Desain Penelitian METODE PENELITIAN

Ratu Utari Rohmah, 2016 PENGARUH PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING CTL BERBASIS BUDAYA SUNDA DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Pada dasarnya penelitian ini bertujuan untuk membuat bahan ajar melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning CTL berbasis budaya Sunda Siswa Kelas III SD, dengan menggunakan Didactical Design Research DDR dalam pembuatan bahan ajar dan dengan metode eksperimen. Jenis penelitian ini adalah Quasi Experimen atau penelitian eksperimen semu dan desain yang digunakan adalah posttest only control group design. Menurut Ruseffendi Supriadi, 2014 hlm. 442 “This study was conducted to see causal relationships through manipulation of independent variables and test the changes caused by manipulation before, but the subject is not grouped randomly ”, berikut gambaran desain pada penelitian ini: X1 0 X2 0 Gambar 3.1 Rancangan Penelitian Supriadi, 2014. hlm. 71 Keterangan: 0 : Postes X1 : Pembelajaran Kontekstual Berbasis Budaya Sunda PKBBS-DDR X2 : Pembelajaran Konvensional Ratu Utari Rohmah, 2016 PENGARUH PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING CTL BERBASIS BUDAYA SUNDA DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3. 1. Alur Pelaksanaan Didactical Design Tes LO Prediksi Respon Siswa Identifikasi LO Membuat Instrumen Tes Learning Obstacle LO Semua Sesuai Sebagian Sesuai Tidak Sesuai Desain Didaktik Awal Repersonalisasi Identifikasi Karakteristik Siswa, Wawancara, dan Tes Implementasi di Kelas Membuat Prediksi Respon Siswa Analisis Metapedadikdaktik dan Antisipasi Pedagogik dan Didaktik Identifikasi LO, Wawancara, Lembar Observasi, dan Skala Pendapat Revisi Desain Didaktik Analisis Retrospektif Identifikasi Hasil Semua Sesuai Sebagian Sesuai Tidak Sesuai Perbaikan Studi Literatur Membuat Prediksi Respon Siswa Bila setelah implementasi DDA atau RDD pertama telah mendapatkan respon siswa yang semuanya sesuai prediksi, maka penelitian telah optimal atau selesai. Sebaliknya jika respon siswa belum seluruhnya sesuai, maka penelitian dilanjutkan ke RDD berikutnya. Ratu Utari Rohmah, 2016 PENGARUH PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING CTL BERBASIS BUDAYA SUNDA DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Supriadi, 2014a. hlm. 74 Studi Lapangan Bahan ajar DDR dan Kontrol, Pembuatan Instrumen tes Intrumen tes Uji coba dan revisi instrumen Sampel eksperimen dan kontrol Pretest Kelas kontrol: Pembelajaran Konvensional PKV Kelas eksperimen: Pendekatan Berbasis Budaya Sunda PKBBS + DDR Postest Pemberian Skala Disposisi dan Pendapat, Lembar Wawancara Analisis data Penarikan Kesimpulan Kelas Penelitian Gambar 3.3 Tahap Pelaksanaan Ratu Utari Rohmah, 2016 PENGARUH PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING CTL BERBASIS BUDAYA SUNDA DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pada tahapan menggunakan desain ini peneliti melaksanakan dengan dua tahapan, yaitu penyusunan bahan ajar, dan instrumen soal. Seperti pada bagan tahap persiapan di atas maka akan dilakukan hal-hal sebagai berikut: a. Mengembangkan perangkat pembelajaran b. Menyusun instrument dan memvalidasi isinya c. Mengujicobakan soal-soal tes kemampuan pemecahan masalah ke kelas di luar objek penelitian dengan memilik kelas sebanyak minimal 3 kelas atau 100 siswa. d. Kemudian menyusun pembelajaran untuk medapatkan hasil yaitu Desain Didaktik Awal DDA e. Menganalisis hasil DDA dan mengetahui kesulitan belajar siswa kemudian membuat revisi DDA yang di inplementasikan pada siswa kelas 3 f. Memberikan jurnal harian baik pada saat DDA maupun revisi DDA g. Mewawancari siswa setelah pembelajaran berlangsung, hal ini untuk mengetahui skala disposisi siswa h. Menganalisis hasil tes apakah sudah baik atau tidak dan merevisi instrument yang telah dilakukan. i. Memilih sampel penelitian secara acak Tahapan selanjutnya dalam penelitian ini yaitu tahap pelaksanaan seperti bagan tahap pelaksanaan di atas yang akan dilakukan hal-hal berikut: a. Observasi ke sekolah dan menentukan kelas yang akan dipilih sebagai kelas kontrol dan eksperimen; b. Menyiapkan bahan ajar untuk nanti diterapkan ke dalam kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas kontrol menggunakan PKV, sedangkan kelas eksperimen mengggunakan PKBBS; c. Setelah menentukan kelas yang akan dijadikan penelitian, selanjutnya memberi tes kemampuan awal dalam bentuk pretesttes awal untuk kedua kelas tersebut. Pretesttes awal dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum uji coba bahan ajar dilaksanakan; d. Tes yang akan dilakukan sebelumnya sudah sudah diuji cobakan ke kelas yang lebih tinggiyang sebelumnya mendapatkan pelajaran ini; e. Melakukan ujicoba bahan ajar pada masing-masing kelas, baik kelas Ratu Utari Rohmah, 2016 PENGARUH PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING CTL BERBASIS BUDAYA SUNDA DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu kontrol dengsn menggunakan PKV dan kelas eksperimen dengan menggunakan PKBBS; f. Setelah melakukan ujicoba, untuk mendapatkan hasil yang baik dalam penelitian. Maka dilakukan tes akhir atau biasa disebut pretest. Pretest dilakukan setelah pembelajaran berakhir; g. Setelah itu peneliti memberi angket kepada siswa untuk diisi setelah posttest dilaksanakan, agar peneliti mengetahui sejauh mana siswa merespon tentang pembelajaran menggunakan PKBBS; h. Kemudian tidak lupa peneliti meminta siswa membuat jurnal harian tentang kesan dan ungkapan perasaan terhadap pembelajaran menggunakan PKBBS; i. Setelah itu dalam penelitian ada bentuk tes dan non tes. Wawancara adalah bentuk non tes yang dilakukan peneliti untuk mengetahui secara langsung bagaimana pembelajaran menggunakan PKBBS. Wawancara ini menggunakan siswa setiap kelasnya 10 orang yang terdiri atas kemampuan rendah, sedang dan tinggi; j. Setelah melakukan pengumpulan data dari mulai tes awal sampai tes akhir, peneliti melakukan analisis data yang akan membuktikan bahwa bahan ajar dan instrument tes yang sudah kita buat lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran biasa; Langkah terakhir adalah penarikan kesimpulan dari uji coba yang dilakukan di kelas kontrol dan eksperimen. Kesimpulan ini sudah melakukan uji coba baik secara tes, non tes maupun menggunakan rumus. Kesimpulan yang dilakukan akan menentukan apakah bahan ajar menggunakan PKBBS lebih baik daripada menggunakan PKV. Apabila pembelajaran menggunakan PKBBS kurang dari standar normal kemampuan siswa, maka bahan ajar harus dikembangkan dan diujicobakan kembali. Namun sebaliknya apabila pembelajaran menggunakan PKBBS berhasil dan siswa mengalami peningkatan dalam pembelajaran, maka bahan ajar yang kita buat dan gunakan di kelas lebih baik dan dapat di aplikasikan di kelas nantinya oleh guru kelas maupun peneliti. Ratu Utari Rohmah, 2016 PENGARUH PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING CTL BERBASIS BUDAYA SUNDA DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SD Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Definisi Operasional

Dokumen yang terkait

Penagruh pendekatan contextual teaching laering (CTL) terhadap hasil bejaran biologi siswa kuasi Ekperimen di SMPN 1 Cisauk

0 7 208

Peningkatan Hasil Belajar PKn dalam Materi Peranan Globalisasi Melalui Pendekatan Contekstual Teaching Learning (CTL) di kelas IV MI. Masyirotul Islamiyah Tambora Jakarta Barat Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 4 180

Penerapan pendekatan pembelajaran contextual teaching and learnig/CTL untuk meningkatkan hasil belajar PKN pada siswa kelas IV MI Miftahussa’adah Kota Tangerang

0 10 158

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA.

0 2 46

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PAGAR MERBAU T.A 2015/2016.

0 2 27

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DALAM PENERAPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERBASIS BUDAYA MELAYU UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA DI KELAS VIII MTS N TANJUNG PURA.

3 23 28

PERBEDAAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DAN PEMBELAJARAN LANGSUNG.

0 1 43

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA.

0 6 53

PENGARUH CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR: Studi Eksperimen di Kelas V Sekolah Dasar Kec. Rajagaluh Kab. Majalengka.

0 1 44

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Contextual Teaching And Learning untuk Memfasilitasi Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Madrasah Tsanawiyah

0 0 14