MODEL TEORITIS OPERASIONAL VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL

18 Variabel antara adalah sejumlah gejala dengan berbagai unsur atau faktor di dalamnya yang tidak perlu dikontrol, karena diperhitungkan pengaruhnya pada variabel bebas Nawawi, 1995: 44. Variabel antara dalam penelitian ini adalah karakteristik responden, dan indikatornya adalah sebagai berikut: a. Departemen b. Frekuensi Menonton Tayangan

I.7. MODEL TEORITIS

Variabel-variabel yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep kemudian dapat dibentuk menjadi model teoritis sebagai berikut: Gambar 1.1 Model Teoritis

I.8. OPERASIONAL VARIABEL

Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep yang telah diuraikan diatas, maka untuk mempermudah penelitian perlu dibuat operasional variabel-variabel sebagai berikut: Tabel 1.1. Operasional Variabel Variabel Teoritis Variabel Operasional Variabel Bebas X Tayangan Mata Lelaki 1. Pembawa Acara a. Penampilan b. Kecerdasan c. Keramahan d. Jenis Suara 2. Narasumber a. Kapabilitas Variabel Terikat Y Persepsi Mahasiswa Pria Variabel Bebas X Tayangan Mata Lelaki di Trans7 19 b. Kredibilitas c. Akseptabilitas 3. Materi Acara a. Topik Pembahasan b. Aktualisasi Topik 4. Perangkat Acara a. Kerjasama Tim b. Komunikasi Antara Perangkat Acara 5. Waktu Penayangan a. Frekuensi Penayangan b. Durasi Penayangan Variabel Terikat Y Persepsi mahasiswa pria 1. Sensasi 2. Seleksi 3. Atensi 4. Interpretasi 5. Reaksi Karakteristik Responden 1. Departemen 2. Frekuensi Menonton Tayangan

I.9. DEFINISI OPERASIONAL

Defenisi operasional merupakan suatu penjabaran yang lebih lanjut mengenai konsep-konsep yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep. Untuk memudahkan peneliti dalam meletakkan konsep-konsep dalam dataran operasional maka dibuat beberapa defenisi operasional sebagai berikut:

1. Variabel Bebas X yaitu tayangan Mata Lelaki, sebuah tayangan

berjenis magazine yang disampaikan kepada masyarakat luas melalui media televisi, dan memiliki karakteristik sebagai berikut: 1. Pembawa Acara, yaitu seseorang yang bertugas membawakan acara Mata Lelaki di Trans7. a. Penampilan, yaitu visualisasi menarik yang ditunjukkan oleh pembawa acara program Mata Lelaki di Trans7 sesuai dengan tema tayangan. 20 b. Kecerdasan, yaitu kemampuan pembawa acara menguasai berbagai materi dalam program acara Mata Lelaki di Trans7. c. Keramahan, yaitu cara pembawa acara program Mata Lelaki di Trans7 menyapa pemirsa. d. Jenis suara, yaitu intonasi, artikulasi suara dan gaya bicara khas yang dimiliki oleh pembawa acara program Mata Lelaki di Trans7. 2. Narasumber, merupakan orang atau sekumpulan orang yang menjadi sumber informasi dalam program acara Mata Lelaki di Trans7. a. Kapabilitas, yaitu kemampuan narasumber program acara Mata Lelaki di Trans7 secara akademis maupun pengalaman. b. Kredibilitas, yaitu kualitas, kapabilitas narasumber program acara Mata Lelaki di Trans7 sesuai dengan bidang profesinya sehingga dapat menimbulkan kepercayaan penonton. c. Akseptabilitas, yaitu kecocokan narasumber yang hadir pada program acara Mata Lelaki di Trans7 dengan topik yang dibahas. 3. Materi acara, yaitu uraian acara yang disuguhkan dalam penayangan program acara Mata Lelaki di Trans7. a. Topik pembahasan, yaitu topik yang menarik bagi sasaran penonton mengenai kehidupan dan komunitas yang berhubungan dengan pria dewasa. b. Aktualisasi topik, yaitu topik yang dibahas dalam program acara Mata Lelaki di Trans7 merupakan masalah yang aktual. 21 4. Perangkat acara, yaitu seluruh pelaku yang terlibat dalam penayangan program acara Mata Lelaki di Trans7. a. Kerjasama tim, yaitu keselarasan komunikasi antara pelaku yang terlibat dalam penayangan program acara Mata Lelaki di Trans7. b. Komunikasi antara perangkat acara, yaitu kekompakan antara pelaku dalam penyampaian informasi dalam penayangan program acara Mata Lelaki di Trans7. 5. Waktu tayang, yaitu waktu penayangan program acara Mata Lelaki di Trans7. a. Frekuensi tayangan, yaitu frekuensi penayangan program acara Mata Lelaki di Trans7 dalam satu minggu. b. Durasi tayangan, yaitu durasi penayangan program acara Mata Lelaki di Trans7 dalam sekali tayang.

2. Variabel Terikat Y, yaitu persepsi mahasiswa pria setelah menonton

tayangan Mata Lelaki. Yang ingin diteliti adalah apakah terdapat perubahan persepsi dalam diri mahasiswa pria terhadap topik-topik yang ditayangkan setelah menonton Mata Lelaki. Persepsi dalam hal ini meliputi: a. Sensasi, yaitu adanya rasa tertarik dalam diri responden untuk menonton tayangan Mata Lelaki, baik yang datang dari iklan televisi, diberitahu teman, dan sebagainya. b. Seleksi, yaitu memilih suatu hal dibanding hal-hal sejenis atas dasar alasan-alasan tertentu. Dalam penelitian ini, responden memilih untuk menjadikan tayangan Mata Lelaki sebagai prioritas 22 dan mengabaikan program televisi lain yang tayang pada jam yang sama. c. Atensi, merupakan proses secara sadar maupun tidak sadar dimana responden mendapatkan informasi-informasi penting yang menjadi kunci key information dari topik yang sedang dibahas dalam tayangan Mata Lelaki. Hal ini dicapai responden dengan memberikan perhatian yang fokus terhadap berbagai informasi yang ditampilkan dalam Mata Lelaki. d. Interpretasi, merupakan proses mengorganisasikan informasi yang ada sehingga memiliki arti bagi seseorang. Dalam penelitian ini, interpretasi merupakan pemahaman responden terhadap topik- topik yang disajikan dalam tayangan Mata Lelaki. e. Reaksi, adalah sesuatu yang ditimbulkan sebagai jawaban dari rangsangan yang diterima. Dalam penelitian ini, reaksi yang diperkirakan adalah perubahan persepsi responden terhadap hal- hal yang berhubungan dengan kehidupan pria dewasa setelah menonton tayangan Mata Lelaki.

3. Variabel Antara Z, yaitu karakteristik responden yang meliputi:

a. Departemen atau jurusan tempat responden mengikuti kegiatan perkuliahan. b. Frekuensi menonton tayangan, yaitu seberapa sering responden menonton acara Mata Lelaki di Trans7. 23

I.10. HIPOTESIS

Dokumen yang terkait

Persepsi Mahasiswa Terhadap Tayangan “Stand Up Comedy”(Studi Deskriptif Persepsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya USU Terhadap Tayangan “Stand Up Comedy” di Metro TV)

14 154 130

Pengaruh Radio Terhadap Sikap Mahasiswa (Studi Korelasional Pengaruh Program Acara Akustar di Radio Star FM Terhadap Sikap Bermusik Mahasiswa Fakultas Sastra USU)

2 74 125

Pola Pemanfaatan Internet Oleh Mahasiswa Program Magister llmu Hukum Program Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

0 23 77

Opini Mahasiswa Mengenai Program Acara Mata Lelaki (Studi di Asrama Mahasiswa Marundung Putra di Kota Malang )

1 5 52

PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP PROGRAM ACARA TARGET DAN STRATEGI DI TELEVISI PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP PROGRAM ACARA TARGET DAN STRATEGI DI TELEVISI (Studi Kasus Tentang Persepsi Pencinta Airsoftgun Terhadap Program Acara Target Dan Strategi Di Televisi).

0 14 12

PENDAHULUAN PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP PROGRAM ACARA TARGET DAN STRATEGI DI TELEVISI (Studi Kasus Tentang Persepsi Pencinta Airsoftgun Terhadap Program Acara Target Dan Strategi Di Televisi).

0 6 18

PENGARUH TERPAAN ACARA MATA HATI DI RADIO Q FM YOGYAKARTA TERHADAP PERSEPSI MENDENGARKAN PROGRAM PENGARUH TERPAAN ACARA MATA HATI DI RADIO Q FM YOGYAKARTA TERHADAP PERSEPSI MENDENGARKAN PROGRAM DAKWAH DI RADIO ( Studi Kuantitatif Pada Mahasiswa Fakultas

0 2 18

BAB II URAIAN TEORITIS II.1. KOMUNIKASI - Program Acara Mata Lelaki dan Persepsi Mahasiswa (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Penayangan Program Acara Mata Lelaki di Stasiun Televisi Trans7 Terhadap Persepsi Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumate

0 5 34

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH - Program Acara Mata Lelaki dan Persepsi Mahasiswa (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Penayangan Program Acara Mata Lelaki di Stasiun Televisi Trans7 Terhadap Persepsi Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas

0 0 25

Program Acara Mata Lelaki dan Persepsi Mahasiswa (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Penayangan Program Acara Mata Lelaki di Stasiun Televisi Trans7 Terhadap Persepsi Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara di Medan)

0 0 11