Ratu Utari Rohmah, 2016 PENGARUH PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING CTL BERBASIS BUDAYA
SUNDA DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E. Instrumen Penelitian
1. DDR
Penelitian menggunakan Design Didactical Research DDR memerlukan beberapa tahapan, yaitu desain didaktis awal, implementasi dan desain
didaktis revisi. Tahapan pada Design Didactical Research DDR berhasil apabila tidak ada lagi kesulitan dalam belajar pada siswa. Berikut tahapan
yang ada pada Design Didactical Research DDR: Desain Didaktis Awal
Pada tahap ini peneliti melihat Learning Obstacle LO yang sebelumnya pernah dilakukan oleh peneliti pada kelas tinggi 4 dan 5 di beberapa
sekolah. Soal yang digunakan untuk mengetahui LO diberikan sebanyak 5 soal yang masing-masing sudah sesuai dengan indikator pemecahan
masalah. Selanjutnya setelah diketahui hasil dari LO, peneliti melanjutkan dengan Desain Didaktis Awal DDA yang bertujuan untuk mengatasi
kesulitan belajar siswa. DDA yang dilakukan berupa situasi alternatif untuk mengatasi LO berupa RPP dan LKS. Kemudian peneliti
menganalisis soal
menggunaka Anates.
Berikut hasil
analisis menggunakan Anates:
Implementasi Revisi DDA Setelah mengetahui LO dan melakukan DDA, peneliti mencari LO
kembali dari hasil DDA yang telah dilakukan, apabila masih ada yang kurang dan siswa masih mengalami kesulitan belajar, maka peneliti
merencanakan kembali situasi pembelajaran dan mengimplementasikan berupa RPP dan LKS. Berikut hasil analisis hasil implementasi revisi
DDA menggunakan SPSS 21.0
2. Eksperimen
a. Instrumen Tes Kemampuan Pemecahan Masalah
Dalam penelitian ini, instrumen tes terdiri dari tes kemampuan awal dan postes. Hal ini digunakan untuk mengukur perkembangan
kemampuan pemecahan masalah siswa. Hal yang dilakukan sebelum postes adalah memberi pembelajaran terlebih dahulu menggunakan
Ratu Utari Rohmah, 2016 PENGARUH PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING CTL BERBASIS BUDAYA
SUNDA DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pendekatan Contextual Teaching and Learning CTL berbasis budaya
Sunda, kemudian setelah pembelajaran siswa diberi tes. Dalam penyusunan tes kemampuan penyelesaian masalah matematis
siswa, diawali dengan penyusunan kisi-kisi soal yang mencakup subpokok bahasan, kompetensi dasar, indikator, aspek kemampuan
pemecahan masalah matematis, serta jumlah butir soal. Setelah membuat kisi-kisi, dilanjutkan dengan menyusun soal disertai kunci jawaban dan
pedoman penskoran untuk setiap butir soal. Kisi-kisi penulisan soal, perangkat soal, serta pedoman penskoran untuk setiap butir soal
Irmayanti, 2013 hlm. 25. Dalam penelitian ini tes yang digunakan peneliti berupa uraian. Tes
uraian akan digunakan siswa sebagai alat penghubung antara peneliti dan siswa. Tes uraian dikerjakan secara berkelompok, karena akan
menimbulkan keaktifan siswa dalam proses pembelajarannya. Setelah dikerjakan secara berkelompok, siswa diminta untuk menjelaskan hasil
diskusi atau pengerjaannya melalui perwakilan kelompok. Mereka akan saling tukar pikiran sehingga menambah wawasan bagi siswa itu sendiri.
Setelah itu siswa diberi lembar kerja individu. Siswa diberi lembar kerja sebagai bahan tulisan apa yang telah dilakukan saat pembelajaran.
Sebelum soal yang peneliti buat diuji ke dalam kelas baik eksperimen maupun kelas kontrol, soal harus diuji kevalidannya. Seperti dalam buku
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau keshahihan suatu instrumen. Agar
dapat diperoleh data yang valid, instrumen atau alat untuk mengevaluasinya harus valid Arikunto, 2012 hlm. 79 Irmayanti, 2013
hlm. 25. 1
Validitas Soal Penelitian yang sudah dilakukan dalam menentukan Learning
Obstacle atau yang akan dilakukan dalam pengujian soal tes awalpretest dan tes akhirposttest serta Lembar Kerja Siswa LKS
merupakan hasil dari pertimbangan dari dosen pembimbing yaitu sebagai berikut:
Ratu Utari Rohmah, 2016 PENGARUH PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING CTL BERBASIS BUDAYA
SUNDA DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.1 Uji Validitas Instrumen
Tabel 3.2 Uji Reliabilitas Instrumen
Tabel 3.3 Hasil Uji Daya Pembeda Soal
Ratu Utari Rohmah, 2016 PENGARUH PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING CTL BERBASIS BUDAYA
SUNDA DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.4 Daya Pembeda Soal
Tabel 3.5 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal
b. Skala Disposisi
Disposisi matematika mathematical dispositionmenurut NCTM 1991 berkaitan dengan bagaimana siswa memandang dan
menyelesaikan masalah, apakah percaya diri, tekun, berminat, dan
Ratu Utari Rohmah, 2016 PENGARUH PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING CTL BERBASIS BUDAYA
SUNDA DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berpikir fleksibel
untuk mengeksplorasi
berbagai alternatif
penyelesaian masalah. Sumarno, 2010 Eka, 2013. hlm. 29-30 mengungkapkan bahwa disposisi matematika adalah keinginan,
kesadaran, dan dedikasi yang kuat pada diri siswa untuk belajar matematika dan melaksanakan berbagai kegiatan matematika.
Berdasarkan NCTM 1989 disposisi matematika memuat tujuh komponen. Komponen-komponen tersebut adalah sebagai berikut: 1
percaya diri dalam menggunakan matematika; 2 fleksibel dalam melakukan kerja matematika bermatematika; 3 gigih dan ulet
dalam mengerjakan tugas-tugas matematika; 4 memiliki rasa ingin tahu dalam bermatematika; 5 melakukan refleksi atas cara berpikir;
6 menghargai aplikasi matematika; dan 7 mengapresiasi peranan matematika.
Skala Disposisi digunakan untuk mengukur sikap, pendapatm dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial,
dengan skala disposisi maka variable yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variable. Kemudian indikator dijadikan sebagai titik
tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Skala disposisi yang digunakan dalam penelitian ini
berbentuk skala disposisi yang terdiri atas lima pilihan, yaitu: selalu SL, sering SR, kadang-kadang K, dan tidak pernah TP
Tabel 3.6 Kriteria Persentase Skala Disposisi
Persentase Kriteria Kriteria
P= 0 Tak Seorangpun
0P25 Sebagian Kecil
25≤P50 Hampir Setengahnya
P= 50 Setengahnya
50P75 Sebagian Besar
75≤P100 Hampir Seluruhnya
P= 100 Seluruhnya
Ratu Utari Rohmah, 2016 PENGARUH PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING CTL BERBASIS BUDAYA
SUNDA DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.7 KISI-KISI UJICOBA
SKALA DISPOSISI MATEMATIS SISWA Variabel
Indikator Sifat
Pertanyaan Butir
Pertanyaan
Disposisi matematika
mathematical dispositionmenurut
Percaya diri dalam mengikuti pelajaran
matematika Positif
4 saya dapat menyelesaikan
soal matematika yang berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari
Negatif 8
Saya mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal
cerita matematika
Fleksibel dalam melakukan kerja
matematika bermatematika
Positif 6
Saya mengerjakan soal matematika dengan
menggunakan cara yang bervariasi untuk menguji
pemahaman saya terkadap perkalian
Negatif 12
Saya malas mencari penyelesaian soal tersebut
Gigih dan ulet dalam mengerjakan
tugas-tugas matematika
Positif 1
Saya senang mengerjakan soal-soal cerita untuk
melatih kemampuan menyelesaikan soal cerita
Negatif 14
Saya putus asa jika dalam menyelesaikan soal cerita
matematika mengalami kebingungan
Ratu Utari Rohmah, 2016 PENGARUH PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING CTL BERBASIS BUDAYA
SUNDA DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Memiliki rasa ingin tahu dalam
bermatematika Positif
4 Saya senang mencoba cara
lain untuk mendapatkan hasil
Negatif 13
Saya tidak senang mengerjakan soal-soal
cerita karena sulit dan banyak angka
Melakukan refleksi atau cara berfikir
Positif 11
Saya merasa senang ketika guruteman menjelaskan
dan membahas hasil permasalahansoal cerita
Negatif 7
Saya malas membaca soal cerita apalagi terlalu banyak
angka
Menghargai aplikasi matematika
Positif 5
Saya dapat menyelesaikan soal-soal matematika yang
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
Negatif 10
Saya malas mengerjakan soal yang berhubungan
dengan masalah sehari-hari
Mengapresiasi peranan matematika
Positif 9
Saya dapat melatih kemampuan pemecahan
masalah saya melalui pembelajaran perkalian
matematika
Negatif 3
Saya malu bertanya kepada guru saat diberi kesempatan
Ratu Utari Rohmah, 2016 PENGARUH PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING CTL BERBASIS BUDAYA
SUNDA DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.8 SKALA DISPOSISI MATEMATIS SISWA
Petujuk pengisian: Bacalah pernyataan-pernyataan berikut dengan seksama, kemudian isilah kolom
yang tersedia sesuai dengan kenyataan, dengan member tanda berdasarkan
kriteria berikut: SL
= selalu J
= jarang SR
= sering TP
= tidak pernah No.
Pernyataan SL
SR J
TP 1
Saya senang mengerjakan soal-soal cerita untuk melatih kemampuan menyelesaikan soal cerita
2 Saya malu bertanya kepada guru saat diberi
kesempatan 3
Saya mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal cerita matematika
4 saya dapat menyelesaikan soal matematika
yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari 5
Saya senang mencoba cara lain untuk mendapatkan hasil
6 Saya malas membaca soal cerita apalagi terlalu
banyak angka 7
Saya malas mengerjakan soal yang berhubungan dengan masalah sehari-hari
8 Saya tidak senang mengerjakan soal-soal cerita
karena sulit dan banyak angka
9 Saya mengerjakan soal matematika dengan
menggunakan cara yang bervariasi untuk menguji pemahaman saya terkadap perkalian
10 Saya merasa senang ketika guruteman
menjelaskan dan membahas hasil
Ratu Utari Rohmah, 2016 PENGARUH PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING CTL BERBASIS BUDAYA
SUNDA DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
11 Saya malas mencari penyelesaian soal tersebut
12 Saya dapat menyelesaikan soal-soal
matematika yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
13 Saya putus asa jika dalam menyelesaikan soal
cerita matematika mengalami kebingungan
14 Saya dapat melatih kemampuan pemecahan
masalah saya melalui pembelajaran perkalian matematika
c. Lembar Observasi
Observasi sebagai tehnik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik biila dibandingkan dengan tehnik yang lain, yaitu wawancara dan
kuisioner Sugiyono, 2012 hlm. 203. Lembar observasi digunakan untuk mengumpulkan semuaaktifitas siswa dan guru selama pembelajaran, serta
interaksi siswa dalm pembeajaran matematika menggunakan pendekatan
Contextual Teaching and Learning CTL berbasis budaya Sunda. Pembelajaran yang dilakukan siswa diamati melalui lembar observasi.
Hal-hal yang diamati antara lain yaitu perhatian siswa ke guru saat menjelaskan, interaksi antar siswa dalam memecahkan masalah,
keaktifan siswa dalam belajar. Sedangkan aktifitas guru yang diamati antara lain yaitu penyampaian tujuan pembelajaran, memotivasi siswa,
menjelaskan materi secara lisantulis, mengajukan pertanyaan, member petunjuk, interaksi antara guru dan murid, membimbing siswa dalam
menyelesaikan pemecahan masalah, dan menutup pembelajaran.
d. Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam Sugiyono, 2009: 137. Dalam penelitian
ini peneliti lebih memfokuskan tentang pembelajaran menggunakan
Ratu Utari Rohmah, 2016 PENGARUH PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING CTL BERBASIS BUDAYA
SUNDA DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pendekatan Contextual Teaching Learning CTL berbasis Budaya Sunda. Peneliti ingin mengetahui sejauh mana respon yang dihasilkan dari
pembelajaran menggunakan pendekatan Contextual Teaching Learning CTL berbasis Budaya Sunda. Wawancara dilakukan kepada mereka
yang sudah dipilih menjadi kelompok rendah dan tinggi, serta apabila peneliti belum merasa puas dengan jawaban yang telah dilontarkan, maka
peneliti membuat kelompok rendah untuk setiap kelasnya sebagai pelengkap wawancara yang dilakukan. Namun apabila sudah merasa puas
dengan jawaban yang sudah ada, peneliti tidak perlu membuat kelompok sedang untuk setiap kelasnya.
e. Jurnal
Jurnal dalam penelitian ini dimaksud agar siswa mampu mengungkapkan perasaan mereka terhadap pembelajaran menggunakan
pendekatan Contextual Teaching and Learning CTL berbasis budaya
Sunda, selain itu siswa dapat menyampaikan kesan dan pesan terhadap
pembelajaran menggunakan pendekatan Contextual Teaching and
Learning CTL berbasis budaya Sunda.
F. Prosedur Penelitian