 80
C F3
40 F1
G1 60
F1 G2
20 F2
G1 60
F2 G2
20 F3
G1 30
F3 G2
10 G1
I 150
G2 I
50 I
J 200
J K
200
Universitas Sumatera Utara
5.2.4.3. Aliran Material Komponen Depan NO3 Untuk Produk Meja Tulis Sedang MTS
Aliran material untuk komponen depan NO3 adalah dari Gudang Bahan Baku A – Laminasi B – Cutting C – Boring G – Gudang Produk Setengah
Jadi I – Finishing J – Packing K. Dimana pada stasiun G komponen dibagi menjadi 2. Dari Tabel 5.7. diketahui jumlah Load komponen NO3 adalah 320
loadtahun. Stasiun G memiliki jumlah mesin sebanyak 8 unit mesin dimana 6 mesin berada pada stasiun G1 dan 2 unit mesin berada pada stasiun G2, yang
masuk ke G1 sebesar 240 loadtahun dan yang masuk ke G2 sebesar 80 loadtahun.
Urutan proses perpindahan material komponen Depan NO3 untuk produk MTS dapat dilihat pada Tabel 5.12.
Tabel 5.12. Perpindahan Komponen NO3 Stasiun
Kerja Awal Stasiun Kerja
Tujuan Frekuensi
Perpindahan
A B
320 B
C 320
C G1
240 C
G2 80
G1 I
240 G2
I 80
I J
320 J
K 320
Universitas Sumatera Utara
5.2.4.4. Aliran Material Komponen Pintu NO4 Untuk Produk Meja Tulis Sedang MTS
Aliran material untuk komponen pintu NO4 adalah dari Gudang Bahan Baku A – Laminasi B – Cutting C – Edgebanding F – Boring G – Gudang
Produk Setengah Jadi I – Finishing J – Packing K. Dimana pada stasiun F komponen dibagi menjadi 3 dan stasiun G komponen dibagi menjadi 2. Stasiun F
memiliki jumlah mesin sebanyak 5 unit mesin dimana 2 mesin berada pada stasiun F1 dan F2 dan 1 mesin berada pada stasiun F3. Dari Tabel 5.7. diketahui
jumlah Load komponen NO4 adalah 200 loadtahun dan yang masuk ke stasiun F1 dan F2 sama besar sebesar 80 loadtahun dan yang masuk ke F3 sebesar 40
loadtahun. Stasiun G memiliki jumlah mesin sebanyak 8 unit mesin dimana 6 mesin berada pada stasiun G1 dan 2 unit mesin berada pada stasiun G2, yang
masuk ke G1 sebesar 150 loadtahun dan yang masuk ke G2 sebesar 50 loadtahun.
Urutan proses perpindahan material komponen Pintu NO4 untuk produk MTS dapat dilihat pada Tabel 5.13.
Tabel 5.13. Perpindahan Komponen NO4 Stasiun
Kerja Awal Stasiun Kerja
Tujuan Frekuensi
Perpindahan
A B
200 B
C 200
C F1
80 C
F2 80
C F3
40 F1
G1 60
F1 G2
20 F2
G1 60
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.13. Perpindahan Komponen NO4 Lanjutan Stasiun
Kerja Awal Stasiun Kerja
Tujuan Frekuensi
Perpindahan
F2 G2
20 F3
G1 30
F3 G2
10 G1
I 150
G2 I
50 I
J 200
J K
200
5.2.4.5. Aliran Material Komponen Palang Laci NO5 Untuk Produk Meja Tulis Sedang MTS
Aliran material untuk komponen palang laci NO5 adalah dari Gudang Bahan Baku A – Laminasi B – Cutting C – Edgebanding F – Boring G –
Gudang Produk Setengah Jadi I – Finishing J – Packing K. Dimana pada stasiun F komponen dibagi menjadi 3 dan stasiun G komponen dibagi menjadi 2.
Stasiun F memiliki jumlah mesin sebanyak 5 unit mesin dimana 2 mesin berada pada stasiun F1 dan F2 dan 1 mesin berada pada stasiun F3. Dari Tabel 5.7.
diketahui jumlah Load komponen NO5 adalah 400 loadtahun dan yang masuk ke stasiun F1 dan F2 sama besar sebesar 160 loadtahun dan yang masuk ke F3
sebesar 80 loadtahun. Stasiun G memiliki jumlah mesin sebanyak 8 unit mesin dimana 6 mesin berada pada stasiun G1 dan 2 unit mesin berada pada stasiun G2,
yang masuk ke G1 sebesar 300 loadtahun dan yang masuk ke G2 sebesar 100 loadtahun.
Urutan proses perpindahan material komponen Palang Laci NO5 untuk produk MTS dapat dilihat pada Tabel 5.14.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.14. Perpindahan Komponen NO5 Stasiun
Kerja Awal Stasiun Kerja
Tujuan Frekuensi
Perpindahan
A B
400 B
C 400
C F1
160 C
F2 160
C F3
80 F1
G1 120
F1 G2
40 F2
G1 120
F2 G2
40 F3
G1 60
F3 G2
20 G1
I 300
G2 I
100 I
J 400
J K
400
5.2.4.6. Aliran Material Komponen Samping NO6 AB Untuk Produk Meja Tulis Sedang MTS
Aliran material untuk komponen samping NO6 AB adalah dari Gudang Bahan Baku A – Laminasi B – Cutting C – Edgebanding F –
Boring G – Gudang Produk Setengah Jadi I – Finishing J – Packing K. Dimana pada stasiun F komponen dibagi menjadi 3 dan stasiun G komponen
dibagi menjadi 2. Stasiun F memiliki jumlah mesin sebanyak 5 unit mesin dimana 2 mesin berada pada stasiun F1 dan F2 dan 1 mesin berada pada stasiun F3. Dari
Tabel 5.7. diketahui jumlah Load komponen NO6 AB adalah 400 loadtahun dan yang masuk ke stasiun F1 dan F2 sama besar sebesar 160 loadtahun dan yang
masuk ke F3 sebesar 80 loadtahun. Stasiun G memiliki jumlah mesin sebanyak 8
Universitas Sumatera Utara
unit mesin dimana 6 mesin berada pada stasiun G1 dan 2 unit mesin berada pada stasiun G2, yang masuk ke G1 sebesar 300 loadtahun dan yang masuk ke G2
sebesar 100 loadtahun. Urutan proses perpindahan material komponen Samping NO6 AB
untuk produk MTS dapat dilihat pada Tabel 5.15.
Tabel 5.15. Perpindahan Komponen NO6 AB Stasiun
Kerja Awal Stasiun Kerja Tujuan
Frekuensi Perpindahan
A B
400 B
C 400
C F1
160 C
F2 160
C F3
80 F1
G1 120
F1 G2
40 F2
G1 120
F2 G2
40 F3
G1 60
F3 G2
20 G1
I 300
G2 I
100 I
J 400
J K
400
5.2.4.7. Aliran Material Komponen Daun Meja NO7 Untuk Produk Meja Tulis Sedang MTS
Aliran material untuk komponen daun meja NO7 adalah dari Gudang Bahan Baku A – Laminasi B – Cutting C – Edgebanding F – Boring G –
Gudang Produk Setengah Jadi I – Finishing J – Packing K. Dimana pada stasiun F komponen dibagi menjadi 3 dan stasiun G komponen dibagi menjadi 2.
Universitas Sumatera Utara
Stasiun F memiliki jumlah mesin sebanyak 5 unit mesin dimana 2 mesin berada pada stasiun F1 dan F2 dan 1 mesin berada pada stasiun F3. Dari Tabel 5.7.
diketahui jumlah Load komponen NO7 adalah 400 loadtahun dan yang masuk ke stasiun F1 dan F2 sama besar sebesar 160 loadtahun dan yang masuk ke F3
sebesar 80 loadtahun. Stasiun G memiliki jumlah mesin sebanyak 8 unit mesin dimana 6 mesin berada pada stasiun G1 dan 2 unit mesin berada pada stasiun G2,
yang masuk ke G1 sebesar 300 loadtahun dan yang masuk ke G2 sebesar 100 loadtahun.
Urutan proses perpindahan material komponen Daun Meja NO7 untuk produk MTS dapat dilihat pada Tabel 5.16.
Tabel 5.16. Perpindahan Komponen NO7 Stasiun
Kerja Awal Stasiun Kerja
Tujuan Frekuensi
Perpindahan
A B
400 B
C 400
C F1
160 C
F2 160
C F3
80 F1
G1 120
F1 G2
40 F2
G1 120
F2 G2
40 F3
G1 60
F3 G2
20 G1
I 300
G2 I
100 I
J 400
J K
400
Universitas Sumatera Utara
5.2.4.8. Aliran Material Komponen Ambang Laci L1 Untuk Produk Meja Tulis Sedang MTS
Aliran material untuk komponen ambang laci L1 adalah dari Gudang Bahan Baku A – Laminasi B – Cutting C – Moulding D – Edgebanding F
– Boring G – Gudang Produk Setengah Jadi I – Finishing J – Packing K. Dimana pada stasiun D komponen dibagi menjadi 2. stasiun F komponen dibagi
menjadi 3 dan stasiun G komponen dibagi menjadi 2. Stasiun D memiliki jumlah mesin sebanyak 4 unit mesin dimana 1 mesin berada pada stasiun D1 dan 3 mesin
berada pada stasiun D2. Dari Tabel 5.7. diketahui jumlah Load komponen L1 adalah 200 loadtahun dan yang masuk ke D1 sebesar 50 loadtahun dan yang
masuk ke D2 sebesar 150 loadtahun. Stasiun F memiliki jumlah mesin sebanyak 5 unit mesin dimana 2 mesin berada pada stasiun F1 dan F2 dan 1 mesin berada
pada stasiun F3. dan yang masuk ke stasiun F1 dan F2 sama besar sebesar 80 loadtahun dan yang masuk ke F3 sebesar 40 loadtahun. Stasiun G memiliki
jumlah mesin sebanyak 8 unit mesin dimana 6 mesin berada pada stasiun G1 dan 2 unit mesin berada pada stasiun G2, yang masuk ke G1 sebesar 150 loadtahun
dan yang masuk ke G2 sebesar 50 loadtahun. Urutan proses perpindahan material komponen Ambang Laci L1 untuk
produk MTS dapat dilihat pada Tabel 5.17
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.17. Perpindahan Komponen L1 Stasiun
Kerja Awal Stasiun Kerja
Tujuan Frekuensi
Perpindahan
A B
200 B
C 200
C D1
50 C
D2 150
D1 F1
20 D1
F2 20
D1 F3
10 D2
F1 60
D2 F2
60 D2
F3 30
F1 G1
60 F1
G2 20
F2 G1
60 F2
G2 20
F3 G1
30 F3
G2 10
G1 I
150 G2
I 50
I J
200 J
K 200
5.2.4.9. Aliran Material Komponen Samping Laci L2 AB Untuk Produk Meja Tulis Sedang MTS
Aliran material untuk komponen samping laci L2 AB adalah dari Gudang Bahan Baku A – Laminasi B – Cutting C – Moulding D –
Edgebanding F – Boring G – Gudang Produk Setengah Jadi I – Finishing J – Packing K. Dimana pada stasiun D komponen dibagi menjadi 2. stasiun F
komponen dibagi menjadi 3 dan stasiun G komponen dibagi menjadi 2. Stasiun D memiliki jumlah mesin sebanyak 4 unit mesin dimana 1 mesin berada pada
Universitas Sumatera Utara
stasiun D1 dan 3 mesin berada pada stasiun D2. Dari Tabel 5.7. diketahui jumlah Load komponen L2AB adalah 400 loadtahun dan yang masuk ke D1 sebesar 100
loadtahun dan yang masuk ke D2 sebesar 300 loadtahun. Stasiun F memiliki jumlah mesin sebanyak 5 unit mesin dimana 2 mesin berada pada stasiun F1 dan
F2 dan 1 mesin berada pada stasiun F3. dan yang masuk ke stasiun F1 dan F2 sama besar sebesar 160 loadtahun dan yang masuk ke F3 sebesar 80 loadtahun.
Stasiun G memiliki jumlah mesin sebanyak 8 unit mesin dimana 6 mesin berada pada stasiun G1 dan 2 unit mesin berada pada stasiun G2, yang masuk ke G1
sebesar 300 loadtahun dan yang masuk ke G2 sebesar 100 loadtahun. Urutan proses perpindahan material komponen Samping Laci L2 AB
untuk produk MTS dapat dilihat pada Tabel 5.18.
Tabel 5.18. Perpindahan Komponen L2 AB Stasiun
Kerja Awal Stasiun Kerja Tujuan
Frekuensi Perpindahan
A B
400 B
C 400
C D1
100 C
D2 300
D1 F1
40 D1
F2 40
D1 F3
20 D2
F1 120
D2 F2
120 D2
F3 60
F1 G1
120 F1
G2 40
F2 G1
120 F2
G2 40
F3 G1
60 F3
G2 20
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.18. Perpindahan Komponen L2 AB Lanjutan Stasiun
Kerja Awal Stasiun Kerja Tujuan
Frekuensi Perpindahan
G1 I
300 G2
I 100
I J
400 J
K 400
5.2.4.10. Aliran Material Komponen Belakang Laci L3 Untuk Produk Meja Tulis Sedang MTS
Aliran material untuk komponen belakang laci L3 adalah dari Gudang Bahan Baku A – Laminasi B – Cutting C – Moulding D – Edgebanding F
– Boring G – Gudang Produk Setengah Jadi I – Finishing J – Packing K. Dimana pada stasiun D komponen dibagi menjadi 2. stasiun F komponen dibagi
menjadi 3 dan stasiun G komponen dibagi menjadi 2. Stasiun D memiliki jumlah mesin sebanyak 4 unit mesin dimana 1 mesin berada pada stasiun D1 dan 3 mesin
berada pada stasiun D2. Dari Tabel 5.7. diketahui jumlah Load komponen L3 adalah 200 loadtahun dan yang masuk ke D1 sebesar 50 loadtahun dan yang
masuk ke D2 sebesar 150 loadtahun. Stasiun F memiliki jumlah mesin sebanyak 5 unit mesin dimana 2 mesin berada pada stasiun F1 dan F2 dan 1 mesin berada
pada stasiun F3. dan yang masuk ke stasiun F1 dan F2 sama besar sebesar 80 loadtahun dan yang masuk ke F3 sebesar 40 loadtahun. Stasiun G memiliki
jumlah mesin sebanyak 8 unit mesin dimana 6 mesin berada pada stasiun G1 dan 2 unit mesin berada pada stasiun G2, yang masuk ke G1 sebesar 150 loadtahun
dan yang masuk ke G2 sebesar 50 loadtahun.
Universitas Sumatera Utara
Urutan proses perpindahan material komponen Belakang Laci L3 untuk produk MTS dapat dilihat pada Tabel 5.19.
Tabel 5.19. Perpindahan Komponen L3 Stasiun
Kerja Awal Stasiun Kerja
Tujuan Frekuensi
Perpindahan
A B
200 B
C 200
C D1
50 C
D2 150
D1 F1
20 D1
F2 20
D1 F3
10 D2
F1 60
D2 F2
60 D2
F3 30
F1 G1
60 F1
G2 20
F2 G1
60 F2
G2 20
F3 G1
30 F3
G2 10
G1 I
150 G2
I 50
I J
200 J
K 200
5.2.4.11. Aliran Material Komponen Alas Laci L4 Untuk Produk Meja Tulis Sedang MTS
Aliran material untuk komponen alas laci L4 adalah dari Gudang Bahan Baku A – Laminasi B – Cutting C – Gudang Produk Setengah Jadi I
– Finishing J – Packing K – Gudang Produk Jadi L.
Universitas Sumatera Utara
Jalur pemindahan material untuk komponen L4 dengan berdasarkan load dari stasiun A-B, B-C, C-I, I-J, J-K, dan K-L. Untuk perpindahan dari K-L
memiliki jumlah load yang berbeda karena tiap komponen masing-masing produk sudah dimasukan kedalam kotak kemasan. 1 kotak kemasan berisi 1 produk.
Dimana perpindahan dilakukan secara manual dengan operator dapat membawa 40 kotak kemasan. Jadi jumlah perpindahan dari stasiun K ke stasiun L
adalah: K – L =
40 Pr
MTS oduksi
Volume
K – L = 40
16000 = 400 perpindahan
Urutan proses perpindahan material komponen Alas Laci L4 untuk produk MTS dapat dilihat pada Tabel 5.20.
Tabel 5.20. Perpindahan Komponen L4 Stasiun
Kerja Awal Stasiun Kerja
Tujuan Frekuensi
Perpindahan
A B
200 B
C 200
C I
200 I
J 200
J K
200 K
L 400
Universitas Sumatera Utara
5.2.4.12. Aliran Material Komponen Samping SP Untuk Produk Lemari Pakaian LP
Aliran material untuk komponen samping SP adalah dari Gudang Bahan Baku A – Laminasi B – Cutting C – Edgebanding F – Boring G –
Gudang Produk Setengah Jadi I – Finishing J – Packing K. Dimana pada stasiun F komponen dibagi menjadi 3 dan stasiun G komponen dibagi menjadi 2.
Stasiun F memiliki jumlah mesin sebanyak 5 unit mesin dimana 2 mesin berada pada stasiun F1 dan F2 dan 1 mesin berada pada stasiun F3. Dari Tabel 5.7.
diketahui jumlah Load komponen SP adalah 600 loadtahun dan yang masuk ke stasiun F1 dan F2 sama besar sebesar 240 loadtahun dan yang masuk ke F3
sebesar 24 loadtahun. Stasiun G memiliki jumlah mesin sebanyak 120 unit mesin dimana 6 mesin berada pada stasiun G1 dan 2 unit mesin berada pada stasiun G2,
yang masuk ke G1 sebesar 450 loadtahun dan yang masuk ke G2 sebesar 150 loadtahun.
Urutan proses perpindahan material komponen Samping SP untuk produk LP dapat dilihat pada Tabel 5.21.
Tabel 5.21. Perpindahan Komponen SP Stasiun
Kerja Awal Stasiun Kerja
Tujuan Frekuensi
Perpindahan
A B
600 B
C 600
C F1
240 C
F2 240
C F3
120 F1
G1 180
F1 G2
60 F2
G1 180
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.21. Perpindahan Komponen SPL Lanjutan Stasiun
Kerja Awal Stasiun Kerja
Tujuan Frekuensi
Perpindahan
F2 G2
60 F3
G1 90
F3 G2
30 G1
I 450
G2 I
150 I
J 600
J K
600
5.2.4.13. Aliran Material Komponen Atas AL Untuk Produk Lemari Pakaian LP
Aliran material untuk komponen atas AL adalah dari Gudang Bahan Baku A – Laminasi B – Cutting C – Hollow Press E – Edgebanding F –
Boring G – Gudang Produk Setengah Jadi I – Finishing J – Packing K. Dimana pada stasiun F komponen dibagi menjadi 3 dan stasiun G komponen
dibagi menjadi 2. Stasiun F memiliki jumlah mesin sebanyak 5 unit mesin dimana 2 mesin berada pada stasiun F1 dan F2 dan 1 mesin berada pada stasiun F3. Dari
Tabel 5.7. diketahui jumlah Load komponen AL adalah 600 loadtahun dan yang masuk ke stasiun F1 dan F2 sama besar sebesar 240 loadtahun dan yang masuk
ke F3 sebesar 120 loadtahun. Stasiun G memiliki jumlah mesin sebanyak 8 unit mesin dimana 6 mesin berada pada stasiun G1 dan 2 unit mesin berada pada
stasiun G2, yang masuk ke G1 sebesar 450 loadtahun dan yang masuk ke G2 sebesar 150 loadtahun.
Urutan proses perpindahan material komponen Atas AL untuk produk LP dapat dilihat pada Tabel 5.22.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.22. Perpindahan Komponen AL Stasiun
Kerja Awal Stasiun Kerja
Tujuan Frekuensi
Perpindahan
A B
600 B
C 600
C E
600 E
F1 240
E F2
240 E
F3 120
F1 G1
180 F1
G2 60
F2 G1
180 F2
G2 60
F3 G1
90 F3
G2 30
G1 I
450 G2
I 150
I J
600 J
K 600
5.2.4.14. Aliran Material Komponen Bawah B Untuk Produk Lemari Pakaian LP
Aliran material untuk komponen bawah B adalah dari Gudang Bahan Baku A – Laminasi B – Cutting C – Edgebanding F – Boring G – Gudang
Produk Setengah Jadi I – Finishing J – Packing K. Dimana pada stasiun F komponen dibagi menjadi 3 dan stasiun G komponen dibagi menjadi 2. Stasiun F
memiliki jumlah mesin sebanyak 5 unit mesin dimana 2 mesin berada pada stasiun F1 dan F2 dan 1 mesin berada pada stasiun F3. Dari Tabel 5.7. diketahui
jumlah Load komponen B adalah 600 loadtahun dan yang masuk ke stasiun F1 dan F2 sama besar sebesar 240 loadtahun dan yang masuk ke F3 sebesar 120
loadtahun. Stasiun G memiliki jumlah mesin sebanyak 8 unit mesin dimana 6
Universitas Sumatera Utara
mesin berada pada stasiun G1 dan 2 unit mesin berada pada stasiun G2, yang masuk ke G1 sebesar 450 loadtahun dan yang masuk ke G2 sebesar 150
loadtahun. Urutan proses perpindahan material komponen Bawah B untuk
produk LP dapat dilihat pada Tabel 5.23.
Tabel 5.23. Perpindahan Komponen B Stasiun
Kerja Awal Stasiun Kerja
Tujuan Frekuensi
Perpindahan
A B
600 B
C 600
C F1
240 C
F2 240
C F3
120 F1
G1 180
F1 G2
60 F2
G1 180
F2 G2
60 F3
G1 90
F3 G2
30 G1
I 450
G2 I
150 I
J 600
J K
600
5.2.4.15. Aliran Material Komponen Penyangga C Untuk Produk Lemari Pakaian LP
Aliran material untuk komponen penyangga C adalah dari Gudang Bahan Baku A – Laminasi B – Cutting C – Edgebanding F – Boring G –
Gudang Produk Setengah Jadi I – Finishing J – Packing K. Dimana pada stasiun F komponen dibagi menjadi 3 dan stasiun G komponen dibagi menjadi 2.
Universitas Sumatera Utara
Stasiun F memiliki jumlah mesin sebanyak 5 unit mesin dimana 2 mesin berada pada stasiun F1 dan F2 dan 1 mesin berada pada stasiun F3. Dari Tabel 5.7.
diketahui jumlah Load komponen C adalah 600 loadtahun dan yang masuk ke stasiun F1 dan F2 sama besar sebesar 240 loadtahun dan yang masuk ke F3
sebesar 120 loadtahun. Stasiun G memiliki jumlah mesin sebanyak 8 unit mesin dimana 6 mesin berada pada stasiun G1 dan 2 unit mesin berada pada stasiun G2,
yang masuk ke G1 sebesar 450 loadtahun dan yang masuk ke G2 sebesar 150 loadtahun.
Urutan proses perpindahan material komponen Penyangga C untuk produk LP dapat dilihat pada Tabel 5.24.
Tabel 5.24. Perpindahan Komponen C Stasiun
Kerja Awal Stasiun Kerja
Tujuan Frekuensi
Perpindahan
A B
600 B
C 600
C F1
240 C
F2 240
C F3
120 F1
G1 180
F1 G2
60 F2
G1 180
F2 G2
60 F3
G1 90
F3 G2
30 G1
I 450
G2 I
150 I
J 600
J K
600
Universitas Sumatera Utara
5.2.4.16. Aliran Material Komponen Penyangga C1 Untuk Produk Lemari Pakaian LP
Aliran material untuk komponen penyangga C1 adalah dari Gudang Bahan Baku A – Laminasi B – Cutting C – Edgebanding F – Boring G –
Gudang Produk Setengah Jadi I – Finishing J – Packing K. Dimana pada stasiun F komponen dibagi menjadi 3 dan stasiun G komponen dibagi menjadi 2.
Stasiun F memiliki jumlah mesin sebanyak 5 unit mesin dimana 2 mesin berada pada stasiun F1 dan F2 dan 1 mesin berada pada stasiun F3. Dari Tabel 5.7.
diketahui jumlah Load komponen C1 adalah 400 loadtahun dan yang masuk ke stasiun F1 dan F2 sama besar sebesar 160 loadtahun dan yang masuk ke F3
sebesar 80 loadtahun. Stasiun G memiliki jumlah mesin sebanyak 8 unit mesin dimana 6 mesin berada pada stasiun G1 dan 2 unit mesin berada pada stasiun G2,
yang masuk ke G1 sebesar 300 loadtahun dan yang masuk ke G2 sebesar 100 loadtahun.
Urutan proses perpindahan material komponen Penyangga C1 untuk produk LP dapat dilihat pada Tabel 5.25.
Tabel 5.25. Perpindahan Komponen C1 Stasiun
Kerja Awal Stasiun Kerja
Tujuan Frekuensi
Perpindahan
A B
400 B
C 400
C F1
160 C
F2 160
C F3
80 F1
G1 120
F1 G2
40 F2
G1 120
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.25. Perpindahan Komponen C1 Lanjutan Stasiun
Kerja Awal Stasiun Kerja
Tujuan Frekuensi
Perpindahan
F2 G2
40 F3
G1 60
F3 G2
20 G1
I 300
G2 I
100 I
J 400
J K
400
5.2.4.17. Aliran Material Komponen Penyangga C2 Untuk Produk Lemari Pakaian LP
Aliran material untuk penyangga C2 adalah dari Gudang Bahan Baku A – Laminasi B – Cutting C – Edgebanding F – Boring G – Gudang
Produk Setengah Jadi I – Finishing J – Packing K. Dimana pada stasiun F komponen dibagi menjadi 3 dan stasiun G komponen dibagi menjadi 2. Stasiun F
memiliki jumlah mesin sebanyak 5 unit mesin dimana 2 mesin berada pada stasiun F1 dan F2 dan 1 mesin berada pada stasiun F3. Dari Tabel 5.7. diketahui
jumlah Load komponen C2 adalah 400 loadtahun dan yang masuk ke stasiun F1 dan F2 sama besar sebesar 160 loadtahun dan yang masuk ke F3 sebesar 80
loadtahun. Stasiun G memiliki jumlah mesin sebanyak 8 unit mesin dimana 6 mesin berada pada stasiun G1 dan 2 unit mesin berada pada stasiun G2, yang
masuk ke G1 sebesar 300 loadtahun dan yang masuk ke G2 sebesar 100 loadtahun.
Urutan proses perpindahan material komponen Penyangga C2 untuk produk LP dapat dilihat pada Tabel 5.26.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.26. Perpindahan Komponen C2 Stasiun
Kerja Awal Stasiun Kerja
Tujuan Frekuensi
Perpindahan
A B
400 B
C 400
C F1
160 C
F2 160
C F3
80 F1
G1 120
F1 G2
40 F2
G1 120
F2 G2
40 F3
G1 60
F3 G2
20 G1
I 300
G2 I
100 I
J 400
J K
400
5.2.4.18. Aliran Material Komponen Lis Alas Depan LA Untuk Produk Lemari Pakaian LP
Aliran material untuk komponen lis alas depan LA adalah dari Gudang Bahan Baku A – Laminasi B – Cutting C – Boring G – Gudang
Produk Setengah Jadi I – Finishing J – Packing K. Dimana pada stasiun G komponen dibagi menjadi 2. Dari Tabel 5.7. diketahui jumlah Load komponen
LA adalah 400 loadtahun. Stasiun G memiliki jumlah mesin sebanyak 8 unit mesin dimana 6 mesin berada pada stasiun G1 dan 2 unit mesin berada pada
stasiun G2, yang masuk ke G1 sebesar 300 loadtahun dan yang masuk ke G2
sebesar 100 loadtahun.
Universitas Sumatera Utara
Urutan proses perpindahan material komponen Lis Alas Depan LA untuk produk LP dapat dilihat pada Tabel 5.27.
Tabel 5.27. Perpindahan Komponen LA Stasiun
Kerja Awal Stasiun Kerja
Tujuan Frekuensi
Perpindahan
A B
400 B
C 400
C G1
300 C
G2 100
G1 I
300 G2
I 100
I J
400 J
K 400
5.2.4.19. Aliran Material Komponen Lis Alas Belakang LB Untuk Produk Lemari Pakaian LP
Aliran material untuk komponen lis alas belakang LB adalah dari Gudang Bahan Baku A – Laminasi B – Cutting C – Boring G – Gudang
Produk Setengah Jadi I – Finishing J – Packing K. Dimana pada stasiun G komponen dibagi menjadi 2. Dari Tabel 5.7. diketahui jumlah Load komponen
LBL adalah 400 loadtahun. Stasiun G memiliki jumlah mesin sebanyak 8 unit mesin dimana 6 mesin berada pada stasiun G1 dan 2 unit mesin berada pada
stasiun G2, yang masuk ke G1 sebesar 300 loadtahun dan yang masuk ke G2
sebesar 100 loadtahun.
Urutan proses perpindahan material komponen Lis Alas Belakang LB untuk produk LP dapat dilihat pada Tabel 5.28.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.28. Perpindahan Komponen LB Stasiun
Kerja Awal Stasiun Kerja
Tujuan Frekuensi
Perpindahan
A B
400 B
C 400
C G1
300 C
G2 100
G1 I
300 G2
I 100
I J
400 J
K 400
5.2.4.20. Aliran Material Komponen Lis Atas Depan LA1 Untuk Produk Lemari Pakaian LP
Aliran material untuk komponen Lis Atas Depan LAI adalah dari Gudang Bahan Baku A – Laminasi B – Cutting C – Edgebanding F –
Boring G – Gudang Produk Setengah Jadi I – Finishing J – Packing K. Dimana pada stasiun F komponen dibagi menjadi 3 dan stasiun G komponen
dibagi menjadi 2. Stasiun F memiliki jumlah mesin sebanyak 5 unit mesin dimana 2 mesin berada pada stasiun F1 dan F2 dan 1 mesin berada pada stasiun F3. Dari
Tabel 5.7. diketahui jumlah Load komponen LAl adalah 400 loadtahun dan yang masuk ke stasiun F1 dan F2 sama besar sebesar 160 loadtahun dan yang masuk
ke F3 sebesar 80 loadtahun. Stasiun G memiliki jumlah mesin sebanyak 8 unit mesin dimana 6 mesin berada pada stasiun G1 dan 2 unit mesin berada pada
stasiun G2, yang masuk ke G1 sebesar 300 loadtahun dan yang masuk ke G2 sebesar 100 loadtahun.
Universitas Sumatera Utara
Urutan proses perpindahan material komponen Lis Atas Depan LA1 untuk produk LP dapat dilihat pada Tabel 5.29.
Tabel 5.29. Perpindahan Komponen LA1 Stasiun
Kerja Awal Stasiun Kerja
Tujuan Frekuensi
Perpindahan
A B
400 B
C 400
C F1
160 C
F2 160
C F3
80 F1
G1 120
F1 G2
40 F2
G1 120
F2 G2
40 F3
G1 60
F3 G2
20 G1
I 300
G2 I
100 I
J 400
J K
400
5.2.4.21. Aliran Material Komponen Lis Tengah LT Untuk Produk Lemari Pakaian LP
Aliran material untuk komponen lis tengah LT adalah dari Gudang Bahan Baku A – Laminasi B – Cutting C – Moulding D – Edgebanding F
– Boring G – Gudang Produk Setengah Jadi I – Finishing J – Packing K. Dimana pada stasiun D komponen dibagi menjadi 2. stasiun F komponen dibagi
menjadi 3 dan stasiun G komponen dibagi menjadi 2. Stasiun D memiliki jumlah mesin sebanyak 4 unit mesin dimana 1 mesin berada pada stasiun D1 dan 3 mesin
berada pada stasiun D2. Dari Tabel 5.7. diketahui jumlah Load komponen LT
Universitas Sumatera Utara
adalah 240 loadtahun dan yang masuk ke D1 sebesar 60 loadtahun dan yang masuk ke D2 sebesar 180 loadtahun. Stasiun F memiliki jumlah mesin sebanyak
5 unit mesin dimana 2 mesin berada pada stasiun F1 dan F2 dan 1 mesin berada pada stasiun F3. dan yang masuk ke stasiun F1 dan F2 sama besar sebesar 96
loadtahun dan yang masuk ke F3 sebesar 48 loadtahun. Stasiun G memiliki jumlah mesin sebanyak 8 unit mesin dimana 6 mesin berada pada stasiun G1 dan
2 unit mesin berada pada stasiun G2, yang masuk ke G1 sebesar 180 loadtahun dan yang masuk ke G2 sebesar 60 loadtahun.
Urutan proses perpindahan material komponen Lis Tengah LT untuk produk LP dapat dilihat pada Tabel 5.30.
Tabel 5.30. Perpindahan Komponen LT Stasiun
Kerja Awal Stasiun Kerja
Tujuan Frekuensi
Perpindahan
A B
240 B
C 240
C D1
60 C
D2 180
D1 F1
24 D1
F2 24
D1 F3
12 D2
F1 72
D2 F2
72 D2
F3 36
F1 G1
72 F1
G2 24
F2 G1
72 F2
G2 24
F3 G1
36
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.30. Perpindahan Komponen LT Lanjutan Stasiun
Kerja Awal Stasiun Kerja
Tujuan Frekuensi
Perpindahan
F3 G2
12 G1
I 180
G2 I
60 I
J 240
J K
240
5.2.4.22. Aliran Material Komponen Lis Sekat LS Untuk Produk Lemari Pakaian LP
Aliran material untuk komponen lis sekat LS adalah dari Gudang Bahan Baku A – Laminasi B – Cutting C – Edgebanding F – Boring G –
Gudang Produk Setengah Jadi I – Finishing J – Packing K. Dimana pada stasiun F komponen dibagi menjadi 3 dan stasiun G komponen dibagi menjadi 2.
Stasiun F memiliki jumlah mesin sebanyak 5 unit mesin dimana 2 mesin berada pada stasiun F1 dan F2 dan 1 mesin berada pada stasiun F3. Dari Tabel 5.7.
diketahui jumlah Load komponen LS adalah 240 loadtahun dan yang masuk ke stasiun F1 dan F2 sama besar sebesar 96 loadtahun dan yang masuk ke F3
sebesar 48 loadtahun. Stasiun G memiliki jumlah mesin sebanyak 8 unit mesin dimana 6 mesin berada pada stasiun G1 dan 2 unit mesin berada pada stasiun G2,
yang masuk ke G1 sebesar 180 loadtahun dan yang masuk ke G2 sebesar 60 loadtahun.
Urutan proses perpindahan material komponen Lis Sekat LS untuk produk LP dapat dilihat pada Tabel 5.31.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.31. Perpindahan Komponen LS Stasiun
Kerja Awal Stasiun Kerja
Tujuan Frekuensi
Perpindahan
A B
240 B
C 240
C F1
96 C
F2 96
C F3
48 F1
G1 72
F1 G2
24 F2
G1 72
F2 G2
24 F3
G1 36
F3 G2
12 G1
I 180
G2 I
60 I
J 240
J K
240
5.2.4.23. Aliran Material Komponen Rak R1 Untuk Produk Lemari Pakaian LP
Aliran material untuk komponen rak R1 adalah dari Gudang Bahan Baku A – Laminasi B – Cutting C – Edgebanding F – Boring G – Gudang
Produk Setengah Jadi I – Finishing J – Packing K. Dimana pada stasiun F komponen dibagi menjadi 3 dan stasiun G komponen dibagi menjadi 2. Stasiun F
memiliki jumlah mesin sebanyak 5 unit mesin dimana 2 mesin berada pada stasiun F1 dan F2 dan 1 mesin berada pada stasiun F3. Dari Tabel 5.7. diketahui
jumlah Load komponen R1 adalah 600 loadtahun dan yang masuk ke stasiun F1 dan F2 sama besar sebesar 240 loadtahun dan yang masuk ke F3 sebesar 120
loadtahun. Stasiun G memiliki jumlah mesin sebanyak 8 unit mesin dimana 6
Universitas Sumatera Utara
mesin berada pada stasiun G1 dan 2 unit mesin berada pada stasiun G2, yang masuk ke G1 sebesar 450 loadtahun dan yang masuk ke G2 sebesar 150
loadtahun. Urutan proses perpindahan material komponen Rak R1 untuk produk
LP dapat dilihat pada Tabel 5.32.
Tabel 5.32. Perpindahan Komponen R1 Stasiun
Kerja Awal Stasiun Kerja
Tujuan Frekuensi
Perpindahan
A B
600 B
C 600
C F1
240 C
F2 240
C F3
120 F1
G1 180
F1 G2
60 F2
G1 180
F2 G2
60 F3
G1 90
F3 G2
30 G1
I 450
G2 I
150 I
J 600
J K
600
5.2.4.24. Aliran Material Komponen Rak R2 Untuk Produk Lemari Pakaian LP
Aliran material untuk komponen rak R2 adalah dari Gudang Bahan Baku A – Laminasi B – Cutting C – Edgebanding F – Boring G – Gudang
Produk Setengah Jadi I – Finishing J – Packing K. Dimana pada stasiun F komponen dibagi menjadi 3 dan stasiun G komponen dibagi menjadi 2. Stasiun F
Universitas Sumatera Utara
memiliki jumlah mesin sebanyak 5 unit mesin dimana 2 mesin berada pada stasiun F1 dan F2 dan 1 mesin berada pada stasiun F3. Dari Tabel 5.7. diketahui
jumlah Load komponen R2 adalah 400 loadtahun dan yang masuk ke stasiun F1 dan F2 sama besar sebesar 160 loadtahun dan yang masuk ke F3 sebesar 80
loadtahun. Stasiun G memiliki jumlah mesin sebanyak 8 unit mesin dimana 6 mesin berada pada stasiun G1 dan 2 unit mesin berada pada stasiun G2, yang
masuk ke G1 sebesar 300 loadtahun dan yang masuk ke G2 sebesar 100 loadtahun.
Urutan proses perpindahan material komponen Rak R2 untuk produk LP dapat dilihat pada Tabel 5.33.
Tabel 5.33. Perpindahan Komponen R2 Stasiun
Kerja Awal Stasiun Kerja
Tujuan Frekuensi
Perpindahan
A B
400 B
C 400
C F1
160 C
F2 160
C F3
80 F1
G1 120
F1 G2
40 F2
G1 120
F2 G2
40 F3
G1 60
F3 G2
20 G1
I 300
G2 I
100 I
J 400
J K
400
Universitas Sumatera Utara
5.2.4.25. Aliran Material Komponen Rak Ambalan RA Untuk Produk Lemari Pakaian LP
Aliran material untuk komponen rak ambalan RA adalah dari Gudang Bahan Baku A – Laminasi B – Cutting C – Edgebanding F – Gudang
Produk Setengah Jadi I – Finishing J – Packing K. Dari Tabel 5.7. diketahui jumlah Load komponen RA adalah 400 loadtahun. Dimana stasiun F terdiri dari 3
stasiun F1, F2 dan F3. Stasiun F1 dan F2 mempunyai 2 unit mesin dan stasiunF3 mempunyai 1 unit mesin. Sehingga yang mesuk ke sasiun F1 dan F2 sama besar
yaitu 160 loadtahun dan yang masuk ke F3 sebesar 80 loadtahun. Urutan proses perpindahan material kompo2nen Rak Ambalan RA
untuk produk LP dapat dilihat pada Tabel 5.34.
Tabel 5.34. Perpindahan Komponen RA Stasiun
Kerja Awal Stasiun Kerja
Tujuan Frekuensi
Perpindahan
A B
400 B
C 400
C F1
160 C
F2 160
C F3
80 F1
I 160
F2 I
160 F3
I 80
I J
400 J
K 400
Universitas Sumatera Utara
5.2.4.26. Aliran Material Komponen Samping Box Laci S1 Untuk Produk Lemari Pakaian LP
Aliran material untuk komponen samping box laci S1 adalah dari Gudang Bahan Baku A – Laminasi B – Cutting C – Edgebanding F –
Boring G – Gudang Produk Setengah Jadi I – Finishing J – Packing K. Dimana pada stasiun F komponen dibagi menjadi 3 dan stasiun G komponen
dibagi menjadi 2. Stasiun F memiliki jumlah mesin sebanyak 5 unit mesin dimana 2 mesin berada pada stasiun F1 dan F2 dan 1 mesin berada pada stasiun F3. Dari
Tabel 5.7. diketahui jumlah Load komponen S1 adalah 480 loadtahun dan yang masuk ke stasiun F1 dan F2 sama besar sebesar 192 loadtahun dan yang masuk
ke F3 sebesar 96 loadtahun. Stasiun G memiliki jumlah mesin sebanyak 8 unit mesin dimana 6 mesin berada pada stasiun G1 dan 2 unit mesin berada pada
stasiun G2, yang masuk ke G1 sebesar 360 loadtahun dan yang masuk ke G2 sebesar 120 loadtahun.
Urutan proses perpindahan material komponen Samping Box Laci S1 untuk produk LP dapat dilihat pada Tabel 5.35.
Tabel 5.35. Perpindahan Komponen S1 Stasiun
Kerja Awal Stasiun Kerja
Tujuan Frekuensi
Perpindahan
A B
480 B
C 480
C F1
192 C
F2 192
C F3
96 F1
G1 144
F1 G2
48 F2
G1 144
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.35. Perpindahan Komponen S1 Lanjutan Stasiun
Kerja Awal Stasiun Kerja
Tujuan Frekuensi
Perpindahan
F2 G2
48 F3
G1 72
F3 G2
24 G1
I 360
G2 I
120 I
J 480
J K
480
5.2.4.27. Aliran Material Komponen Ambang Laci L1 Untuk Produk Lemari Pakaian LP
Aliran material untuk komponen ambang laci L1 adalah dari Gudang Bahan Baku A – Laminasi B – Cutting C – Moulding D – Edgebanding F
– Boring G – Gudang Produk Setengah Jadi I – Finishing J – Packing K. Dimana pada stasiun D komponen dibagi menjadi 2. stasiun F komponen dibagi
menjadi 3 dan stasiun G komponen dibagi menjadi 2. Stasiun D memiliki jumlah mesin sebanyak 4 unit mesin dimana 1 mesin berada pada stasiun D1 dan 3 mesin
berada pada stasiun D2. Dari Tabel 5.7. diketahui jumlah Load komponen L1 adalah 240 loadtahun dan yang masuk ke D1 sebesar 60 loadtahun dan yang
masuk ke D2 sebesar 180 loadtahun. Stasiun F memiliki jumlah mesin sebanyak 5 unit mesin dimana 2 mesin berada pada stasiun F1 dan F2 dan 1 mesin berada
pada stasiun F3. dan yang masuk ke stasiun F1 dan F2 sama besar sebesar 96 loadtahun dan yang masuk ke F3 sebesar 48 loadtahun. Stasiun G memiliki
jumlah mesin sebanyak 8 unit mesin dimana 6 mesin berada pada stasiun G1 dan
Universitas Sumatera Utara
2 unit mesin berada pada stasiun G2, yang masuk ke G1 sebesar 180 loadtahun dan yang masuk ke G2 sebesar 60 loadtahun.
Urutan proses perpindahan material komponen Ambang Laci L1 untuk produk LP dapat dilihat pada Tabel 5.36.
Tabel 5.36. Perpindahan Komponen L1 Stasiun
Kerja Awal Stasiun Kerja
Tujuan Frekuensi
Perpindahan
A B
240 B
C 240
C D1
60 C
D2 180
D1 F1
24 D1
F2 24
D1 F3
12 D2
F1 72
D2 F2
72 D2
F3 36
F1 G1
72 F1
G2 24
F2 G1
72 F2
G2 24
F3 G1
36 F3
G2 12
G1 I
180 G2
I 60
I J
240 J
K 240
Universitas Sumatera Utara
5.2.4.28. Aliran Material Komponen Samping Laci L2AB Untuk Produk Lemari Pakaian LP
Aliran material untuk komponen samping laci L2AB adalah dari Gudang Bahan Baku A – Laminasi B – Cutting C – Moulding D –
Edgebanding F – Boring G – Gudang Produk Setengah Jadi I – Finishing J – Packing K. Dimana pada stasiun D komponen dibagi menjadi 2. stasiun F
komponen dibagi menjadi 3 dan stasiun G komponen dibagi menjadi 2. Stasiun D memiliki jumlah mesin sebanyak 4 unit mesin dimana 1 mesin berada pada
stasiun D1 dan 3 mesin berada pada stasiun D2. Dari Tabel 5.7. diketahui jumlah Load komponen L2AB adalah 480 loadtahun dan yang masuk ke D1 sebesar 120
loadtahun dan yang masuk ke D2 sebesar 360 loadtahun. Stasiun F memiliki jumlah mesin sebanyak 5 unit mesin dimana 2 mesin berada pada stasiun F1 dan
F2 dan 1 mesin berada pada stasiun F3. dan yang masuk ke stasiun F1 dan F2 sama besar sebesar 192 loadtahun dan yang masuk ke F3 sebesar 96 loadtahun.
Stasiun G memiliki jumlah mesin sebanyak 8 unit mesin dimana 6 mesin berada pada stasiun G1 dan 2 unit mesin berada pada stasiun G2, yang masuk ke G1
sebesar 360 loadtahun dan yang masuk ke G2 sebesar 120 loadtahun. Urutan proses perpindahan material komponen Samping Laci L2AB
untuk produk LP dapat dilihat pada Tabel 5.37.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.37. Perpindahan Komponen L2AB Stasiun
Kerja Awal Stasiun Kerja
Tujuan Frekuensi
Perpindahan
A B
480 B
C 480
C D1
120 C
D2 360
D1 F1
48 D1
F2 48
D1 F3
24 D2
F1 144
D2 F2
144 D2
F3 72
F1 G1
144 F1
G2 48
F2 G1
144 F2
G2 48
F3 G1
72 F3
G2 24
G1 I
360 G2
I 120
I J
480 J
K 480
5.2.4.29. Aliran Material Komponen belakang Laci L3 Untuk Produk Lemari Pakaian LP
Aliran material untuk komponen belakang laci L3 adalah dari Gudang Bahan Baku A – Laminasi B – Cutting C – Moulding D – Edgebanding F
– Boring G – Gudang Produk Setengah Jadi I – Finishing J – Packing K. Dimana pada stasiun D komponen dibagi menjadi 2. stasiun F komponen dibagi
menjadi 3 dan stasiun G komponen dibagi menjadi 2. Stasiun D memiliki jumlah mesin sebanyak 4 unit mesin dimana 1 mesin berada pada stasiun D1 dan 3 mesin
Universitas Sumatera Utara
berada pada stasiun D2. Dari Tabel 5.7. diketahui jumlah Load komponen L3 adalah 240 loadtahun dan yang masuk ke D1 sebesar 60 loadtahun dan yang
masuk ke D2 sebesar 180 loadtahun. Stasiun F memiliki jumlah mesin sebanyak 5 unit mesin dimana 2 mesin berada pada stasiun F1 dan F2 dan 1 mesin berada
pada stasiun F3. dan yang masuk ke stasiun F1 dan F2 sama besar sebesar 96 loadtahun dan yang masuk ke F3 sebesar 48 loadtahun. Stasiun G memiliki
jumlah mesin sebanyak 8 unit mesin dimana 6 mesin berada pada stasiun G1 dan 2 unit mesin berada pada stasiun G2, yang masuk ke G1 sebesar 180 loadtahun
dan yang masuk ke G2 sebesar 60 loadtahun. Urutan proses perpindahan material komponen Belakang Laci L3
untuk produk LP dapat dilihat pada Tabel 5.38.
Tabel 5.38. Perpindahan Komponen L3 Stasiun
Kerja Awal Stasiun Kerja
Tujuan Frekuensi
Perpindahan
A B
240 B
C 240
C D1
60 C
D2 180
D1 F1
24 D1
F2 24
D1 F3
12 D2
F1 72
D2 F2
72 D2
F3 36
F1 G1
72 F1
G2 24
F2 G1
72 F2
G2 24
F3 G1
36 F3
G2 12
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.38. Perpindahan Komponen L3 Lanjutan Stasiun
Kerja Awal Stasiun Kerja
Tujuan Frekuensi
Perpindahan
G1 I
180 G2
I 60
I J
240 J
K 240
5.2.4.29. Aliran Material Komponen Alas Laci L4 Untuk Produk Lemari Pakaian LP
Aliran material untuk komponen alas laci L4 adalah dari Gudang Bahan Baku A – Laminasi B – Cutting C – Gudang Produk Setengah Jadi I
– Finishing J – Packing K. Dari Tabel 5.7. diketahui jumlah Load komponen L4 adalah 240 loadtahun.
Urutan proses perpindahan material komponen Alas Laci L4 untuk produk LP dapat dilihat pada Tabel 5.39.
Tabel 5.39. Perpindahan Komponen L4 Stasiun
Kerja Awal Stasiun Kerja
Tujuan Frekuensi
Perpindahan
A B
240 B
C 240
C I
240 I
J 240
J K
240
5.2.4.30. Aliran Material Komponen Tutup Belakang TB Untuk Produk Lemari Pakaian LP
Aliran material untuk komponen tutup belakang TB adalah dari Gudang Bahan Baku A – Laminasi B – Cutting C – Gudang Produk
Universitas Sumatera Utara
Setengah Jadi I – Finishing J – Packing K. Dari Tabel 5.7. diketahui jumlah Load komponen TB adalah 480 loadtahun.
Urutan proses perpindahan material komponen Tutup Belakang TB untuk produk LP dapat dilihat pada Tabel 5.40.
Tabel 5.40. Perpindahan Komponen TBL Stasiun
Kerja Awal Stasiun Kerja
Tujuan Frekuensi
Perpindahan
A B
480 B
C 480
C I
480 I
J 480
J K
480
5.2.4.30. Aliran Material Komponen Tutup Belakang TB1L Untuk Produk Lemari Pakaian LP
Aliran material untuk komponen tutup belakang TB1L adalah dari Gudang Bahan Baku A – Laminasi B – Cutting C – Gudang Produk
Setengah Jadi I – Finishing J – Packing K. Dari Tabel 5.7. diketahui jumlah Load komponen TB1L adalah 480 loadtahun.
Urutan proses perpindahan material komponen Tutup Belakang TB1L untuk produk LP dapat dilihat pada Tabel 5.41.
Tabel 5.41. Perpindahan Komponen TB1L Stasiun
Kerja Awal Stasiun Kerja
Tujuan Frekuensi
Perpindahan
A B
480 B
C 480
C I
480 I
J 480
J K
480
Universitas Sumatera Utara
5.2.4.30. Aliran Material Komponen Pintu P Untuk Produk Lemari Pakaian LP
Aliran material untuk komponen pintu P adalah dari Gudang Bahan Baku A – Laminasi B – Cutting C – Edgebanding F – Boring G –
Wrapping H – Gudang Produk Setengah Jadi I – Finishing J – Packing K – Gudang Produk Jadi L Dimana pada stasiun F komponen dibagi menjadi 3 dan
stasiun G komponen dibagi menjadi 2. Stasiun F memiliki jumlah mesin sebanyak 5 unit mesin dimana 2 mesin berada pada stasiun F1 dan F2 dan 1 mesin berada
pada stasiun F3. Dari Tabel 5.7. diketahui jumlah Load komponen P adalah 900 loadtahun dan yang masuk ke stasiun F1 dan F2 sama besar sebesar 360
loadtahun dan yang masuk ke F3 sebesar 180 loadtahun. Stasiun G memiliki jumlah mesin sebanyak 8 unit mesin dimana 6 mesin berada pada stasiun G1 dan
2 unit mesin berada pada stasiun G2, yang masuk ke G1 sebesar 675 loadtahun dan yang masuk ke G2 sebesar 225 loadtahun.
Jalur pemindahan material untuk komponen P dengan berdasarkan load dari stasiun A-B, B-C, C-F, F-G, G-H, H-I, I-J, J-K, dan K-L. Untuk perpindahan
dari K-L memiliki jumlah load yang berbeda karena tiap komponen masing- masing produk sudah dimasukan kedalam kotak kemasan. 1 kotak kemasan berisi
1 produk. Dimana perpindahan dilakukan secara manual dengan operator dapat
membawa 30 kotak kemasan. Jadi jumlah perpindahan dari stasiun K ke stasiun L adalah:
Universitas Sumatera Utara
K – L = 30
Pr LP
oduksi Volume
K – L = 30
24000
K – L = 800 Perpindahan Urutan proses perpindahan material komponen Pintu PL untuk produk
LP dapat dilihat pada Tabel 5.42.
Tabel 5.42. Perpindahan Komponen PL Stasiun
Kerja Awal Stasiun Kerja
Tujuan Frekuensi
Perpindahan
A B
900 B
C 900
C F1
360 C
F2 360
C F3
180 F1
G1 270
F1 G2
90 F2
G1 270
F2 G2
90 F3
G1 135
F3 G2
45 G1
H 675
G2 H
225 H
I 900
I J
900 J
K 900
K L
800
Universitas Sumatera Utara
5.2.4.31. Aliran Material Komponen Samping SP1 Untuk Produk Lemari Hias LH
Aliran material untuk komponen samping SP1 adalah dari Gudang Bahan Baku A – Laminasi B – Cutting C – Edgebanding F – Boring G –
Gudang Produk Setengah Jadi I – Finishing J – Packing K. Dimana pada stasiun F komponen dibagi menjadi 3 dan stasiun G komponen dibagi menjadi 2.
Stasiun F memiliki jumlah mesin sebanyak 5 unit mesin dimana 2 mesin berada pada stasiun F1 dan F2 dan 1 mesin berada pada stasiun F3. Dari Tabel 5.7.
diketahui jumlah Load komponen SP1 adalah 300 loadtahun dan yang masuk ke stasiun F1 dan F2 sama besar sebesar 120 loadtahun daiollln yang masuk ke F3
sebesar 60 loadtahun. Stasiun G memiliki jumlah mesin sebanyak 8 unit mesin dimana 6 mesin berada pada stasiun G1 dan 2 unit mesin berada pada stasiun G2,
yang masuk ke G1 sebesar 225 loadtahun dan yang masuk ke G2 sebesar 75 loadtahun.
Urutan proses perpindahan material komponen Samping SP1 untuk produk LH dapat dilihat pada Tabel 5.43.
Tabel 5.43. Perpindahan Komponen SP1 Stasiun
Kerja Awal Stasiun Kerja
Tujuan Frekuensi
Perpindahan
A B
300 B
C 300
C F1
120 C
F2 120
C F3
60 F1
G1 90
F1 G2
30 F2
G1 90
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.43. Perpindahan Komponen SP1 Lanjutan Stasiun
Kerja Awal Stasiun Kerja
Tujuan Frekuensi
Perpindahan
F2 G2
30 F3
G1 45
F3 G2
15 G1
I 225
G2 I
75 I
J 300
J K
300
5.2.4.32. Aliran Material Komponen Samping SP2 Untuk Produk Lemari Hias LH
Aliran material untuk komponen samping SP2 adalah dari Gudang Bahan Baku A – Laminasi B – Cutting C – Edgebanding F – Boring G –
Gudang Produk Setengah Jadi I – Finishing J – Packing K. Dimana pada stasiun F komponen dibagi menjadi 3 dan stasiun G komponen dibagi menjadi 2.
Stasiun F memiliki jumlah mesin sebanyak 5 unit mesin dimana 2 mesin berada pada stasiun F1 dan F2 dan 1 mesin berada pada stasiun F3. Dari Tabel 5.7.
diketahui jumlah Load komponen SP2 adalah 300 loadtahun dan yang masuk ke stasiun F1 dan F2 sama besar sebesar 120 loadtahun dan yang masuk ke F3
sebesar 60 loadtahun. Stasiun G memiliki jumlah mesin sebanyak 8 unit mesin dimana 6 mesin berada pada stasiun G1 dan 2 unit mesin berada pada stasiun G2,
yang masuk ke G1 sebesar 225 loadtahun dan yang masuk ke G2 sebesar 75 loadtahun.
Urutan proses perpindahan material komponen Samping SP2 untuk produk LH dapat dilihat pada Tabel 5.44.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.44. Perpindahan Komponen SP2 Stasiun
Kerja Awal Stasiun Kerja
Tujuan Frekuensi
Perpindahan
A B
300 B
C 300
C F1
120 C
F2 120
C F3
60 F1
G1 90
F1 G2
30 F2
G1 90
F2 G2
30 F3
G1 45
F3 G2
15 G1
I 225
G2 I
75 I
J 300
J K
300
5.2.4.32. Aliran Material Komponen Atas A Untuk Produk Lemari Hias LH
Aliran material untuk komponen atas A adalah dari Gudang Bahan Baku A – Laminasi B – Cutting C – Hollow Press E – Edgebanding F –
Boring G – Gudang Produk Setengah Jadi I – Finishing J – Packing K. Dimana pada stasiun F komponen dibagi menjadi 3 dan stasiun G komponen
dibagi menjadi 2. Stasiun F memiliki jumlah mesin sebanyak 5 unit mesin dimana 2 mesin berada pada stasiun F1 dan F2 dan 1 mesin berada pada stasiun F3. Dari
Tabel 5.7. diketahui jumlah Load komponen A adalah 300 loadtahun dan yang masuk ke stasiun F1 dan F2 sama besar sebesar 120 loadtahun dan yang masuk
ke F3 sebesar 60 loadtahun. Stasiun G memiliki jumlah mesin sebanyak 8 unit
Universitas Sumatera Utara
mesin dimana 6 mesin berada pada stasiun G1 dan 2 unit mesin berada pada stasiun G2, yang masuk ke G1 sebesar 225 loadtahun dan yang masuk ke G2
sebesar 75 loadtahun. Urutan proses perpindahan material komponen Atas A untuk produk
LH dapat dilihat pada Tabel 5.45.
Tabel 5.45. Perpindahan Komponen A Stasiun
Kerja Awal Stasiun Kerja
Tujuan Frekuensi
Perpindahan
A B
300 B
C 300
C E
300 E
F1 120
E F2
120 E
F3 60
F1 G1
90 F1
G2 30
F2 G1
90 F2
G2 30
F3 G1
45 F3
G2 15
G1 I
225 G2
I 75
I J
300 J
K 300
5.2.4.33. Aliran Material Komponen Bawah B Untuk Produk Lemari Hias LH
Aliran material untuk komponen bawah B adalah dari Gudang Bahan Baku A – Laminasi B – Cutting C – Edgebanding F – Boring G – Gudang
Produk Setengah Jadi I – Finishing J – Packing K. Dimana pada stasiun F komponen dibagi menjadi 3 dan stasiun G komponen dibagi menjadi 2. Stasiun F
Universitas Sumatera Utara
memiliki jumlah mesin sebanyak 5 unit mesin dimana 2 mesin berada pada stasiun F1 dan F2 dan 1 mesin berada pada stasiun F3. Dari Tabel 5.7. diketahui
jumlah Load komponen B adalah 300 loadtahun dan yang masuk ke stasiun F1 dan F2 sama besar sebesar 120 loadtahun dan yang masuk ke F3 sebesar 60
loadtahun. Stasiun G memiliki jumlah mesin sebanyak 8 unit mesin dimana 6 mesin berada pada stasiun G1 dan 2 unit mesin berada pada stasiun G2, yang
masuk ke G1 sebesar 225 loadtahun dan yang masuk ke G2 sebesar 75 loadtahun.
Urutan proses perpindahan material komponen Bawah B untuk produk LH dapat dilihat pada Tabel 5.46.
Tabel 5.46. Perpindahan Komponen B Stasiun
Kerja Awal Stasiun Kerja
Tujuan Frekuensi
Perpindahan
A B
300 B
C 300
C F1
120 C
F2 120
C F3
60 F1
G1 90
F1 G2
30 F2
G1 90
F2 G2
30 F3
G1 45
F3 G2
15 G1
I 225
G2 I
75 I
J 300
J K
300
Universitas Sumatera Utara
5.2.4.34. Aliran Material Komponen Rak R Untuk Produk Lemari Hias LH
Aliran material untuk komponen rak R adalah dari Gudang Bahan Baku A – Laminasi B – Cutting C – Edgebanding F – Boring G – Gudang
Produk Setengah Jadi I – Finishing J – Packing K. Dimana pada stasiun F komponen dibagi menjadi 3 dan stasiun G komponen dibagi menjadi 2. Stasiun F
memiliki jumlah mesin sebanyak 5 unit mesin dimana 2 mesin berada pada stasiun F1 dan F2 dan 1 mesin berada pada stasiun F3. Dari Tabel 5.7. diketahui
jumlah Load komponen R adalah 200loadtahun dan yang masuk ke stasiun F1 dan F2 sama besar sebesar 80 loadtahun dan yang masuk ke F3 sebesar 40
loadtahun. Stasiun G memiliki jumlah mesin sebanyak 8 unit mesin dimana 6 mesin berada pada stasiun G1 dan 2 unit mesin berada pada stasiun G2, yang
masuk ke G1 sebesar 150 loadtahun dan yang masuk ke G2 sebesar 50 loadtahun
Urutan proses perpindahan material komponen Rak R untuk produk LH dapat dilihat pada Tabel 5.47.
Tabel 5.47. Perpindahan Komponen R Stasiun
Kerja Awal Stasiun Kerja
Tujuan Frekuensi
Perpindahan
A B
200 B
C 200
C F1
80 C
F2 80
C F3
40 F1
G1 60
F1 G2
20 F2
G1 60
F2 G2
20 F3
G1 30
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.47. Perpindahan Komponen R Lanjutan Stasiun
Kerja Awal Stasiun Kerja
Tujuan Frekuensi
Perpindahan
F3 G2
10 G1
I 150
G2 I
50 I
J 200
J K
200
5.2.4.35. Aliran Material Komponen Rak R12 Untuk Produk Lemari Hias LH
Aliran material untuk komponen rak R12 adalah dari Gudang Bahan Baku A – Laminasi B – Cutting C – Edgebanding F – Boring G – Gudang
Produk Setengah Jadi I – Finishing J – Packing K. Dimana pada stasiun F komponen dibagi menjadi 3 dan stasiun G komponen dibagi menjadi 2. Stasiun F
memiliki jumlah mesin sebanyak 5 unit mesin dimana 2 mesin berada pada stasiun F1 dan F2 dan 1 mesin berada pada stasiun F3. Dari Tabel 5.7. diketahui
jumlah Load komponen R12 adalah 600 loadtahun dan yang masuk ke stasiun F1 dan F2 sama besar sebesar 240 loadtahun dan yang masuk ke F3 sebesar 120
loadtahun. Stasiun G memiliki jumlah mesin sebanyak 8 unit mesin dimana 6 mesin berada pada stasiun G1 dan 2 unit mesin berada pada stasiun G2, yang
masuk ke G1 sebesar 450 loadtahun dan yang masuk ke G2 sebesar 150 loadtahun.
Universitas Sumatera Utara
Urutan proses perpindahan material komponen Rak R12 untuk produk LH dapat dilihat pada Tabel 5.48.
Tabel 5.48. Perpindahan Komponen R12 Stasiun
Kerja Awal Stasiun Kerja
Tujuan Frekuensi
Perpindahan
A B
600 B
C 600
C F1
240 C
F2 240
C F3
120 F1
G1 180
F1 G2
60 F2
G1 180
F2 G2
60 F3
G1 90
F3 G2
30 G1
I 450
G2 I
150 I
J 600
J K
600
5.2.4.36. Aliran Material Komponen Lis Atas LA Untuk Produk Lemari Hias LH
Aliran material untuk komponen lis atas LA adalah dari Gudang Bahan Baku A – Laminasi B – Cutting C – Hollow Press E – Edgebanding
F – Boring G – Gudang Produk Setengah Jadi I – Finishing J – Packing K. Dimana pada stasiun F komponen dibagi menjadi 3 dan stasiun G komponen
dibagi menjadi 2. Stasiun F memiliki jumlah mesin sebanyak 5 unit mesin dimana 2 mesin berada pada stasiun F1 dan F2 dan 1 mesin berada pada stasiun F3. Dari
Tabel 5.7. diketahui jumlah Load komponen LA adalah 200 loadtahun dan yang
Universitas Sumatera Utara
masuk ke stasiun F1 dan F2 sama besar sebesar 80 loadtahun dan yang masuk ke F3 sebesar 40 loadtahun. Stasiun G memiliki jumlah mesin sebanyak 8 unit
mesin dimana 6 mesin berada pada stasiun G1 dan 2 unit mesin berada pada stasiun G2, yang masuk ke G1 sebesar 150 loadtahun dan yang masuk ke G2
sebesar 50 loadtahun. Urutan proses perpindahan material komponen Lis Atas LA untuk
produk LH dapat dilihat pada Tabel 5.49.
Tabel 5.49. Perpindahan Komponen LA Stasiun
Kerja Awal Stasiun Kerja
Tujuan Frekuensi
Perpindahan
A B
200 B
C 200
C E
200 E
F1 80
E F2
80 E
F3 40
F1 G1
60 F1
G2 20
F2 G1
60 F2
G2 20
F3 G1
30 F3
G2 10
G1 I
150 G2
I 50
I J
200 J
K 200
Universitas Sumatera Utara
5.2.4.37. Aliran Material Komponen Lis Profil Depan LFD Untuk Produk Lemari Hias LH
Aliran material untuk komponen profil depan LFD adalah dari Gudang Bahan Baku A – Laminasi B – Cutting C – Hollow Press E –
Edgebanding F – Boring G – Gudang Produk Setengah Jadi I – Finishing J – Packing K. Dimana pada stasiun F komponen dibagi menjadi 3 dan stasiun G
komponen dibagi menjadi 2. Stasiun F memiliki jumlah mesin sebanyak 5 unit mesin dimana 2 mesin berada pada stasiun F1 dan F2 dan 1 mesin berada pada
stasiun F3. Dari Tabel 5.7. diketahui jumlah Load komponen LFD adalah 200 loadtahun dan yang masuk ke stasiun F1 dan F2 sama besar sebesar 80
loadtahun dan yang masuk ke F3 sebesar 40 loadtahun. Stasiun G memiliki jumlah mesin sebanyak 8 unit mesin dimana 6 mesin berada pada stasiun G1 dan
2 unit mesin berada pada stasiun G2, yang masuk ke G1 sebesar 150 loadtahun dan yang masuk ke G2 sebesar 50 loadtahun.
Urutan proses perpindahan material komponen Lis Profil Depan LFD untuk produk LH dapat dilihat pada Tabel 5.50.
Tabel 5.50. Perpindahan Komponen LFD Stasiun
Kerja Awal Stasiun Kerja
Tujuan Frekuensi
Perpindahan
A B
200 B
C 200
C E
200 E
F1 80
E F2
80 E
F3 40
F1 G1
60 F1
G2 20
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.50. Perpindahan Komponen LFD Lanjutan Stasiun
Kerja Awal Stasiun Kerja
Tujuan Frekuensi
Perpindahan
F2 G1
60 F2
G2 20
F3 G1
30 F3
G2 10
G1 I
150 G2
I 50
I J
200 J
K 200
5.2.4.38. Aliran Material Komponen Pintu Kaca PK1 Untuk Produk Lemari Hias LH
Aliran material untuk komponen pintu kaca PK1 adalah dari Gudang Bahan Baku A – Laminasi B – Cutting C – Edgebanding F – Boring G –
Gudang Produk Setengah Jadi I – Finishing J – Packing K. Dimana pada stasiun F komponen dibagi menjadi 3 dan stasiun G komponen dibagi menjadi 2.
Stasiun F memiliki jumlah mesin sebanyak 5 unit mesin dimana 2 mesin berada pada stasiun F1 dan F2 dan 1 mesin berada pada stasiun F3. Dari Tabel 5.7.
diketahui jumlah Load komponen PK1 adalah 200 loadtahun dan yang masuk ke stasiun F1 dan F2 sama besar sebesar 80 loadtahun dan yang masuk ke F3
sebesar 40 loadtahun. Stasiun G memiliki jumlah mesin sebanyak 8 unit mesin dimana 6 mesin berada pada stasiun G1 dan 2 unit mesin berada pada stasiun G2,
yang masuk ke G1 sebesar 150 loadtahun dan yang masuk ke G2 sebesar 50 loadtahun.
Universitas Sumatera Utara
Urutan proses perpindahan material komponen Pintu Kaca PK1 untuk produk LH dapat dilihat pada Tabel 5.51.
Tabel 5.51. Perpindahan Komponen PK1 Stasiun
Kerja Awal Stasiun Kerja
Tujuan Frekuensi
Perpindahan
A B
200 B
C 200
C F1
80 C
F2 80
C F3
40 F1
G1 60
F1 G2
20 F2
G1 60
F2 G2
20 F3
G1 30
F3 G2
10 G1
I 150
G2 I
50 I
J 200
J K
200
5.2.4.39. Aliran Material Komponen Pintu Kaca PK2 Untuk Produk Lemari Hias LH
Aliran material untuk komponen pintu kaca PK2 adalah dari Gudang Bahan Baku A – Laminasi B – Cutting C – Edgebanding F – Boring G –
Gudang Produk Setengah Jadi I – Finishing J – Packing K. Dimana pada stasiun F komponen dibagi menjadi 3 dan stasiun G komponen dibagi menjadi 2.
Stasiun F memiliki jumlah mesin sebanyak 5 unit mesin dimana 2 mesin berada pada stasiun F1 dan F2 dan 1 mesin berada pada stasiun F3. Dari Tabel 5.7.
diketahui jumlah Load komponen PK2 adalah 200 loadtahun dan yang masuk ke
Universitas Sumatera Utara
stasiun F1 dan F2 sama besar sebesar 80 loadtahun dan yang masuk ke F3 sebesar 40 loadtahun. Stasiun G memiliki jumlah mesin sebanyak 8 unit mesin
dimana 6 mesin berada pada stasiun G1 dan 2 unit mesin berada pada stasiun G2, yang masuk ke G1 sebesar 150 loadtahun dan yang masuk ke G2 sebesar 50
loadtahun. Urutan proses perpindahan material komponen Pintu Kaca PK2 untuk
produk LH dapat dilihat pada Tabel 5.52.
Tabel 5.52. Perpindahan Komponen PK2 Stasiun
Kerja Awal Stasiun Kerja
Tujuan Frekuensi
Perpindahan
A B
200 B
C 200
C F1
80 C
F2 80
C F3
40 F1
G1 60
F1 G2
20 F2
G1 60
F2 G2
20 F3
G1 30
F3 G2
10 G1
I 150
G2 I
50 I
J 200
J K
200
Universitas Sumatera Utara
5.2.4.40. Aliran Material Komponen Tutup Belakang TB1 Untuk Produk Lemari Hias LH
Aliran material untuk komponen tutup belakang TB1 adalah dari Gudang Bahan Baku A – Laminasi B – Cutting C – Gudang Produk
Setengah Jadi I – Finishing J – Packing K. Dari Tabel 5.7. diketahui jumlah Load komponen TB1 adalah 240 loadtahun.
Urutan proses perpindahan material komponen Tutup Belakang TB1 untuk produk LH dapat dilihat pada Tabel 5.53.
Tabel 5.53. Perpindahan Komponen TB1 Stasiun
Kerja Awal Stasiun Kerja
Tujuan Frekuensi
Perpindahan
A B
240 B
C 240
C I
240 I
J 240
J K
240
5.2.4.41. Aliran Material Komponen Tutup Belakang TB2 Untuk Produk Lemari Hias LH
Aliran material untuk komponen tutup belakang TB2 adalah dari Gudang Bahan Baku A – Laminasi B – Cutting C – Gudang Produk
Setengah Jadi I – Finishing J – Packing K – Gudang Produk Jadi L. Dari Tabel 5.7. diketahui jumlah Load komponen TB2 adalah 240 loadtahun.
Jalur pemindahan material untuk komponen TB2 dengan berdasarkan load dari stasiun A-B, B-C, C-I, I-J, J-K, dan K-L. Untuk perpindahan dari K-L
Universitas Sumatera Utara
memiliki jumlah load yang berbeda karena tiap komponen masing-masing produk sudah dimasukan kedalam kotak kemasan. 1 kotak kemasan berisi 1 produk.
Dimana perpindahan dilakukan secara manual dengan operator dapat membawa 30 kotak kemasan. Jadi jumlah perpindahan dari stasiun K ke stasiun L
adalah: K – L =
40 Pr
MTS oduksi
Volume
K – L = 30
12000
K – L = 400 Perpindahan Urutan proses perpindahan material komponen Tutup Belakang TB2
untuk produk LH dapat dilihat pada Tabel 5.54.
Tabel 5.54. Perpindahan Komponen TB2 Stasiun
Kerja Awal Stasiun Kerja
Tujuan Frekuensi
Perpindahan
A B
240 B
C 240
C I
240 I
J 240
J K
240 K
L 400
Universitas Sumatera Utara
5.2.5. Perhitungan Total Momen Perpindahan Pada Tataletak Awal