Ukuran Perusahaan Umur Perusahaan

commit to user 19

6. Earning per Share

EPS merupakan salah satu rasio pasar modal, yaitu rasio yang mengukur pendapatan bersih perusahaan dari satu periode dibagi dengan jumlah saham yang beredar. Rasio ini digunakan untuk menganalisis risiko dan membandingkan pendapatan per lembar saham perusahaan dengan perusahaan lain. Variabel EPS merupakan proxy bagi laba per lembar saham perusahaan yang diharapkan dapat memberikan gambaran bagi investor mengenai bagian keuntungan yang dapat diperoleh dalam suatu periode tertentu dengan memiliki suatu saham Ardiansyah, 2004. Hasil empiris menunjukkan bahwa semakin tinggi EPS, semakin tinggi harga saham. Hasil ini didukung dari penelitian Chandradewi 2000, penulis tersebut menyebutkan bahwa EPS berpengaruh signifikan positif terhadap harga pasar saham setelah penawaran umum perdana. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi nilai EPS return yang diterima investor akan semakin tinggi karena semakin tingginya harga saham tersebut.

7. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan dapat dijadikan sebagai proxy tingkat ketidakpastian saham. Perusahaan yang berskala besar cenderung lebih dikenal masyarakat sehingga informasi mengenai prospek perusahaan berskala besar lebih mudah diperoleh investor daripada perusahaan berskala kecil. Tingkat ketidakpastian yang akan dihadapi oleh calon investor mengenai masa depan perusahaan emiten dapat diperkecil apabila informasi yang diperolehnya banyak Ardiansyah, 2004 commit to user 20 Ukuran perusahaan dijadikan proksi tingkat ketidakpastian, karena perusahaan yang berskala besar umumnya lebih dikenal oleh masyarakat daripada perusahaan yang berskala kecil. Karena lebih dikenal, maka informasi mengenai perusahaan besar lebih banyak dibandingkan perusahaan yang berukuran kecil. Bila informasi yang ada ditangan investor banyak, maka tingkat ketidakpastian investor akan masa depan perusahaan bisa diketahui. Oleh karena itu, investor bisa mengambil keputusan lebih tepat bila dibandingkan dengan pengambilan keputusan tanpa informasi. Dengan demikian, perusahaan yang berskala besar mempunyai tingkat underpriced yang lebih rendah daripada perusahaan yang berskala kecil.

8. Umur Perusahaan

Umur perusahaan menunjukkan berapa lama suatu perusahaan mampu bertahan. Semakin lama umur perusahaan, maka semakin banyak informasi yang dapat diperoleh masyarakat tentang perusahaan tersebut. Dengan demikian akan memperkecil kemungkinan adanya asimetri informasi dan memperkecil ketidakpastian di masa yang akan datang. Perusahaan yang beroperasi lebih lama mempunyai kemampuan yang lebih besar untuk menyediakan informasi perusahaan yang lebih banyak dan luas daripada yang baru saja berdiri Nurhidayati dan Indriantoro, 1998. Dinah 2006 menjelaskan bahwa umur perusahaan dihitung commit to user 21 dengan mengurangi tahun penawaran saat IPO dengan tahun pada saat perusahaan berdiri. Perusahaan yang lebih tua dan matang bisa dipersepsikan sebagai sudah tahan uji sehingga kadar resikonya rendah dan hal ini bisa menarik investor karena diyakini perusahaan yang sudah lama berdiri bisa dikatakan lebih berpengalaman dalam menghasilkan return bagi perusahaan yang pada akhirnya berdampak pada meningkatnya return yang diterima oleh investor. Namun menurut penelitian yang dilakukan oleh Michelle 2010 umur perusahaan yang dihitung menggunakan proksi Logfirm age + 1 mendapatkan hasil yang tidak signifikan terhadap initial return.

9. Reputasi Auditor

Dokumen yang terkait

PENGARUH VARIABEL-VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN TERHADAP INITIAL RETURN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 3 19

ANALISIS PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN TERHADAP INITIAL RETURN DAN RETURN SETELAH INITIAL PUBLIC OFFERINGS (IPO)

0 5 131

Pengaruh variabel keuangan dan non keuangan Terhadap underpricing pada perusahaan yang melakukan initial public offering (ipo) Di bursa efek indonesia

0 5 120

Pengaruh Variabel Keuangan Dan Non Keuangan Terhadap Underpricing Pada Saham Perusahaan Yang Melakukan Initial Public OfferingDi Bursa Efek Indonesia Periode 2009 - 2014

8 87 143

PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN TERHADAP UNDERPRICING PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) DI BURSA EFEK INDONESIA (PERIODE 2004 2008)

0 4 92

PENGARUH VARIABEL-VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN TERHADAP INITIAL RETURN (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN IPO DI BEI PERIODE 2011-2014).

0 4 33

PENGARUH VARIABEL KEUANGAN DAN NON KEUANGAN TERHADAP UNDERPRICING PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN IPO (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009 - 2013).

0 0 15

PENGARUH INFORMASI KEUANGAN DAN NON KEUANGAN TERHADAP INITIAL RETURN PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN IPO DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi Empiris pada Perusahaan Non Keuangan yang Listing di BEI).

0 0 124

Pengaruh Variabel Keuangan Dan Non Keuangan Terhadap Underpricing Pada Saham Perusahaan Yang Melakukan Initial Public OfferingDi Bursa Efek Indonesia Periode 2009 - 2014

0 0 10

Pengaruh Variabel Keuangan Dan Non Keuangan Terhadap Underpricing Pada Saham Perusahaan Yang Melakukan Initial Public OfferingDi Bursa Efek Indonesia Periode 2009 - 2014

0 0 2