Komisi Dana Milik pada Masa Pendudukan Jepang

commit to user 55 6. Hak Milik di Daerah Semarang harus dibawah pimpinan yang lebih baik. 7. Pengelolaan hutan Mangkunegaran harus lebih baik dan lebih teratur. 8. Administrasi dari budidaya kopi dan lain-lain dari Raja dan harus dijalankan dengan lebih baik.

A. Komisi Dana Milik pada Masa Pendudukan Jepang

Pada masa Mangkunegara VIII, Surakarta telah berada dalam kekuasaan Jepang. Pada masa jaman Penjajahan Belanda, jabatan Superintendent selalu dipegang oleh orang Belanda. Salah satu faktor pertimbangan pengangkatan Superintendent dari kalangan orang Belanda adalah persoalan pengalaman dan kecakapan dalam pengelolaan industri khususnya dalam industri gula yang di kelola oleh Mangkunegaran. Tiap-tiap pabrik gula dipimpin oleh masing- masing seorang administratur yang selama masa penjajahan Belanda juga selalu dipegang oleh oleh orang Belanda. Di bawah administratur terdapat karyawan pabrik gula seperti pemegang buku, kepala laboran, mador tanam, mandor tebang, dan lain sebagainya. Jajaran manajemen di bawah administratur terdiri dari campuran antara orang indonesia dan orang Belanda. 2 Pada tahun 1942 Jepang datang dan menginvasi Indonesia dari tangan Belanda. Pada awalnya kedatangan pasukan militer Jepang, masyarakat Indonesia menyambut dengan baik. Penyambutan yang baik ini dari masyarakat Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor yakni adanya propaganda yang dilakukan oleh Barisan Propaganda Dai Nippon Sendenbu sebelum datang ke Indonesia. Mereka datang ke Indonesia bertujuan untuk membebaskan masyarakat Indonesia dari penjajahan bangsa Barat dan memajukan bangsa Indonesia. 2 Wasino, 2004. Nasionalisasi Pabrik gula Mangkunegaran, Yogyakarta: UGM pers, 2004, hlm. 3. commit to user 56 Propaganda yang dilakukan oleh Jepang sangat berhasil. Hal ini terlihat dari bantuan yang diberikan oleh masyarakat setempat dengan diberikannya bantuan baik berupa tenaga maupun hasil alam yang diserahkan secara sukarela kepada Jepang. Rakyat juga mengikuti organisasi-organisasi yang didirikan oleh Jepang untuk melawan sekutu. Sambutan yang baik ini dari masyarakat Indonesia hanya berlangsung sementara karena Jepang telah menunjukan tujuan yang sebenarnya datang ke Indonesia. Jepang berusaha mengeksploitasi sumber daya ekonomi dan sumber daya manusia yang ada di Indonesia. Pulau Jawa memiliki potensi yang sangat cocok untuk ditanami tanaman pangan yang didukung oleh penduduk yang banyak sehingga dapat memenuhi kebutuhan perang. Jepang berhasil menduduki Surakarta pada tanggal 5 Maret 1942, pendudukan ini menyebabkan kondisi sosial ekonomi di wilayah ini tidak stabil. Hampir semua kehidupan ekonomi yang ada berhenti dan berubah menjadi ekonomi perang. Sarana dan Prasarana yang ada telah dibakar oleh Belanda agar tidak dikuasai oleh Jepang seperti tempat-tempat penting, umum dan tempat-tempat produksi. Orang-orang Belanda banyak yang meninggalkan rumahnya karena penangkapan oleh pasukan Jepang dan menjadi sasaran penjarahan masyarakat. 3 Masyarakat mengambil semua barang yang ada selain itu juga, toko-toko milik orang Cina juga menjadi sasarana penjarahan. Pemerintah Jepang lalu mengambil alih semua kegiatan dan pengendalian ekonomi. Mereka pada awalnya memperbaiki prasarana ekonomi misalnya jembatan, alat-alat transportasi, telekomunikasi dan prasarana fisik lainnya yang rusak akibat penyerbuan. 4 3 Julianto Ibrahim, Bandit dan Pejuang di Simpang Bengawan, Wonogiri: Bina Citra Pustaka, 2004, hlm. 58. 4 Sartono Kartodirdjo, Sejarah Nasional Indonesia Jilid IV, Jakarta: Balai Pustaka, 1975, hlm. 41. commit to user 57 Pada jaman Jepang semua hal tersebut dilakukan dengan menggunakan kekuasaan tangan penguasa pribumi yaitu Mangkunegara. 5 Pengendalian inflasi yang terjadi pada masa awal pendudukan Jepang ini dilakukan dengan cara mempertahankan nilai gulden atau rupiah Hindia Belanda. Hal ini dilakukan supaya harga barang-barang dapat dipertahankan sehingga mempermudah dalam mengawasi lalu-lintas permodalan dan arus kredit. Tindakan yang dilakukan oleh Jepang mengakibatkan rakyat tidak dapat bergerak secara bebas dalam melakukan kegiatan ekonominya. Jepang telah menerapkan sistem ekonomi desentralisasi, sehingga masyarakat harus mampu memenuhi kebutuhannya sendiri untuk tetap bertahan dan mengusahakan produksi barang-barang untuk kepentingan perang. penerapan kebijakan Pemerintah Jepang atas bidang ekonomi di Indonesia sungguh membuat beban penderitaan yang sangat luar biasa bagi rakyat. Pemerintah Jepang berusaha mengambil alih semua kegiatan dan pengendalian ekonomi dengan mengeluarkan beberapa peraturan dalam kegiatan ekonomi untuk mencukupi kebutuhan perangnya. Kewajiban mengumpulkan bahan pangan yang dilakukan oleh petani sangatlah memberatkan bagi petani. Jepang telah menetapkan pulau Jawa sebagai penghasil beras untuk pulau-pulau diluar Jawa seperti Malaya-Inggris dan Singapura. 6 Komisi Dana Milik Mangkunegaran pada masa pendudukan Jepang berlangsung tidak efektif, Jabatan Superitendent yang oleh Mr Sunario Kolopaking pada dasarnya hanya menuruti perintah dari militer angkatan perang jepang untuk mencukupi segala kebutuhan perang Asia 5 Djawa Baroe 15 Febuari 1945. Dokumen Monumen Pers; Propaganda yang dilakukan oleh Mangkunegara VII dan Permaisuri. Sinar Matahari 21 November 1943, hlm. 2. 6 Aiko Kurasawa, Mobilisasi dan Kontrol: Studi tentang Perubahan Sosial di Pedesaan Jawa 1942-1945, Jakarta: Grasindo, 1993, hlm. 70. commit to user 58 Timur Raya. Kegiatan ekonomi berjalan sesuai sistem ekonomi perang diseluruh wilayah Indonesia pada umumnya dan di Surakarta pada khususnya.

B. Sistem ekonomi Praja Mangkunegaran pada masa pendudukan Jepang