Analisis Regresi Linier Berganda

commit to user 45 c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas, dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas. Metode ini mendeteksi jika terdapat pola tertentu seperti titik- titik membentuk satu pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit maka disinyalir ada gejala Heteroskedasitas, Sebaliknya jika tidak ada pola yang jelas, serta titik- titiknya menyebar maka tidak terjadi heteroskedasitas Ghozali, 2006. d. Uji Autokorelasi Uji ini dilakukan untuk mengetahui indikasi adanya korelasi antar anggota-anggota serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu dan ruang. Durbin-Watson test digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi. Jika nilai uji statistik Durbin-Watson lebih kecil dari satu atau lebih besar dari tiga, maka residual dari model regresi berganda tidak bersifat independen atau terjadi autokorelasi

2. Analisis Regresi Linier Berganda

Menurut Ghozali, regresi linier berganda merupakan persamaan matematik yang menyatakan hubungan antara sebuah variabel tak bebas variabel dependen dengan variabel bebas variabel independen. commit to user 46 Prosedur pengolahan data dalam penelitian ini dimulai dengan memilahkan data ke dalam variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Dari hasil operasionalisasi variabel yang akan diuji, nilai variabel tersebut dimasukkan dalam program Software SPSS Statistics 11.5. Dalam analisis regresi, selain mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Regresi berganda justru lebih sering digunakan dalam praktek bisinis selain karena banyaknya variabel dalam bisnis yang perlu dianalisis bersama, juga pada banyak kasus regresi berganda lebih relevan digunakan. Dalam penelitian ini menggunakan model penelitian sebagai berikut : Y = βο + β 1 CR + β 2 DER + β 3 ROE + β 4 EPS + β 5 LNSIZE + β 6 AGE + β 7 RAU + β 8 RUN + e Dimana : Y = Initial Return CR = Current Ratio DER = Debt to Equity Ratio ROE = Return on Equity EPS = Earning per Shares LNSIZE = Ukuran Perusahaan AGE = Umur Perusahaan RAU = Reputasi Auditor commit to user 47 RUN = Reputasi Underwriter βo = konstanta β 1, sd β 7 = koefisien regresi e = kesalahan penggangu Untuk menghitung koefisien βo, β1, β2, β3, β4, β5, β6, dan β7 dapat gunakan pengolahan data dengan software SPSS for Windows 11.5 a. Uji F Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh secara simultan atau serentak dari variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat atau digunakan untuk melihat apakah variabel independen secara bersama- sama mempengaruhi variabel dependen. Uji F menunjukkan pengaruh semua variabel independen secara simultan atau bersama-sama terhadap variabel dependen. Uji F dilakukan dengan cara menggunakan tingkat signifikansi dan analisa hipotesa, yaitu tingkat signifikan si atau α yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5 0,05. Dan untuk membuktikan apakah H 1 diterima atau ditolak dalam penelitian ini digunakan dengan melihat nilai Sig. F. Bila nilai Sig. Fα=5 maka H 1 = diterima, artinya secara simultan variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Sebaliknya jika nilai Sig. F ≥ α = 5 maka H 1 = ditolak, artinya secara commit to user 48 simultan variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen Ghozali, 2006. b. Uji T Uji T digunakan untuk mengetahui koefisien regresi secara parsial dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji T dilakukan dengan cara melihat tingkat signifikansi atau α, dimana dalam penelitian ini α yang digunakan adalah 5 0,05. Dan untuk membuktikan apakah H 2 sampai H 4 diterima atau ditolak dalam penelitian ini digunakan dengan melihat nilai Sig.t. Bila nilai Sig.t α=5 maka H 2 = diterima, artinya secara parsial variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Sebaliknya jika nilai Sig. t ≥ α = 5 maka H 2 = ditolak, artinya secara parsial variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen Ghozali, 2006. c. Koefisien Determinasi R 2 Koefisien determinasi menunujukkan berapa besar persentase variasi dalam variable dependen yang dapat dijelaskan oleh variasi variabel independen. Uji ini bertujuan untuk mengetahui tingkat ketepatan yang paling baik dalam analisis regresi, yang ditunjukan oleh besarnya koefisien determinasi R 2 . Tingkat ketepatan yang digunakan antara 0R²1. Apabila koefisien determinasi mendekati 1 berarti perubahan dari variabel independen semakin menjelaskan perubahaan variabel dependen dan apabila koefisien determinasi commit to user 49 mendekati 0 berarti perubahan variabel independen semakin tidak dapat menjelaskan perubahan variabel dependen. Atau dengan kata lain semakin besar adjusted R² akan semakin baik bagi model regresi, karena variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen secara lebih baik, sehingga akan semakin besar tingkat hubungan linier statistik dalam observasi Ghozali, 2006.

BAB IV ANALISIS DATA

Dokumen yang terkait

PENGARUH VARIABEL-VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN TERHADAP INITIAL RETURN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 3 19

ANALISIS PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN TERHADAP INITIAL RETURN DAN RETURN SETELAH INITIAL PUBLIC OFFERINGS (IPO)

0 5 131

Pengaruh variabel keuangan dan non keuangan Terhadap underpricing pada perusahaan yang melakukan initial public offering (ipo) Di bursa efek indonesia

0 5 120

Pengaruh Variabel Keuangan Dan Non Keuangan Terhadap Underpricing Pada Saham Perusahaan Yang Melakukan Initial Public OfferingDi Bursa Efek Indonesia Periode 2009 - 2014

8 87 143

PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN TERHADAP UNDERPRICING PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) DI BURSA EFEK INDONESIA (PERIODE 2004 2008)

0 4 92

PENGARUH VARIABEL-VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN TERHADAP INITIAL RETURN (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN IPO DI BEI PERIODE 2011-2014).

0 4 33

PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN TERHADAP UNDERPRICING PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN IPO (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009 - 2013).

0 0 15

PENGARUH INFORMASI KEUANGAN DAN NON KEUANGAN TERHADAP INITIAL RETURN PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN IPO DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi Empiris pada Perusahaan Non Keuangan yang Listing di BEI).

0 0 124

Pengaruh Variabel Keuangan Dan Non Keuangan Terhadap Underpricing Pada Saham Perusahaan Yang Melakukan Initial Public OfferingDi Bursa Efek Indonesia Periode 2009 - 2014

0 0 10

Pengaruh Variabel Keuangan Dan Non Keuangan Terhadap Underpricing Pada Saham Perusahaan Yang Melakukan Initial Public OfferingDi Bursa Efek Indonesia Periode 2009 - 2014

0 0 2