11
I.5.3. Media Massa Televisi
Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audiovisual baru merupakan medium yang paling kuat pengaruhnya dalam membentuk sikap dan kepribadian
baru masyarakat secara luas. Hal ini disebabkan oleh satelit dan pesatnya perkembangan jaringan televisi yang menjangkau masyarakat hingga ke daerah
terpencil Wibowo, 1997: 1. Dari antara semua jenis media massa, televisi merupakan bentuk media
yang paling populer di antara masyarakat sekaligus menjadi media yang paling banyak digunakan. Penonton televisi terdiri dari kelompok-kelompok yang
beragam dengan berbagai latar belakang, memiliki minat, kebutuhan dan kebiasaan yang berbeda. Oleh karena itu, stasiun televisi harus cermat dalam menyajikan
tayangan yang sesuai dengan kebutuhan penontonnya. Siaran pertama televisi dilangsungkan oleh stasiun televisi NBC pada tahun
1939 yang menampilkan Presiden Amerika Serikat saat itu, Franklin D. Roosevelt dalam acara World’s Fair di New York. Di Indonesia sendiri, siaran televisi
pertama sekali digunakan untuk meliput acara Sea Games ke-4 yang berlangsung tahun 1962.
Terdapat unsur-unsur dominan yang menjadi ciri khas televisi Baksin, 2006: 63-68, yaitu:
1. Penampilan penyaji berita atau host.
Host secara umum diartikan sebagai orang yang memegang sebuah acara tertentu. Keberadaan host biasanya identik dengan acara yang dibawakannya.
Dengan demikian, selain jenis acara, figur host yang bersangkutan juga memegang peranan penting. Kehadiran seorang host yang berkarakter akan
menjadi daya tarik sebuah acara. Menurut RM Hartoko, ada beberapa prasyarat untuk menjadi presenter televisi
yang baik, yaitu:
a. Penampilan yang baik dan perlu didukung pula oleh watak dan pengalaman.
b. Kecerdasan pikiran yang meliputi pengetahuan umum, penguasaan bahasa,
daya penyesuaian, dan daya ingatan yang kuat.
12
c. Keramahan yang tidak berlebihan sampai over friendly yang dapat
menjengkelkan dan menjadi tidak wajar. Penampilan penyiar di layar televisi harus tetap disertai dengan sopan-santun perjumpaan supaya tidak
menyinggung perasaan rata-rata pemirsa.
d. Jenis suara yang tepat dengan warna suara yang enak, menyenangkan untuk
didengar dan memiliki wibawa yang cukup mantap, yaitu suara yang menimbulkan kepercayaan, meyakinkan bagi yang mendengarnya, sehingga
membuat pemirsa memperhatikan apa yang dikatakan.
2. Narasumber
Narasumber merupakan orang yang menjadi sumber informasi atau yang mengetahui informasi tertentu. R. Fadli 2002 menyebutkan bahwa seorang
narasumber yang baik harus memiliki hal-hal berikut:
a. Memiliki kapabilitas, yaitu kemampuan yang meliputi bidang akademis
maupun pengalaman. b.
Memiliki kredibilitas, meliputi kualitas, kapabilitas, atau kekuatan sehingga menimbulkan kepercayaan.
c. Memiliki akseptabilitas, meliputi latar belakang pribadi maupun profesi
seorang narasumber yang sesuai dengan topik pembahasan. 3.
Materi Acara Faktor lain yang diperhatikan dalam tayangan televisi terletak pada materi
acara atau permasalahan Wibowo, 1997: 48. Dalam hal ini ada dua kategori untuk mengetahui sampai seberapa jauh permasalahan itu menarik, yaitu:
a. Permasalahan apa yang dibahas, yaitu hal yang menjadi topik pembahasan
diskusi tersebut merupakan permasalahan yang penting bagi masyarakat. b.
Masalah itu merupakan masalah yang aktual atau yang sedang hangat dibicarakan masyarakat.
4. Perangkat Acara
Ilustrasi visual didalam tayangan dapat berupa sajian musik di awal acara sebagai pembukaan, membacakan cerita menarik, menyajikan ilustrasi, gambar
yang berganti-ganti, atau menyajikan situasi komedi yang diperankan oleh perangkat acara Wibowo, 1997: 37. Perangkat acara merupakan orang-orang
yang memiliki peran dalam tayangan tersebut dan bertugas untuk menyampaikan ilustrasi visual terhadap khalayak. Agar ilustrasi tersebut dapat
disampaikan dengan baik, perangkat acara perlu memperhatikan beberapa hal, yaitu:
a. Keselarasan antara perangkat acara dan kerjasama tim
b. Komunikasi antara perangkat acara yang terlihat dalam penggunaan humor
ataupun visualisasi. 5.
Waktu tayang Faktor lain yang harus diperhatikan adalah pemilihan waktu tayang. Pemilihan
waktu tayang diperlukan agar segmentasi khalayak yang diharapkan dapat tercapai. Dalam pemilihan waktu tayangan juga perlu memperhatikan:
a. Frekuensi penayangan yang diperlukan untuk memudahkan penonton untuk
mengingat acara tersebut. b.
Durasi tayangan, yaitu lamanya tayangan itu berlangsung. Hal ini perlu diperhatikan untuk menghindari penonton dari kebosanan.
13
I.5.4. Persepsi