Teknik Pengumpulan Data TEORI STATISTIK

commit to user II-14 borgodus mempunyai kelemahan adanya bias dalam mengisi. Hal ini disebabkan urutan pertanyaan jelas dari sukar ke mudah atau sebaliknya. Guttman memperbaiki cara penyusunan secara acak sehingga responden perlu hati-hati dalam mengisinya. 8. Skala perbedaan sematik atau sematic differential, Responden diminta untuk memberikan penilaian terhadap suatu konsep atau obyek tertentu. Misalkan kepemimpinan, sikap wiraswasta, keadaan iklim, prosedur kerja dan sebagainya. Skala ini terdiri dari tujuh kolom dengan bipolar yang saling bertentangan. Untuk menghindarkan bias, maka polar positif dan negatif disusun secara acak. Sifat bipolar dapat ditentukan melalui pengalaman pribadi atau minta pendapat pakarnya.

2.3.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian merupakan prosedur yang sistematis dan standar guna memperoleh data kuantitatif. Menurut Soeratno 1988 data dapat dikumpulkan dengan beberapa cara, dengan cara dan sumber yang berbeda. Metode pengumpulan data, terdiri dari: 1. Observasi, Observasi adalah cara mengumpulkan data dengan cara melakukan pencatatan secara cermat dan teliti. Secara umum observasi dapat dilaksanakan: a. Dengan Partisipasi: Dalam observasi jenis ini, pengamat ikut menjadi partisipan. b. Tanpa Partisipasi: Dalam observasi tanpa partisipasi, pengamat bertindak sebagai non partisipan. 2. Wawancara, Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data penting dan banyak dilakukan delam pengembangan sistem informasi. Wawancara memungkinkan analisis sistem sebagai pewawancara untuk mengumpulkan data secara tatap muka langsung dengan orang yang diwawancarai. Wawancara bukanlah satu-satunya teknik yang terbaik untuk semua situasi sama halnya dengan teknik pengumpulan data yang lain. Wawancara memungkinkan analisis sistem mendengar tujuan-tujuan, perasaan, pendapat dan prosedur- commit to user II-15 prosedur informal dalam wawancara dengan para pembuat keputusan organisasional. Jenis pertanyaan dalam wawancara ada tiga macam, yaitu: a. Pertanyaan Terbuka open-ended Menggambarkan berbagi pilihan bagi orang yang diwawancarai untuk merespon. b. Pertanyaan Tertutup close-ended Merupakan alternatif dari pertanyaan terbuka. Pertanyaan tertutup responnya kemungkinan tertutup bagi orang yang diwawancarai karena hanya dapat memberi jawaban terbatas. c. Pertanyaan Berlanjut Tujuan pertanyaan berlanjut atau berkembang adalah untuk melampaui jawaban awal agar dapat gambaran yang jelas lagi, untuk mengklarifikasi dan memperluas poin orang yang diwawancarai. 3. Kuesioner, Kuesioner merupakan cara pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden untuk diisi. Sudah barang tentu responden ditentukan dahulu berdasarkan teknik sampling. Tujuan pembuatan kuesioner adalah untuk memperoleh informasi yang relevan dengan penelitian dengan kesahihan yang cukup tinggi. Pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner dapat mencakup pertanyaan tentang fakta agama, umur, jumlah anak, sikap dan pendapat, informasi sejauh mana responden mengetahui sesuatu, dan persepsi diri penilaian responden atas perilakunya sendiri. Apabila responden mau dan mampu menjawab kuesioner, maka akan didapat data yang akurat dan sahih. Kalau responden tidak mampu menjawab mengenai sesuatu maka jawaban yang didapat kurang sahih. Demikian juga kalau responden mampu tetapi tidak mau, maka jawabanya sering “dingawurkan”. Adakalanya responden takut menjawab secara jujur, sehingga jawaban yang muncul bukanlah jawaban yang sesungguhnya. Dalam hal ini diperlukan kebijakan pembuat kuesioner untuk pertanyaan-pertanyaan semacam itu. commit to user II-16 Macam kuesioner dapat dibagi menjadi: a. Jenis Pertanyaan Berdasarkan jenis pertanyaan, kuesioner dibedakan menjadi empat macam rangkuti, 2002, yaitu: 1. Pertanyaan terbuka, Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang tidak mengiring ke jawaban yang sudah ditentukan dan tinggal dipilih dari alternatif yang ditawarkan. Contoh: Menurut pendapat anda susu instan apa yang paling disukai anak-anak? 2. Pertanyaan tertutup Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang sudah menggiring ke jawaban yang alternatifnya sudah ditetapkan ya atau tidak. Contoh: Apa anda sudah mendengar bahwa Edi Tamsil meloloskan diri? 1 Ya 2 Tidak 3. Pertanyaan kombinasi terbuka dan tertutup Pertanyaan kombinasi terbuka dan tertutup adalah pertanyaan yang disediakan jawabannya tetepi kemudian diberi pertanyaan terbuka, dimana pada pertanyaan tersebut responden bebas memberikan jawaban. 4. Pertanyaan semi terbuka Pertanyaan semi terbuka adalah pertanyaan yang disediakan pilihan jawabannya tetapi kemudian masih ada kemungkinan bagi responden untuk memberikan jawabannya. b. Cara Administrasinya: 1. Dikirim melalui pos Untuk responden dalam jumlah banyak dan tersebar dalam radius yang luas, dapat digunakan angket yang dikirim lewat pos. Peneliti sudah menyediakan amplop yang telah ditempeli perangko untuk pengembalian angket. Angket yang dikirim melalui pos akan commit to user II-17 menghemat waktu dan tenaga. Di samping memungkinkan responden tanpa diganggu kehadiran orang lain. Kelemahan dari kuesioner lewat pos biasanya tingkat pengembalian rendah. Antara “yang mengembalikan” dengan “yang tidak mengembalikan” mungkin berbeda jawabannya sehingga data menjadi kurang lengkap. Kuesioner yang dikirim lewat pos ini juga mengandung resiko tidak dipahaminya pertanyaan tanpa dikontrol responden menafsirkan sendiri pertanyaan yang kurang paham. 2. Diberikan tatap muka Kelemahan-kelemahan dari angket yang dikirim lewat pos biasanya diatasi dengan “tatap muka”. Penggunaan angket tatap muka ini memerlukan biaya yang relatif lebih banyak.

2.3.7 Orthogonal Array