23
I.10. HIPOTESIS
Hipotesa adalah pernyataan yang diterima secara sementara sebagai suatu kebenaran sebagaimana adanya, pada saat fenomena dikenal dan merupakan dasar
kerja serta panduan dalam verifikasi Nazir, 1988: 182. Hipotesa yang peneliti ajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Ho: Tidak terdapat hubungan antara pengaruh tayangan program televisi
Mata Lelaki terhadap persepsi mahasiswa pria program sarjana S1 di Fakultas Ekonomi USU.
Ha: Terdapat hubungan antara pengaruh tayangan program televisi Mata
Lelaki terhadap persepsi mahasiswa pria program sarjana S1 di Fakultas Ekonomi USU.
24
I.11. SISTEMATIKA PENULISAN BAB I
PENDAHULUAN I.1
Latar Belakang Masalah I.2
Perumusan Masalah I.3
Pembatasan Masalah I.4
Tujuan dan Manfaat Penelitian I.5
Kerangka Teori I.6
Kerangka Konsep I.7
Model Teoritis I.8
Operasional Variabel I.9
Definisi Operasional I.10
Hipotesis
BAB II URAIAN TEORITIS
II.1 Komunikasi
II.2 Komunikasi Massa
II.3 Media Massa Televisi
II.4 Persepsi
II.5 Teori Uses and Gratification
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III.1 Metode Penelitian
III.2 Lokasi Penelitian
III.3 Populasi dan Sampel
III.4 Teknik Penarikan Sampel
25
III.5 Teknik Pengumpulan Data
III.6 Teknik Analisis Data
III.7 Proses Pengolahan Data
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Analisis Tabel Tunggal
IV.2 Analisis Tabel Silang
IV.3 Uji Hipotesis
IV.4 Pembahasan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan
V.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
26
BAB II URAIAN TEORITIS
II.1. KOMUNIKASI
Manusia sebagai makhluk sosial senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Manusia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin
mengetahui apa yang terjadi dalam dirinya. Rasa ingin tahu ini kemudian memaksa manusia untuk berkomunikasi. Banyak pakar menilai bahwa komunikasi adalah suatu
kebutuhan yang sangat fundamental bagi seseorang dalam hidup bermasyarakat. Wilbur Schramm 1982 menyebut bahwa komunikasi dan masyarakat adalah
dua kata kembar yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Sebab tanpa komunikasi tidak mungkin masyarakat terbentuk, sebaliknya tanpa masyarakat maka
manusia tidak mungkin dapat mengembangkan komunikasi Cangara, 2006: 1. Harold D. Lasswell Cangara, 2006: 2-3 menyebutkan terdapat tiga penyebab
yang mendorong manusia untuk berkomunikasi, yaitu: 1.
Adanya hasrat manusia untuk mengontrol lingkungannya. Melalui komunikasi manusia dapat mengetahui peluang-peluang yang ada untuk
dimanfaatkan, dipelihara dan menghindar pada hal-hal yang mengancam alam sekitarnya. Melalui komunikasi manusia dapat mengetahui suatu
kejadian atau peristiwa, bahkan manusia dapat mengembangkan pengetahuannya, yakni belajar dari pengalamannya maupun melalui
informasi yang mereka terima dari lingkungan sekitarnya. 2.
Upaya manusia untuk dapat beradaptasi dengan lingkungannya. Adaptasi dalam hal ini bukan saja terletak pada kemampuan manusia memberi