Dampak Nasionalisasi pada bidang Sosial

commit to user 92

C. Dampak Nasionalisasi pada bidang Sosial

Dalam bidang sosial, Sehubungan dengan timbulnya gerakan anti Swapraja yang terjadi di Surakarta pada tahun 1946, peristiwa ini telah mengakibatkan dibekukannya kekuasaan Swapraja dan kekuasaan diambil alih Pemerintah Republik Indonesia. Kejadian ini diikuti dengan keluarnya Penetapan Pemerintah tahun 1946 No. 16 S.D. tanggal 15 Juli 1946. Penetapan Pemerintah ini diantaranya berisi tentang perubahan wilayah Surakarta dari status Swapraja menjadi wilayah karisidenan yang langsung di bawah Pemerintah Republik Indonesia, sehingga dua kabupaten yang semula berada di bawah Praja Mangkunegaran saling melepaskan diri dan masing-masing menjadi Kabupaten Wonogiri dan Kabupaten Karanganyar hingga sekarang ini. 10 Sedangkan Praja Mangkunegaran sendiri menjadi istana tanpa pemerintahan yang resmi dan tinggal melestarikan warisan-warisan budaya yang ada. 11 Mangkunegaran berusaha untuk memperkuat jaringan sosialnya dengan memberi kesempatan masuknya anggota-anggota kehormatan yakni orang-orang yang berjasa pada Mangkunegaran, Pejabat pemerintah, serta tokoh masyarakat yang menaruh simpati pada Azas dan tujuan Mangkunegaran. Nama tokoh terkenal berskala nasional seperti Iwan Tirta seniman batik dan Joop Ave mantan menteri pariwisata, pos dan telekomunikasi adalah sebagian dari mereka yang diangkat sebagai anggota kehormatan yang bertujuan untuk memperkuat kedudukan sosial Mangkunegaran. Usaha lainnya untuk mengangkat derajat Mangkunegaran di mata masyarakat adalah dengan melalui 10 R. Joeniarto, Perkembangan Pemerintah Lokal, Bandung: Penerbit Alumni, 1982, hal 85-86. 11 M. Husodo Pringgokusuma, op. cit., 1983, hal. 16 commit to user 93 perkawinan, biasanya dengan melalui justifikasi prasyarat perkawinan Jawa bibit, bebet dan bobot. Perkawinan ini diharapkan agar Mangkunegaran memperoleh pihak-pihak yang menguntungkan bagi Mangkunegaran. Misalnya, perkawinan antara Sudjiwo Kusumo dengan Sukmawati Sukarno Putri. Perkawinan yang berlangsung tahun 1974 itu tidak berumur panjang. Perkawinan kedua Sudjiwo dengan Prisca Marina, putri Letjen Haryogi Supardi, GRAy. Retno Satuti yang menikah dengan Alm. Rahardian Yamin, terakhir perkawinan GRAy. Retno Astrini dengan Pangeran Syeh abu bakar dari Kerajaan Selangor Malaysia. Dalam sopan santun berbahasa ditunjukan bahwa berbicara secara formal seperti dalam pertemuan atau upacara resmi, seorang atasan terhadap bawahan memakai bahasa krama sebagaimana kalau bawahan berbicara terhadapan atasan. Dari kenyataan di atas menunjukkan bahwa Mangkunegaran telah berusaha meningkatkan dan menguatkan serta memperluas nilai-nilai Mangkunegaran yang telah pudar dimata masyarakat Surakarta pada masa Revolusi Indonesia dalam bidang sosial.

D. Dampak Nasionalisasi dalam Bidang Kebudayaan Mangkunegaran