pokok dan merupakan tumpuan harapan bagi terpenuhinya segala kebutuhan hidup keluarga sehari-hari. Sehubungan dengan itu maka kegiatanya melibatkan seluruh
anggota keluarga, khususnya suami dan anak laki-laki yang sudah berusia produktif dan juga sekali sekali istri jika sedang tidak bekerja diladang, masing-masing saling
mengisi demi berhasilnya usaha mereka. Semakin lama semakin berkembang pula usaha pandai besi yang ada di Dusun Gaman ini yang dulunya merupakan usaha
perorangan dan beranggotakan keluarga, karena pesanan dan kebutuhan yang semakin bertambah maka anggota pekerja pun diperlukan tambahan untuk bekerja di
usaha pandai tersebut, sebagai contoh usaha pandai besi milik Rolen Hasugian dari tahun 2009 sampai saat ini adalah unit usaha yang paling besar dan mempekerjakan
3-5 orang perharinya.
3.3.1. Manopa menempa
Manopa adalah Bahasa Batak yang artinya menempa. Masyarakat Dusun Gaman biasanya menyebut pandai besi adalah panopa.
27
Manopa biasanya dilakukan oleh kaum laki-laki di Dusun Gaman, kegiatan manopa dilakukan disekitar rumah panopa itu sendiri, biasanya panopa membuat pondok-
Panopa atau pandai besi adalah orang yang pekerjaan sehari-harinya mengolah besi khususnya jenis besi per
mobil menjadi bahan jadi, setengah jadi, dan bahan jadi dan siap pakai melalui proses penimbangan, pemanasan, pembelahanpemotongan,pembentukan,
pengikiran, menghaluskan atau meratakan, penyepuhan, pengasahan, pembuatan gagang dan
pembuatan sarung.
27
Istilah panopa adalah Bahasa Batak Toba yang sering digunakan masyarakat Dusun Gaman yang mengarah ke orang yang melakukan pekerjaan manopa pekerjaan pandai besi.
sedangkan manopa lebih mengarah ke pekerjaan yang dilakukan oleh panopa tersebut.
Universitas Sumatera Utara
pondok kecil yang beratapkan seng supaya meraka bekerja pada waktu hujan ataupun panas, biasanya pondok tersebut ada di depan rumah, samping rumah, dan belakang
rumah para panopa. Dalam aktivitas sehari-hari untuk melindungi diri dari kecelakaan kerja,
pandai besi memakai sepatu both untuk menghindari serpihan besi yang berjatuhan ditanah, mereka juga memakai kacamata pada saat menggerenda, supaya serpihan
besi yang dihaluskan tidak masuk kemata, pandai besi juga memakai sarung tangan untuk mencegah luka bakar saat memegang besi yang panas dan saat memukul besi
dengan martil. Pandai besi bekerja dari pagi sampai sore dari jam 9 sampai jam 6, dengan
waktu istrahat 2 kali yaitu jam 12 untuk minum kopi dan jam 2 untuk waktu makan siang. Akan tetapi jika pandai besi mempunyai banyak pesanan mereka akan bekerja
sampai malam untuk dapat memenuhi pesanan tersebut.
3.3.2. Alat-alat dan Bahan Baku yang Digunakan Pandai Besi
Dalam proses kegiatan mengolah suatu barang selain membutuhkan faktor modal, tempat, tenaga kerja, dibutuhkan juga alat alat yang perlu untuk menghasilkan
barang tersebut. Dalam rangka penggunaan alat- alat sebelumnya dibutuhkan juga bahan baku utama dan bahan baku tambahan supaya alat-alat tersebut berfungsi.
Bahan baku utama yang diperlukan pandai besi adalah jenis besi yang banyak mengandung kadar baja. Salah satu jenis besi yang paling disenangi pandai besi
adalah besi yang berasal dari besi per mobil terutama per mobil jeep. Besi bekas ini diperoleh dari bengkel-bengkel mobil. Pandai besi membeli besi ini dengan harga Rp.
Universitas Sumatera Utara
8.000,- per kg. Satu kilogram besi biasanya terdiri dari satu atau dua buah potongan per mobil..
Bahan baku lain yang dibutuhkan adalah arang, gagang dan sarung golok. Pandai besi Dusun Gaman memperoleh arang dari warga Gaman itu juga. Suberantas
Nahampun, Coky Hasugian, Saurdot Limbong adalah warga Dusun Gaman yang bermata pencaharian sebagai petani dan pekerjaan sampingannya adalah penyedia
arang bagi pandai besi. Arang yang dibuat menggunakan kayu-kayu yang kualitasnya kuat seperti kayu jati dan mahoni yang ditebang dihutan kemudian dibakar sampai
menghasilkan arang. Pandai besi biasanya membeli arang perkarungnya dengan hargaRp. 80.000,-sedangkan untuk sarung dan gagang golok juga diperoleh dari
warga Gaman yang pekerjaan sehari harinya adalah petani. Harpan Nahampun adalah salah satu warga yang bekerja sebagai pembuat sarung dan gagang golok di Dusun
Gaman, sarung golok terbuat dari kayu jati dan kayu pohon nagka yang dipotong dan dibelah terlebih dahulu menjadi ukuran 30-50 cm atau sesuai dengan ukuran golok
yang dibuat pandai besi, kemudian dikeringkan, setelah kering akan dibentuk menjadi sarung golok melalui pembentukan dengan menggunakan pisau, penghalusan dengan
menggunakan otom dan penyatuan sarung dengan mengayam rotan untuk mengikat sarung, biasanya pandai besi membeli sarung golok dengan harga Rp.1.500,-
persarungnya. alat-alat utama yang dipakai pandai besi adalah:
Besi
landasan besi
Universitas Sumatera Utara
martil besar dan kecil, yang berfungsi untuk menokok atau memukul besi supaya besi
yang dipanaskan dapat dibentuk
pahat yang berfungsi untuk membelah besi dan mempertajam pinggiran besi
batu asahan untuk mempertajam barang yang sudah selesai dibentuk,
Timbangan, untuk menimbang besi sebelum dibentuk
air, untuk penyepuhan besi setelah pembakaran
roda sepeda yang berfungsi untuk menghidupkan api ketika ingin pembakaran arang
Alat penjepit besi, yang berfungsi untuk mengangkat besi yang dipanaskan.
3.3.3 .Cara Memilih Bahan Baku yang Bagus