Pembuatan From to Chart Pengolahan Data dengan Menggunakan Metode Travel Chart Grafik

5.2.6. Pembuatan From to Chart

From to chart digunakan untuk memperlihatkan data momen perpindahan dari masing-masing produk untuk setiap perpindahan antar departemen produksi. From to chart untuk pembuatan produk dapat dilihat pada Tabel 5.57.

5.2.7. Pengolahan Data dengan Menggunakan Metode Travel Chart Grafik

Metode Travel Chart Grafik dilakukan dengan membuat grafik kedekatan yang dibentuk melalui segitiga planar. Segitiga planar ini disusun berdasarkan pembobotan dari pasangan departemen yang mempunyai momen perpindahan terbesar. Langkah pengerjaanya adalah sebagai berikut: 1. Memilih pasangan departemen kerja yang mempunyai bobot terbesar. Bobot terbesar adalah departemen J ke K yaitu 486600. Maka dibuat garis penghubung antara departemen J ke K sehingga terbentuk bidang J - K Seperti Gambar 5.3. Gambar 5.3. Grafik Kedekatan Departemen J dan K 2. Memilih departemen ke tiga yang akan masuk ke dalam grafik. Caranya adalah menjumlahkan bobot masing-masing departemen yang belum terpilih dengan departemen J dan K. Kemudian dipilih departemen kerja yang mempunyai bobot terbesar seperti ditunjukkan pada Tabel 5.58. K J Universitas Sumatera Utara Tabel 5.58. Pembobotan untuk Memilih Departemen Ke Tiga Departemen Bidang J – K Keterangan A 0 + 0 = 0 - B 0 + 0 = 0 - C 0 + 0 = 0 - D1 0 + 0 = 0 - D2 0 + 0 = 0 - E 0 + 0 = 0 - F1 0 + 0 = 0 - F2 0 + 0 = 0 - F3 0 + 0 = 0 - G1 0 + 0 = 0 - G2 0 + 0 = 0 - H 0 + 0 = 0 - I 227080 + 0 = 227080 Terpilih L 0 + 60800 = 60800 - Nilai terbesar adalah pasangan departemen I dengan bidang J – K yaitu sebesar 227080, maka departemen I dipilih untuk memasuki grafik. Sehingga dapat ditarik garis untuk dihubungkan dengan departemen I membentuk segitiga seperti yang ditunjukkan pada Gambar 5.4. Gambar 5.4. Bidang Segitiga Departemen J-K-I 3. Memilih departemen ke empat yang akan masuk kedalam grafik. Caranya adalah menjumlahkan bobot masing-masing departemen yang belum terpilih dalam bidang J-K-I. Kemudian dipilih departemen kerja yang mempunyai bobot terbesar seperti ditunjukkan pada Tabel 5.59. I K J Universitas Sumatera Utara Tabel 5.59. Pembobotan untuk Memilih Departemen Ke empat Departemen Bidang J-K-I Keterangan A 0 + 0 + 0 = 0 - B 0 + 0 + 0 = 0 - C 0 + 0 + 73320 = 73320 - D1 0 + 0 + 0 = 0 - D2 0 + 0 + 0 = 0 - E 0 + 0 + 0 = 0 - F1 0 + 0 + 7360 = 7360 - F2 0 + 0 + 5440 = 5440 - F3 0 + 0 + 4160 = 4160 - G1 0 + 0 + 166260 = 166260 Terpilih G2 0 + 0 + 127140 =127140 - H 0 + 0 + 51300 = 51300 - L 0 + 60800 + 0 = 60800 - Dari tabel di atas terlihat bahwa nilai terbesar terdapat pada hubungan ntara departemen bidang J-K-I dengan departemen G1 yaitu sebesar 166260. Sehingga terpilih untuk masuk ke bidang J-K-I. Penempatan departemen G1 pada bidang segitiga untuk menghindari perpotongan busur ditunjukkan pada Sehingga dapat ditarik garis untuk dihubungkan dengan departemen G1 membentuk segitiga seperti yang ditunjukkan pada Gambar 5.5. J K G1 I Gambar 5.5. Departemen G1 dalam Bidang Segitiga J-K-I 4. Memilih departemen kelima yang akan masuk kedalam grafik. Terdapat tiga bidang segitiga yang terbentuk yaitu bidang J-K-G1, bidang J-G1-I, dan bidang K-G1-I. Langkah selanjutnya adalah memilih Universitas Sumatera Utara departemen kerja berikutnya yang akan masuk dalam bidang, dengan menambahkan bobot departemen kerja yang belum terpilih. Nilai bobot pada masing-masing bidang segitiga ditunjukkan pada Tabel 5.60. Tabel 5.60. Pembobotan Untuk Memilih Departemen ke Lima Departemen Bidang J-K-G1 J-G1-I K-G1-I A B C 23520 96840 96840 D1 D2 E F1 134610 141970 141970 F2 65382 70822 70822 F3 78843 83003 83003 G2 127140 127140 H 51300 51300 L Dari tabel diatas terlihat bahwa terdapat hubungan antara bidang J-G1-I, dan bidang K-G1-I dengan departemen F1 memiliki nilai terbesar yaitu 141970. Bidang yang terpilih adalah bidang J-G1-I. Penempatan departemen F1 dalam bidang J-G1-I dapat dilihatpada Gambar 5.6. I F1 G1 K J Gambar 5.6. Departemen F1 dalam Bidang Segitiga J-G1-I Universitas Sumatera Utara 5. Memilih departemen ke enam yang akan masuk ke dalam grafik. Terdapat 5 bidang segitiga yang terbentuk yaitu bidang K-G1-I, bidang J- K-G1, bidang J-F1-G1, bidang G1-F1-I, dan bidang J-F1-I. Selanjutnya adalah memilih departemen kerja berikutnya yang akan masuk bidang, dengan menambahkan bobot departemen kerja yang belum terpilih. Nilai bobot pada masing-masing bidang segitiga ditunjukkan pada Tabel 5.61. Tabel 5.61. Pembobotan Untuk Memilih Departemen Ke Enam Departemen Bidang K-G1-I J-K-G1 J-F1-G1 G1-F1-I J-F1-I A B C 96840 23520 75104 148424 124904 D1 3000 3000 3000 D2 17400 17400 17400 E 18200 18200 18200 F2 70822 65382 65382 70822 5440 F3 83003 78843 78843 83003 4160 G2 127140 32050 159190 159190 H 51300 31050 31050 51300 51300 L Dari tabel tersebut terlihat bahwa pada hubungan departemen G2 terdapat 2 bidang dengan nilai yang sama yaitu bidang G1-F1-I, dan bidang J-F1-I. Departemen yang terpilih ialah G2 dan bidang yang terpilih adalah bidang J-F1- I. Penempatan departemen G2 dalam bidang J-F1-I dapat dilihat pada Gambar 5.7. Universitas Sumatera Utara G2 F1 G1 K J I Gambar 5.7. Departemen G2 Dalam Bidang Segitiga J-F1-I 6. Memilih departemen ke tujuh yang akan masuk ke dalam grafik. Terdapat 7 bidang segitiga yang berbentuk yaitu bidang J-G2-I, bidang J- G2-F1, bidang F1-G2-I, bidang J-F1-G1, bidang G1-F1-I,bidang J-K- G1, dan bidang K-G1-I. Selanjutnya adalah memilih departemen kerja berikutnya yang akan masuk bidang, dengan menambahkan bobot departemen kerja yang belum terpilih. Nilai bobot pada masing-masing pada bidang segitiga ditunjukkan pada Tabel 5.62. Tabel 5.62. Pembobotan Untuk Memilih Departemen Ke Tujuh Dep Bidang J-G2-I J-G2-F1 F1-G2-I J-F1-G1 G1-F1-I J-K-G1 K-G1-I A B C 85640 63904 137224 75104 148424 23520 96840 D1 3000 3000 3000 3000 D2 17400 17400 17400 17400 E 18200 18200 18200 18200 F2 63130 89740 57690 65382 70822 65382 70822 F3 12493 8333 12493 78843 83003 78843 83003 H 51300 8100 59400 31050 51300 31050 51300 L Universitas Sumatera Utara Dari tabel diatas terlihat bahwa terdapat hubungan antara bidang G1-F1-I, dengan departemen C memiliki nilai terbesar yaitu 148424. Bidang yang terpilih adalah bidang G1-F1-I. Penempatan departemen C dalam bidang G1-F1-I, dapat dilihat pada Gambar 5.8. G2 F1 G1 K J I C Gambar 5.8. Departemen C Dalam Bidang Segitiga G1-F1-I 7. Memilih departemen ke delapan yang akan masuk ke dalam grafik. Terdapat 9 bidang segitiga yang berbentuk yaitu bidang J-G2-I, bidang J- G2-F1, bidang F1-G2-I, bidang F1-C-I, bidang G1-C-I, bidang F1-G1- C, bidang J-F1-G1, bidang J-K-G1, dan bidang K-G1-I. Selanjutnya adalah memilih departemen kerja berikutnya yang akan masuk bidang, dengan menambahkan bobot departemen kerja yang belum terpilih. Nilai bobot pada masing-masing pada bidang segitiga ditunjukkan pada Tabel 5.63 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.63. Pembobotan Untuk Memilih Departemen Ke Delapan Dep Bidang J-G2-I J-G2- F1 F1-G2-I F1-C-I G1-C-I F1-G1-C J-F1- G1 J-K-G1 K-G1-I A B D1 3000 3000 14000 11000 14000 3000 D2 17400 17400 41400 24000 41400 17400 E 18200 18200 40200 18200 18200 F2 63130 89740 57690 80832 146214 65382 65382 65382 70822 F3 12493 8333 12493 4160 82593 78843 78843 78843 83003 H 51300 8100 59400 51300 51300 31050 31050 51300 L 60800 60800 Dari tabel diatas terlihat bahwa terdapat hubungan antara bidang G1-C-I, dengan departemen F2 memiliki nilai terbesar yaitu 146214. Bidang yang terpilih adalah bidang G1-C-I. Penempatan departemen F2 dalam bidang G1-C-I, dapat dilihat pada Gambar 5.9. G2 F1 G1 K J I C F2 Gambar 5.9. Departemen F2 Dalam Bidang Segitiga G1-C-I 8. Memilih departemen ke sembilan yang akan masuk ke dalam grafik. Terdapat 10 bidang segitiga yang berbentuk yaitu bidang J-G2-I, bidang J- G2-F1, bidang F1-G2-I, bidang F1-C-I, bidang G1-C-F2, bidang F1- Universitas Sumatera Utara G1-C, bidang J-F1-G1, bidang J-K-G1, bidang K-G1-F2, dan bidang C-F2-I. Selanjutnya adalah memilih departemen kerja berikutnya yang akan masuk bidang, dengan menambahkan bobot departemen kerja yang belum terpilih. Nilai bobot pada masing-masing pada bidang segitiga ditunjukkan pada Tabel 5.64. Tabel 5.64. Pembobotan Untuk Memilih Departemen Ke Sembilan Bidang Departemen A B D1 D2 E F3 H L J-G2-I 12493 51300 J-G2-F1 3000 17400 18200 8333 8100 F1-G2-I 3000 17400 18200 12493 59400 F1-C-I 0 14000 41400 40200 4160 51300 G1-C-F2 0 22200 29400 7800 78843 31050 F1-G1-C 0 14000 41400 18200 78843 J-F1-G1 3000 17400 18200 78843 31050 J-K-G1 78843 31050 60800 K-G1-F2 8200 5400 7800 78843 60800 C-F2-I 0 19200 5400 7800 65664 51300 Dari tabel tersebut terlihat bahwa pada hubungan departemen F3 terdapat 5 bidang dengan nilai yang sama yaitu bidang G1-C-F2, bidang F1-G1-C, bidang J-F1-G1, bidang J-K-G1, dan bidang K-G1-F2 dengan nilai yang terpilih ialah F3 dan bidang yang terpilih adalah bidang J-F1-GI. Penempatan departemen F3 dalam bidang J-F1-GI dapat dilihat pada Gambar 5.10. Universitas Sumatera Utara G2 F1 G1 K J I C F2 F3 Gambar 5.10. Departemen F3 Dalam Bidang Segitiga J-F1-GI 9. Memilih departemen ke sepuluh yang akan masuk ke dalam grafik. Terdapat 12 bidang segitiga yang berbentuk yaitu bidang J-G2-I, bidang J- G2-F1, bidang F1-G2-I, bidang F1-C-I, bidang G1-C-F2, bidang F1- G1-C, bidang J-F1-F3, bidang J-K-G1, bidang K-G1-F2, bidang C-F2- I, bidang F1-F3-G1, dan bidang J-F3-G1. Selanjutnya adalah memilih departemen kerja berikutnya yang akan masuk bidang, dengan menambahkan bobot departemen kerja yang belum terpilih. Nilai bobot pada masing-masing pada bidang segitiga ditunjukkan pada Tabel 5.65. Tabel 5.65. Pembobotan Untuk Memilih Departemen Ke Sepuluh Bidang Departemen A B D1 D2 E H L J-G2-I 51300 J-G2-F1 3000 17400 18200 8100 F1-G2-I 3000 17400 18200 59400 F1-C-I 0 14000 41400 40200 51300 G1-C-F2 0 22200 29400 7800 31050 F1-G1-C 0 14000 41400 18200 J-F1-F3 3900 29700 30420 F3-K-G1 900 12300 12220 31050 60800 K-G1-F2 8200 5400 7800 0 60800 C-F2-I 0 19200 5400 7800 51300 F1-F3-G1 3900 29700 30420 J-F3-G1 900 12300 12220 31050 Universitas Sumatera Utara Dari tabel tersebut terlihat bahwa pada hubungan departemen L terdapat 2 bidang dengan nilai yang sama yaitu bidang J-K-G1, dan bidang K-G1-F2, dengan nilai sebesar 60800. Departemen yang terpilih ialah L dan bidang yang terpilih adalah bidang J-K-GI. Penempatan departemen L dalam bidang J-K-GI dapat dilihat pada Gambar 5.11. G2 F1 G1 K J I C F2 F3 K L Gambar 5.11. Departemen L Dalam Bidang Segitiga J-K-G1 10. Memilih departemen ke sebelas yang akan masuk ke dalam grafik. Terdapat 14 bidang segitiga yang berbentuk yaitu bidang J-G2-I, bidang J- G2-F1, bidang F1-G2-I, bidang F1-C-I, bidang G1-C-F2, bidang F1- G1-C, bidang J-F1-F3, bidang J-K-L, bidang K-L-G1, bidang C-F2-I, bidang F1-F3-G1, bidang J-F3-G1, biadang K,G1,F2 dan bidang J-L- G1. Selanjutnya adalah memilih departemen kerja berikutnya yang akan masuk bidang, dengan menambahkan bobot departemen kerja yang belum terpilih. Nilai bobot pada masing-masing pada bidang segitiga ditunjukkan pada Tabel 5.66. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.66. Pembobotan Untuk Memilih Departemen Ke Sebelas Bidang Departemen A B D1 D2 E H J-G2-I 51300 J-G2-F1 3000 17400 18200 8100 F1-G2-I 3000 17400 18200 59400 F1-C-I 0 14000 41400 40200 51300 G1-C-F2 0 22200 29400 7800 31050 F1-G1-C 0 14000 41400 18200 J-F1-F3 3900 29700 30420 J-K-L K-L-G1 8200 5400 7800 C-F2-I 0 19200 5400 7800 51300 F1-F3-G1 3900 29700 30420 J-F3-G1 900 12300 12220 31050 K-G1-F2 8200 5400 7800 J-L-G1 Dari tabel diatas terlihat bahwa terdapat hubungan antara bidang F1-G2-I, dengan departemen H memiliki nilai terbesar yaitu 59400. Bidang yang terpilih adalah bidang F1-G2-I. Penempatan departemen H dalam bidang F1-G2-I, dapat dilihat pada Gambar 5.12. G2 F1 G1 K J I C F2 F3 K L H Gambar 5.12. Departemen H Dalam Bidang Segitiga F1-G2-I Universitas Sumatera Utara 11. Memilih departemen ke dua belas yang akan masuk ke dalam grafik. Terdapat 16 bidang segitiga yang berbentuk yaitu bidang J-G2-I, bidang J- G2-F3, bidang G2-F3-F1, bidang G2-F1-H, bidang G2-H-I, bidang J- F3-G1, bidang J-L-G1, bidang J-K-L, bidang K-L-G1, bidang F1-F3- G1, bidang F1-G1-C, bidang G1-C-F2, bidang C-F2-I, bidang F1-C-I, bidang F1-H-I, dan bidang K,G1,F2. Selanjutnya adalah memilih departemen kerja berikutnya yang akan masuk bidang, dengan menambahkan bobot departemen kerja yang belum terpilih. Nilai bobot pada masing-masing pada bidang segitiga ditunjukkan pada Tabel 5.67. Tabel 5.67. Pembobotan Untuk Memilih Departemen Ke Duabelas Bidang Departemen A B D1 D2 E J-G2-I J-G2-F3 900 12300 12220 G2-F3-F1 3900 29700 30420 G2-F1-H 3000 17400 18200 G2-H-I J-F3-G1 900 12300 12220 J-L-G1 J-K-L K-L-G1 8200 5400 7800 F1-F3-G1 3900 29700 30420 F1-G1-C 0 14000 41400 18200 G1-C-F2 0 22200 29400 7800 C-F2-I 0 19200 5400 7800 F1-C-I 0 14000 41400 40200 F1-H-I 3000 17400 18200 K-G1-F2 8200 5400 7800 Dari tabel tersebut terlihat bahwa pada hubungan departemen D2 terdapat 2 bidang dengan nilai yang sama yaitu bidang F1-G1-C dan bidang F1-C-I dengan nilai sebesar 41400. Departemen yang terpilih ialah D2 dan bidang yang Universitas Sumatera Utara terpilih adalah bidang F1-G1-C. Penempatan departemen D2 dalam bidang F1- G1-C dapat dilihat pada Gambar 5.13. G2 F1 G1 K J I C F2 F3 L H D2 Gambar 5.13. Departemen D2 Dalam Bidang F1-G1C 12. Memilih departemen ke tiga belas yang akan masuk ke dalam grafik. Terdapat 18 bidang segitiga yang berbentuk yaitu bidang J-G2-I, bidang J- G2-F3, bidang G2-F3-F1, bidang G2-F1-H, bidang G2-H-I, bidang J- F3-G1, bidang J-L-G1, bidang J-K-L, bidang K-L-G1, bidang F1-F3- G1, bidang F1-C-D2, bidang D2-C-F2, bidang C-F2-I, bidang F1-C-I, bidang F1-H-I, bidang K,G1,F2, bidang F1-D2-G1, dan bidang .G1-D2- F2. Selanjutnya adalah memilih departemen kerja berikutnya yang akan masuk bidang, dengan menambahkan bobot departemen kerja yang belum terpilih. Nilai bobot pada masing-masing pada bidang segitiga ditunjukkan pada Tabel 5.68. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.68. Pembobotan Untuk Memilih Departemen Ke Tigabelas Bidang Departemen A B D1 E J-G2-I J-G2-F3 900 12220 G2-F3-F1 3900 30420 G2-F1-H 3000 18200 G2-H-I J-F3-G1 900 12220 J-L-G1 J-K-L K-L-G1 8200 7800 F1-F3-G1 3900 30420 F1-C-D2 1400 40200 D2-C-F2 19200 29800 C-F2-I 19200 7800 F1-C-I 14000 40200 F1-H-I 3000 18200 K-G1-F2 8200 7800 F1-D2-G1 3000 18200 G1-D2-F2 8200 7800 Dari tabel tersebut terlihat bahwa pada hubungan departemen E terdapat 2 bidang dengan nilai yang sama yaitu bidang F1-C-D2, dan bidang F1-C-I dengan nilai sebesar 40200. Departemen yang terpilih ialah E dan bidang yang terpilih adalah bidang F1-C-I. Penempatan departemen E dalam bidang F1-C-I dapat dilihat pada Gambar 5.14. G2 F1 G1 K J I C F2 F3 L H D2 E Gambar 5.14. Departemen E Dalam Bidang F1-C-I Universitas Sumatera Utara 13. Memilih departemen ke empat belas yang akan masuk ke dalam grafik. Terdapat 20 bidang segitiga yang berbentuk yaitu bidang J-G2-I, bidang J- G2-F3, bidang G2-F3-F1, bidang G2-F1-H, bidang G2-H-I, bidang J- F3-G1, bidang J-L-G1, bidang J-K-L, bidang K-L-G1, bidang F1-F3- G1, bidang F1-C-D2, bidang D2-C-F2, bidang C-F2-E, bidang F1-C- I, bidang F1-H-I, bidang K,G1,F2, bidang F1-D2-G1, bidang G1-D2- F2, bidang C-E-I, dan bidang E-I-F2 Selanjutnya adalah memilih departemen kerja berikutnya yang akan masuk bidang, dengan menambahkan bobot departemen kerja yang belum terpilih. Nilai bobot pada masing-masing pada bidang segitiga ditunjukkan pada Tabel 5.69. Tabel 5.69. Pembobotan Untuk Memilih Departemen Ke Empatbelas Bidang Departemen A B D1 J-G2-I J-G2-F3 900 G2-F3-F1 3900 G2-F1-H 3000 G2-H-I J-F3-G1 900 J-L-G1 J-K-L K-L-G1 8200 F1-F3-G1 3900 F1-C-D2 1400 D2-C-F2 19200 C-F2-E 19200 F1-C-I 14000 F1-H-I 3000 K-G1-F2 8200 F1-D2-G1 3000 G1-D2-F2 8200 C-E-I 11000 E-I-F2 19200 Universitas Sumatera Utara Dari tabel tersebut terlihat bahwa pada hubungan departemen D1 terdapat 3 bidang dengan nilai yang sama yaitu bidang D2-C-F2, bidang C-F2-E dan , bidang E-I-F2 dengan nilai sebesar 19200. Departemen yang terpilih ialah D1 dan bidang yang terpilih adalah bidang E-I-F2. Penempatan departemen E dalam bidang E-I-F2 dapat dilihat pada Gambar 5.15. G2 F1 G1 K J I C F2 F3 L H D2 E D1 Gambar 5.15. Departemen D1 Dalam Bidang E-I-F2 14. Memilih departemen ke lima belas yang akan masuk ke dalam grafik. Terdapat 22 bidang segitiga yang berbentuk yaitu bidang J-G-I, bidang J- G2-F3, bidang G2-F3-F1, bidang G2-F1-H, bidang G2-H-I, bidang J- F3-G1, bidang J-L-G1, bidang J-K-L, bidang K-L-G1, bidang F1-F3- G1, bidang F1-C-D2, bidang D2-C-F2, bidang C-F2-E, bidang F1-C- I, bidang F1-H-I, bidang K,G1,F2, bidang F1-D2-G1, bidang G1-D2- F2, bidang C-E-I, bidang E-D1-F2, bidang E-I-D1, dan bidang F2-D2- I. Selanjutnya adalah memilih departemen kerja berikutnya yang akan masuk Universitas Sumatera Utara bidang, dengan menambahkan bobot departemen kerja yang belum terpilih. Nilai bobot pada masing-masing pada bidang segitiga ditunjukkan pada Tabel 5.70. Tabel 5.70. Pembobotan Untuk Memilih Departemen Ke Limabelas Bidang Departemen A B J-G2-I J-G2-F3 G2-F3-F1 G2-F1-H G2-H-I J-F3-G1 J-L-G1 J-K-L K-L-G1 F1-F3-G1 F1-C-D2 D2-C-F2 C-F2-E F1-C-I F1-H-I K-G1-F2 F1-D2-G1 G1-D2-F2 C-E-I E-DI-F2 E-I-D1 F2-D1-I Dari tabel tersebut terlihat bahwa tidak ada hubungan antara departemen dengan bidang lain. jadi dipilih departemen B dengan bidang F1-C-I. Penempatan departemen B dalam bidang F1-C-I dapat dilihat pada Gambar 5.16. Universitas Sumatera Utara H F1 G1 K J I C F2 F3 L B D2 E D1 G2 Gambar 5.16. Departemen B Dalam Bidang F1-C-I 15. Memilih departemen ke enam belas yang akan masuk ke dalam grafik. Terdapat 24 bidang segitiga yang berbentuk yaitu bidang J-G2-I, bidang J- G2-F3, bidang G2-F3-F1, bidang G2-F1-H, bidang G2-H-I, bidang J- F3-G1, bidang J-L-G1, bidang J-K-L, bidang K-L-G1, bidang F1-F3- G1, bidang F1-C-D2, bidang D2-C-F2, bidang C-F2-E, bidang F1-C- B, bidang F1-H-B, bidang K,G1,F2, bidang F1-D2-G1, bidang G1-D2- F2, bidang C-E-I, bidang E-D1-F2, bidang E-I-D1, bidang F2-D2-I., bidang H-B-I, dan bidang C-B-I. Selanjutnya adalah memilih departemen kerja berikutnya yang akan masuk bidang, dengan menambahkan bobot departemen kerja yang belum terpilih. Nilai bobot pada masing-masing pada bidang segitiga ditunjukkan pada Tabel 5.71. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.71. Pembobotan Untuk Memilih Departemen Ke Enambelas Bidang Departemen A J-G2-I J-G2-F3 G2-F3-F1 G2-F1-H G2-H-I J-F3-G1 J-L-G1 J-K-L K-L-G1 F1-F3-G1 F1-C-D2 D2-C-F2 C-F2-E F1-C-B 308180 F1-H-B K-G1-F2 F1-D2-G1 G1-D2-F2 C-E-I E-DI-F2 E-I-D1 F2-D1-I H-B-I 308180 C-B-I 3081800 Dari tabel tersebut terlihat bahwa pada hubungan departemen A terdapat 3 bidang dengan nilai yang sama yaitu bidang F1-C-B, bidang H-B-I, dan bidang C-B-I dengan nilai sebesar 308180. Departemen yang terpilih ialah A dan bidang yang terpilih adalah bidang C-B-I. Penempatan departemen A dalam bidang C-B-I. dapat dilihat pada Gambar 5.17. Universitas Sumatera Utara H F1 G1 K J I C F2 F3 L B D2 E D1 G2 A Gambar 5.17. Departemen A Dalam Bidang C-B-I Urutan pengalokasian stasiun kerja dimulai dari momen perpindahan terbesar berdasarkan metode travel chart grafik adalah J-K-I-G1-F1-G2-C-F2- F3-L-H-D2-E-D1-B-A. Berdasarkan urutan pengalokasian dari grafik kedekatan terakhir diatas serta pertimbangan urutan proses komponen furniture maka dapat dibuat rancangan alternatif tataletak lantai produksi yang baru seperti pada gambar 5.18. Universitas Sumatera Utara 6 4 2 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 42 44 46 48 50 52 54 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 42 44 46 48 50 52 54 56 58 60 62 64 66 68 70 72 74 76 78 80 82 84 86 88 90 92 94 96 98 100 102 A 100 Skala 1 : 100 C I J K L E H B F2 D2 G1 G2 F1 F3 D1 Keterangan A. Gudang Bahan Baku H. Wrapping B. Laminating I. Gudang Produk Setengah Jadi C. Cutting J. Finishing D. Moulding K. Packing E. Hollow Press L. Gudang Produk Jadi F. Edgebanding G. Boring Gambar 5.18. Block Layout Rancangan Alternatif dengan Metode Travel Chart Grafik Universitas Sumatera Utara Nilai Koordinat tiap stasiun kerja dapat dilihat pada Tabel 5.72. Tabel 5.72. Nilai Koordionat Tiap Stasiun Kode X Y A 91 16 B 79 23 C 71 21 D1 66 6 D2 62 18 E 66 44 F1 74 37 F2 54 5 F3 62 37 G1 52 22 G2 52 38 H 75 7 I 36 35 J 24 35 K 9 36 L 22 11 Penentuan jarak antar stasiun kerja dihitung dengan menggunakan rumus jarak Rectilinier. Perhitungan untuk jarak antar stasiun kerja dapat dilihat pada Tabel 5.73. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.73. Jarak Antar Stasiun meter

5.2.7.1. Perhitungan Momen Perpindahan Rancangan Travel Chart

Contoh perhitungan momen perpindahan rancangan Travel Chart untuk perpindahan bahan dari departemen B ke Departemen C adalah sebagai berikut: Frekuensi perpindahan dari B ke C = 16220 kali Jarak Perpindahan dari A ke B = 10 meter Maka momen perpindahan dari B ke C Z A-B = f B-C x d B-C = 16220 x 10 meter = 162200 meter perpindahantahun Perhitungan selengkapnya untuk setiap perpindahan yang terjadi pada lantai produksi dapat dilihat pada Tabel 5.74. ij A B C D1 D2 E F1 F2 F3 G1 G2 H I J K L A 19 25 35 31 53 38 48 50 45 61 25 74 86 102 74 B 19 10 30 22 34 19 43 31 28 42 20 55 67 83 69 C 25 10 20 12 28 19 33 25 20 36 18 49 61 77 59 D1 35 30 20 16 38 39 13 35 30 46 10 59 71 87 49 D2 31 22 12 16 30 31 21 19 14 30 24 43 55 71 47 E 53 34 28 38 30 15 51 11 36 20 46 39 51 65 77 F1 38 19 19 39 31 15 52 12 37 23 31 40 52 66 78 F2 48 43 33 13 21 51 52 40 19 31 23 48 60 76 38 F3 50 31 25 35 19 11 12 40 25 11 43 28 40 54 66 G1 45 28 20 30 14 36 37 19 25 16 38 29 41 57 41 G2 61 42 36 46 30 20 23 31 11 16 54 19 31 45 57 H 25 20 18 10 24 46 31 23 43 38 54 67 79 95 57 I 74 55 49 59 43 39 40 48 28 29 19 67 12 28 38 J 86 67 61 71 55 51 52 60 40 41 31 79 12 16 26 K 102 83 77 87 71 65 66 76 54 57 45 95 28 16 38 L 74 69 59 49 47 77 78 38 66 41 57 57 12 26 38 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.74. Perhitungan Total Momen Perpindahan Rancangan Travel Chart Stasiun Kerja Awal Stasiun Kerja Tujuan Frekuensi PerpindahanTahun Jarak Stasiun m Momen Perpindahan A B 16220 19 308180 B C 16220 10 162200 C D1 500 20 10000 C D2 1500 12 18000 C E 1000 28 28000 C F1 3968 19 75392 C F2 3968 33 130944 C F3 1984 25 49600 C G1 840 20 16800 C G2 280 36 10080 C I 1880 49 92120 D1 F1 200 39 7800 D1 F2 200 13 2600 D1 F3 100 35 3500 D2 F1 600 31 18600 D2 F2 600 21 12600 D2 F3 300 19 5700 E F1 520 15 7800 E F2 520 51 26520 E F3 260 11 2860 F1 G1 3846 37 142302 F1 G2 1282 23 29486 F1 I 160 40 6400 F2 G1 3846 19 73074 F2 G2 1282 31 39742 F2 I 160 48 7680 F3 G1 1923 25 48075 F3 G2 641 11 7051 F3 I 80 28 2240 G1 H 675 38 25650 G1 I 9780 29 283620 G2 H 225 54 12150 G2 I 3260 19 61940 H I 900 67 60300 I J 16220 12 194640 J K 16220 16 259520 K L 1600 38 60800 Total 2303966 Universitas Sumatera Utara

5.2.8. Pengolahan Data dengan Menggunakan Metode Blocplan

Dokumen yang terkait

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Produksi Dengan Menerapkan Algoritma Blocplan Dan Algoritma Corelap Pada PT. Voltama Vista Megah Electric Industry

6 73 232

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Produksi dengan Menerapkan Algoritma BLOCPLAN dan CORELAP pada PT. Voltama Vista Megah Electric Industry

1 47 232

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Produksi dengan Menerapkan Algoritma BLOCPLAN, CORELAP, dan ALDEP di PT.Kharisma Cakranusa Rubber Industry

36 166 131

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Produksi dengan Menerapkan Algoritma BLOCPLAN, CORELAP, dan ALDEP di PT.Kharisma Cakranusa Rubber Industry

0 0 18

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Produksi dengan Menerapkan Algoritma BLOCPLAN, CORELAP, dan ALDEP di PT.Kharisma Cakranusa Rubber Industry

0 0 1

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Produksi dengan Menerapkan Algoritma BLOCPLAN, CORELAP, dan ALDEP di PT.Kharisma Cakranusa Rubber Industry

0 0 12

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Produksi dengan Menerapkan Algoritma BLOCPLAN, CORELAP, dan ALDEP di PT.Kharisma Cakranusa Rubber Industry

0 0 16

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Produksi dengan Menerapkan Algoritma BLOCPLAN, CORELAP, dan ALDEP di PT.Kharisma Cakranusa Rubber Industry

0 1 2

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas Produksi Dengan Menerapkan Travel Chart, Algoritma BLOCPLAN dan CORELAP di PT. Cahaya Bintang Medan

1 1 30

Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas Produksi Dengan Menerapkan Travel Chart, Algoritma BLOCPLAN dan CORELAP di PT. Cahaya Bintang Medan

1 1 21